Selasa, 04 Maret 2008

Barang Mahal Harga Murah

Aku tidak percaya setiap orang pasti menyukai akan barang mahal dengan harga murah. Meskipun fakta membuktikan ketika ada potongan harga (mis hingga 70%) itu antrian di kasir panjang banget nget nget nget. Hihihihihi

Pada suatu hari ketika berjalan di mall kusadari bahwa "Barang Mahal Harga Murah" ini adalah bagian dari sebuah gelombang sinusoidal yaitu dari puncak menuju lembah. Berarti gelombang sebelumnya adalah dari lembah menuju puncak. Tak percaya kita lihat apa yang dilakukan seorang produsen. Produsen akan memproses suatu bahan menjadi produk barang merk yang memiliki status "Barang Murah Harga Mahal".

Setelah bicara kejadian sebelum "Barang Mahal Harga Murah", sekarang kita lihat proses kelanjutannya. Barang tersebut akan dipakai oleh pengguna yang kemudian menjelma menjadi seseorang yang berstatus lebih tinggi dari yang sebenarnya. Bila pengguna adalah seseorang yang biasa saja yang kemudian berubah seperti orang kaya berarti "Barang Murah Harga Mahal". Keren kan dan masih sesuai dengan gelombang sinusoidal.

Bila dilanjutkan berarti gelombang akan bermula dari puncak menuju lembah. Benarkah? Apakah iyah? Hmmm....... Aku ingat sebuah pepatah "jangan melihat seseorang dari penampilannya" berarti aku harus melihat seseorang dari tingkah laku dan jati dirinya. Berarti bila seseorang berpenampilan seperti orang kaya akan tetapi tingkah laku dan mentalnya tidak berubah tetap seenaknya saja. Hahahah. "Barang Mahal Harga Murah" alias murahan.

Jadi fakta membuktikan tidak semua orang menyukai "Barang Mahal Harga Murah" betul tak.

Kesimpulanku dalam membeli "Barang Mahal Harga Murah" harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan dan cocok dengan kepribadian pengguna (tidak ikut-ikutan sehinggal kehilangan jati diri).

Ok. Sekian dulu lelucon dariku. Btw ini tidak hanya berlaku bagi kaum hawa tapi juga kaum adam yang implementasinya sedikit berbeda. hihihihi. Enjoy, peace and love.

Referensi foto:
http://farm2.static.flickr.com/1064/754756881_f093ada4d1_m.jpg

Related Posts by Categories



0 comments:

Artikel Favorit dalam 1 minggu