Mendengar Padang, yang teringat pertama kali oleh saya adalah masakan Padang. Mungkin para pembaca juga berpikiran sama denganku. Mungkin itulah kehebatan masyarakat Minang, yang mana berjumlah ±2.7% dan Sumatra Barat ±2% dari populasi penduduk Indonesia, yang dikenal etnis pedagang.
Hal lain yang mungkin terpikirkan adalah kebudayaannya seperti rumah gadang, tari piring, kain songket dan senjata karih-nya. Bagaimana dengan pahlawan dari Sumatra Barat? Sesuatu yang hampir tidak terpikirkan padahal ada 13 tokoh dari 143 tokoh yang berasal dari Sumatra Barat dan disebut sebagai pahlawan bangsa (2008). Mereka terdiri dari 1 tokoh sebelum kebangkitan nasional yaitu Tuanku Imam Bonjol (1772-1864) dan 12 tokoh dari zaman pergerakan dan kemerdekaan.
Ke-12 tokoh tersebut yaitu:
Hal yang menarik disini yaitu tokoh-tokoh pahlawan Sumatra Barat ini mayoritas memiliki cara pandang, ideologi yang berbeda, dan konsep yang dianutnya adalah konsekuen dan konsisten. Dengan perbedaan mereka dapat menjadi pahlawan berarti perbedaan itu bukanlah cela atau dosa melainkan suatu yang indah dan amanah. Itulah yang dapat kita pelajari dari para pahlawan Sumatra Barat tersebut.
Ikuti apa kata hati dan pergunakan etika bukan mengikuti keadaan dan kondisi karena takut dikucilkan atau karena keinginan akan kekuasaan semata. Jadikan pribadi seorang yang memiliki cita-cita sejati bukan oportunis dan pragmatis.
Enjoy, peace and love from Sukra.
Referensi buku:
Martini Purwo,"Aku Mengenal Pahlawan Bangsaku", Talenta Media Utama, Jakarta, 2008
Referensi photo: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2rIYfJFZgkvr5G2G1NGf1mjOiMZULldv3jnM9Jm98V043p8V-ps_AIQBlUbFn2KhxwXn7QHBl0zvi0sFveHWseuvxAMGpUbwbmTS14CFIm3xoCNidi9-rDkzLV9X1GwcGmVo5H-zjFMo/s200/imam+bonjol.jpg
Selasa, 28 April 2009
Sumatra Barat (Padang)
Jumat, 24 April 2009
Mimpi Tentang Perubahan
Saya berada di suatu jalan yang gelap dan hanya tampak sebuah batu besar dengan tulisan:
sejarah, karakter, dan tokoh bangsa;
memiliki visi dan misi sebuah perubahan
maka kejadian besar akan terjadi
pada diri dan bangsanya"
Tidak peduli, karena jalan yang gelap ini membuat saya gelisah dan tidak bisa berpikir. Tiba-tiba dari kegelapan datang seorang kakek dengan ciri-ciri tinggi, besar, sederhana dan memancarkan kharisma. Kakek tersebut berkata mari pegang tangan saya dan ikuti saya.
Memegang dan berjalan mengikutinya, saya seperti dibawa ke dua dunia di masa lampau yang tidak kuketahui sebelumnya. Inilah yang kulihat dari mimpi ini:
Penasaran akan mimpi ini, saya mencari tahu cerita apa tersebut. Setelah beberapa minggu akhirnya saya mendapatkannya. Cerita pertama tentang seorang anak pangeran dan juga raja pertama dinasti Qin yang bernama Qin Shu Huang (SM 259- SM 210). Buku dan cendekiawan yang diceritakan ternyata berhubungan dengan Konfucuisme. Cerita kedua tentang pemimpin pertama negara RRT (1949) yaitu ketua Mao Ze Dong (26 Desember 1893 - 9 September 1976).
Belum selesai rasa penasaran itu, apa hubungan antara tulisan pada batu besar dengan perjalanan yang dibawa oleh kakek tersebut. Masa iyah, saya harus belajar sejarah falsafah sebelum dinasti Qin dan sejarah kerajaan dalam babad roman klasik. Tanpa menyadari saya terus mencari titik temu antara mimpi dan kenyataan yang terjadi di negara Indonesia saat ini (data yang hendak ditulis terkumpul 20 April 2009).
