Selasa, 17 Agustus 2010

Kelanggengan “ Da shun “

Untuk memperingati hari kemerdekaan RI ke 65, Banggenphot (nama samaran) coba mengkaji Bab 65 kitab Dao De Jing secara bebas,diharapkan bermanfaat bagi para pemikir bangsa dan pemimpin Negara Republik ini.

Pengertian Bab 65 secara bebas seperti berikut :

Zaman dahulu
Pemimpin yang bajik
Tidak mengajarkan rakyatnya menjadi pintar munafik
Sebaliknya mengarahkan mereka kehidupan polos bersahaja
Sulit akan diatur dan dipimpin
Jika telah banyak pandangan dan tuntutan

Karena itu
Bila Negara dipimpin berdasar citra kepintaran
Penjahat akan memerintah Negara maling dan korup
Bila Negara dibangun berdasar prilaku ke akhlakan
Pemberkah datang memerintah Negara makmur nan sentosa

Sebab itu
Memahami perbedaan kedua konsep tersebut
Mengerti kelarasan dalam kebijakan
Berpendirian tegas dan teguh
Yang berbeda juga khusus
Inilah kebajikan sang pemimpin
Yang dalam dan luas
Pandangan jangkauannya

Namun itu
Semua berputar kembali
Mengikuti kaidah alam semesta
Menuju tercapainya kehidupan
Kelanggengan bijak “Da Shun “

Pemimpin yang bajik tidak mencitrakan diri pintar dan elegan didepan rakyatnya, karena rakyat serba tahu, berpengalaman jangan membohonginya, nanti menjadi sulit dipimpin dan diperintah dengan peraturan yang penuh rekayasa dan kepentingan. Sebaiknya memposisikan diri sebagai pengabdi rakyat yang polos bersahaja. Dengan demikian, kebajikan dan kebijakan , pemimpin dan pemerintah akan tercapai kelanggengan.

Referensi :
Tjan.K “Dao De Jing kitab kebajikan dan kebijakan “Yogyakarta Indonesia Tera 2007
Andre Wang “Dao De Jing The Wisdom of Lao Zi” Jakarta Gramedia 2009

Read More......

Minggu, 15 Agustus 2010

Kecerahan “Dao Chong”

Sebuah ide konsep hipotesa yang samar penuh misteri seperti cerita fiksi sains yang di jabarkan oleh Banggenphot (nama samaran) atas inspirasinya dari sebuah kitab klasik China Dao De Jing(Lao zi 580SM ~ 500 SM) , pada Bab 1,4,21,25,42 secara bebas tentang keberadaan energi yang terwujud pada kondisi “Trans - Fisik” yang disebutnya “Dao Chong”.


Istilah kata yang berkaitan dengan “Dao Chong” dalam definisi sempit dan bebas dijabarkan dengan pengertian seperti berikut:

  • Dao Chong : adalah paduan dari 2 kata istilah Dao Yuan dan Chong Qi.
  • Dao Yuan :Dao adalah keberadaan(kebenaran,keakhlakan)tentang bentuk jati fisik. Yuan adalah sumber(sebab ,asal) tentang wujud fenomena peristiwa kejadian. Dao Yuan dengan pengertian tentang sumber keberadaan bentuk jati fisik kejadian seluruh wujud maujudat di alam semesta serta peristiwa fenomenanya(makro kosmos alam).
  • Chong Qi: Chong adalah kontak (benturan,terobosan) tentang rangsangan impuls. Qi adalah daya energi vital.
  • Chong Qi dengan pengertian tentang daya energi vital akibat atas kontak rangsangan impuls(mikro denyut batin).
  • Dao Chong : kesimpulan dengan pengertian tentang keberadaan bentuk jati fisik dari Trans-Holo-Bio-Energi (san mei zhen huo )serta sistim dan fenomenanya yang diartikan kecerahan (kontak batin naluri).

Bab kalimat yang berkaitan dengan “Dao Chong” dalam definisi sempit dan bebas dirangkaikan menjadi sebuah ide konsep hipotesa seperti berikut:

