Sabtu, 31 Januari 2009

Media Koran Kaum Tionghoa (Hua Ren Bao Kan) (Kongbaba 6)

Koran adalah sebuah media komunikasi yang berisikan berita dan terbit secara periodik. Jadi fungsi koran hampir sama dengan buku yaitu jendela dunia. Walau isinya hampir sama antar koran yang satu dengan yang lainnya tapi pada umumnya mereka mengulas dari sisi pandang yang berbeda dan tidak jarang pula mengabarkan informasi yang berbeda.

Mungkin karena rasa penasaran yang besar, Kongbaba berkata jika mau tahu lebih bacalah koran yang lebih banyak. Akhirnya dimulailah penjajakan media koran yang mana dilakukan di daerah Glodok, Jakarta. Maklum menjadi tempat mangkal untuk beli DVD. Saya khan juga manusia. Hihihi.

Glodok adalah salah satu daerah yang komunitas Tionghoa terbanyak. Jadi dengan rasa penasaran saya melakukan penjajakan akan 10 media koran apa yang paling diminati oleh mereka melalui penjual-penjual koran disana. Hasilnya:

  • Koran kompas dengan jumlah pembaca 61% dan berhubungan dengan TRANS TV grup. Koran ini adalah koran dengan usia paling tua dan terbesar di Indonesia yang mana menggunakan bahasa Indonesia dan merupakan bacaan kaum intelektual termasuk Tionghoa Indonesia umumnya.
  • Seputar Indonesia dengan pembaca 11% dan berhubungan dengan RCTI grup. Koran dengan bahasa Indonesia dan cukup diminati oleh kaum Tionghoa Indonesia. Hal ini dikarenakan grafik, data dan gambar peristiwa yang disajikan menarik dan mudah dicerna.
  • Harian Guo Ji Ri Bao dengan pembaca 8%. Koran berbahasa China Han Yu (Zhong Wen) (Hua Qiau Bao Kan) dan terbit setelah era reformasi. Koran yang beritanya mengarah ke China Daratan, Hongkong dan Taiwan. Koran ini lebih bernuansa politik kepentingan China dan peminat koran ini umumnya adalah kaum China perantauan, Tionghoa totok Xin Ke, dan sebagian Tionghoa Indonesia.
  • Harian Indonesia Xin Zhou Ri Bao (Sin Chew) dengan pembaca 7%. Ini adalah satu-satunya koran berbahasa mandarin Tionghoa (Hua Wen) (Hua Yi Bao Kan) di Indonesia pada zamannya orde baru. Ini merupakan koran bacaan kaum Tionghoa Indonesia dan Tionghoa totok Xin Ke. Koran ini telah merger dan untuk berita luar negerinya cenderung negara Asia Tenggara.
  • Media Indonesia dengan pembaca 5% dan berhubungan dengan Metro TV. Bicara Metro TV, mengingatkan saya bahwa mereka memiliki siaran berita dengan bahasa Mandarin. Koran dengan bahasa Indonesia ini diminati oleh kaum Tionghoa dan yang suka akan perkembangan politik.
  • Indopos dengan pembaca 4% dan berhubungan dengan Jawapos group. Indopos sebetulnya koran Jawapos dengan versi Jakarta, menggunakan bahasa Indonesia. O yah, di koran ini mereka sudah menggunakan istilah Tionghoa dan Tiongkok yang mana pada umumnya masih menggunakan Cina dan China. Pada koran ini terdapat halaman khusus bagi kaum Tionghoa (China Town) dan banyak digemari oleh kaum Tionghoa Indonesia terutama peranakan betawi.
  • Koran-koran lainnya Bisnis Indonesia, Harian Tempo, Republika, Rakyat Merdeka.
Yah, begitulah hasil penjajakan saya. Maaf jika kurang mendetail, khan penjajakan ke tukang koran. Harap berguna bagi yang senang dan belajar bahasa, kebudayaan, sejarah Tionghoa atau Zhong Guo China yang sedang diminati di dunia.

Istilah yang layak digunakan :
  • Orang Tionghoa Indonesia (Yin Ni Hua Ren) adalah orang Tionghoa yang berwarga negara Indonesia dan memiliki rasa cinta akan bangsa dan tanah air Indonesia.
  • Orang China Indonesia (Zhong Guo Ren)adalah orang China daratan yang tinggal dan berdomisili di Indonesia dengan status warga negara asing yang dapat dianggap sebagai China perantauan atau orang Tionghoa (Hua Ren) yang masih mempunyai rasa tali ikatan dengan negeri China.
Semoga berguna.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo: http://id.voi.co.id/images.php/gambar/article/content/1075/

Read More......

Kamis, 29 Januari 2009

Makna Pemberian Hadiah Buah (Zhu Yuan Guo Pin) (Kongbaba 5)

Setiap tahun menjelang tahun baru imlek, ketika pergi ke toko buah atau supermarket di daerah sepanjang jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk dan Glodok Pancoran, saya menemukan buah yang berlimpah seperti jeruk, apel, pir. Pada saat bersamaan, seringkali muncul pertanyaan mengapa buah semangka, pepaya tidak berlimpah seperti yang lain. Akhirnya, pada saat bertemu dengan Kongbaba, saya dapatkan jawabannya.

Buah-buah yang berlimpah tersebut ternyata digunakan untuk pemberian hadiah kepada orang-orang yang dihormati atau untuk sembahyang. Hal ini dikarenakan, pemberian hadiah buah secara umum dijadikan simbol yang menyatakan doa, ucapan selamat, syukur dan permohonan. Pemberian hadiah ini dikatakan telah menjadi tradisi yang diadapatasi dari kebudayaan Tiongkok dan menjadi tradisi orang Tionghoa Indonesia. Seiring dengan waktu dan proses kulturisasi dengan lingkungan setempat maka tradisi ini mengalami beberapa asimilasi yang mana menjelaskan mengapa pepaya tidak selimpah buah jeruk dan apel.

Pemberian buah jeruk, apel, pir umumnya karena adanya persamaan ucapan dalam bahasa Tionghoa. Jeruk yang umum diberikan adalah jeruk keprok (Tangerine) yang bermakna kemujuran. Jeruk ini bila diberikan bersamaan dengan daun teh (Da Hong Pao) akan bermakna mendoakan kenaikan pangkat. Jeruk lainnya seperti jeruk besar Bali berarti kemujuran dalam kelimpah, jeruk kinkit bermakna kemujuran dalam keemasan. Tapi hati-hati, tidak semua buah jeruk dapat diberikan contohnya jeruk peras (orange) karena bermakna berhenti atau tenggelam. Buah yang juga populer sebagai hadiah yaitu Apel (apple) yang bermakna keselamatan dan pir (pear) bermakna keberuntungan.

Buah lain akibat adanya asimilasi kultur sehingga dapat juga diberikan sebagai hadiah antara lain: nanas, pulm, leci (liche) bermakna keberuntungan; lengkeng berarti kelanggengan, keagungan, kebijaksanaan, dan kecerdasan; ceri bermakna mendoakan seseorang mendapatkan cinta yang manis dan pasangan yang serasi; buah naga atau pitaya melambangkan kejayaan dan cinta abadi; srikaya bermakna kejayaan dalam kekayaan; dan delima yang berarti banyak anak banyak rejeki. Buah yang umum ditemukan di Indonesia seperti pisang juga dapat dijadikan hadiah seperti pisang raja bermakna kejayaan dalam kerajaan; pisang emas bermakna kejayaan dalam keemasan.

Buah pantangan untuk diberikan yaitu pepaya karena bermakna payah; semangka bermakna lambang kematian; dan anggur bermakna pengganguran, penangkapan, pelarian. Untuk anggur karena termasuk buah yang mahal, jika diberikan kepada saya maka saya ucapkan terima kasih juga. Hihihi.

