Sabtu, 26 April 2008

Penyebaran Buddha Vajrayana (Buddha 3)

Anda mungkin sering mendengar dengan istilah Buddha hidup (Tulku) atau Vajraguru, Vajracarya, Rinphoce dengan titisan yang kesekian kalinya. Inilah ciri ajaran yang menyebar ke arah utara dan dikenal dengan Buddha Tibet. Ajaran dengan kitab suci Kagyur dan Tangyur kanon Sansekerta dan bahasa Tibet ini menyebar ke negara Tiongkok, Bhuta, Nepal, Sikkim, Kasmir dan Monggolia.

Dalam ajaran Buddha Tibet ini dikenal dengan beberapa sekte. Sekte besar antara lain Nyimapa (merah), Sakyapa (kembang), Kagyudpa (putih), dan Gelugpa (kuning). Sedangkan sekte kecil, antara lain Shijepa, Zhibyepa, Chonangpa, Shalupa, dan Bonpa (hitam).

Dalam ajaran Vajrayana, sekte menjadi penting karena merupakan sebuah identitas. Ini adalah sekilas informasi tentang sekte-sekte besar:

  • Sekte Nyimapa didirikan oleh Padma Sambava (lebih kurang 700 M) dimana memiliki 6 biara penting dengan subsektenya Dorjadrak, Mindroling, Dzogchen, Zhechen, Kathog, Pelyu. Pimpinan spiritual yang terkenal Mindroling Trichen (Mindroling), Dilgo Khyentse Rinphoche (Zhen Chen), Penor Norbu Rinphoche (Pelyu) dan Talkung Tserul Rinphoche (Dorjadrak).
  • Sekte Sakyapa didirikan oleh Kunchong Gyalpo (1034-1102). Sekte merupakan garis silsilah atau keturunan Khon dengan subsektenya Ngorpa dan Tsharpa. Pimpinan spiritual antara lain Sakya Trinzin (Khon-Dolma Phodrang Place), Dagchen Rimpoche (Khon-Phuntsog Phodrang Place), Luding Khyen Rinphoce (Ngorpa), dan Chogay Trichen Rinpoche (Tsharpa)
  • Sekte Kagyudpa (Dagpo Kagyud) didirikan oleh Gampopa (1079-1133). Subsekte besar antara lain Karma Kagyud dengan subsekte kecilnya di Qin Hai Zurmang Kagyud, Nendo Kagyud, Barom Kagyud, Phagdtru Kadyud, Tsalpa Kagyud dengan pemimpin spiritual Karmapa ke 17 (Black Hat), Sharmapa ke 14 (Red Hat). Subsekte kecil Taglung Kagyud, Trophu Kagyud, Drukpa Kagyud, Martsang Kagyud, Yerpa Kagyud, Shugseb Kagyud, Yazang Kagyud, Dri Khung Kagyud. Pimpinan spiritual antara lain Zhabtrung Rinpoche (Taglung Kagyud), Drugchen Rinpoche (Drukpa Kagyud), dan Kyabgon Chetshang Rinpoche (Dri Khung Kagyud). Garis miring adalah yang keberadaannya masih eksis.
  • Sekte Gelugpa pendirinya adalah Tsongkhapa (1357-1419) dengan 7 biara termasyur yaitu Garden, Drepung, Sera di wilayah Lhasa, Trashi Lhunpu di wilayah Tsang, Taer, Blabrang dan Badgharsume. Pemimpin Spiritualnya adalah Dalai Lama ke 14 untuk wilayah Lhasa dan Bance Lama ke 11 untuk wilayah Tsang. Sekte ini merupakan peleburan dari sekte Khamapa yang didirikan oleh Atisa (982-1054) dimana pernah belajar agama Buddha dengan Dharmakirti dari kerajaan Sriwijaya. Biara Gelugpa untuk kerajaan Dinasti Qing yang berada di Beijing bernama Yong He Gong.

Perjalanan sejarah Tibet dimulai dengan periode kekuasaan Turfan (633-842), perpecahan (843-1026), bangkitnya sekte baru (1027-1240), kekuasaan Sakyapa (1240-1353), masa ini dimulainya Tibet menjadi bagian dari Tiongkok. Dilanjutkan dengan kekuasaan Drukpa Kagyud (1354-1618), Gelugpa (1642-1951) dan Dalai Lama meninggalkan Tibet pada tahun 1959.

Penyebaran agama Buddha Vajrayana di Indonesia diawali ketika T.J.Lie ke Taiwan dimana ia mendapatkan inisiasi Red Cherezig dari Kunga Ani dan kedatangan Thrangu Rinpoche dari sekte Karma Kagyud pada tahun 1982 ke Candi Borobudur. Setelah itu banyak Rinpoche dari berbagai sekte dan subsekte berdatangan mengunjungi Indonesia untuk menyebarkan benih ajaran Buddha Vajrayana. Saat ini penyebarannya yang dalam skala kecil dan dalam tahap penjajakan.

Inilah catatan yang didapatkan dari cerita dan penjelasan dari ayahku. Bila ada kekurangan mohon ditambahkan dan dikoreksi bila ada kesalahan. Terima kasih.

Enjoy, peace and love.

Related Posts by Categories



0 comments:

Artikel Favorit dalam 1 minggu