Minggu, 18 Desember 2011

LAB LASER SPEKTROKOPI TERAPAN

Pada tahun 1977 Universitas Indonesia (UI) mendirikan program studi Pasca Sarjana Opto-Elektroteknika dan Aplikasi Laser (OEAL). Ditahun 1988 bekerja sama dengan Prof. Takao Kobayashi dan Prof. Kiichiro Kagawa (keduanya dari Universitas Fukui, Jepang), UI mendirikan Laboratorium Teknologi Laser pertama di Indonesia.

Di tahun yang sama (1988), Laboratorium ini membuat Laser Pulsa Nitrogen pertama di Indonesia yang dilakukan oleh mahasiswa Program Magister bernama Hendrik Kurniawan dibawah bimbingan Prof. M. Barmawi, Prof. T. Kobayashi, Prof. K. Kagawa dan Prof. M.O. Tjia.

Tahun 1989 Laboratorium yang sama, kembali sukses berprestasi dalam membuat Laser Nitrogen berdaya tinggi dan Laser Karbon-Dioksida pulsa pertama di Indonesia.

Tahun 1992 Hendrik Kurniawan dengan disertasi berjudul “Pembangkitan Gelombang Kejut Plasma oleh Laser CO2 dan Applikasinya Untuk Analisis Spektrokimia”, berhasil memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Sains dan Matematika di Universitas Indonesia dengan predikat cumlaude.

Tahun 2000 Program Studi Pasca Sarjana Opto-Elektroteknika dan Aplikasi Laser (OEAL) menjadi bagian dari Fakultas Teknik Universiltas Indonesia.

Tahun 2003 Hendrik Kurniawan (anak bungsu Gao Ming San, generasi ke 37 asal Fujian Jinjiang Anhai) dan Tjung Jie Lie (anak sulung Zhong Xian Shen, generasi ke 22 asal Guangdong Meixian Wuliting) bersepakat mendirikan “Maju Makmur Mandiri Research Center”, sebuah pusat riset dibidang spektroskopi laser dan teknologi laser yang dikemudian hari diperuntukan untuk membantu mahasiswa program S2 dan S3 yang berminat melakukan penelitian dibidang tersebut. Laboratorium ini dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk membantu mahasiswa S2 dan S3 dalam melakukan penelitian dibidang keilmuan diatas.

Tahun 2004 penelitian dilaboratorium ini terfokus pada analisa elementer meteor yang berasal dari Sangiran. Dari contoh meteor tersebut, berhasil dideteksi unsur Hydrogen (H) yang biasanya sangat sulit dideteksi dengan cara spektroskopi laser. Penelitian selanjutnya pada isotop Hidrogen yaitu Deuterium (D) juga berhasil dilakukan dengan menggunakan contoh terumbu karang (koral). Keberhasilan mendeteksi unsur H dan D dengan menggunakan cara Ablasi Laser ini telah membuahkan lebih dari 25 karya tulis Internasional seperti di Journal of Applied Physics, Applied Spectroscopy, Analytical Chemistry, Spectrochimica Acta, Applied Physics B dan lain lainnya. Kita patut bangga dengan kinerja seluruh kolega pada MMM Research Center.

Tabel Rekan Kerja Penelitian Bersama s/d 15 Desember 2011


Catatan:
01. Jumlah peneliti Indonesia total sejumlah 19.658 orang terdiri dari: 527 pertanian, 2.700 kesehatan, 2.569 teknologi, 1.600 ekonomi, 1.300 pendidikan, 1.000 ilmu hukum, 1.000 humaniora, 954 matematika, 893 kimia, 754 fisika, 654 sosiologi, 476 politik, 438 bahasa, 429 seni dan desain, 316 psikologi, 255 sejarah, 193 geografi, 159 antropologi, 155 filosofi, 104 etika, 90 logika, 73 demografi, 19 astronomi. Peneliti Indonesia per 10.000 populasi ditahun 2009 adalah 1,72. Anggaran penelitian 0,3% dari APBN (Kompas 24 Oktober 2011)

02. Indonesia memiliki 474 lembaga riset atau penelitian yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi, kementerian dan lembaga non kementerian. Sebanyak 62.995 orang terlibat dalam penelitian. Jumlah itu mencakup 58% peneliti. 23% teknisi dan 19% pendukung peneliti (Kompas 26 0ktober 2011). Penelitian hingga saat ini perjalan tanpa arah jelas.