Itulah makna dari hadiah buah. O yah, sebelum saya pamit Kongbaba berkata kunjungilah rumah saya pada tahun baru imlek karena akan ada minuman dan aneka makanan yang mana ternyata memiliki maknanya juga. Minuman yang disediakan yaitu agar-agar dengan lengkeng, liche dan buah atep (kolang-kaling) yang bermakna agar dengan kebijakan yang agung mendapatkan keberuntungan yang tinggi dan mantap. Makanan yang disajikan adalah kue keranjang goreng dengan kue lapis yang berarti mendapatkan rejeki yang berlapis-lapis dan semuanya akan dikeranjangi. Tolongggg.... bisa-bisa makin gendut tubuh saya ini.

Catatan tambahan yang juga merupakan tradisi yang mana terjadi pada bulan 1 penanggalan lunar di kediaman Kongbaba:

  • Tanggal 1: makan nasi tumpeng dan ikan bandeng yang berarti perayaan dan syukuran dalam keberuntungan yang luar biasa. Sajian lainnya adalah gorengan buah sukun timbul (Artocarpus altilis) yang berarti kesuksesan dan keberhasilan selalu.
  • Tanggal 7: makan masakan 7 rupa.
  • Tanggal 15: makan lontong cap gomeh dan onde-onde berarti semoga keluarga berkumpul dan menciptakan sebuah kekuatan yang mantap untuk mencapai kesuksesan. Makanan lain yaitu sayur beton timbul (Artocarpus communis) bermakna membetonin kesuksesan.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo :
http://j.b5z.net/i/u/2026897/i/LGbasket_FestivalofFruit_113000_ezr2xxxx.jpg

Read More......

Minggu, 25 Januari 2009

Maskot Naga, Phoenix, Kirin (Ji Xiang Wu Tu) (Kongbaba 4)

Ini adalah sebuah kenyataan bahwa manusia seringkali menjadikan sebuah obyek menjadi maskot, simbol atau lambang. Sebagai contoh yang sering anda temui pada akhir artikel saya: "Enjoy, peace and love from Sukra". Maskot yang ada pada masyarakat secara umum berupa hewan, tumbuhan (bunga, buah), benda kerajinan tangan, langit alam bintang semesta dan kaligafi (huruf, gambar, atau tulisan).

Pada kesempatan ini, saya mencoba mengambil beberapa maskot dari binatang yang mana merupakan binatang imaginasi atau "tidak nyata". Binatang yang terpilih yaitu naga atau liong (Long), burung phoenix atau burung hong (Feng Huang), dan kirin (Qi Lin) karena menurut saya mereka adalah bagian dari indentitas budaya peradaban China.

Dalam literatur naga dikisahkan sebagai maskot yang telah tertera di kitab Yi Jing kuno 5000 tahun yang lalu, sebagai binatang bertuah yang mana menjadi maskot dewa, leluhur bangsa China. Naga dikatakan memiliki 3 bagian yang sama panjang yaitu bagian kepala hingga lengan, lengan hingga pinggang, dan pinggang hingga ekor; dan merupakan penggabungan dari 9 binatang yaitu rusa menjangan (tanduk), onta (kepala), kelinci (mata), ular (leher), kerang(Tridacna gigas) (perut), ikan (tubuh yang bersisik), elang (cakar), macan (telapak kaki), sapi (telinga). Akan tetapi menurut Kongbaba yang melihat dari fisiknya, naga merupakan jenis binatang dinosaurus yang telah punah, buaya (Alligator sinensis) atau biawak besar (varanus spp). Catatan: sisik pada naga umumnya berjumlah 117 yang mana 81 sisik bersifat Yang dan 36 sisik bersifat Yin.

Phoenix merupakan maskot raja dari para burung. Burung phoenix didiskripsikan dalam literatur adalah penggabungan beberapa binatang seperti burung walet (wajah), ular (leher), kura-kura (punggung pundak), bulus (perut depan), bangau (dahi), ayam jantan (paruh), angsa (Anser cygnoides) (dada), ikan (ekor), rusa (kaki belakang). Ada juga yang mendeskripsikan phoenix dengan burung angsa (kepala), bebek Tiongkok (Aix galericulcata) (pikiran), bangau putih (Egretta intermedian) (kaki), burung merak (Pavo cristatus) (ekor), burung beo (paruh), burung walet (sayap). Sebagian orang berpandangan, phoenix adalah inspirasi dari ayam kalkun (Meleagris ocellata), sedangkan dari Kongbaba lebih condong pada burung onta (Struthio camelus), burung kasuari (Casuarius spp), atau burung cenderawasih (famili Paradisaeidae).

Binatang selanjutnya yaitu kirin yang mana dipercaya sebagai binatang bijaksana dan disimbolkan sebagai anak cucu yang berbakti. Kirin yang jantan disebut Ki dan betina disebut Rin. Kirin digambarkan dengan tubuh berbadan rusa (elaphurus davidianus), berkaki kuda, berekor sapi, kuku bulat, kepala serigala dengan sebuah cula yang berisi atau berotot. Sehingga banyak orang mengatakan kirin adalah insiprasi dari kijang kencana (Muntiacus muntjak), kambing hutan (Lie Ling) (Capricornis Sumatraensis), atau antilop (Cephalophus spp) . Sedangkan menurut Kongbaba lebih menyerupai badak dari Jawa yang bercula satu (Rhinocerus sondaicus).

Kirin persepsi umum yang mana menyerupai singa dan sering dipertunjukan (barongsai) adalah persepsi dari singa (Panthera Leo). Karena sudah terlanjur saya lanjutkan saja sebagai informasi. Singa yang berada di pintu bagian kiri dan dan kaki kirinya menginjak bola api adalah singa jantan yang bermakna proteksi akan ancaman luar; sedangkan, yang berada di pintu bagian kanan dan kaki kanannya menginjak anak adalah singa betina yang berarti melindungi keluarga.

Ada kirin versi lain lagi yaitu kirin yang berbadan singa dan memiliki tanduk. Kirin ini dahulunya diimaginasikan dengan jerapah yang mana dapat dilihat dari bahasa Jepang atau Taiwan.


Bagaimana dengan anda? Hewan-hewan diatas dideskripsikan sebagai apa?

Kongbaba teringat akan perkataan dari Liesinse yang saya sendiri tak mengerti:

Maskot adalah petuah sehingga jangan disalah gunakan karena dapat menimbulkan bencana. Petuah Tiongkok "Long Fei Feng Wu, Ma Ta Fei Yan", sedangkan pada tahun tikus (Wu Zi) dengan pepatah "Chuan Zhen Xiong Mao, Ao Huo Shui Niao" menjadi kesan sebuah paradoks bencana.

O yah, binatang yang disebut Kongbaba ternyata ada di Indonesia semua lohhh: Komodo (biawak besar) di pulau Komodo, badak bercula satu di Ujung Kulon, kambing hutan di Sumatra, burung kasuari dan burung cenderawasih yang terdapat di Irian dan Maluku.

Selamat tahun baru "Gong Xi Xing Chun Wan Shi Ru Yi"
Selamat tahun baru imlek semoga lancar dan sukses.

Kongbaba menginformasikan dari catatan Liesinse:

Pada masa kerajaan di Tiongkok, tahun baru disebut Guo Nian (lewat tahun) jatuh pada hari Li Chun (4 Februari) sebagai hari pergantian shio. Presiden Tiongkok Republik pertama sementara, Sun Zhong San, pada tahun 1912 memberlakukan sistem kalender internasional (Gong Li). Sedangkan, penggantinya presiden Yuan Shi Kai pada tahun 1913 menetapkan Nian Zhu Yi (tanggal 1 bulan 1) kalender lunar (Jiu Li) sebagai hari Chun Jie yang sekarang dikenal dengan tahun baru imlek. Catatan tahun sejarah Tiongkok diawali dengan tahun Gong He yaitu tahun monyet (Gen Shen) 841 SM. Hal yang membingungkan buat saya, Chun Jie atau tahun baru imlek bukan hari raya keagamaan. Sedangkan, di Indonesia yang pada tahun 2002 lalu Chun Jie ditetapkan sebagai hari libur nasional, ternyata dikaitkan dengan kelahiran Kong Zi yaitu 551 SM. Tak percaya, coba hitung sendiri yang mana pada tahun ini 2009 merupakan Chun Jie yang ke 2560.