Dari sisi falsafah saya menemukan beberapa sosok yang cukup berpengaruh yaitu:
Tentu saya tak akan membahas semuanya. Melihat dari ketua Mao, falsafah apa yang dipilih dan bagaimana mengilhamkannya:
Dari sisi roman klasik, saya mendapatkan:
Melihat televisi yang ribut akan siapa yang akan menjadi pemimpin negara, membuat saya berpikir apakah ada kaitannya dengan mimpi tersebut. Jawabannya hanya satu yaitu sejarah baru telah dan akan tercipta. Maksudnya adalah
Kembali pada tulisan di batu besar. Siapakan sosok yang memiliki kriteria dalam tulisan tersebut? Ayah berkata dahulu pada sebuah seminar, koleganya Dr S J Haryanto AFC (1948-2005) pernah mengatakan sosok tersebut hanya ada tiga orang yaitu Ir. Soekarno (1901-1970), Jend. Soeharto (1901-2008), dan Dr Nurcholish Majid (1939-2005). Saya berharap masih ada sosok lain? dan siapakah itu?
Analisa mimpi ini mungkin salah karena saya adalah manusia biasa. Hal pasti saya mencoba mencari, belajar untuk menemukan jawabannya dan akhirnya saya menghargai diri saya atas usaha tersebut.
Pemimpin bangsa juga mungkin melakukan salah karena bukan dewa melainkan manusia biasa seperti lainnya. Hal yang pasti mereka telah berbuat yang terbaik untuk negara yang dipimpinnya. Jadi sebagai rakyat hargailah usaha tersebut. Hal yang pasti sejarah baru akan terus terjadi dan hendak kemana sejarah tersebut dibawa adalah keputusan setiap manusia itu sendiri.
Enjoy, peace and love from Sukra.
Referensi photo: http://kholisarifin.blog.friendster.com/files/nu67razj1r1v.jpg
Selasa, 21 April 2009
Kelahiran, Kematian dan Kehidupan
Ini adalah sebuah konsep dari ilmu kesehatan jiwa transenden dan konsep falsafah hidup kekal abadi yang diceritakan oleh Pakde. Hanya konsep karena Pakde berpesan bahwa pengetahuan ini hendaknya dipelajari setelah berusia 50 tahun. Saya tidak bertanya karena pasti ada alasan dan andai saya tahu mungkin sesuatu yang tidak diinginkan dapat terjadi.
Pakde menekuni pengetahuan ini atas anjuran eyang. Selama lebih kurang 15 tahun, Pakde berkali-kali ke Nepal, India, China, Taiwan hanya untuk belajar dan menekuni pengetahuan tersebut. Berikut adalah catatan konsep, pesan, petunjuk untuk proses belajar meskipun belum saatnya saya untuk mempelajarinya.
Sebelum masuk ke dalam topik, Pakde membagi ilmu kesehatan menjadi dua bagian yaitu:
Dalam kesempatan ini Pakde bercerita tentang ilmu kesehatan transeden yang mana terbagi atas tiga bagian proses yaitu:
Proses kelahiran yang bereinkarnasi.
Manusia dalam proses kelahiran mempunyai unsur bawaan yang dikenal dengan benih karma. Sehingga dalam kehidupan yang lampau dapat terbawa dalam kehidupan selanjutnya. Jika karma baik yang terbawa tak masalah, bagaimana dengan karma buruk? Proses terapi dilakukan dengan menggunakan landasan "Cinta, kasih dan sayang" yang mana dilakukan pada kondisi khusus (trans) dengan tindakan yang dinamakan ilusi kontrol.
Buku rujukan adalah "Many Lives Many Master" (1988); "Through Time Into Healing" (1992); "Only Love is Real" (1996); dan "Message From The Master" (2000) oleh Dr Brian L Wess M D.
Proses kematian yang bermartabat.
Manusia takut akan kematian dan hal tersebut tidak bisa terelakan. Berbagai cara dilakukan bahkan dengan memamfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan, akan tetapi semua itu tidak memberi sumbangan yang berarti, hanya dapat mengurangi ketakutan manusia untuk menerima kematian secara bermartabat. Caranya mengurangi ketakutan hanya bisa dilakukan dengan sikap manusia itu sendiri yaitu terhadap dan menjelang kematian yang mana dipercaya terdapat 5 tahapan yaitu penyangkalan dan pengasingan diri; marah; menawar; depresi; menerima dan harapan.
Ada pesan dari proses ini yaitu jangan mencoba dan mengelakan kematian. Kematian adalah hal yang pasti tapi mati dengan bahagia adalah yang didambakan. Hal tersebut dilakukan dengan merenungkan kehidupan bahagia yang harus ditanam. Jadi hal yang sulit bukan jasat yang tidak bernyawa melainkan kasih sayang ketika manusia bernafas.