03. Indonesia memiliki lebih dari 60.000 peneliti yang tersebar di 114 perguruan tinggi negeri, 301 perguruan tinggi swasta, 8 badan usaha milik negara, 8 badan usaha milik swasta, 76 lembaga penelitian kementerian, 91 lembaga penelitian non kementerian serta 24 lembaga penelitian pemerintah daerah . (Kompas 1 Nopember 2011)

04. kementerian pendidikan dan kebudayaan th 2009 memiliki hampir 160.000, dosen berbagai bidang ilmu. Diperguruan tinggi negeri terdapat lebih dari 38.000, dosen.berkualifikasi master dan 10.000,- berkualifikasi Doktor. Di perguruan tinggi swasta ada 38.000, master dan 3.000, Doktor. (Kompas,9 Desember 2011)

Read More......

Kamis, 15 Desember 2011

Persahabatan

Pertalian sahabat dengan keluarga Kurniawan dijembatani oleh hubungan erat antara Ayah dengan keluarga besar Kurniawan asal Semarang pada tahun 1986, ketika Ayah memberikan bimbingan kelas kesehatan holistik klasik timur “Meditation and Qigong”. Pada tahun 2000 , Ayah bergabung dengan Pak Hendrik Kurniawan (Gao Xiao Feng) di laboratorium Spektroskopi Terapan Universitas Indonesia, Jakarta. Di tahun 2003, mereka bersepakat untuk mendirikan “Maju Makmur Mandiri (disingkat MMM) Research Center” untuk melakukan penelitian dibidang teknologi laser dan aplikasinya dibidang analisa elementer.

Diluar dunia penelitian, kedua sahabat ini tetap menjalankan pekerjaan masing-masing yang masih memiliki hubungan erat dalam lintasan ruang ilmu. Kebersamaan dalam berinteraksi, berbagi suka dan duka dalam kehidupan sehari hari, menjadi perekat bagi kedua keluarga dan secara tidak langsung mengkondisikan mereka menjadi tombak inspirator, motivator dan komunikator lintas generasi.

Pak Hendrik adalah pembimbing saya dibidang penelitian spektroskopi laser sejak tahun 2005. Ia telah membuka lebar pintu kehidupan akademis dan penelitian dalam pengabdian keilmuannya. Pak Hendrik juga paman dari kakak-adik dua bersaudara Mellissa Kurniawan dan Davy Putra Kurniawan yang merupakan teman baik saya.

Mellissa Kurniawan (Gao Ke Xin) adalah anak dari pasangan Gao Yun Qi (62) dan Chen Mei Ya (62), dilahirkan di hari Selasa Juli 1983 .Lulusan SMA Regina Pacis Jakarta 2001, Sarjana Kedokteran UNDIP Semarang 2005, dan lulus ujian program Profesi Kedokteran 2007. Pada tanggal 10 Desember 2011 dinyatakan lulus ujian program spesialisasinya dari Universitas Diponegoro sebagai Dokter Spesialis Radiologi.

Adiknya, Davy Putra Kurniawan (Gao Shu Qun) lahir di hari Minggu bulan Maret tahun 1986. Lulus SMA The British International School Jakarta tahun 2004 dengan nilai IB (International Baccalaureate) 43, menjadikannya sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan beasiswa Jardine untuk kuliah di Universitas Cambrige, Inggris. Pada tanggal 27 Juni 2008 ia diwisuda sebagai Master of Science dibidang Biochemistry dan pada Oktober 2012 mendatang di harapkan dapat menyandang gelar Doktor dibidang yang sama.

