Meskipun Irian telah menjadi dua propinsi yaitu Papua Barat dan Papua dalam artikel ini saya akan menggunakan nama Irian. Hal ini karena saya lebih menyukai Papua Barat dan Papua adalah sebuah kesatuan sehingga kebesarannya bisa lebih ditunjukan. Jadi ingat pepatah "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh." Kedua untuk menghindari kerancuan karena negara tetangga juga menggunakan nama Papua (Papua Nugini).
Nama Irian yang selalu berubah maka hendaknya menengok asal usul nama mereka. Nama Papua berasal dari "Ilhas dos Papuas" yang diberikan oleh orang Portugis yang melihat pulau ini pada tahun 1511. Kata diatas memiliki arti pulau dihuni oleh orang berambut halus. Oleh Belanda, nama Papua berganti menjadi New Guinea karena mengingatkan kepada orang Guinea di Afrika karena kulitnya yang berwarna hitam. Irian berasal dari bahasa Biak yang berarti "daratan yang muncul dari laut". Hmm...... maksudnya apa yah? Apa karena kekayaan alam yang ada di Irian seperti kayu lapis, gas, minyak bumi, mutiara, emas, perak dan tambang lainnya atau jangan-jangan ada uranium sebagai bahan dasar nuklir.
Irian adalah surga yang dihuni oleh ± 250 anak suku dan ± 2.5 juta populasinya dengan mayoritas protestan dan katholik. Surga Irian yang pertama yaitu jajaran pegunungan Mouke (Jayawijaya) yang mana Puncak G. Ngapulu (G. Jaya) dan G. Mandala diselimuti oleh salju abadi padahal letaknya di khatulistiwa. Gunung lainnya seperti G. Trikora dan G. Yamin mencapai ketinggian lebih dari 4000 meter. Surga Irian selanjutnya yaitu alam lautnya yang terletak diantara samudra Pasifik dan laut Banda (Kepulauan Raja Ampat) yang mana dapat dikatakan alam laut terindah di dunia dan kabarnya harga perjalannya dapat mencapai harga perjalanan keliling Eropa.
Irian sebagai surga flora yang terkenal dengan matoa-nya (Pometia Pinnata) yang manis dan aromanya merupakan perpaduan buah lengkeng, rambutan, cempedak, durian, li zhi. Untuk fauna, Irian memiliki burung surga alias burung-burung cenderawasih (famili paradisaeidae).
Masih ada satu lagi yang belum diungkapkan secara luas yaitu fossil Eucycloceras sp. yang menyatakan bumi ini telah berusia lebih dari 200 juta tahun. Btw, fossil ini digunakan sebagai bola sepak oleh anak-anak. Fakta bukan candaan. Hihihi.
Btw kunjungan ke surga tersebut masih dalam agenda saya. Info tentang surga Papua didapat dari buku dan cerita ayah yang mana berkunjung 20 tahun yang silam (Desember 1988) ketika Bamabas Suebu (1988-1993) sebagai gubernurnya yang mana menjabat gubernur Papua pada periode sekarang (2006-2011). Ayah mempunyai kesan dan kenangan yang mendalam bersama Pak Bamabas tentang membangun masa depan Irian saat itu.
Sekilas ayahku bercerita, dahulu ia pergi dari Jayapura menggunakan kapal perintis menuju Wamena yang kemudian dilanjutkan ke lembah Baliem yang dihuni oleh suku Dani. Setelah melihat dan kembali sebagian orang takjub mendengar cerita tersebut, karena pada akhir abad XX mereka masih menggunakan koteka dan hidup primitif dan ayah merasa sedih dan terpukul. Maksud dengan malu karena saudara di timur masih belum mendapatkan pendidikan dan hidup terbelakang. Sehingga ayah menitipkan kepada saya untuk melihat kesana bagaimana keadaan saudara dan sahabatnya. Apakah kehidupannya telah berkenan di hati kita?
Pesan salam dari ayah saya (Dr Lie) untuk saudara dan gubernur di Papua.
Enjoy, peace and love from Sukra.
Doa yang Indah
7 bulan yang lalu
2 comments:
Eh, akhirnya bisa posting juga. Tadinya ga kayak gini. Hehehe...
Iya, aku juga pengen banget ke Papua. Kata temen-temen yang kerja disana alamnya keren banget..
Kalo suka scuba diving, Raja Ampat sekarang lagi terkenal banget tuh untuk dikunjungi :)
menurut cerita guru di SD dulu, Irian itu singkatan dari "Ikut republik Indonesia Anti Netherland' kalau tak salah dipopulerkan oleh Frans Kasiepo
salam
Posting Komentar