Jika ada kesalahan persepsi, mohon dimaafkan dan tolong diberikan masukan.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo:

Read More......

Sabtu, 24 Januari 2009

Tata Krama Seni Budaya Timur (Li Yi) (Kongbaba3)

Kisah Kongbaba membawa imajinasi saya ke sebuah restoran di tahun 40-an. Di sebuah meja bundar dari marmer terdapat dua keluarga (total 6 orang) Tionghoa yang ngobrol menunggu makanan yang akan disajikan. Dua kepala keluarga ini dapat dikatakan sebagai orang yang berpendidikan walau pendidikan yang diterimanya berbeda yaitu pendidikan Belanda dan Tionghoa. Komunitas yang berpendidikan Belanda umumnya sebagai pegawai kantoran dan yang berpendidikan Tionghoa sebagai pedagang toko. Posisi duduk mereka yang dirunut searah jarum jam yaitu kepala keluarga yang mengundang (menghadap timur), kepala keluarga yang diundang, anak laki-laki, anak perempuan (menghadap barat), istri keluarga yang diundang, istri keluarga yang mengundang.

Di awal pertemuan, seperti layaknya pertemuan tentulah dimulai dengan basa-basi. Kata-kata yang muncul antara lain Nin Hao Ma (apa kabar), Xie Tian Xie Di (terima kasih langit dan bumi), Da Jia Hao (semua baik), Ping An (selamat), Jian Kang Ru Yi (sehat walafiat semuanya langgeng), Yi Qie Shun Sui (semuanya lancar dan sukses). Tanpa disadari kubertanya, kenapa tidak ada Wo Hen Hao, Xie Xie (saya baik, terima kasih)? Kongbaba tersenyum dan berkata: itu adalah bahasa sapa akulturasi modern.

Tanpa disadari dari kisah singkat tersebut, kita diajak untuk mengenal sebuah tata krama yang mana merupakan bagian dari kehidupan manusia yang berbudaya dan beradab. Tata krama yang dalam perjalanan evolusi telah beradaptasi dengan berbagai budaya baik dari luar maupun lingkungan setempat, sehingga menjadikan sebuah corak tersendiri. Ini adalah beberapa fondasi tata krama budaya timur yang bernuanasa multikultur yang masih terpiara:

  • Tata krama kehidupan sosial dan masyarakat. Tata krama ini terbagi atas kehidupan sehari-hari (tata sapa, tata duduk, tata makan), kehidupan keluarga, dan sambutan tamu.
  • Tata krama perayaan hari besar kalender seperti Chun Jie (hari raya tahun baru imlek dan kue keranjangnya), Qing Ming (Ceng beng hari sembahyang leluhur dengan sesaji tiga hewan), Duan Wu (Pe Cun makan bacang), Zhong Ciu (Tong Jiu makan kue bulan).
  • Tata krama kelahiran, masa remaja, perkawinan, dan kematian.
  • Tata krama sosial dalam bidang pekerjaannya.
  • Tata krama agama dan upacaranya.
  • Tata krama dan cara dalam kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan, transportasi, dan hubungan biologi.
Karena panjangnya cerita Kongbaba, saya menuju ke cerita tentang tata krama ke-3 yang menceritakan perjalanan kehidupan seorang manusia. Hal ini karena ada sesuatu yang menarik menurut saya.

Dimulai dari kelahiran, sang bayi menangis dengan keras karena menyadari bahwa hidup dalam dunia ini penuh akan derita, tapi dilain pihak (keluarga terutama kakek dan nenek) tentu sangat senang dan gembira karena kelahiran dianggap sebagai pembawa rejeki. Dahulu pernah diibaratkan bila anak yang terlahir adalah laki-laki maka disebut Wan Jin (emas 10.000 tael) dan jika wanita dianggap Qian Jin (1.000 tael). Hal ini mungkin dikarenakan pria-lah yang membawa nama keluarga. Menuju dewasa atau remaja maka berbagai pendidikan diberikan baik itu pengetahuan, seni dan tata krama agar dapat menjadi seorang yang teladan.

Tahap berikutnya adalah perkawinan dan peranan wanita yang berarti mengangkat derajat keluarga sebagai dasar, memberikan generasi keturunan sebagai fenomena, kesederajatan sebagai pelaksana kekeluargaan. Dalam perkawinan ini yang terpenting adalah 2 keluarga yang saling menghormati dan menjaga keharmonisan dalam hidup bermasyarakat. Inilah hal yang selalu dibenak, sehingga seringkali kita mendengar bahwa dalam memilih haruslah dilihat bibit, bebet dan bobotnya.

Sebelum masuk ke langkah selanjutnya telah terjadi sebuah fenomena yang membuat saya tertarik untuk mengangkat bagian topik ini dari keseluruhan kisah Kongbaba. Dalam hal perkawinan, ucapan selamat seringkali melalui media koran seperti "Guo Ji Ri Bao" yang merupakan bacaan untuk mayoritas komunitas Tionghoa perantauan Hua Qiao dan Tionghoa totok Xin ke yang mana agak eksklusif. Terdapat sebuah kejanggalan, seringkali ada salah satu pihak tidak mencantumkan nama orang tuanya. Apakah pihak tersebut anak yatim atau ada hal yang lain? Hihihihihi. Inilah jawaban Kongbaba, dalam era modernsasi, globalisasi, demokrasi dan reformasi ini seringkali terjadi tabrakan budaya yang eforia disebut pinokio sindrom oleh Kongbaba. Pinokio sindrom yaitu sikap yang opportunis, tamak, munafik, penjilat yang berarti hanya mencari muka, popularitas dan melihat keuntungan pribadi semata.

Hal yang menarik belum selesai. Dalam masyarakat Tionghoa peranakan, perkawinan diibaratkan dengan mengawinkan dua anak sehingga tamu-tamunya 80% adalah kerabat orang tua. Lalu untuk tamu-tamu yang 80% dari kerabat anak-anaknya terjadi pada saat ulang tahun orang tua yang pada umumnya berumur 61, 71, 81. Disini menunjukan bakti anak kepada orang tua. Btw, merayakan untuk ulang tahun masa kecil itu sebetulnya tak ada dalam tradisi, yang ada hanyalah pemberian telur dan mie dari orang tua kepada anaknya sebagai simbol pemberkahan dan keselamatan.

Di akhir perjalanan tentulah kematian yang mana pada saat menutup peti bermakna penentuan untuk jawaban apa yang telah dilakukan orang tersebut di dalam masyarakat dan keluarga. Tersenyum kepada langit saat diterimanya dan keluarga bersedih kehilangan seorang yang dihormati.

Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo : http://www.chinese-wedding-guide.com/images/joinourheartsforever.jpg

Read More......

Rabu, 21 Januari 2009

Pengetahuan Budaya Seni Ilmu Timur (Yi Shu) (Kongbaba 2)

China atau Tiongkok adalah sebuah negara besar yang mana seringkali membuat saya terkagum-kagum akan pengetahuan alam dan seninya. Tapi kemanakah saya harus bertanya? Karena dua orang pakar dari Indonesia tentang sejarah timur telah tiada. Mereka adalah Ong Hok Ham (1 Mei 1933 - 30 Agustus 2007) seorang ahli sejarah Indonesia dan etnik Tionghoa terutama Tionghoa peranakan Jawa; dan Lie Tek Tjeng (18 Mei 1931 - 12 Januari 2009) seorang ahli sejarah tentang negara Tiongkok daratan dalam perkembangan ideologi negara tersebut. Kongbaba mengharapkan saya dapat membaca karya-karya pakar tersebut.

Kongbaba dengan Liesinse yang merupakan sahabat lamanya; ternyata telah membuat kerangka pengetahuan budaya seni ilmu timur yang notabene digunakan untuk diceritakan kepada generasi penerus agar mudah dipahami. Bersyukurnya saya bisa mendapatkan sedikit informasi tentang pengetahuan budaya seni ilmu timur. O yah, Kongbaba merupakan keturunan ayah Tionghoa putra Indonesia dan ibu Tionghoa putra bumi yang mana lahir dan tumbuh di pantai utara (pantura) Jawa tengah yang merupakan sebuah linkungan dengan tradisi Tionghoa Jawa (peranakan).