Buku rujukan adalah "On Death and Dying" (1969) dan "Question and Answers On Death and Dying" (1974) oleh Dr Elisabeth Kubler Ross MD; "The Art of Dying" (1996) oleh Dr Patricia Weenolsen.
Catatan: Dr Elisabeth Kubler Ross MD (1926-2004) adalah seorang dokter medis psikiater wanita yang dikenal sebagai ahli Thanalogi (studi tentang kematian).
Proses kehidupan yang berkelanjutan.
Proses ini diketahui dari penelitian tentang kasih sejati dari orang-orang yang mati suri. Hal ini membuktikan bahwa adanya kehidupan setelah kematian yang mana dalam fase "trans" ada makhluk bercahaya yang bertemu dengan sekelompok orang.
Buku rujukan antara lain "Life After Life" (1976) oleh Dr Raymond A Moody; "Life Before Life" (1976) oleh Dt Helen Wambach; "After Death" (1997) oleh Dr Sukie Miller
Itulah cerita tentang proses transenden. Setelah beberapa saat untuk meminum air, Pakde melanjutkan tentang ajaran falsafat keutuhan batin transenden yang mana terbagi atas tiga ajaran dari dunia timur yaitu:
Ajaran Dao China
Mengajarkan manusia untuk membangkitkan kehidupan, kesehatan tubuh, jiwa dan alam dewa dengan latihan meditasi Dao Gong (sekarang Qi Gong).
Kitab-kitab rujukan adalah kitab Dao De Jing oleh Lao Zi, kitab Zhou Yi Can Tong Qi oleh Wei Bo Yang, kitab Huang Ting Jing oleh Wei Hua Cun, dan kitab Wu Zhen Pian oleh Zhang Bo Duan.
Ajaran Tantrayana Tibetan
Mengajarkan manusia untuk lebih memahami perjalanan "trans" yang terdiri dari perjalanan trans kematian (memiliki fase 7x7 = 49 hari) dan perjalanan trans untuk kelahiran kembali. Dalam memahami pelajaran ini haruslah memahami pelajaran Tantrayana Tibetan itu sendiri yang dipadu dengan ajaran Zhishey Chod, Phowa, Bardon Thodol.
Buku rujukan adalah "The Tibetan Book Of The Head" (1927) oleh Lama Kazi Dewa Sandup dan Dr W.Y. Evan Wentz; "Bardon Teachings The Way of Death and Rebirth" (1982) oleh Lama Lodroe; dan "The Tibetan Book of Living and Dying" (1992) Sogyal Rinpoche.
Ajaran Kebatinan Kejawen Jawa
Salah satu ajaran kebatinan kejawen adalah ajaran dari Syekh Siti Jenar (1426-1517) tentang manunggaling kawula lan gusti yang artinya memaknai rahasia hidup secara makrifat untuk mencapai kesempurnaan ilahi.
Bila proses dan ajaran diatas ditarik pada sebuah titik maka akan nampak bahwa kelahiran manusia adalah mulia; yang membawa karma dan benih cinta kasih sayang abadi. Ini adalah sebuah tahap perjalanan yang penuh misteri dan transeden untuk sebuah kehidupan yang abadi. Kata kunci untuk kehidupan tersebut adalah cinta, kasih, sayang, dan abadi. Sehingga dalam ilmu kesehatan, metode terapinya dilakukan pencarian dengan ilusi trans seperti meditasi, mimpi, hipnotis, dll yang tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan cinta dan damai.
Bingung khan... Namanya juga pengetahuan untuk usia diatas 50, jadi saya sendiri juga tidak begitu mengerti. Hanya berharap dengan menulis ini nanti di usia 50 lebih, saya dapat membaca dan mengerti apa yang saya tulis.
Enjoy, peace and love from Sukra.
Referensi photo: http://fariz.files.wordpress.com/2007/04/1716.jpg (upacara ngaben)
Minggu, 19 April 2009
Kenapa Harus Belajar?
Orang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu. Bagaimana orang yang berpakaian rapi atau yang bergaya imam? Apakah mereka memiliki pengetahuan yang patut dibanggakan atau benar imam? Karena selama ini orang yang berpenampilan sederhanalah yang sering dapat acungan jempol dari saya.
Setelah olahraga jalan pagi, saya mampir ke sebuah warung kopi. Disana saya bertemu dengan Kongbaba dan bertanya "sedang baca koran apa?" Kongbaba menjawab: saya lagi baca koran Republika dan koran Guo Ji Ri Bao.
