Rabu, 19 Maret 2008

Dilema Pendidikan

Masih dalam kunjunganku di Aceh. Pada hari akan dilakukannya workshop di SMP Negeri I Kuta Baro dan SMA Negeri I Kuta Baro, kubertanya dalam hati apakah para murid tertarik akan peragaan fisika yang sederhana ini. Dimana workshop tersebut hanyalah menggunakan barang-barang yang murah dan sering ditemukan sehari-hari seperti lampu senter, kaca, bola, dan papan triplek. Ternyata murid-murid dari sekolahan yang kukunjungi sangat tertarik dan antusias akan workshop ini. Senang rasa hati dan penasaran akan apa yang membuat mereka seperti itu.

Setelah berbincang-bincang dengan guru sekolah akhirnya kumendapat jawaban. Murid-murid memiliki kemauan yang keras untuk mendapakan ilmu akan tetapi untuk memperoleh pendidikan yang baik perlulah biaya tinggi. Sekarang kusadari untuk membangun prasarana pendidikan yang baik dan bermutu membutuhkan biaya sangat besar.

Di sisi lain, sering kumendengar keluhan seorang guru dari sekolah elit (orang kaya) yaitu murid-murid di sekolahannya jarang sekali mendengarkan guru mengajar dengan baik. Hal ini dikarenakan mereka percaya akan kekuatan kekayaan dimana membuat segalanya menjadi mudah dan lancar, sehingga kurang kemauan untuk giat belajar. Padahal orang tuanya mengirimkan anaknya ke sekolah terbaik untuk memperoleh pendidikan terbaik sebagai bekal masa depan buah hatinya.

Kesimpulannya kurangnya kemauan untuk belajar dan kurangnya prasarana yang menunjang untuk belajar tersebut adalah salah satu dilema pendidikan.

Enjoy, peace and love.

Related Posts by Categories



1 comments:

Anonim mengatakan...

zen.. fotonya ditambahin dunkk

Artikel Favorit dalam 1 minggu