Pengetahuan budaya timur (China) secara garis besar terbagi atas 2 kategori yaitu pengetahuan budaya seni (sosial budaya) (Wen Yi) dan pengetahuan budaya ilmu (alam pasti) (Shu Shu).

Pengetahuan budaya seni terbagi atas:

  • Seni kecapi : seni musik, seni suara
  • Seni catur : seni strategi, seni management
  • Seni sastra : seni puisi, seni sastra, seni tata krama dan upacara kerajaan, seni nada, seni sejarah, dan seni perubahaan (Yi).
  • Seni lukis : seni gambar, seni kaligrafi, seni ukir.
  • Seni pedang : seni tari, seni beladiri, seni panah memanah
  • Seni teh : tata caranya.
Pengetahuan budaya ilmu terbagi atas:
  • Ilmu pasti dan metamatika : Jiu Zhang Suan Shu, Zhou Pai Suan Jing, Zhou Bian Suan Jing, Suan Fa Tong Zong, dll.
  • Ilmu agama dan falsafah : 3 dharma agama (San Jiao), 9 ajaran ideologi (Jiu Liu) antara lain konfucuisme, daoisme, mocuisme, logika, legalisme, dll; dan 7 strategis manajemen militer (Qi Wu) antara lain Sun Zi, Wu Zi, Zhu Ge, dll.
  • Ilmu metafisika dan spiritual : meditasi Dao Gong, Qi Gong, dll
  • Ilmu kesehatan dan pengobatan :herbalis, akupuntur, olah makanan, olahraga, dll.
  • Ilmu analisa takdir dan nasib : 4 pilar 8 huruf (Shi Zhu Ba Zi), perbintangan (Zi Wei Dou Shu), Guo Lao Xing Zong, Tie Ban Shen Shu, dll.
  • Ilmu prediksi dan keadaan : faktor alam semesta Astronomi (San Yuan Er Shi Ba Xiu); prediksi faktor keadaan antara lain Astrologi (Qi Zheng Si Yu), Yi Jing Zhan Bu, Mei Hua Yi Shu, Qi Men Liu Ren, dan menentukan hari baik (Ze Ri), dll.
  • Ilmu fenomenda dan ruang : physiognomi (Xiang Shu), geologi (Di Zhi), geografi (Di Li) dan tata letak (Feng Shui), dll.
Catatan tentang ilmu perbintangan dan takdir nasib: bahwa masyarakat Tionghoa percaya bahwa kesuksesan seseorang terdapat unsur takdir, nasib, tata ruang, kebajikan dan pendidikan.

Mengingatkan saya kepada sebuah Hadits nabi : belajarlah ilmu sampai ke negeri China.

Seni dan ilmu yang mana sebagian besar telah pudar, tapi itulah China dengan ilmu dan seni yang diwarisi dengan baik dan tekun mereka menjadi sebuah bangsa yang besar. Hal lain yang menjadi titik keberhasilan yaitu dalam perkembangannya tidak terjadi sebuah benturan akibat perbedaan suku, bangsa, agama dan ras (SARA), melainkan menjadikan sebuah hubungan yang dinamis. Semoga kelestariannya berlanjut dengan baik.

Itulah catatan tentang ilmu pengetahuan budaya timur yang diceritakan oleh Kongbaba. Selanjutnya adalah sedikit catatan dari kisah Kongbaba yang menjadi bahan pelajaran bagi kita:

Sebuah hubungan yang dinamis dalam mempelajari sebuah seni ilmu budaya membutuhkan 3 hal yaitu:
  • Di latar belakangi akan sejarah, keberadaban, budaya dan perkembangannya.
  • Arti makna dari sebuah ajaran atau falsafah di bidang yang diajari.
  • Hiraki spiritual dan tata upacara seni ilmu budaya tersebut.
"Di mana bumi berpijak, di situ langit dijunjung" yang berarti hargailah budaya dan adat yang berlaku di mana pun kita berada. Salah satu contoh hubungan yang dinamis yaitu dilantiknya Obama pada 20 Januari 2009 menjadi presiden Amerika ke -44 yang dinyatakan sebagai keberhasilan dari demokrasi, toleransi multi ras, agama, kultur dan identik sebagai simbol nasionalis, patriotisme, pluralisme, globalisme negara tersebut.

"Percaya bersama kita bisa dan damailah di era dunia baru"

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi foto : http://www.ranesi.nl/images/assets/13186301
Gambar: Ong Hok Ham

Read More......

Senin, 19 Januari 2009

Zodiak Bintang Penguasa (Zi Wei) (Kongbaba 1)

Ini adalah sebuah informasi tentang Indonesia dan mungkin baru pertama kali terjadi di dunia. Informasi yang dikisahkan oleh Kongbaba (nama samaran) merupakan bagian dari sebuah perbincangan dengan sahabat lamanya, Liesinse (nama samaran), yang mana keduanya merupakan kelahiran tahun 40-an.

Liesinse adalah keturunan ayah Tionghoa totok xinke dan ibu Tionghoa putra Indonesia yang mana merupakan seorang pengamat dan peneliti perorangan tentang pengetahuan budaya timur. Saat ini ia dan anak cucunya tinggal di negeri tetangga yang mana disebabkan oleh kejadian kerusuhan Mei 1998. Karena kerinduan akan negeri Indonesia ini, Liesinse datang, bertemu sahabat lama dan bercerita tentang analisa dan diskusinya. Cerita dari analisa inilah yang menjadi topik menarik yang dibagi kepada saya oleh Kongbaba.

Sebuah ilmu pengetahuan dari timur tentang analisa takdir dan nasib. Umumnya (orang yang bergelut dalam dunia meramal) menggunakan Si Zhu Ba Zi (4 pilar 8 huruf) yang mana dengan 8 huruf dasar akan terurai ± 520 ribu karakter takdir manusia. Ternyata masih ada metode lain yaitu Zi Wei Dou Shu dengan 144 pola dasar yang mana bila diuraikan akan didapat ± 1.7 juta karakter nasib. Hmmm.....

Apa yang dimaksud dengan metode Zi Wei? Suatu metode yang terdiri dari 12 ruang medan pangkubumi (pakubumi) yang dilambangkan dengan shio dan 12 ruang faktor kehidupan. Lambang shio secara berurutan yaitu tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, babi. Ruang faktor kehidupan secara berurutan yaitu takdir, orang tua, kebajikan, rumah tinggal, karier, hubungan sosial, gerak pindah, kesehatan tubuh, kekayaan ekonomi, anak keturunan, pernikahan suami istri, sanak saudara. Kombinasi ini terjadi berdasarkan urutan sehingga menciptakan 144 pola dasar.

Belum selesai, ternyata setiap pola dasar dipengaruhi oleh 108 bintang yang mana terdiri dari 18 bintang utama (Zi Wei, Tian Ji, Tai Yang, Wu Qu, Tian Tong, Liang Zhen, Tian Fu, Tai Yin, Tan Lang, Ju Men, Tian Xiang, Tian Liang, Qi Sa, Po Jun, Wen Chang, Wen Qu, Zuo Fu, You Bi. Dalam teori, seorang penguasa secara umum memiliki bintang Zi Wei pada faktor kehidupan kolom ruang takdir. Bintang Zi Wei adalah lambang wibawa, kekuasaan, kepemimpinan dan dihormati. Jangan tanya kenapa, saya juga tak mengerti. Informasi ini didapatkan dari sebuah diktat "Seni Pengetahuan Tradisional Zi Wei" oleh Kiswoyo pada Maret 1992.