Penasaran mengapa kedua koran tersebut yang dipilih? Saya menulis ini bukan ingin mempromosikan koran tersebut yah.
Koran republika yang umumnya dibaca oleh kaum muslim yang mana pemberitaannya luas, obyektif dan sejuk. Serta memiliki halaman "Khazanah" yang merupakan cerita tentang dunia ilmu pengetahuan, para cendikiawan muslim dan sejarah perkembangannya. Selain itu di hari Minggu memiliki halaman khusus mingguan "Islam Digest". Sehingga media ini menunjukan bahwa muslim adalah kaum cendikiawan yang beriman.
Harian Guo Ji Ri Bao adalah koran Indonesia yang berbahasa Tionghoa yang mana peminatnya adalah kaum minoritas Tionghoa perantauan dan totok Xing Ke. Berita yang disampaikan bernuansa China dan tentang pemberitaan para tokoh etnik Tionghoa yang mana pada umumnya memiliki masa lalu yang guram dan kaya, pada saat ini menjadi tokoh politik oportunis, tokoh organisasi atau lembaga dagang, sosial,budaya dan pendidikan yang mana mendambakan negara yang menjadi impiannya.
Hubungannya koran tersebut dengan belajar sebetulnya tidak begitu nyata. Hal yang pasti, koran adalah salah satu media yang sederhana tapi dengan membacanya maka manusia akan terus belajar dan belajar. Pada saat Kongbaba menjelaskan kenapa memilih koran tersebut, saya teringat akan beberapa petunjuk yang ada pada Hadits, dan Lun Yu yang dapat digunakan sebagai renungan.
Renungan tentang "belajar" yang dipetik dari Hadits (dari Buku Pintar Hadits, Syamsul Rijal Harid, BIP, Agustus 2008):
- 201: Tidak pantas bagi orang bodoh mendiamkan kebodohannya.
- 202: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.
- 204: Jika engkau pergi lalu mempelajarinya suatu bab ilmu yang dapat diamalkan adalah lebih baik bagimu dibandingkan sholat seribu roka'at.
- 205: Belajar ilmu itu menghapus dosa-dosa besar dan belajar Al Qur-an itu menambah pengertian akan agama.
- 206: Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Alloh mempermudah baginya suatu jalan menuju surga.
- Bab 14 pasal 24: Dahulu belajar untuk meningkatkan diri sendiri. Sekarang belajar untuk memperlihatkannya kepada orang lain.
- Bab 8 pasal 9: Rakyat hanya melaksanakan apa yang boleh dilakukannya dan tidak boleh mengetahui apa yang boleh diketahuinya.
Ini adalah bab 9 pasal 29 dari bab Lun Yu yang menarik perhatian saya:
Orang bijak tidak dilanda kemurungan
Orang berani tidak dirundung ketakutan
Enjoy, peace and love from Sukra.
Referensi photo: http://studyprof.com/blog/wp-content/uploads/2008/11/study-stuff.jpg
Read More......
Kamis, 16 April 2009
Aku Bukan Pengemis
Mengetahui jumlah orang miskin lebih banyak daripada jumlah orang kaya adalah hal yang biasa. Bagaimana jika jumlah pengemis jauh lebih banyak daripada orang miskin, tentu sesuatu hal yang tidak terpikir.
Berikut mungkin contoh jawaban yang kurang pas tapi berharap bisa menggambarkannya:
Mana dari kedua jawaban tersebut yang lebih sering tergambar dalam kehidupan sehari-hari?
Saya menyadari dalam kehidupan tentu ada proses memberi dan menerima karena pada kodratnya manusia adalah makhluk sosial yang mana saling membutuhkan antara satu dengan lainnya tanpa terkecuali (termasuk orang yang paling berkuasa sekalipun). Seringkali pada proses tersebut manusia sering terbuai sehingga lebih memilih untuk menerima daripada memberi yang mana menyebabkan manusia menjadi fenomena orang miskin dan "pengemis".
Sebagai contoh yang paling mudah yaitu hubungan seorang kontraktor dengan pejabat. Seorang kontraktor karena memiliki kedekatan dengan seorang pejabat maka ia meminta bantuan pejabat tersebut agar meloloskan tendernya. Ini adalah gambaran manusia yang ingin maju tapi berperan sebagai pengemis yang kerjanya meminta-minta, bukan seorang profesional yang menyebabkan orang mencarinya karena membutuhkannya.
