Sesuatu yang tidak masuk akal pada awalnya, bagaimana mungkin saya menulis dengan cahaya. Akan tetapi, setelah kupikir lebih dalam ternyata benar bahwa saya menulis dengan cahaya dan kalimat tersebut sangatlah menggambarkan diri saya.
Untuk para fotografer dan saya yang menyukai fotografi, pernyataan diatas sangatlah nyata karena gambar yang dihasilkan dari kamera merupakan cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek, kemudian masuk ke dalam kamera dan diproses untuk menciptakan sebuah citra atau gambar. Berbicara soal fotografer ternyata inilah pekerjaanya Andre Kerteze, seseorang yang dianggap salah satu tokoh dalam foto jurnalistik dan telah memberikan banyak kontribusi dalam komposisi foto dan esai foto (photo essay).
Sebelum berlanjut, saya ingin mendeskripsikan mengapa "saya menulis dengan cahaya" sangatlah menggambarkan diri saya. Saat ini yang kupelajari adalah laser spectroscopy yang mana ketika laser ditembakan ke sebuah material, maka akan tercipta sebuah plasma. Cahaya dari plasma ditangkap dan kemudian oleh software komputer dideskripsikan panjang gelombang apa saja yang muncul. Dari panjang gelombang tersebut saya dapat melihat element apa saja terkandung dari material tersebut.
OK... Sekarang kita kembali ke topik "saya menulis dengan cahaya". Apakah saat ini ada cahaya yang membuatmu bisa membaca tulisan ini? Apakah saat anda mengerjakan sebuah pekerjaan seperti menulis, ada cahaya yang menerangi? Jangan bilang, saya bisa melakukannya tanpa cahaya seperti mengetik di depan komputer karena layar komputerpun menghasilkan cahaya. Jika tidak ada cahaya alias gelap gulita, apa kata dunia?
Kita haruslah bersyukur bahwa masih ada cahaya matahari di siang hari. Kita juga harus bersyukur karena ada manusia yang bernama Thomas Alva Edison sehingga kita dapat merasakan namanya cahaya lampu di malam hari.
Ada hal yang menarik dari cahaya lampu (bohlam) yang diciptakan oleh Thomas Alva Edison. Bukan tentang jumlah material yang diujicobakan untuk menciptakan bohlam lampu ini, karena itu hanyalah ucapan para motivator untuk memotivasi manusia yang malas (manusia berkarakter kerbau).
Pertama adalah konsep dasar dari penciptaan bohlam lampu yaitu fenomena hambatan listrik. Arus listrik dialirkan pada sebuah materi yang menyebabkan materi tersebut memanas dan akhirnya bersinar, memberikan cahaya. Kedua adalah masalah dalam penciptaan bohlam lampu tersebut. Masalah pertama adalah filamen yang dialiri arus listrik tidak tahan panas dan terbakar atau meleleh jika terbuat dari logam. Masalah kedua, kondisi diatas akan selalu terjadi dalam hitungan detik atau menit jika dilakukan di udara terbuka. Sehingga untuk memecahkan permasalahan ini, Thomas Alva Edison menyelubungi atau menyegel filamen dalam bola kaca yang mana oksigen yang ada di dalamnya dipompa keluar sehingga tercipta ruang hampa dan menyebabkan filamen dapat menahan panas dengan lebih baik.
Maaf jika hal tersebut tidak menarik bagi kalian karena bagiku inilah inti dari terciptanya sebuah bohlam lampu yang menjadi cahaya di malam hari.
Robert Freidel, seseorang yang menulis buku Edison's Electric Light pernah menyatakan sesuatu tentang bohlam lampu.
"Ini adalah jenis ciptaan yang membentuk ulang dunia,
dan cara orang memandang akan sebuah kemungkinan di dunia"
Jadi tahu khan, kenapa ketika orang menemukan ide selalu identik dengan lampu yang menyala.
"Saya menulis dengan cahaya". Hanya ada kata, saya suka dengan kalimat "saya menulis dengan cahaya"
Enjoy, peace and love from Sukra
Referensi:
Philbin Tom, "The 100 Greatest Inventions", PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2010
Read More......