Dan berikut bintang utama pada kolom ruang takdir dari 5 kandidat calon presiden yang tercatat:

  • Megawati (23 Januari 1947, Kamis Kliwon) : Zi Wei, Po Jun.
  • Wiranto ( 4 April 1947, Jumat Legi) : Zi Wei, Tian Fu.
  • S.B.Yudhoyono (9 September 1949, Jumat Kliwon) : Zi Wei, Tan Lang
  • Sultan H.B X (2 April 1946, Selasa Wage) : Zi Wei, Tan Lang
  • Prabowo (17 Oktober 1951, Rabu Pon) : Zi Wei, Tan Lang

Catatan: 5 kandidat calon presiden berbeda pada kolom medan pangkubumi

Menurut Liesinse inilah sebuah fenomena yang luar biasa dan baru terjadi pertama kali di dunia. Penasaran, saya bertanya lalu siapa yang menang?

Kongbaba menjawab: Pada zaman dahulu dengan peta ruang takdir, masing-masing kandidat akan melihat dirinya sendiri dan lawan guna menyusun sebuah strategi (seni perang) untuk kampanye. Tapi itu semua hanyalah trik yang akan menjatuhkan satu dan lainnya. Jadi tidaklah penting untuk menerka siapa yang akan menang. Melainkan mengharapkan 5 kandidat tersebut bersatu bagai 5 jari pada telapak tangan bagai tangan kharisma seorang pemimpin dunia, maka mereka dapat menggenggam dunia dan menjadi terkuat di dunia. Apalagi jika mereka menunggang burung garuda (Bhineka Tunggal Ika) dan senjata kapak geledek pasti akan menciptakan dunia baru di abad ke 21 ini yang harmonis, aman dan sejahtera.

Haiyahhh.... kata kiasan. Inilah takdir dan nasib suratan langit.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Jumat, 16 Januari 2009

Kepribadian dan Moral Dasar


Terlupakan padahal dasar keberhasilan seorang manusia.
Runtuh karena ego manusia yang memikirkan diri sendiri.
Dipelajari dan diterapkan hanya sebatas mulut.
Tidak mengelak karena memang sulit.
Mungkin sudah tiada lagi yang bisa melakukannya.

Percaya silahkan lanjut, tidak percaya tinggalkan sebelum anda percaya.

Seorang manusia pada dasarnya harus memiliki keahlian, keberanian, ketabahan dan pengorbanan yang mana menjadikan diri sebagai seseorang yang berkepribadian.

Keahlian adalah suatu kemampuan yang secara terus menerus dengan ketekunan yang diasah sehingga menjadi lebih baik. Seringkali manusia menganggap dirinya telah cukup padahal pada kenyataan masih jauh dari sempurna. Mereka memandang rendah, pada kenyataan mereka tidak dapat melakukannya. Tiada keahlian, tiada mungkin keberhasilan dapat dicapai. Pepatah yang sempurna: "Saya hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin."

Keberanian berarti berani mengambil keputusan (dengan perhitungan) dan juga siap dan melakukan untuk menyatakan hal yang benar dan salah tidak hanya kepada bawahan, tapi juga kepada orang yang dihormati dan dikasihi. Disini tidak hanya akal sehat, akan tetapi hati nurani juga berperan yang mana dapat menyebabkan manusia ragu dan kegagalan tiada henti menghampiri. Hal ini menjadi penting karena manusia seringkali menutupi keburukan orang yang menjadi bagian penting dari hidupnya tapi menjelekan orang yang tiada arti dalam hidupnya.

Ketabahan, apakah anda sering menggerutu? Contoh paling mudah, ketika anda disuruh menunggu. Segala sesuatu dibutuhkan proses yang kadangkala sangatlah lama. Ketabahan sangat berperan, karena terburu-buru seringkali menyebabkan hasil jauh dari kesempurnaan. Ketabahan juga menyimbolkan kesiapan diri dalam menghadapi berbagai permasalahan.

Pengorbanan, siapakan yang peduli? Kita selalu ingin kemenangan pribadi tanpa memikirkan orang lain. Jadi untuk apa berkorban bila membuat menderita? Padahal pengorbanan adalah suatu harga akan suatu kehidupan untuk menjadikan dunia lebih baik, indah dan harmonis.

Belum selesai, seseorang yang bermoral dan berkepribadian harus memelihara sikap rendah hati, tidak menyombongkan prestasi dan tidak membuat masalah. Rendah hati bukanlah rendah diri. Tidak dipungkiri manusia ingin terlihat menonjol sehingga ia lupa akan dirinya. Prestasi yang diperoleh memang diri pribadi yang mengukirnya tapi apakah tanpa bantuan orang lain? Apakah prestasi lebih berharga dari orang yang berada di sekelilingmu? Hal yang terakhir, jangan membuat masalah karena menyebabkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain. Berpikirlah sebelum bertindak.

Harga diri manusia bukan dari apa yang dimilikinya tapi kebenaran yang dipercayainya. Mereka akan memperjuangkan dengan segala kemampuan dan disertai dengan pendirian yang kuat untuk kebahagian semua makhluk hidup.

Apakah saat ini kita memiliki kepribadian dan moral dasar tersebut? Jika tidak, bagaimana 5 atau 10 tahun lagi? Semakin jauh atau semakin dekatkah dengan sosok manusia yang berkepribadian dan bermoral?

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo: http://moralsandethics.files.wordpress.com/2007/09/nice.JPG

Read More......

Kamis, 15 Januari 2009

Status Persahabatan

"Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi" artinya setiap manusia memiliki kedudukan yang sama. Bila berkaca dalam kehidupan bermasyarakat kedudukan yang sama mungkin hanya bisa terjadi dalam persahabatan. Itu yang sementara terpikir oleh saya.

Dalam keadaan sunyi disertai dengan hujan dan udara yang dingin, timbul keinginan mengumpulkan para sahabat untuk melihat mereka bercanda, tertawa, berbagi cerita. Tanpa disadari muncul beberapa pertanyaan bodoh seperti sejauh manakah persahabatan antara aku dengan si dia (yang berlainan gender dan tidak ada hubungan darah atau keluarga)? Sebenarnya apa statusku dibenaknya? Apakah benar aku adalah sahabat baginya? Dalam hati berkata, hubungan ini bukan sebatas teman saja khan....

Kembali ke topik. Bicara tentang status persahabatan, seringkali kita tak bisa memilah karena memang perbedaan mereka sangatlah tipis bagaikan sehelai kertas. Untuk itu saya mencoba memilahnya berdasarkan persepsi saya yang mana dibagi dalam 5 kategori yaitu rekan, kawan, teman, sahabat dan kekasih.

  • Rekan adalah suatu hubungan yang timbul akibat pekerjaan atau dunia usaha. Contoh rekan kerja, rekan usaha.
  • Kawan adalah suatu hubungan yang terjadi akibat kesamaan dalam tujuan. Contoh kawan senasib, kawan seperjuangan.
  • Teman adalah suatu hubungan yang terjadi karena faktor waktu dan ruang. Contohnya teman kecil, teman lama, teman sekolah, teman bermain.
  • Sahabat adalah suatu hubungan yang dilandasi oleh hati dan rasio. Contoh sahabat sejati, sahabat karib. Dalam makna sahabat ini muncul sebuah peribahasa "sahabat lebih dari seorang saudara" yang mana memungkinan seseorang dapat mengerti dan mengenal jati diri anda lebih daripada keluarga anda sendiri.
  • Kekasih adalah suatu hubungan yang istimewa dan timbul karena adanya perasaan (cinta, suka, sayang) dan emosi didalamnya. Bonus untuk pembaca: perasaan dan emosi yang digunakan dikatakan dapat memicu biokimia dalam tubuh yang meransang neuro endokrin sistem. Hal ini dikatakan dapat menyembuhkan berbagai penyakit padahal sih menurut saya hanyalah pengalihan pikiran saja, karena pada saat bersamaan memicu rasa nyaman, romantis dan cinta. Selain hal yang indah ternyata perasaan dan emosi dapat memicu hormon ransang dan inilah yang sering menyebabkan MBA (Married by Eccident).
Status ini dapat berdiri karena adanya kewajiban, tanggung jawab, komitmen, saling menghormati dan dalam hubungan tersebut juga melihat etika dan kepribadian manusia itu sendiri. Satu hal yang membuat penasaran, dalam sebuah persahabatan status tersebut bisakan berubah, misalnya dari seorang kekasih menjadi seorang sahabat?