Contoh lain sebagai pengemis yang terselubung yaitu hubungan dokter dan pasien. Pasien sakit sehingga membutuhkan pengobatan yang mengharuskan pergi ke dokter. Dokter memeriksa dan memberikan perawatan yang tepat. Disini menggambarkan bahwa dokter adalah pekerjaan yang mulia yaitu menyelamatkan hidup manusia. Akan tetapi bagimana bila dokter memamfaatkan momen tersebut untuk kepentingannya seperti menawarkan perawatan yang seharusnya tidak perlu dan menyebabkan biaya membengkak. Hal ini dilakukannya karena berharap akan mendapatkan komisi yang lebih besar.
Maafkan saya bila ada yang tersinggung. Disini bukan berarti menjelekan sebuah pekerjaan melainkan memberikan gambaran bahwa pengemis itu ada dimana-mana bahkan di pekerjaan yang dianggap istimewa sekalipun seperti halnya menjadi wakil legislatif.
Dipikir-pikir, inilah penyebab mengapa negara sulit untuk berkembang dan maju yaitu banyaknya sosok pengemis yang hanya memikirkan uang dan kepentingannya sendiri daripada sosok profesional yang selalu memberikan yang terbaik untuk hasil karyanya.
Ada beberapa pertanyaan untuk anda. Apa yang paling berharga darimu? Apa arti kaya bagi dirimu? Bagaimana anda mempertahankannya?
Untuk saya jawabannya yang paling berharga adalah diri saya sendiri. Kaya dalam ilmu pengetahuan. Mempertahankan dengan giat belajar dan bekerja secara profesional.
Bagaimana dengan anda (jadi ingat trademark sebuah iklan " selanjutnya terserah anda")? Apakah jawabannya uang, menjadi milioner dan mengemis?
Enjoy, peace and love from Sukra.
Senin, 13 April 2009
Cerita Calon Pendamping
Ada apa dengan saya? Pacaran saja belum tapi sudah berpikir tentang calon pendamping. Jangan bilang saya dengan anak kecil karena belum pacaran; tapi remaja yang penuh imajinasi. Hihihi.
Bermula dari sebuah cerita tentang seorang manusia yang terus belajar untuk mengenal dan memahami kehidupan. Hingga sebuah saat manusia tersebut menemukan pasangannya. Bagaikan dua buah cerita di sebuah persimpangan.
Persimpangan ini akan menjadi penentu jalan dari kedua cerita tersebut. Apakah sebatas pertemuan cerita yang tanpa disengaja atau bersatunya dua cerita karena memiliki tujuan dan cita-cita yang sama. Tentu pilihan terakhir yang lebih menarik perhatian karena disana ada kemungkinan timbul yang namanya benih-benih cinta.
Cinta adalah sebuah langkah yang krusial. Disini cinta dipertanyakan, apakah siap untuk berlanjut hingga tahap keluarga atau hancur di tengah jalan bagai cinta monyet. Tentu yang namanya sebuah cerita akan memiilih yang terbaik walau pada kenyataan seringkali diluar dugaan.
Berkeluarga (telah memiliki pendamping), apakah ini akhir dari sebuah cerita dalam kebahagian? Belum tentu karena kisah cerita para artis banyak yang kandas di tengah jalan. Akhirnya membuat saya kembali ke tahap awal dari cerita ini. Hal yang mebuat saya berpikir, apa yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah keluarga yang utuh dan kokoh dalam jangka panjang selain cinta?
Hal yang pasti proses menemukan calon pendamping adalah cerita, cita-cita dan cinta. Jawaban dalam menentukan calon pendamping yang mana mudah disebutkan tapi sulit dilakukan yaitu komitmen, konsisten dan konsekuen.
Apakah ini sama halnya dalam cerita politik (menentukan koalisi dan pasangan presiden)? Mereka memiliki cerita, cita-cita yang berbeda. Tapi cintalah yang menyatukan mereka. Berharap cinta mereka adalah cinta untuk bangsa, negara dan rakyatnya. Bilamana mereka bersatu maka komitmen, kosisten dan konsekuen menjadi harga mati atau air mata, sakit hati dan hancur harapan karena ada dusta dibalik cerita tersebut.
Apakah cinta adalah sebuah kalkulasi tanpa etika dalam sebuah kehidupan sosial dan berkeluarga bagi setiap insan calon pendamping?
Enjoy, peace and love from Sukra.
Kamis, 09 April 2009
Aksara Cermin Kehidupan Budaya
Saya bingung harus memulai darimana tulisan ini. Tapi saya senang dengan kebingungan ini karena membuat saya sadar bahwa saya masih bisa berpikir. Hal ini berarti dalam diri saya masih ada nafas kehidupan.
