Pada tahun 1977 Universitas Indonesia (UI) mendirikan program studi Pasca Sarjana Opto-Elektroteknika dan Aplikasi Laser (OEAL). Ditahun 1988 bekerja sama dengan Prof. Takao Kobayashi dan Prof. Kiichiro Kagawa (keduanya dari Universitas Fukui, Jepang), UI mendirikan Laboratorium Teknologi Laser pertama di Indonesia.
Di tahun yang sama (1988), Laboratorium ini membuat Laser Pulsa Nitrogen pertama di Indonesia yang dilakukan oleh mahasiswa Program Magister bernama Hendrik Kurniawan dibawah bimbingan Prof. M. Barmawi, Prof. T. Kobayashi, Prof. K. Kagawa dan Prof. M.O. Tjia.
Tahun 1989 Laboratorium yang sama, kembali sukses berprestasi dalam membuat Laser Nitrogen berdaya tinggi dan Laser Karbon-Dioksida pulsa pertama di Indonesia.
Tahun 1992 Hendrik Kurniawan dengan disertasi berjudul “Pembangkitan Gelombang Kejut Plasma oleh Laser CO2 dan Applikasinya Untuk Analisis Spektrokimia”, berhasil memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Sains dan Matematika di Universitas Indonesia dengan predikat cumlaude.
Tahun 2000 Program Studi Pasca Sarjana Opto-Elektroteknika dan Aplikasi Laser (OEAL) menjadi bagian dari Fakultas Teknik Universiltas Indonesia.
Tahun 2003 Hendrik Kurniawan (anak bungsu Gao Ming San, generasi ke 37 asal Fujian Jinjiang Anhai) dan Tjung Jie Lie (anak sulung Zhong Xian Shen, generasi ke 22 asal Guangdong Meixian Wuliting) bersepakat mendirikan “Maju Makmur Mandiri Research Center”, sebuah pusat riset dibidang spektroskopi laser dan teknologi laser yang dikemudian hari diperuntukan untuk membantu mahasiswa program S2 dan S3 yang berminat melakukan penelitian dibidang tersebut. Laboratorium ini dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk membantu mahasiswa S2 dan S3 dalam melakukan penelitian dibidang keilmuan diatas.
Tahun 2004 penelitian dilaboratorium ini terfokus pada analisa elementer meteor yang berasal dari Sangiran. Dari contoh meteor tersebut, berhasil dideteksi unsur Hydrogen (H) yang biasanya sangat sulit dideteksi dengan cara spektroskopi laser. Penelitian selanjutnya pada isotop Hidrogen yaitu Deuterium (D) juga berhasil dilakukan dengan menggunakan contoh terumbu karang (koral). Keberhasilan mendeteksi unsur H dan D dengan menggunakan cara Ablasi Laser ini telah membuahkan lebih dari 25 karya tulis Internasional seperti di Journal of Applied Physics, Applied Spectroscopy, Analytical Chemistry, Spectrochimica Acta, Applied Physics B dan lain lainnya. Kita patut bangga dengan kinerja seluruh kolega pada MMM Research Center.
Tabel Rekan Kerja Penelitian Bersama s/d 15 Desember 2011
Catatan:
01. Jumlah peneliti Indonesia total sejumlah 19.658 orang terdiri dari: 527 pertanian, 2.700 kesehatan, 2.569 teknologi, 1.600 ekonomi, 1.300 pendidikan, 1.000 ilmu hukum, 1.000 humaniora, 954 matematika, 893 kimia, 754 fisika, 654 sosiologi, 476 politik, 438 bahasa, 429 seni dan desain, 316 psikologi, 255 sejarah, 193 geografi, 159 antropologi, 155 filosofi, 104 etika, 90 logika, 73 demografi, 19 astronomi. Peneliti Indonesia per 10.000 populasi ditahun 2009 adalah 1,72. Anggaran penelitian 0,3% dari APBN (Kompas 24 Oktober 2011)
02. Indonesia memiliki 474 lembaga riset atau penelitian yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi, kementerian dan lembaga non kementerian. Sebanyak 62.995 orang terlibat dalam penelitian. Jumlah itu mencakup 58% peneliti. 23% teknisi dan 19% pendukung peneliti (Kompas 26 0ktober 2011). Penelitian hingga saat ini perjalan tanpa arah jelas.