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo: http://www.wildland.com/trips/details/Images/anf_albatross_b.jpg

Read More......

Minggu, 11 Januari 2009

Salah Asuhan

Tema dari sebuah cerita jadul yang hampir terlupakan. Iseng-iseng pada waktu senggang, saya membaca kisah ini dan takjub karena roman terbitan Balai Pustaka, karangan Abdul Muis yang terbit tahun 1928 ini menceritakan tentang masalah hidup yang masih sering terjadi hingga saat ini.

Berikut adalah
ringkasan cerita yang saya persingkat:

Tokoh utama kisah ini adalah Hanapi, seseorang yang dididik secara barat baik di sekolah maupun di rumah yang mana diharapkan kelak menjadi orang pandai. Sayang pendidikannya memberikan bentuk yang salah dalam diri Hanapi yaitu menjadi kebarat-baratan dan menganggap adat timur itu jelek. Bahkan menjadikan Hanapi sering memandang rendah orang lain. Tokoh kedua Corrie du Bussee yang merupakan anak blasteran Prancis dan Indonesia. Corrie dikisahkan sebagai kawan sepermainan Hanapi yang kelak berubah menjadi orang yang dicintai.

Pada awalnya cinta Hanapi bertepuk sebelah tangan karena pengaruh masyarakat dan peranan orang tua. Dilanjutkan dengan Hanapi yang dipaksa menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Alhasil kehidupan keluarga Hanapi bagaikan majikan dan pelayan rumah tangga yang menyebabkan banyak mendapat kecaman dari masyarakat.

Akibat sebuah keadaan, Hanapi harus pergi jauh dan disana ia bertemu lagi dengan Corrie. Dimulailah benih-benih cinta yang telah padam itu tumbuh. Akhirnya mereka menikah meskipun memiliki hambatan besar yaitu perbedaan bangsa. Akibatnya banyak penolakan dari masyarakat, perbedaan pendapat, pertengkaran dan fitnah.

Belum selesai kesengsaraan mereka, datang lagi pihak ke-3 yang menyebabkan hilangnya rasa percaya dan berakhir dengan sebuah perceraian. Karena perasaan api cinta tersebut masih ada maka usaha Hanapi untuk menggapai kembali masih menggelora. Tapi sayang ungkapan perasaan bahwa mereka saling mencintai tersebut tercapai ketika Corrie sekarat yang mana satu hari kemudian meninggal.

Hancur perasaan Hanapi menyebabkan ia kembali ke kampung halaman. Tapi apa daya istri terdahulunya tak mau tinggal serumah. Dengan perasan tak berguna, Hanapi meminum sublimat (racun) yang mana menyebabkan ia harus pergi dari dunia ini. Tapi sebelum mengakhiri hayatnya, Hanapi berpesan kepada ibunya agar anaknya dididik dengan sebaik-baiknya dan jangan mengikuti jejak ayahnya yang salah tersebut.

Analisa yang saya dapat dari kisah tersebut:

  • Manusia sering memandang bahwa pendidikan barat adalah yang terbaik, tapi pada kenyataan tidaklah selalu seperti itu. Begitu pula dengan sebaliknya. Jadi sebagai manusia haruslah dapat memilih yang baik dan sesuai dengan kepribadian diri dan bangsa. Bukan sebaliknya yang umumnya terjadi.
  • Dalam menentukan calon pasangan, mungkin sering diceritakan tantang kawin paksa melawan cinta sejati. Disini saya melihat orang tua biasanya memilih calon yang terbaik untuk anaknya karena mempertimbangkan pandangan masyarakat dan masa depan anaknya. Sedangkan anak hanya mempertimbangkan perasaan dan egonya sendiri, Maka diperlukanlah sebuah komunikasi untuk hal yang terbaik dalam mengambil sebuah keputusan.
  • Pendidikan sangat penting terutama pendidikan di masa kecil. Satu hal yang menjadi perhatikan yaitu pendidikan yang kurang pada diri orang tua yang menyebabkan seringkali memberikan jawaban yang tak masuk akal dan cara mendidik anak yang kurang memadai dalam sosialisasinya.
Jika ada kesalahan dari alur cerita mohon dimaafkan dan pandangan saya tidaklah selalu benar.

Satu lagi perasaan penasaran. Dalam masyarakat global ini apakah perkawinan masih melihat perbedaan ras, kultur, bangsa, agama, suku dan latar belakang pendidikan keluarga? Apakah cinta yang merupakan bagian dari suatu kehidupan anak manusia bisa menembus perbedaan tersebut dalam dunia nyata?

Beradaptasi adalah dasar dari kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan pribadi, keluarga dan sosial.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi: Badudu Yus, "Buku dan Pengarang", Khazanah Bahari, Bandung, 2008

Referensi photo:
http://www.bearbookstore.com/Merchant2/graphics/00000001/balai/BA0818.gif

Read More......

Sabtu, 10 Januari 2009

Psikologis Percintaan Rama Shinta

Rama memiliki sosok bagaikan seorang pangeran karena memiliki ketampanan dan kecerdasan yang luar biasa. Meskipun memiliki berbagai kelebihan, Rama menjalani hidupnya dengan penuh kesederhanaan, apa adanya, dan sama rata alias tidak memandang latar belakang yang menyebabkan ia memiliki banyak sahabat.

Shinta seorang gadis yang juga merupakan bunga kampus karena cantik, cerdas, ramah dan mudah bergaul. Shinta adalah anak tunggal yang berasal dari keluarga akademis hendak melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Ketika hendak mempersiapkan diri untuk studi, ia teringat akan nasehat orang tuanya yang mengatakan sebaiknya Shinta memiliki calon pendamping terlebih dahulu karena ia akan menjadi kekuatan yang dinamis dalam hidup berkeluarga kelak.

Sebelum berlanjut dalam kisah ini, saya ingin memberitahu ini adalah cerita fiksi dan tak ada sangkut pautnya dengan cerita wayang Rama Shinta. Jadi bila ada kesamaan nama dan tempat mohon dimaafkan.

Dalam sebuah momentum yang tepat, Shinta mengundang Rama makan malam di sebuah cafe gaul. Rama yang merupakan sahabatnya menerima ajakan tersebut tanpa rasa curiga sehingga pertemuan mereka dapat berlansung.

Pada kesempatan ini Shinta datang terlebih dahulu ke tempat yang telah disepakati bersama. Hal ini dilakukan agar proses kepastian pasangan ini dapat memperoleh hasil yang maksimal. Ditunggunya Rama dan akhirnya datang juga, waktu kedatangan 10 menit lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Rama datang menggunakan baju yang longgar dan santai, dengan sepatu kulit hitam, kasual (dasar karet).

Impresi awal yang cukup menarik. Pakaian yang dikenakan menunjukan Rama sangat menghormati teman (setia kawan) dan orang lain, menghargai kesenangan individu (mengerti akan arti sebuah kehidupan), tidak suka terikat, tapi memiliki sifat keras kepala dan aneh. Sepatu menggambarkan sosok manusia yang penuh tanggung jawab, kerja keras, hidup dalam kenyataan, rasio, dan setiap langkah yang ditempuh penuh perhitungan.

Setelah Rama duduk di meja, Shinta memanggil pelayan untuk meminta daftar menu. Dilanjutkan dengan sebuah pertanyaan, "Rama, kamu hendak memesan apa?" Rama menjawab satu nasi goreng dan ice lemon tea. Kemudian dilanjutkan dengan pesanan Shinta. Selama menunggu pesanan mereka berbicara aneka hal, bahkan tawa ria kadangkala bermunculan. Benar-benar bagaikan layaknya sebuah pasangan.

Impresi kedua, makanan yang dipesan menunjukan Rama adalah sosok yang sederhana, mudah bergaul di masyarakat dan tidak mau merepotkan orang lain. Dalam pembicaraan ternyata terjadi proses untuk mengetahui jati diri Rama yaitu berasal dari tatapan matanya. Pada saat berbicara mata Rama tidak melihat orang lain (tidak liar) menginformasikan bahwa Rama adalah orang yang penuh akan konsentrasi, sama rata, setia, penuh pengertian dan saling menghormati.