Nafas dan hidup adalah sebuah kesatuan, oleh sebab itu saya mengawalinya dengan huruf Yi(satu) karena segala sesuatu harus ada yang pertama. Itulah Yi yang memiliki makna awal dari segala sesuatu dan merupakan sebuah kesatuan yang utuh.
Legenda budaya Tiongkok percaya bahwa segala kehidupan memiliki unsur tanah. Nu Wa menciptakan manusia dari tanah lempung. Tu (tanah) adalah huruf Yi yang ditambahkan guratan silang diatasnya. Oleh karena itu manusia harus mampu mengolah tanah agar dapat melanjutkan kehidupan. Sheng (hidup) adalah guratan Niu (sapi) yang ditambahkan diatas guratan Tu. Adanya guratan Niu karena dahulu manusia menggunakan sapi dalam mengolah lahan tanah.
Sebelum berlanjut saya coba untuk melihat aksara She (lidah) terlebih dahulu. She merupakan gabungan dari Qian(ribu) dan Kou (mulut). Hal ini menjelaskan bahwa ribuan kata terucap dari mulut yang kemudian akan digunakan untuk berkomunikasi. Huo (hidup) merupakan huruf She yang ditambahkan tiga titik air di sebelah kirinya sehingga memiliki makna air liur dipergunakan agar dapat berkomunikasi secara lancar dan baik.
Sheng dan Huo memiliki arti yang sama, saya juga kurang mengerti mengapa hal ini bisa terjadi. Hal pasti Sheng Huo (kehidupan) bila dijabarkan memiliki makna bahwa manusia hidup harus bekerja (mengolah lahan tanah) dan berkomunikasi dengan sosialnya dengan baik. Dengan kata lain manusia dalam kehidupan yang berbudaya harus menjaga dan melestarikan alam lingkungan serta kedinamisan sosial masyarakatnya.
Wang (raja) memiliki tambahan sebuah garis diatas huruf Tu. Disini menunjukan seorang raja bekerja diatas wilayahnya, berkomunikasi dengan rakyatnya, dan harus mampu mengkoordinasi alam, sosial dan dirinya sendiri. Zhu (empunya) memiliki satu titik di atas huruf Wang, yang mana bila diperibahasakan "diatas langit masih ada langit" atau dapat diartikan sebagai makna spiritual dan jati diri. Ren (angka pilar batang langit) memiliki guratan menyerupai Wang akan tetapi garis teratasnya sedikit terbuka, hal ini memiliki makna angka 9 yang dipercaya sebagai angka tertinggi dan angka mitos untuk sang raja. Yu (batu giok) memiliki titik di bagian kanan (pinggang) huruf Wang yang mempunyai makna benda petuah atau mustika yang dipakai oleh raja.
Aksara adalah bagian cermin dari budaya, sama halnya manusia yang berada dalam proses belajar (kemampuan dalam menggunakan aksara dan pengetahuan umum) dan bercermin pada perkembangan kehidupan sosialnya (seperti sastra, seni, pendidikan).
Catatan: Bentuk atau tipe budaya saya bagi dalam empat yaitu budaya benda (contoh wayang, keris, batik), budaya hubungan sosial (contoh tata krama, upacara adat), budaya klasik (contoh sejarah, candi) dan budaya jiwa atau kebatinan.
Manusia mimpi, menemukan jati diri.
Kehidupan sadar, membentuk harga diri.
Manusia sadar, akan ganasnya alam semesta.
Kehidupan mimpi, damai sosial nurani.
Wahai manusia kehidupan sejati.
Hanya dikalbu kehidupan manusia.
Hari ini ( 9 April 2009 ) adalah hari pencontrengan pemilu. Hal ini mengingatkan saya bahwa manusia kehidupan Indonesia sedang berada dalam proses pembelajar mengenal jati dirinya.
Enjoy, peace and love from Sukra.
Referensi:
Lie Tjung Jie," Diktat Kursus Sekilas Bahasan Bahasa Tionghoa Ditilik dari Filosofi dan Budayanya" Jakarta, Mei 1999.
Minggu, 05 April 2009
Filosofi Manusia dalam Aksara
Dipercaya bahwa setiap tulisan aksara Tionghoa (aksara piktograf) merupakan simbol, bentuk, perilaku dan fenomena yang memiliki makna atau filosofi tertentu. Sebagai contoh Ren (manusia) makhluk yang dapat berdiri tegak, melangkah dan berjalan diatas kedua kakinya. Dalam hati bertanya, bagaimana dengan seseorang yang cacat? Saya tidak tahu, mungkin memang ada makna lain dari tulisan tersebut. Tentu banyak hal yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut.