03. Indonesia memiliki lebih dari 60.000 peneliti yang tersebar di 114 perguruan tinggi negeri, 301 perguruan tinggi swasta, 8 badan usaha milik negara, 8 badan usaha milik swasta, 76 lembaga penelitian kementerian, 91 lembaga penelitian non kementerian serta 24 lembaga penelitian pemerintah daerah . (Kompas 1 Nopember 2011)
04. kementerian pendidikan dan kebudayaan th 2009 memiliki hampir 160.000, dosen berbagai bidang ilmu. Diperguruan tinggi negeri terdapat lebih dari 38.000, dosen.berkualifikasi master dan 10.000,- berkualifikasi Doktor. Di perguruan tinggi swasta ada 38.000, master dan 3.000, Doktor. (Kompas,9 Desember 2011)
Minggu, 18 Desember 2011
LAB LASER SPEKTROKOPI TERAPAN
Kamis, 15 Desember 2011
Persahabatan
Pertalian sahabat dengan keluarga Kurniawan dijembatani oleh hubungan erat antara Ayah dengan keluarga besar Kurniawan asal Semarang pada tahun 1986, ketika Ayah memberikan bimbingan kelas kesehatan holistik klasik timur “Meditation and Qigong”. Pada tahun 2000 , Ayah bergabung dengan Pak Hendrik Kurniawan (Gao Xiao Feng) di laboratorium Spektroskopi Terapan Universitas Indonesia, Jakarta. Di tahun 2003, mereka bersepakat untuk mendirikan “Maju Makmur Mandiri (disingkat MMM) Research Center” untuk melakukan penelitian dibidang teknologi laser dan aplikasinya dibidang analisa elementer.
Diluar dunia penelitian, kedua sahabat ini tetap menjalankan pekerjaan masing-masing yang masih memiliki hubungan erat dalam lintasan ruang ilmu. Kebersamaan dalam berinteraksi, berbagi suka dan duka dalam kehidupan sehari hari, menjadi perekat bagi kedua keluarga dan secara tidak langsung mengkondisikan mereka menjadi tombak inspirator, motivator dan komunikator lintas generasi.
Pak Hendrik adalah pembimbing saya dibidang penelitian spektroskopi laser sejak tahun 2005. Ia telah membuka lebar pintu kehidupan akademis dan penelitian dalam pengabdian keilmuannya. Pak Hendrik juga paman dari kakak-adik dua bersaudara Mellissa Kurniawan dan Davy Putra Kurniawan yang merupakan teman baik saya.
Mellissa Kurniawan (Gao Ke Xin) adalah anak dari pasangan Gao Yun Qi (62) dan Chen Mei Ya (62), dilahirkan di hari Selasa Juli 1983 .Lulusan SMA Regina Pacis Jakarta 2001, Sarjana Kedokteran UNDIP Semarang 2005, dan lulus ujian program Profesi Kedokteran 2007. Pada tanggal 10 Desember 2011 dinyatakan lulus ujian program spesialisasinya dari Universitas Diponegoro sebagai Dokter Spesialis Radiologi.
Adiknya, Davy Putra Kurniawan (Gao Shu Qun) lahir di hari Minggu bulan Maret tahun 1986. Lulus SMA The British International School Jakarta tahun 2004 dengan nilai IB (International Baccalaureate) 43, menjadikannya sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan beasiswa Jardine untuk kuliah di Universitas Cambrige, Inggris. Pada tanggal 27 Juni 2008 ia diwisuda sebagai Master of Science dibidang Biochemistry dan pada Oktober 2012 mendatang di harapkan dapat menyandang gelar Doktor dibidang yang sama.
Ayah berpesan, “Jagalah hubungan persahabatan antar keluarga ini sebagai pondasi kebersamaan membangun cita-cita kehidupan yang sukses dan pasti dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan dimasa depan dan teruskan tradisi tali persahabatan ini hingga lintas generasi.”
