Minggu, 28 September 2008

Keajaiban Sastra (Masali 8)


Tulisan adalah hal yang sederhana tapi ia dapat menciptakan sebuah karya yang hebat dan luar biasa. Contoh sederhana adalah karya sastra, seringkali dianggap hanyalah kumpulan tulisan yang tiada arti, padahal dibalik itu sastra adalah kumpulan tulisan bermutu yang menjadi pedoman dan perkembangan hidup seseorang atau bangsa.

Di akhir studi Masali di China, presentasi kembali menghampiri. Topik yang dibawa adalah tentang "aksara dan sastra China".

Masali memulai presentasinya:

Aksara China pada awalnya mirip hieroglif yaitu suatu tulisan yang mirip dengan bentuk dasar gambar. Kemudian aksara China berubah menjadi goresan dan terakhir adalah tulisan (huruf) yang kita kenal saat ini. Perjalanan aksara China yaitu:

  • Gambar: Prasati tembikar (tao wen) zaman Xia (±2000SM)
  • Goresan: batok kura dan tulang (jia gu wen) zaman Shang (±1500SM), inskripsi perunggu (jin wen) zaman Zhou (±800SM), goresan cap (xiao zhuan) zaman Qin (±200SM)
  • Huruf (tulisan): kaligrafi (li shu) resmi zaman Han (±100SM-200M) inilah cikal bekal huruf Han sekarang, kursif (cao shu) zaman Tang (±650M), grafir cetak (ke zi) zaman Song (±1100M), huruf han (han zi) yang merupakan tulisan yang digunakan hingga sekarang. Tulisan ini memiliki dua corak yaitu tulisan balok (kai shu) dan tulisan sambung (xing shu).
Seperti diketahui bahwa dari tulisan akan tercipta sebuah karya. Perjalanan dan perkembangan karya sastra China:
  • Kitab sastra (shi jing ± sebelum 500SM), setelah itu ada pujangga Qu Yuan (339SM-278SM) dengan cerita Duan Wu (pe cun).
  • Prosa Han (han fu) dengan Si Ma Xiang Ru (179SM-118SM), catatan sejarah (shi ji) dengan Si Ma Qin (145SM-87SM), dan kidung, cerita rakyat (yue fu, min jian wen xue). Cerita rakyat ini antara lain roman cinta Liang Shan Bo Zhu Yin Tai, Meng Jiang Nu menangisi suaminya di tembok besar, siluman ular putih Bai She Zhuan, pasangan suami istri Niu Lang Zhi Nu yang mana hanya bertemu setahun sekali pada bulan 7 tanggal 7 lunar. Cerita ini telah menyebar ke seluruh dunia.
  • Puisi Tang (Tang Shi) yang terkenal Li Bai (701-762) dan Du Fu (712-770). Mereka terkenal dengan julukan dewa dan nabi puisi.
  • Tembang Song (Song Ci) antara lain Xin Qi Ji (1140-1207), Li Qing Zhao (1084-1151).
  • Musik Yuan (Yuan Qu) dengan pujangga Guan Han Qing (1230-1300), Bai Pu (1226-?), Ma Zhi Yuan (1250-1324)
  • Roman Ming, Qing (Ming Qing Xiao Shuo). Roman klasik yang merupakan puncak kejayaan sastra China dengan sang punjangga Shi Nai An (1296-1370) dengan Shui Hu Zhuan (The Water Margin), Luo Guan Zhong (1330-1400) dengan Shan Guo Yan Yi (romance of three kingdom), Wu Cheng En (1510-1582) dengan Xi You Ji (journey to the west), Cao Xue Qin (1715-1763) dengan Hong Lou Meng (dream of the chamber).
  • Sastra modern (xian dai wen xue) antara lain pujangganya adalah Lu Xun (1881-1930), Qian Zhong Shu (1910-1998), Lin Yu Tang (1895-1976
Akhirnya selesai juga presentasi Masali. Hahaha tapi apa daya tidak ditulis juga sayang karena kapan lagi dapat informasi ini. Tapi kisah Masali belum selesai. Masali melanjutkan:

Di Indonesia memiliki aksara yaitu huruf Jawa dan latin. Sastra Indonesia dimulai pada abad 10 yang mana dipengaruhi oleh kebudayaan India dan diterjemahkan ke dalam bahasa kawi kuno. Satranya antara lain Ramayana, Mahabhrata, Sanghyang Kamahayanikan oleh empu Shra Sabhara Curyawarawarana. Pada abad 14 muncul nama Empu Tantular dalam kitab Sutasoma yang mana ada kalimat "Bhineka Tungal Ika" dan pada abad tersebut juga muncul sastra cerita sejarah (babad), cerita rakyat (dongeng lagenda), kidung, tembang, dll. Sastra modern berkembang dan punjangga yang terkenal antara lain Chairil Anwar, Sultan Takdir Alisjahbana, Pramoedya Ananta Toer, dan ada lagi seperti sastra Melayu Tionghoa seperti yang ditulis oleh Thio Tjin Boen, Kwee Tek Hoey.

Dan kini sastra Indonesia yang menjadi fenomena adalah Laskar Pelangi. Buktinya, buku yang cetakan pertamanya pada September 2005, dan saat ini telah terjual ± 1 juta buku yang mana tak pernah terjadi dalam sejarah sastra Indonesia. Laskar Pelangi ini menceritakan memoar masa kecil penulis dan semua pelakunya adalah nyata, kejadian yang terjadi di pulau Belitong yang mana kepadatan komunitas Tionghoa-nya memiliki presentasi yang tertinggi dibandingkan dengan propinsi lainnya di Indonesia. Komunitas Tionghoa ini dikategorikan sebagai Tionghoa putra daerah yang mana leluhurnya banyak dari turunan pekerja budak (Zhu Zai) tambang timah.

Laskar Pelangi menceritakan seorang guru yang idealis dengan profesinya. Guru dengan segala keringat, rintangan, duka menjalankan tugasnya agar anak yang didiknya terlepas dari belengu kemiskinan dan kebodohan. Guru itu juga mengajarkan pada diri saya bahwa tidaklah berguna jika semua pengetahuan diberikan jika tidak diajarkan akhlak yang baik.

"Berikan sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya"

Itulah pengetahuan yang dapat saya ambil dan Masali berpesan tulisan mungkin sesuatu sederhana tapi bisa memilki arti yang luar biasa. Akankah kita akan melupakan pentingnya sebuah karya sastra.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo:http://chinaposters.org/img/apkung-314-78-318.jpg

Related Posts by Categories



2 comments:

jennifer mengatakan...

da li shi bener2 org yg hebat....
thanks bgt atas infonya, dgn ni saya dpt berinspirasi......thank you....

cia yooooooo

ciri penyakit kulit karena jamur mengatakan...

artikel yang sangat luar biasa sekali, tinggu update selanjutnya yah

Artikel Favorit dalam 1 minggu