Da (besar) yang mana ada tambahan tangan dari huruf Ren. Disini ingin menunjukan bahwa manusia itu terus berkembang dengan cara meraih atau menggapai sesuatu yang tentu dengan usaha keras (yang umumnya menggunakan tangan). Tai (sangat, terbesar) yang mana ada tambahan titik dibawah huruf Da. Nah, titik ini dipercaya sebagai simbol untuk alat vital. Saya berpikir, apakah ini bermakna bahwa hubungan sex akan membuat manusia terasa hidup atau indah yah? Sedangkan, Tai Tai (istri) bila dijabarkan memiliki makna ibu rumah tangga yang memiliki peranan sangat besar sebagai wanita dalam roda keturunan kehidupan keluarga. Quan (anjing) adalah guratan Da yang ditambahkan titik pada bagian atasnya. Bila titik pada Quan memiliki makna yang sama dengan titik pada Tai yaitu alat vital dan keberadaannya di atas sehingga menyebabkan memiliki makna anjing; maka kesimpulannya adalah hubungan seksual yang menyimpang dari kaca mata manusia. Maaf tidak mau melanjutkan untuk bagian ini jadi silahkan berimajinasi sendiri yah...
Tian (langit), huruf Da yang ditambahkan sebuah garis pada bagian atasnya memiliki makna manusia merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan oleh langit. Fu (suami), garis Tian yang menembus ke atas. Disini kita dapat melihat bahwa bangsa Tiongkok mempercayai bahwa Tuhan itu adalah laki-laki, dan hanya seorang suami sejati yang bisa mengubah nasib keluarganya. Yao (mati muda), garis Tian tidak menembus dan garis bagian atas terbuka miring. Disini menunjukan ada ketidak seimbangan dalam kehidupan yang menyebabkan pintu langit terbuka (mati muda). Makna kiasan ini berlaku bagi seorang suami yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai bonus, berikut adalah makna dibalik huruf nan (laki-laki) dan nu (wanita). Nan adalah gabungan 2 aksara yang memiliki arti sawah dan tenaga. Disini berarti seorang laki-laki harus bekerja sekuat tenaga untuk mengolah, memikul sawah untuk menafkahi kehidupan keluarganya. Nu menggambarkan seseorang yang sedang terlentang yang memiliki makna seorang wanita harus melayani suaminya bukan menguasai demi keharmonisan kehidupan keluarga.
Jian (Zina atau perkosa) merupakan gabungan 3 aksara Nu dengan posisi satu diatas dan dua dibawah. Yao (genit, iblis) adalah gabungan 2 aksara yang mana bagian kirinya adalah Nu dan bagian kanannya adalah Yao. Jian dan Yao memiliki arti hubungan dengan wanita yang tidak sesonoh dapat meruntuhkan kehidupan keluarga.
Satu hal yang perlu diingat bahwa tulisan aksara Tionghoa disatukan oleh raja Qin Shi Huang Ying Zheng pada dinasti Qing (SM 221 - SM 226). Sehingga arti atau filosofi ini janganlah dijadikan sebagai aturan yang baku karena manusia terus berevolusi mungkin tidak secara fisik tapi secara emosi, tingkah laku, pekerjaan, kebutuhan, dll.
Bagaimana dengan aksara nusantara terutama aksara Jawa (Ha na ca ra ka ... nga) dengan legenda Aji Saka. Aksara Jawa konon juga memiliki makna dan filosofi dalam budaya masyarakat Jawa (Prombon Jawa)? Bagaimana dalam perjalanan evolusinya? Apa hubungannya antara aksara Palawa, aksara Kawi, aksara Majapahit dan aksara Jawa (yang mulai dipakai pada abad ke 15)? Bagaimana melestarikan warisan budaya nenek moyang yang berupa aksara Budaya ini?
Enjoy, peace and love from Sukra.
Referensi:
Lie Tjung Jie," Diktat Kursus Sekilas Bahasan Bahasa Tionghoa Ditilik dari Filosofi dan Budayanya" Jakarta, Mei 1999.