Ayah berpesan, “Jagalah hubungan persahabatan antar keluarga ini sebagai pondasi kebersamaan membangun cita-cita kehidupan yang sukses dan pasti dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan dimasa depan dan teruskan tradisi tali persahabatan ini hingga lintas generasi.”

Read More......

Minggu, 11 Desember 2011

Teman kakak

Hanhan merupakan nama panggilan kak Darmanto (Huang Jin Han), seorang teman dekat kak Eileen yang memiliki kesamaan hobi dalam bidang fotografi. Kak Han kelahiran Palembang 8 Juni 1980, di hari Minggu,shio monyet, sebagai anak bungsu 4 bersaudara dari pasangan Huang Min Jue (62) dan Lin Xiu Chai (59); Dimana orangtua garis ayahnya bernama Huang Chang Mo dan orangtua garis ibunya bernama Lin Xue Xian merupakan perantau dari China Fujian Putian.

Diceritakan semasa kecil, kak Han sekeluarga hijrah ke Jakarta ,ayah sebagai pedagang suku cadang mobil. Perjalanan pendidikan kak Han sendiri adalah tamatan SDK Kanaan tahun 1992, SMPK 5 Bpk Penabur tahun 1995, SMUK 2 Bpk Penabur tahun 1998, dan menyandang gelar Sarjana di tahun 2003 yang tertera sebagai “Lulusan Terbaik” program double degree Matematika dan Teknik Informatika angkatan pertama Universitas Bina Nusantara Jakarta.

Perjalanan semasa kuliah kak Han, selain membantu orang tua, juga menjadi guru les matematika. Setelah lulus Sarjana, ia sempat berkarya di Surabaya ± 3 tahun. Dan kini, menjalankan usaha utama di bidang suku cadang mobil serta tetap menerapkan ilmunya pada paro waktu sebagai programmer software.

Saya yakin dengan latar belakang akademik dipadu hobi seni fotografi dan pengalaman kerja yang ada, akan memudahkan terciptanya ide dan peluang yang baru.



Read More......

Minggu, 04 Desember 2011

Kekayaan “FU HUI “

Dari waktu ke waktu, apa yang dicari dan dipertarungkan oleh manusia dalam kehidupannya ? kekayaan dalam kesuksesan dan kepuasan yang medambakan dirinya.

Kekayaan terdapat 2 katagori yaitu terikat dan tak terikat pada jiwa raga manusia didunia nyata dan akhirat. Katagori terikat adalah keilmuan, kejatian dan keakuan, yang tak terikat adalah harta takhta dan wanita (cinta). Hal yang ini selalu menjadi momok kehidupan manusia yang dramatis dan penuh risau, galau dan kacau, yang dikarenakan kekayaan tersebut diburu dengan kerekayasaan ,kepalsuan dan kemunafikan . Marilah kita merenung jauh .

Keilmuan waktu ke wanktu bertambah

Kejatian waktu ke waktu berkurang

Apa jadinya?

Hai manusia

Kekayaan penuh kerisauan

Tanpa pasti hidup kedamaian

Keilmuan waktu ke wanktu bertambah

Keakuan waktu ke waktu berkurang

Apa artinya?

Hai manusia

Kehidupan penuh kesehajaan

Tanpa pamrih hidup kebersamaan

Kehidupan berjalan tanpa rekayasa

Keabdian berjalan tanpa kepentingan

Hai manusia!

Kodrat alam semestra

Kehidupan penuh kesimpatian

Tanpa noda hidup kecapaian

Kehidupan berjalan terus berkembang

Keabdian berjalan terus bertumbuh

Hai manusia!

