Rabu, 26 Maret 2008

Jagoan Kalah Terus

Wajar jika jagoan kalah terus karena jagoan menang belakangan. Benarkah? Mungkin benar jika di dunia perfilman tapi untuk di dunia nyata kayanya jarang banget nget nget.... Tak percaya?

Lemah lawan kuat. Kuat biasanya suka menindas dengan semaunya dan Lemah hanyalah bisa menurut dan tak bisa melakukan perlawanan karena takut ditindas lebih.

Miskin lawan kaya. Miskin yang percaya akan keyakinannya tak bisa melawan akan kekuatan uang dimana menyadari berharganya uang daripada hati nuraninya.

Pelaksana melawan penegak hukum. Pelaksana menjalankan aturan yang berlaku tiba-tiba diberi hukuman dimana tiada tahu kesalahan apa yang diperbuatnya dan sangat memungkinkan kesalahan yang diberikan adalah kesalahan yang dibuat-buat. Sehingga mencari jalan pintas untuk berdamai sehingga tidak berlarut-larut.

Penurut lawan pelanggar. Penurut yang menjalankan aturan tiba-tiba diganggu oleh pelanggar. Anehnya pelanggar lebih galak dan ganas daripada penurut sehingga penurut diam dan tak komentar karena sudah kesal dan lelah bila pertempuran dilanjutkan.

Disini bukan berarti kuat dan memiliki kuasa selalu salah karena mereka juga banyak melakukan hal yang benar dan baik, begitu juga sebaliknya bukan berarti yang lemah tidak pernah salah. Disini hanya menunjukan bahwa seringkali keadilan tiadalah berlaku dikarenakan seseorang lebih memilih sesuatu yang nyaman. Kuat dan memiliki kuasa tidak selalu merujuk ke perorangan tetapi juga dapat merujuk ke persepsi publik dan tradisi sehingga sulit membuat pembaharuan akan suatu kebenaran dikarenakan status quo yang berkepanjangan.

Kesimpulannya adalah jagoan selalu kalah (mengalah), bagi seseorang yang memilih jalan penyelesaian yang cepat, kenyamanan pribadi, dan takut akan kebenaran yang diyakininnya.

Enjoy, peace and love

Referensi Photo: http://www.seashell.com.au/images/newsletter/nl_cartoon41.jpg

Related Posts by Categories



2 comments:

Anonim mengatakan...

Uang slalu bisa berbicara, sgalanya bisa diatur dengan uang. Jaman dulu, punya anak gak perlu mikirin biaya or uang tapi skarang pikirkan uang or biayanya dulu baru punya anak. Money,,,,,,,,,,money……………money………..

Anonim mengatakan...

ulasannya bagus tuh
kadang memang kita (ga tahu kamu termasuk atau engga)selalu mengalah karena memilih jalan penyelsaian yang baik atau memang takut.entahlah

Artikel Favorit dalam 1 minggu