Pelayan datang memberikan minuman dan makanan yang dipesan. Shinta yang penasaran bertanya kepada Rama, "kamu suka cappucino? mau mencoba nihhh (gelas disodorkan)? enak lohhh?" Rama menjawab, "suka, tapi tidak terima kasih. Saya sudah ada Ice lemon tea." Input ketiga telah didapat yaitu sifat jujur, polos dan tidak ada pendustaan terhadap pasangan.

Setelah selesai makan, pelayan datang dan kembali menawarkan berbagai makanan penutup yang berupa cake. Shinta bertanya kembali kepada Rama, "Apa yang hendak kamu pilih, Rama?" dan Rama menjawab cokelat Cake. Shinta yang mendengar jawaban itu, memberikan senyum karena pilihan Rama mengandung arti cinta yang penuh rasio dan kesepakatan.

Berlanjut keadaan menunggu. Shinta bertanya dengan setengah becanda," Rama, kamu sudah punya pilihan?" Rama menjawab, "belum, saya masih butuh konsentrasi, ruang, waktu dan belajar untuk mematangkan cipta, rasa, karsa dan karya."

Meskipun penilaian terhadap Rama bisa dianggap sempurna, Shinta masih penasaran akan jati diri Rama. Ditanyalah suatu hal, "Rama, bolehkah saya tahu, umumnya nomor pin yang kamu gunakan berdasarkan apa? Nomor identitas, tanggal lahir, nomor khusus (kesenangan), nomor misterius (siapapun tidak mengetahuinya) atau nomor spontan (yang terpikir saat itu)?" Rama menjawab dengan mudah, "Hari Kemerdekaan."

Maknanya, anggap saja sebuah misteri. Kelanjutannya Shinta memegang erat Rama dan berkata "I Love U" dan Rama mencium kening Shinta dan menjawab, "Shinta, kamu adalah sahabat yang mengagumkan."

Psikologis percintaan Rama Shinta telah berakhir dan kelanjutan cerita terserah pada anda (pembaca).

Kekasih, sahabat, kawan yang mengagumkan, membanggakan, dan membahagiakan; timbul dari perasaan diri kita sendiri yang dilandasi dari kasih, cinta dan pengabdian.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo:
http://lagaligo.com/stores/images/Ramashinta.jpg

Read More......

Kamis, 08 Januari 2009

From Hero to Zero

Memang benar judulnya "From Hero to Zero", bukan "From Zero to Hero". Hampir setiap kali manusia dibekali dengan tips untuk menjadi orang sukses, tapi bagaimana dengan menganalisa sebuah kegagalan.

Di tengah krisis global dunia, semakin banyak yang bangkrut dan yang sukses sekarang menjadi terengap-engap. Hal ini menjadikan jumlah orang yang stress bertambah. Saya mencoba untuk survei kepada sejumlah keluarga dan mencari solusi terbaik versi manusia yang tidak tahu akan kekejaman dunia nyata ini.

Secara umum dalam teori dikatakan uang yang diperoleh hendaknya 40% digunakan untuk keperluan, 40% investasi dan 20% ditabung. Pada kenyataan yang digunakan untuk keperluan diatas 80%. Dalam dunia nyata, seringkali biaya pengeluaran untuk keperluan rumah tangga diberikan kepada istri. Hal ini dikarenakan suami sudah sibuk akan kepentingannya sendiri.

Hasil penelitian:

Suami biasanya mengkalkulasi biaya untuk keperluan rumah tangga untuk satu tahun ke depan. Setelah selesai diberikan dana tersebut kepada istri. Hasilnya pengeluaran pertahun untuk keperluan tersebut meningkat 30-50%. Tahun selanjutnya dana yang diberikan dinaikan 30% dari tahun sebelumnya. Ternyata hasilnya kembali meleset dan perlu tambahan 30% dari dana yang diberikan pada tahun tersebut. Selidik-selidik, ternyata dana yang diberikan umumnya habis pada bulan ke-8. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ternyata manusia yang tidak tahu sulitnya mencari uang, pada umumnya beranggapan bahwa uang itu mudah untuk didapatkan karena anugrah dan rejeki; dan parahnya tidak dapat melihat uang yang menganggur. Jadi digunakanlah uang tersebut untuk kemudahan dan keperluan seperti hunting barang mahal harga murah di shopping mall. Percaya atau tidak terserah anda karena hasil survei didapatkan bahwa uang yang ada telah selesai terpakai pada bulan ke-2.


Solusi ekstrim, apakah sebaiknya dana keperluan rumah tangga diberikan per-bulan saja atau per-minggu saja. Tampak seperti gajian pekerja saja. Hihihi

Jadi apakah harus mencari pasangan yang merupakan seorang karakter pekerja? Saya tak berani karena diri tak punya hak untuk mencampuri. Hal pasti, jika anda adalah seorang pekerja demi uang harus termotivasi menjadi pembuat lahan uang karena tuntutan. Bila anda pengguna uang maka ubahlah menjadi penjaga dan pengatur keuangan di keluarga atau menjadikan uang tersebut sebagai penghasil padat karya untuk membangun ekonomi sosial yang nyata. Hal lainnya yaitu memiliki rasa prihatin dan tanggung jawab dalam kebersamaan.

Bicara memang mudah, tapi melakukannya sulit. Sama halnya "From Hero to Zero" itu mudah, tapi "From Hero still become Hero" itu sulit.

Sebelumnya, dalam hasil survei saya juga menemukan seorang istri yang sederhana tapi ia berhasil mengubah uang yang seharusnya kurang pada umumnya menjadikan lebih daripada yang seharusnya.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo:
http://girlfriendsgetaway.files.wordpress.com/2007/11/shoe-shopping-gals.jpg

Read More......

Senin, 05 Januari 2009

Istana Buitenzorg Bogor

Tampak dari kejauhan sebuah bangunan satu tingkat dengan arsitektur Eropa abad IX dengan taman yang luas nan indah dan ratusan ekor rusa yang induknya didatangkan lansung dari Nepal dan India. Itulah istana tanpa kekhawatiran atau masalah atau kesulitan yang lebih dikenal dengan Buitenzorg atau Sans Souci.

Istana yang tampak di kaki gunung Salak merupakan istana yang dibangun untuk ke-2 kalinya dengan gaya yang berbeda dengan istana yang pertama. Hal ini dikarenakan gempa bumi yang dashyat akibat letusan gunung Salak. Tapi tiada salah sedikit menilik ke belakang, awal kisah istana ini.

Diawali dengan sebuah keinginan, layaknya orang kaya di Jakarta, mencari sebuah tempat peristirahatan yang sejuk, damai, tentram. Pada tanggal 10 Agustus 1744, orang-orang Belanda yang dipimpin oleh seorang Gubenur Jendral G.W. Baron Van Imhoff melakukan pencarian dan ditemukanlah sebuah kampung kecil yang damai dan strategis. Kampung dengan nama Kampong Baroe merupakan sebuah kampung yang merupakan wilayah bekas kerajaan Pajajaran di hulu Batavia.

Bukan basa-basi, 1 tahun kemudian Gubenur Jendral Van Imhoff membangun pesanggrahan Buitenzorg yang mana sketsanya mencontoh arsitektur Blenheim Palace, kediaman Duke of Malborough (nenek moyang Diana, Putri Wales) dekat kota Oxford di Inggris. Sedih, belum lama berselang pesanggrahan ini mengalami kerusakan berat akibat serangan oleh rakyat Banten yang tidak suka terhadap kompeni. Perang yang lama (1750-1754) dan dipimpin oleh Kiai Tapa dan Ratu Bagus Buang ini dikenal dengan perang Banten. Hal ini memaksa Gubenur Jenderal Jacob Mossel memperbaiki kembali pesanggrahan ini dengan mempertahankan bentuknya yang merupakan replika bangunan di Inggris tersebut.