Kodrat alam semesta

Kekayaan bukan untuk keakuan

Kehidupan bukan milik keakuan

Inilah kekayaan sang sejati “Fu hui”

Inilah kehidupan sang pemimpin “Dang jia”

Read More......

Kamis, 01 Desember 2011

Kekukuhan “Lì zhènɡ”

Berjinjit tinggi

Menopang jauh

Berbentang jauh

Melangkah depan

Beraksi depan

Mencitra tenar

Berpandang tenar

Menuntut pahala


Ini tidak kukuh

Karena tidak

Berdiri tegak

Berjalan mantap

Berkarya nyata

Berbijak moral


Itu bukan tokoh

Karena selalu

Ketinggian pandang

Kejauhan langkah

Ketenaran citra

Kebenaran diri


Tokoh yang kukuh

Berpijak pada

Ketegakan berdiri

Kemantapan berlangkah

Kenyataan berkarya

Kemoralan berbijak

Inilah renungan dalam kerisauan hati, menanti datangnya seorang tokoh yang kokoh berdiri, berlangkah, berkarya, berbijak dan berbenih, bertumbuh, berkembang, serta berbuah di hati rakyatnya. Seseorang yang berani mati berdiri dengan kekukuhan terhadap cita-citanya daripada hidup dalam doa demi khayalan mimpi-mimpinya.

Read More......

Jumat, 04 November 2011

Kejujuran Cheng Dao

Negeriku yang indah pesona,subur makmur,aman nyaman,kaya raya juga dengan budaya kultur tata krama tinggi, Terakhir ini peristiwa-peristiwa telah mengoyak jiwa batin kebangsaanku oleh ulah segelintir manusia yang sombong ,tamak, bodoh dengan skenario kebohongan publik demi citra diri dan kekuasaan. Inilah cermin yang tertera,moral kejujuran telah runtuh

Bang Genphot (nama samaran) mencoba cari kata jujur “Cheng” dalam “Hanyu” berpendapat “Cheng” adalah ucapan yang menjadi kenyataan. Kejujuran “Cheng Dao” yaitu sebuah tindakan kebajikan yang adil dan berani dalam menjalankan amanah kehidupan manusia bermoral ,yang menjadi panutan bagi generasi temurunnya

Bang Genphot dengan ini mencoba menuturkan secara bebas dan sempit Bab 54 kitab Dao De Jing ( Laozi 580SM ~500SM ), dalam pemahaman kejujuran seperti berikut :

Kejujuran:
Yang terbangun teguh tak tergoyah
Yang tergenggam erat tak terlepas
Terbinalah kebajikan
Yang terlestari tumbuh termurun


Kejujuran
Dibangun dalam diriku
Menjadi kebenaran dan keberanian
Dibangun dalam keluargaku
Menjadi kelimpahan dan keharmonisan
Dibangun dalam desaku
Menjadi bersemi dan tubuh subur
Dibangun dalam negeriku
Menjadi keberkembang dan kuat makmur
Dibangun dalam rakyatku
Menjadi kebersamaan dan adil sejahtera


Oh, ini sebuah kecerminan
Yang tertera di diriku
Menjadi nilai orang lain
Yang terlihat di keluargaku
Merjadi contoh keluarga lain
Yang terpandang di kampungku
menjadi gambar kampung lain
Yang terkesan di negeriku
menjadi banding negeri lain
Yang terasa di rakyatku
Menjadi kekuatan semesta

Oh, ini sebuah cermin
Kehidupan anak manusia
Kejujuran dalam kebajikan
Kejujuran dalam keaklakan


Seorang anak manusia mempunyai kewajiban mengetahui makna dan arti kehidupan yang sebenarnya dengan mengenal jatidiri dalam “kejujuran”.

Kejujuran adalah kunci untuk membuka pintu mengenal dirimu sebelum mengenal tuhanmu.

Seorang anak bangsa menemukan jatidirinya dalam kejujuran”Cheng Dao” maka akan merasakan kebenaran dan keadilan masing terdapat disisinya.