Minggu, 11 Desember 2011
Teman kakak

Minggu, 04 Desember 2011
Kekayaan “FU HUI “
Dari waktu ke waktu, apa yang dicari dan dipertarungkan oleh manusia dalam kehidupannya ? kekayaan dalam kesuksesan dan kepuasan yang medambakan dirinya.
Kekayaan terdapat 2 katagori yaitu terikat dan tak terikat pada jiwa raga manusia didunia nyata dan akhirat. Katagori terikat adalah keilmuan, kejatian dan keakuan, yang tak terikat adalah harta takhta dan wanita (cinta). Hal yang ini selalu menjadi momok kehidupan manusia yang dramatis dan penuh risau, galau dan kacau, yang dikarenakan kekayaan tersebut diburu dengan kerekayasaan ,kepalsuan dan kemunafikan . Marilah kita merenung jauh .
Keilmuan waktu ke wanktu bertambah
Kejatian waktu ke waktu berkurang
Apa jadinya?
Hai manusia
Kekayaan penuh kerisauan
Tanpa pasti hidup kedamaian
Keilmuan waktu ke wanktu bertambah
Keakuan waktu ke waktu berkurang
Apa artinya?
Hai manusia
Kehidupan penuh kesehajaan
Tanpa pamrih hidup kebersamaan
Kehidupan berjalan tanpa rekayasa
Keabdian berjalan tanpa kepentingan
Hai manusia!
Kodrat alam semestra
Kehidupan penuh kesimpatian
Tanpa noda hidup kecapaian
Kehidupan berjalan terus berkembang
Keabdian berjalan terus bertumbuh
Hai manusia!
Kodrat alam semesta
Kekayaan bukan untuk keakuan
Kehidupan bukan milik keakuan
Inilah kekayaan sang sejati “Fu hui”
Inilah kehidupan sang pemimpin “Dang jia”
Kamis, 01 Desember 2011
Kekukuhan “Lì zhènɡ”
Berjinjit tinggi
Menopang jauh
Berbentang jauh
Melangkah depan
Beraksi depan
Mencitra tenar
Berpandang tenar
Menuntut pahala
Ini tidak kukuh
Karena tidak
Berdiri tegak
Berjalan mantap
Berkarya nyata
Berbijak moral
Itu bukan tokoh
Karena selalu
Ketinggian pandang
Kejauhan langkah
Ketenaran citra
Kebenaran diri
Tokoh yang kukuh
Berpijak pada
Ketegakan berdiri
Kemantapan berlangkah
Kenyataan berkarya
Kemoralan berbijak
Artikel Favorit dalam 1 minggu
-
Pertalian sahabat dengan keluarga Kurniawan dijembatani oleh hubungan erat antara Ayah dengan keluarga besar Kurniawan asal Semarang pada ta...
-
Tjai May On (78 th) ilmuwan pelopor Indonesia (ver Gatra 2009 ). Bapak Fisika Indonesia (ver Sukra 2009 ), Penerima penghargaan Achmad B...
-
Telah lama saya menghilang. Dan inilah momen yang terbaik saya untuk kembali ke dunia blog ini. Sebagai hadiah untuk ajang kembalinya diri s...
-
“ Tunjangan peneliti naik ” di harapkan memacu kreativatis dan inovasi para peneliti, sehinga bangsa ini semakin pencaya diri untuk mandir...
-
Di suatu malam yang dingin di Bandung, kumenikmati segelas wedang jahe. Weleh-weleh uenak tenannnn... Sama halnya ketika aku masuk angin, mi...
-
Pada tahun 1977 Universitas Indonesia (UI) mendirikan program studi Pasca Sarjana Opto-Elektroteknika dan Aplikasi Laser (OEAL). Ditahun 198...
-
Jika orang mengatakan edan atau gila malam minggu ke kuburan, saya bilang itu adalah sensasi dan tantangan dalam uji nyali. Banyak orang mal...
-
Hadiah Nobel dianug e rahkan setiap tahun sejak tahun 1901 dan terbagi dalam 5 bidang . P ada tahun 1969 ditambah bidang sosial ekonomi ...