Perjalanan bangunan pertama ini belumlah selesai melainkan perjalanan peralihan dari persanggrahan menjelma menjadi sebuah istana barulah dimulai. Gubenur Jenderal Willen Daendels (1808-1811) memperluas bangunan dengan menambah bangunan di sebelah kiri dan kanan, serta menjadikan bangunan bertingkat dua. Masa Inggris berkuasa, wakil gubenur Jendral Stamford Rafless menata ulang kebun halaman yang menjadikan taman model Inggris. Ketika Belanda kembali berkuasa, Gubenur Jenderal Baron van der Capellen (1817-1826) membangun menara di tengah-tengah gedung induk dan taman model Inggris dijadikan sebuah kebun percobaan untuk penyelidikan tanaman tropis. Kebun percobaan ini pada tanggal 18 Mei 1817 diremsikan menjadi Kebun Raya yang mana pendirinya adalah Prof. C. G. C Reinwardt. Kebun Raya ini kemudian dikenal dengan Kebun Raya Bogor.

Tapi apa daya pada tanggal 10 Oktober 1834, kemalangan akibat faktor alam tak terelakan. Bangunan replika Blenheim Palace telah menjadi bagian dari sejarah dan sekarang lembaran baru untuk sebuah bangunan yang didirikan pada tahun 1850 yaitu masa Gubenur Jenderal Duy Mayer van Twist.


Fungsi Istana Buitenzorg sebagai kediaman resmi para gubenur jenderal Belanda sejak 1870 haruslah berakhir pada tahun 1942 yaitu pada masa Tjandra van Starkenborg Stachourwer. Istana ini terpaksa diserahkan kepada Jenderal Inamura sebagai akibat pendudukan Jepang di Indonesia. Kisah perpindahan tangan terus berlanjut. Usai Perang Dunia II, 200 pemuda Indonesia yang terkabung dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR) menduduki istana Buitenzorg dan mengibarkan mendera merah putih. Tak lama berselang, mereka diserbu tentara Gurkha. 31 Desember 1949, akhirnya istana Buitenzorg ini diserahkan oleh Belanda kepada Indonesia.

Januari 1950, Istana ini mulai dipergunakan Indonesia dan nama instana kepresidenan Bogor mulai dipergunakan. Saat inilah istana Bogor resmi menjadi satu dari enam Istana Presiden. Istana Bogor ini dipergunakan untuk acara-acara kenegaraan yang kerap didatangi oleh tamu penting dari dalam maupun luar negeri. Bukti nyatanya adalah pernah terjadi panca negara pada 28-29 Desember 1954 yang merupakan lanjutan di Colombo sebagai persiapkan Konferensi Asia Afrika di Bandung 1955, Pertemuan APEC pada 15 November 1994, dan masih banyak lainnya.

Istana Bogor atau Istana Butenzorg ini menyimpan berbagai karya seni yang tak ternilai harganya seperti karya pelukis Indonesia Basuki Abdullah dan masih banyak lagi. Keindahan karya seni tak hanya ada di dalam istana karena di halamanpun terdapat karya seni seperti patung Si Denok karya Trubus, "The Hand of God". Bangga rasanya memiliki istana itu di Indonesia.

Sebuah rasa kebanggaan dimulai dari sebuah rasa memiliki.

Catatan. Rusa yang didatangkan dari India dan Nepal adalah rusa Chital (Axis Asis), tapi bila diperhatikan bahwa sebagian dari rusa seperti rusa Sika (Cervus Nippon) dari Timur Laut China yang diceritakan didatangkan pada masa pemerintahan Soekarno. Membedakan kedua jenis ini yaitu tanduknya. Chital memiliki tanduk yang menjulang tinggi dan Sika memiliki tanduk yang rendah dan sedikit bulat. Untuk kepastian datang dan buktikan sendiri saja yah...

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi:
http://liburan.info/content/view/643/43/lang,indonesian/
http://www.presidensby.info/istana/index.php/statik/sejarah/bogor.html

Read More......

Jumat, 02 Januari 2009

Setangkai Bunga Mawar

Saya pernah ingat sebuah artikel yang menceritakan wanita menyukai pria playboy. Aneh tapi itulah kenyataan karena bagi para wanita, pria playboy bukanlah pria kesepian yang kerjanya main playstasion, komputer dan cari pasangan lewat friendster atau facebook (yang lagi heboh saat ini). Kelebihan dan dasar kunci pria playboy adalah tahu apa yang diinginkan oleh kaum wanita.

Saat ini saya ingin belajar apa sih yang disukai wanita. Banyak cerita menyatakan bahwa wanita pasti "klepek-klepek" ketika diberikan bunga (dalam arti sesungguhnya) dari zaman dahulu hingga sekarang. Penasaran, saya mencoba mencari makna dari sebuah bunga khususnya bunga mawar. Pilihan jatuh ke bunga mawar karena bunga ini adalah bunga universal dan ternyata banyak jenisnya, padahal saya sukanya bunga matahari. Pada akhirnya, jawaban dari misteri setangkai bunga mawar berhasil ditemukan.

Bunga mawar berarti cinta romantis yang mendalam dan dilandasi oleh kasih, kebijakan, kecerdasan dan persahabatan sehingga dijuluki sebagai malaikat keindahan. Jadi mengerti khan kenapa kalimat,"saya memberikan ia setangkai bunga mawar", sudah dapat memberikan sensasi dalam dunia khayalan.

Sebagai pelengkap, saya ingin berbagi sedikit tentang simbol warna bunga mawar:

  • Mawar merah (Red Rose) adalah media untuk menyatakan perasaan cinta kepada pasangan (sebagai peganti I Love U). Hal ini dikarenakan merah merupakan simbol dari kecantikan dan gairah cinta yang berarti cinta yang mendalam. Selain itu, mawar merah juga melambangkan penghargaan dan keberanian.
  • Mawar putih (White Rose) melambangkan kemurnian, kesucian dan kerendahan hati. Lambang tersebut diartikan sebagai cinta yang suci dan meneduhkan, bukan cinta badani yang penuh akan hawa nafsu.
  • Mawar kuning (Yellow Rose) diidentikan dengan keakraban, persahabatan, kesederhanaan, kesenangan dan kegembiraan. Untuk sebagian negara seperti Inggris memiliki makna yang berbeda yaitu kecembururan.
  • Mawar merah muda (Pink Rose) menunjukan kebahagiaan. Mawar ini diberikan sebagai ucapan terima kasih atau syukur dan juga sebagai simbol kekaguman atau simpati kepada seseorang yang dituju.
  • Mawar peach (Peach Rose) memiliki makna keabadian, kesungguhan, terima kasih sehingga bunga ini disimbolkan sebagai sebuah persahabatan, persaudaraan, kekaguman serta penghargaan kepada seseorang.
Makna bunga mawar diatas begitu indah, tapi hati-hatilah karena jika dianalisa dari goresan aksara huruf Han China, mawar yang dipanggil dengan mei gui, merupakan sebuah rangkaian yang saya asumsikan sebagai sang pangeran yang menjadi sasaran hantu penggoda. Hihihi.

Masih belum terselesaikan teka-teki setangkai bunga mawar yaitu mengapa dirinya begitu istimewa? Jawaban para ahli, sesungguhnya mawar tidak hanyalah sebagai tanaman hias yang indah dan harum tapi juga sebagai bahan untuk mestimulasi hormon endokrin tubuh; simplesia obat dikarenakan mawar mengandung vitamin A, B dan C yang tinggi dan memiliki khasiat untuk gastritis dan hepatitis kronis; kesehatan dan keindahan tubuh bagi kaum hawa.

Mawar,
begitu indah, mempesona, dan berarti;
tapi dirimu begitu banyak duri
yang membuat terluka.
Apakah cinta ini senilai
setangkai bunga mawar.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi:
http://www.theflowerexpert.com/content/aboutflowers/flowermeanings/rose-flower-meanings

Referensi photo:
http://farm1.static.flickr.com/43/105506218_3724c84205.jpg

Read More......

Artikel Favorit dalam 1 minggu