Read More......

Kamis, 03 November 2011

Bisikan Kapak Batu

Kapak Batu (Gigi Geledek) terdiri dari beragam jenis yakni kapak genggam, kapak lonjong, beliung persegi, belincung berpunggung. Ini merupakan senjata dan peralatan manusia Prasejarah (zaman Batu)dalam beradaptasi terhadap lingkungan kehidupannya. Proses panjang perkembangan awal keajaiban sejarah budaya manusia dalam perjalanan evolusi di zaman batu mencakup ,

1.Periode Zaman Batu Paleolitik (2 juta – 25.000 th)

2.Periode Zaman Batu Mesolitik (25.000 – 10.000 th)

3.Periode Zaman Batu Neolitik(10.000 –5.000 th)

Manusia Prasejarah dipaparan Sunda umumnya menggunakan kapak batu dari jenis Rijang dan Kalsedon, yang mencatat proses mata rantai perjalanan sejarah evolusi zaman Batu dalam kehidupan nyata dimasa silam.

Batu Rijang (Batu Api), dalam bahasa keren disebut “ Chert”, “ Flint” adalah batuan endapan (sedimen) Silika Kriptokritalin dengan permukaan licin dan umumnya ditemukan dalam bentuk nodul pada bantalan endapan gamping (Limestone) yaitu kapur, lahar, serta batuan endapan laut dalam yang didasari isi kandungan fosil(seperti plankton) di zaman Pratesier (80 - 60juta th) atau batuan kuarsa dari perselingan bentuk Silika dari kekusaman Kalsedon pada batuan Karbonat.

Batu Rijang pada umumnya berwarna kelabu, biru, hitam dan coklat tua kemerahan dikarenakan faktor perselingan endapan dari warna batu gamping, lempung, atau lanau oleh fosilan yang terkandung unsur Fe .Batu tersebut dapat menyerupai Batu Jasper.

Batu dan batuan telah menjadi bagian yang mengikat kehidupan budaya manusia. Prosesnya berkembang maju menjadi cikal bakal alur berpikir suatu falsafah yang disebut “Shi Dao” ,“ Jalan Batu”, “Stone way” dari bentuk budaya bangsa klasik di dunia seperti budaya “ Tanya Batu”, “Renung Batu”, dan “ Jadi Batu”, sebagai bentuk aktualisasi jati diri manusia terhadap keholistikan hidup di alam semesta.

Budaya penganut pemikiran “Jalan Batu” yang disenyawakan menjadi bagian hidup “Ilmu Slamet”, “Ngelmu Batin meneropong keberadaan kondisi alam, sosial, serta manusia dalam mencari solusi konsep keselamatan, kedinamisan, keseimbangan, kekekalan, sebagai mata rantai kehidupan. Demikian juga penerapan nilai hidup sehat jiwa dan raga serta terapinya.

Kapak batu yang digunakan sebagai alat medium “ Jalan Batu” dalam ilmu prediksi klasik dituturkan, di kedua sisi kapak batu tersebut terdapat energi yang berbeda, yaitu energi sifat penyerapan dan pelontar, serta sifat “ Code” energi lainnya. Kapak batu dalam bentuk keseluruhan mampu berpadu menyerupai bentuk imajinasi karakter kehidupan manusia serta jiwa dan raganya. Tentu pandangan “Ngelmu Batin““Trans Fiksi” ini perlu dikaji lebih lanjut dan dipelajari lebih mendalam.

Kapak batu juga dijadikan sebagai benda simbol dan petuah, Katanya bagi tokoh kepemimpinan yang bijak, jujur, bersih, berani serta konsisten, Dapat dijadikan simbol “Totem Kunci” yang mampu membuka tabir waktu langit, ruang bumi, dan rukun manusia dalam kesatuan holistik kehidupan yang dinamis dan seimbang untuk membangun dunia baru yang damai sejahtera serta lingkungan alam yang nyaman dan harmonis dalam kaidah tata semestanya.

