Minggu, 20 Januari 2008

Berbudaya atau Biadab

Sebelum mengeluh tentang masyarakat kota yang biadab (abnormal), sebaiknya tahu dulu apa itu berbudaya dan biadab. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, berbudaya memiliki arti mempunyai pikiran dan akal budi yang telah maju. Biadab adalah tidak beradab, tidak tahu adat (sopan santun) atau kurang ajar.

Jadi dimanakah posisi kita atau masyarakat kita? Sebagai makhluk yang berbudaya atau biadab? Sering kali kita beranggapan, bahwa suatu masyarakat yang memiliki kebudayaan yang bertolak belakang dengan budaya modern dikatakan sebagai masyarakat tidak beradab, padahal masyarakat itu berbudaya holistik nilai tinggi yang masih primitif. Sedangkan seorang melakukan tindakan yang bertolak belakang dengan kebiasaan kultur masyarakat dikatakan bahwa orang tersebut berbudaya modern. Apa iyah?

Contoh kasar: bila dirimu datang ke sebuah daerah pedalaman yang belum mengenal pendidikan tinggi, pakaian yang serba primitif, anda mungkin berkata bahwa masyarakat ini adalah masyarakat tidak beradab. Sedangkan di mall kota metropolitan, dirimu melihat orang-orang yang berpakaian tidak senonoh dengan tingkah laku yang bertolak belakang dengan kultur tata krama masyarakat sekitarnya, anda mengatakan bahwa orang itu modis. Ada apa gerangan dengan sudut pandang kita sebenarnya?

Jadi pada intinya, kita harus dapat membedakan antara tempat dan waktu, individu dan permasalahan, pendidikan dan tata krama. Barang siapa yang menjaga keserasian dalam lingkungan dan kehidupan sosialnya, saya sebut berbudaya dan barang siapa yang sengaja melanggar kesepakatan yang telah disepakati oleh masyarakat sosialnya (con melanggar lalu lintas, kekerasan dalam masyarakat dan keluarga, dll) , saya sebut biadab

Maaf jika ada kesalahan kata atau ada kalimat yang menyinggung. Enjoy, peace and love.

referensi foto
http://static.flickr.com/118/310252219_8cf8ff9b06_m.jpg

Related Posts by Categories



1 comments:

Jabir mengatakan...

Trims, saya sudah berkunjung nih... :)

Artikel Favorit dalam 1 minggu