  1. Dao adalah sebuah definisi nama tentang keberadaan fisik,Bukanlah suatu pandangan tentang absolut,sejati, abadi atau kekekalan.
  2. Dao adalah pengertian tentang asal dan sumber fenomena yaitu ada dan hampa, fisik dan fiksi, nyata dan samar. Hal tersebut yang sama pengertiannya,karena sama misterinya.
  3. Dao adalah bentuk “Trans-Fisik”,Chong adalah tentang “Kontak rangsangan impuls”. Dao Chong adalah suatu hal keberadaan yang tidak berakhir,tidak terbatas dan suatu kekekalan berproses,ini mengandung arti mendasar karena sumber awal keberadaan bentuk fisik (non unsur muatan) dari semua kejadian serta peristiwa fenomenanya (isyarat)di alam semesta.
  4. Dao adalah tentang naluri mengandung rangsangan energi vital, seperti kepekaan, kepedulian, simpati, empati atau energi unsur muatan Yin dan Yang. Hal yang mana telah berada bawaan lahir sepertinya sebelum manusia mengenalnya.
  5. Dao adalah suatu yang didefinisikan sebagai samar, tidak jelas,”Trans”, tapi sepertinya ada bentuk dan berwujud,juga sepertinya terdapat inti dan sari(atom fisika,unsur kimia dan sel bio) yang nyata dan dipercaya, karena adanya daya energi dari kontak rangsang impuls yang disebut “Chong Qi”
  6. Dao adalah bentuk keberadaan bentuk “Meta” fisik, sumber pencipta semua kejadian wujud maujudat,bagaimana bisa tahu tentangnya? Peristiwa fenomena alamlah yang memberi inspirasi.
  7. Dao,langit,bumi dan manusia adalah 4 maha di alam semesta ini. Makhluk manusia termasuk kriteria maha, dikarenanya terdapat unsur “Bio” kemuliaan. Ke 4 maha tersebut menjalankan hukum yang saling terkait dan kesinambungan kesatuan “Holo” dalam kaidah hukum alam.
  8. Dao mewujudkan kesatuan holo keberadaan, kesatuan holo mewujudkan kedua unsur muatan. Kedua unsur mewujudkan ketiga dimensi ruang. Ketiga dimensi terus berproses mewujudkan terciptanya maujudat serta peristiwa fenomenanya.
  9. Chong adalah kontak rangsang impuls, terjadi pada semua bentuk wujud maujudat yang mengandung unsur muatan Yin (negetif) dan memeluk unsur muatan yang (positif) dalam sesuatu kesatuan holo keberadaan serta daya kedinamisannya.
  10. Qi adalah daya energi vital. Chong Qi adalah daya energi vital untuk tercapainya suatu keadaan harmoni serta berproses lanjut yang di fokuskan dalam kondisi”Trans” yang tidak terbatas secara nyata atau samar.(Energi kontak batin dari meditasi atau visualisasi. Bukan keadaan imajinasi atau halusinasi).

Banggenphot mencoba mengambil pelajaran ini sebagai sumber bimbingan inspirasi ide konsep hipotesis “Dao Chong” untuk intip dan lirik era dunia ultra mendatang ,inikah? “Visi-misi,fisik-fiksi,visual-virtual,serba-serbi” misteri dunia penelitian.

Demikianlah definisi sempit dan bebas dari “Free thinker” tentang Bab kalimat Dao De Jing yang dituturnya. Tentu serba bingung. Inikah lahirnya sebuah konsep hipotesa spektakuler yang sulit dimengerti,? Hanya senyum “Dewa gila” yang menggoda sambil menggemgam batu meteor dari formasi tanah kabuh.

Referensi:
  • Lie Tjung Jie:”Diktat meditasi Ren Dao Xin Gong” Jakarta Mei 1991.
  • Lie Tjung Jie :” Kertas diskusi: Life Tech and Holitic science”Jakarta Oktober 2001
  • Koentjaraningrat : “Pengantar ilmu antropologi” Jakarta Rinike cipta 2009
  • Victor Vidal Paz :”Secrect for your inner warrior” Jakarta Gramedia 2010.
referensi foto:
http://www.gladiadoresemplumados.com/images/gallus-gallus.jpg

Read More......

Minggu, 08 Agustus 2010

Kehidupan“Xing Ming”




Manusia
Berhadapan antara
Lahir ,hidup dan mati

Manusia
30% merata hidup
Singkat, panjang dan tragedi

Tragedi
Mati sebelum waktu
Terjerumus hidup
Berburu ,bersaing serta bertarung
Kekayaan ,kedudukan dan kepuasaan
Dijalan kegelapan.

Manusia “Xing Ming “
Mengikuti kaidah semesta
Menghayati hidup harmonis
Belajar serta mengolah
Seni ilmu holistis
Langit ,bumi dan manusia
Fisika, kimia , biologi
Mengenal serta melatih
Jalan kesehatan dan kesadaran
Terhindarlah belenggu
Ruang, waktu
Bencana dan kematian

Banggenphot (nama samaran) berkesimpulan :

Kehidupan manusia 60% menjalankan takdir suratan, 30% terjerumus nasib tragedi , 10% bermotivasi diri belajar dan berkarya untuk perubahan ruang waktu serta karakter hidup manusia, tetapi hanya sedikit diantaranya mampu mengenal jati diri “ Wu Xing “ , dan mencapai jalan pencerahan.”Ceng Dao “. Inilah ulasan dalam kaji pengertian Bab 50 kitab Dao De Jing

Kehidupan manusia terbelenggu rantai “Derita, tata dan kata” dari tragedi berburu “Harta, tahta dan cinta”. Hanya kehidupan manusia “Xing Ming“ yang mampu melahirkan pemimpin berkaliber “Taishang”, demi sebuah perbaikan dan pembaruan kehidupan manusia yang penuh pancaroba dan tantangan zaman.

Mungkinkah cikal dasar pemikiran falsafah kehidupan manusia Tionghoa yang kita kenal dengan istilah rangkaian kalimat kata.1.Ming zhao (takdir), 2. Yun chen (nasib) 3. Fengsui (tata ruang) 4. Ji De (amal kebajikan) 5. Dushu (pendidikan) merupakan wejangan dalam terwujudnya hidupan keluarga yang harmonis, mapan, sehat, tenteram dan sejahtera, serta kehidup bergotong royong di zaman modern serba kompleks ini.


Referensi :
1. Lie Tjung Jie: “ Diktat seni ilmu Dongfang Shushu “Jakarta Mei 1988.
2. Andri Wang “Dao De Jing The Wisdom of Lao Zi” Jakarta Gramedia 2009.
3. Francis S Collins “The language of God “ New York Free Press 2007

referensi foto: http://animal.uua.cn/uploadfile/baike/uploadfile/200809/20080906015741252.jpg

Read More......

Artikel Favorit dalam 1 minggu