Kapak Batu adalah pembuktian nyata sejarah manusia berevolusi dengan kemampuan insting, daya cipta, free will, untuk menuju perkembangan masyarakat beradab, membangun budaya kebersamaan, gotong royong, berbagi, dalam mencapai era budaya bangsa manusia yang lebih bermoral, maju dan sentosa.

Pada masyarakat komunitas Tionghoa seringkali ditemukan dibagian pintu utama tergantung sebuah simbol toten tolak bala :”kepala harimau” dengan huruf Hanyu “Tai shan shi gan dang“ artinya batu petuah dari gunung Taishan tak terkalahkan(sebagai Totem tolak bala). Inilah sebuah proses panjang dari awal makna dan legenda kapak batu.

Dewa geledek legenda Chinaberupa garuda bertubuh manusia dan berkepala monyet. Ditangan kiri menggenggam pahat beliung dan ditangan kanan menggenggam kapak belicung. Suku minoritas Li disemenanjung Leizhou Guangdong China percaya bahwa kampak batu adalah benda peningalan samberan petir. Juga digunakan sebagai alat upacara dan benda petuah. Kapak batu disebut gigi geledek bagi orang Sunda Jawa barat.

Dewa geledek, angin,hujan, adalah tiga serangkai dewa sebagai Pembina penjaga,pelestari,keseimbangan alam jagat dalam perkembangan pertumbuhan dan kesuburan.

Read More......

Kamis, 20 Oktober 2011

Eileen Sukra(2)


Sabtu Legi - 15 Oktober 2011 di Jakarta Convention Center, kakakku Eileen Sukra (31thn.) diwisuda sebagai lulusan berpredikat Cum Laude pada Program Magister (S2) Desain Produk Pascasarjana Universitas Trisakti dengan nilai IPK 3.96.

Dengan konsentrasi Tesisnya yang berjudul “ARSITEKTUR LANSKAP ISTANA JAWA “ tertera Prof. Dr. Nanang Rizali, MSD. dan Dra. Tetty Sekaryati, MSn. sebagai pembimbing ; Prof.Dr. Dharsono Sony Kartika. MSn., Dr. Yuke Ardhiati, MT., Dr. Ardiani T.H., MSi., Ir. Jusna J.A.Amin, PhD., sebagai konsultan ; KR.A.T. Purwohaditanoyo, MSn., Dr. R.M. Pramutomo, MHum., Dekan FSRD Usakti berserta para dosen yang taktersebutkan sebagai nara sumber proses perjalanan studinya. Eileen Sukra berpendapat bahwa peradaban Jawa dengan bentuk dan pengaruh budayanya yang kompleks menjadikan Jawa memiliki bentuk keanggunan tersendiri. Dengan latar belakang dan kecintaanya terhadap budaya Jawa, ia berusaha mengangkat pemahaman ide dan konsep Mandala yang berkaitan erat dengan pengaruh budaya India dan Tiongkok melalui eksistensi religius Hindu-Jawa pada Peradaban Jawa.

Ia juga melihat perkembangan arsitektur Jawa sebagai cerminan dimensi religius-kultur yang dijadikan pandangan hidup masyarakat dalam Ngelmu Kejawen dengan tolak ukur nilai rancang bangun, implementasi simbol estetika, maupun konsep manunggaling keblat papat limo pancer, dengan konsep mandala sebagai ikon kebudayaan yang dikenal berkonteks citra seni religius dalam mempengaruhi pemahaman dan penerapan kultur jawa pada tata letak tatanan ruang arsitektur lanskap Kraton Jawa.