Kamis, 02 April 2009
Permainan Catur
Melihat catur mengingatkan saya akan sebuah hobi di masa bangku sekolah (SD hingga SMA, zaman handphone dan komputer adalah barang super mewah). Saya menjadi jagoan dan sulit ditaklukan, itulah yang saya rasakan. Tapi hal tersebut telah menjadi kisah lama karena saya sadar sehebat-hebatnya manusia masih ada yang lebih hebat.
Suatu ketika, saya melihat sebuah permainan catur internasional yang menggunakan peraturan sedemikian rupa. Disini saya merasakan banyak pesan yang dapat dijadikan bahan pembelajaran dalam kehidupan manusia.
Di awal pertandingan setiap pemain diberikan materi dan waktu yang sama. Mungkin sulit diimplementasikan dalam kehidupan nyata yang mana ada si kaya dan si miskin. Tapi hal yang pasti setiap manusia memiliki kesempatan yang sama untuk hidup dan waktu yang sama pula yaitu 1 hari sama dengan 24 jam.
Tujuan utama manusia tentu sebuah keberhasilan yang mana tidak luput dari berbagai macam pengorbanan. Walau seringkali tidak sesuai dengan harapan yaitu sebuah kegagalan (hasil seri sama halnya dengan kegagalan yaitu tidak maksimal), setidaknya jadikan pengorbanan tersebut berharga (membuat anda sulit untuk ditaklukan).
Sebuah keputusan yang diambil tak bisa diulang kembali. Apa yang telah diperbuat menjadi masalah, resiko dan tanggung jawab masing-masing di kemudian hari. Maka jangan berbuat kesalahan dan hati-hatilah karena keputusan akan menentukan masa depan dan penyesalan tak pernah datang duluan.
Berpikir beberapa langkah kedepan. Setiap masalah yang dihadapi haruslah diperhitungkan secara matang akan kebaikan dan keburukannya, walau pada kenyataan sering terjadi bahwa hal selanjutnya tidaklah sesuai dengan apa yang dipikirkan atau diharapkan. Contoh yang termudah, sering kali manusia terbuai akan sebuah kenikmatan yang ada di depan mata tapi tidak menyadari jebakan-jebakan yang ada dibelakangnya. Itulah sebabnya mengapa bangsa ini sulit maju karena mereka jarang memikirkan masa depannya. Contoh yang lebih sulit yaitu kehidupan berpolitik yang mana dapat diprediksi tapi hasilnya sering kali melenceng bahkan bertolak belakang.
Pergunakan waktu sebaik mungkin. Manusia sering lupa bahwa waktu terus berjalan dan parahnya sering menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Contoh: hal yang dipelajari "kewajiban dulu baru hak" dan realitanya banyak ditemui orang yang berpegang prinsip "santai dulu kan pekerjaan masih bisa diselesaikan esok". Benar tidak? walau pada kenyataan memang ada orang yang baru bisa menunjukan hasil maksimal ketika waktu terdesak.
"Check Mate".
Anda kalah dalam permainan catur ini karena anda tidak pernah memberikan langkah yang terbaik dalam permainan anda. Konsentrasi dan fokus pada permainan (kehidupan) anda bukan terjebak permainan orang lain.
Enjoy, peace and love from Sukra.
Referensi Photo: http://www.chesscenter.com/twic/utkas.jpg
Artikel Favorit dalam 1 minggu
-
Telah lama saya menghilang. Dan inilah momen yang terbaik saya untuk kembali ke dunia blog ini. Sebagai hadiah untuk ajang kembalinya diri s...
-
“ Tunjangan peneliti naik ” di harapkan memacu kreativatis dan inovasi para peneliti, sehinga bangsa ini semakin pencaya diri untuk mandir...
-
"Tong Kosong Nyaring Bunyinya" Orang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu. Bagaimana orang yang berpakaian rapi atau yang ber...
-
Kriinnngggg......... Weker berbunyi dan menunjukan pukul 4 pagi, Ujang Mimpi bangun dari tidur yang nyenyak dan bersiap untuk mengantarkan ...
-
Dari mana asal manusia? Jawaban yang pasti adalah dari rahim ibu. Hihihi. Dari mana asal manusia purba? Kusendiri tak yakin, kata orang manu...
-
Di sebuah ruang tunggu terdapat 2 manusia , saya sebut si cantik dan si cerdas. Si cerdas berharap suasana yang membosankan tersebut cair hi...
-
INTERNATIONAL PUBLICATION Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie , Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, Koo Hendrik Kurniawan, Ken-ichi Fukum...
-
Saya pernah ingat sebuah artikel yang menceritakan wanita menyukai pria playboy. Aneh tapi itulah kenyataan karena bagi para wanita, pria p...