Kamis, 17 September 2009

Intip & Lirikan Sukra

Maafkan saya. Mungkin sebagian pembaca bertanya-tanya, "Kemana dan dimanakah saya?" Saya hanya bisa berkata "maaf" karena banyak hal yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan diri untuk studi ke Jepang dan mempersiapkan buku "Intip & Lirikan Sukra edisi yang disempurnakan".

Apa isi dari buku "Intip & Lirikan Sukra edisi yang disempurnakan", sihhh... ? Bagaimana yahhh... saya menjelaskannya? Karena saya bingung maka penjelasan buku yang memiliki tebal 552 halaman dengan ukuran 13,5 cm x 20.5 cm ini, saya kutip dari bagian cover belakang:

"Penulisnya mengatakan ini adalah karya tulis dengan genre baru. Tapi apa daya, mereka mengatakan ini adalah gado-gado. Itulah kenyataan. Isi buku ini adalah “kumpulan cerita dan informasi di sekitar kita”, sama seperti tagline yang tertera pada blog Sukra (http://sukrablog.blogspot.com).

Hal pasti, jangan samakan buku ini dengan kertas coretan yang dibuang di keranjang sampah. Karena isi tulisan yang berasal dari blog tersebut pernah mendapatkan penghargaan Internet Sehat Blog Award (ISBA) 2009 untuk kategori mingguan, Selasa (07/07/09) atau Pemenang Blog Award Minggu Pertama Juli 2009 yang diberikan oleh Tim Internet Sehat-Detiknet.

Sudut pandang yang berbeda, beragam informasi, cerita tentang kehidupan, itulah bagian dari perjalanan Anda ketika melihat dan membaca buku ini. Dengan gaya penulisan yang lugas, singkat, padat, informatif dan dituturkan dengan kalimat yang terasa “bernas” menjadikan buku ini layak untuk dikonsumsi tua maupun muda.

243 tulisan dalam 8 kategori akan memberikan Anda pilihan untuk membaca informasi yang diinginkan atau yang hendak diketahui. 8 kategori tersebut adalah About Boys & Girls, Facts & History, Interest Fun & Leisure, Popular Information, Social Dilemma, Tips & Tricks, Tradition & Culture, dan Series.

Buku ditutup kemudian diletakkan di salah satu sudut rumah ketika selesai dibaca; berharap ada yang membacanya lagi di hari nanti.

Enjoy, peace and love from Sukra."

Untuk informasi lebih lanjut mengenai buku ini via email: sukra@artlover.com

Enjoy, peace and love from Sukra

Read More......

Senin, 07 September 2009

Fakta Dunia Pendidikan Indonesia

Suatu hari, sahabat bertanya tentang pandangan dan pendapat saya tentang dunia pendidikan dan penelitian. Apa yang harus saya jawab karena ia-lah yang terjun dalam dunianya dan seharusnya lebih tahu daripada diri saya. Tak lama kemudian, karena melihat saya bingung, sahabat saya menjabarkan akan fakta-fakta yang tertulis dalam media koran. Fakta-fakta tersebut antara lain:

  • Depdiknas mencatat jumlah pengangguran terdidik 961.001 orang dan dari jumlah tersebut 598.000 lebih berstatus sarjana (Seputar Indonesia 25 Februari 2009)
  • Sekolah kejuruan diprioritaskan dan targetkan komposisi SMK adalah 60% (Seputar Indonesia 27 Maret 2009)
  • Peminat ke SMK naik karena lebih cepat mendapatkan kerja dan bisa lanjut kuliah (Kompas 22 Juli 2009)
  • Kurang dari 25% yang lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2009 (republika 31 Juli 2009)
  • Lebih dari 600 ilmuwan Indonesia saat ini bekerja di luar negeri (Kompas 13 Juli 2009)
  • Perguruan Tinggi Indonesia saat ini memiliki 30.569 peneliti yang mana terdiri dari 7.611 peneliti di 144 Falkultas, 13.281 peneliti di 33 lembaga penelitian, 8.164 peneliti di 36 lembaga pengabdian masyarakat dan 1.513 peneliti di 14 politeknik (Kompas 14 Juli 2009)
  • Daftar 2.000 lembaga riset dunia terbaik versi Webometrics menempatkan 3 lembaga riset Indonesia yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (ke 201), Centre for International Forest research (ke 425) dan Badan Penelitian Pengembangan Departemen Pertanian (ke 775) (Kompas 24 Agustus 2009)
  • Publikasi Internasional ilmuan Indonesia yaitu 0.8 artikel persejuta penduduk. Sedangkan negara tetangga seperti India dan Malaisia adalah 12.3 dan 23 artikel persejuta penduduk. (Kompas 20 Agustus 2009)
  • Dari sekitar 400 jurnal ilmiah yang diterbitkan perguruan tinggi dan profesi, baru sekitar 116 jurnal ilmiah yang terakreditasi nasional dan 9 jurnal ilmiah yang terakreditasi internasional (Kompas 20 Agustus 2009)
  • Indonesia kekurangan Doktor. Saat ini lebih kurang baru 10.000 Doktor (Seputar Indonesia 28 Agustus 2009).

Melihat fakta diatas, bagaimanakah masa depan Indonesia? Dan bagaimanakah Solusinya? Inilah beberapa pandangan:
  • Mahasiswa berfikir: Sebaiknya para pendidik mempunyai standar mutu, konsep, dan bertanggung jawab untuk menciptakan siswa yang siap bekerja dan melanjutkan kuliah.
  • Guru Besar berkata: Dengan pelatihan para guru sekolah, ia mengharap Indonesia akan memiliki 30.000 Doktor untuk 10 tahun kedepan (Koran Jakara 28 Agustus 2009)
  • Rektor Universitas berpendapat: proram s1 dan s2 digabung sehingga beban sks yang ditempuh adalah 160 sks. Dengan harapan dalam 8 tahun bangsa ini akan mendapatkan Doktor berusia 26 tahun sebesar 298.000 orang (Seputar Indonesia 30 Agustus 2009).
Sebuah pertanyaan terlintas dalam benak saya. Begaimana dan berapa lamakah bangsa Indonesia harus menunggu, karena butuh sebuah rencana dan proses yang nyata, tepat dan kesinambungan yang panjang?

Enjoy, peace and love from Sukra.

referensi foto: http://agusjames007.files.wordpress.com/2008/03/ujian.jpg

Read More......

Artikel Favorit dalam 1 minggu