Dalam kesimpulannya, ia berpendapat bahwa kultur Jawa merupakan bagian dari persilangan peradaan India maupun Tiongkok yang berprioritas terbesar dalam mempengaruhi dan menjadikan kultur Jawa sebagai peradaban yang maju. Konsep mandala pada intinya berarti sentral (pusat,poros) merupakan suatu titik peputaran yang menyeluruh dalam keseimbangan (keharmonisan antara langit, manusia dan buminya), dan orientasi titik kardinal yang menentukan pentingnya poros dalam gagasan Axis (sumbu imajiner berbentuk tiga dimensi yang berdiri pada sentralnya) . Tujuan akhir dari proses penelitiannya ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan dalam penerapan bidang keilmuan yang berhubungan dengan arsitektur, yang sangat diharapkan dapat mengangkat karakter tatanan dimasa lalu dalam keseluruhan bentuk arsitektur dalam konsep rancang bangun saat ini, dimana bentuk transformasi pengetahuan ini bukanlah sebatas tranformasi yang hanya diketahui, tetapi diharapkan dapat memberikan transfer value yang tidak terbatas bentuk arsitektur yang fungsional.

Ayah seorang peneliti sains juga sebagai pengamat ilmu sains Tiongkok, yang mensubsidi ilmu fengshui dan telah menyusun diktat seri Pengetahunan Tradisional Timur Dalam Analisa Penampilan Bangunan Rumah (Fengshui Geomancy, Jakarta: Mei 1989), menyatakan sangat puas akan kajian Tesis kak Eileen yang telah menjabarkan ilmu tataruang dalam konsep “Mandala”,”Fengshui”.”Papat Limo Pancer” yang setara nilai tinggi dalam pandangan falsafah kehidupan manusia dan aplimennasinya keseimbang ,”Heaven-Man-Earth” dan penerapan dari segi hukum kode “waktu-genetis-ruang” dan berkata Eileen Sukra,SSn.MDs., layak mendapat predikat Cum Laude dengan senyum bahagia.

Read More......

Kamis, 24 Maret 2011

Percaya (Believe)

"Jika kamu percaya akan kemampuanmu, maka kamu akan berhasil"

Ini adalah sebuah pernyataan klasik yang mudah untuk dilakukan tapi sulit untuk direalisasikannya. Hal ini dikarenakan kondisi masyarakat yang terus menanamkan ketidak percayaan kepada apapun termasuk diri kita sendiri.

Percaya pada diri sendiri, menurut saya sudah banyak yang menceritakan hal tersebut baik dalam seminar-seminar yang diisi oleh para motivator atau buku-buku pengembangan diri. Jadi pada kesempatan ini saya hanya ingin memberikan contoh rasa percaya kepada hal yang lain yang tentu akan menjadi kesuksesan dalam skala yang lebih besar.

Seorang paneliti dan pengajar (assistant professor) asal Indonesia di Jepang bernama Khoirul Anwar berhasil mengembangkan teknik baru yang salah satunya untuk sistem telekomunikasi 4G. Ini adalah sebuah kenyataan yang pada awalnya dianggap mustahil yaitu sebuah sistem yang sangat sederhana tetapi mampu mengalahkan sebuah sistem yang super. Gambaran sederhananya, sistem super ini dapat mengingat kejadian error hingga 11 tahun, sedangkan sistem sederhana hanya mampu mengingat error 1 minggu lalu. Secara logika sistem super akan lebih baik, karena akan mampu mengoreksi error lebih banyak karena ingatannya yang kuat sampai 11 tahun. Tetapi kenyataanya ia dapat dikalahkan oleh sistem yang hanya mengingat kejadian error 1 minggu yang lalu. Jawabannya adalah karena sistem sederhana tadi menerapkan pertukaran rasa saling percaya di antara komponennya yang diwujudkan dengan dengan nilai log-likelihood ratio. Dalam setiap proses pertukaran, nilai ini selalu naik/membaik. Hal ini membuat sistem sederhana tadi tidak perlu mengeluarkan energi yang besar untuk sebuah hasil yang mendekati sempurna.

Contoh kedua adalah sikap orang jepang ketika menghadapi sebuah kondisi yang saya namakan "Jepang tenggelam" yaitu tidak panik. Rasa aneh, bagaimana orang-orang Jepang bisa begitu tenangnya dalam menghadapi berbagai bencana yang dimulai dari gempa, tsunami dan meledaknya PLTN. Sedangkan warga asing yang berada di Jepang kepanikannya sudah luar biasa hebatnya meskipun jarak dari pusat bencana sudah lebih dari ratusan kilometer. Jawabannya adalah karena mereka percaya kepada pemerintahannya dan mereka juga percaya bahwa pemerintahan akan melakukan yang terbaik dan selalu memikirkan rakyatnya.

Dari contoh kedua, saya menyadari betul apa yang menjadi perbedaan bagi warga yang percaya kepada pemerintahan dan warga yang percaya kepada berita yang pada umumnya hanya melebai-lebaikan (membesar-besarkan) sebuah masalah. Jujur saya termasuk orang yang panik pada saat terjadinya "Jepang Tenggelam" tapi saya berusaha untuk tidak panik karena yang saya lihat adalah data bukan berita.

Sebuah negara yang kokoh akan menjadi rapuh meskipun KKN tidak ada didalamnya. Penyebabnya adalah ketidak percayaan masyarakat kepada pemerintahannya yang notabene karena masyarakat hanya bisa menyampaikan hal yang negatif (bukan hal yang positif) dan kemudian dibesar-besarkan. Bagaimana jika hal yang disampaikan adalah hal yang positifnya saja?

Contoh ketiga adalah misi bunuh diri pekerja reaktor nuklir. Mereka adalah manusia biasa yang mana rela mengorbankan hidupnya untuk orang lain. Cerita selanjutnya, saya percaya anda sudah tahu apa yang ingin saya sampaikan.


Believe that no matter what happens, you have the power to prevail.
Believe that everyone has the power to be good at heart.
Believe that no matter who you are or where you’re from- everyone is unique
Believe that if you think you can, you can- but if you think you can’t, you won’t.
Believe that evil does exist in many forms, but all can be overcome.
Believe that your personal values can never be taken from you
Believe that one smile can save a life
Believe that the unbelievable happens everyday
Believe that as long as you believe in yourself- anything is possible

Percaya adalah sebuah kekuatan untuk mengubah dunia ini menjadi lebih baik. Mulailah percaya pada diri sendiri, kepada sahabat, orang lain dan seterusnya.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi

Read More......

Rabu, 16 Maret 2011

Hari Kelabu di Jepang

Dimulai dari 11 Maret 2011 hingga 15 Maret 2011 adalah hari kelabu di Jepang bagi saya. Melihat berbagai bencana yang terus-menerus terjadi membuat perasaan cemas, takut dan panik menghampiri. Siapakah yang tinggal di Jepang (khususnya bagian timur jepang) tidak cemas, takut dan panik melihat negara tempat ia berdiri tenggelam.

Hari-hari kelabu ini dimulai dari gempa besar 9 skala ritcher dan tsunami yang tingginya 10 meter, tanggal 11 Maret 2011. Kemudian keesokannya, 12 Maret 2011, bagian luar gedung pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi 1 meledak. Bagi saya, kejadian ini sudah cukup membuat Jepang tenggelam dalam berbagai hal.

13 Maret 2011, keadaan di Jepang sudah mulai menenang walau gempa susulan masih saja ada. Saya berpikir puncak bencana telah berakhir. Walau masih ada rasa cemas dan takut meskipun jauh dari pusat bencana. Disela rasa cemas ini, saya memutuskan untuk melakukan janji saya dengan sahabat-sahabat internasional (Peru, Madagaskar, Mynmar, Jepang, China, Filipina, USA, German, Prancis) untuk makan malam dan kumpul bersama. Mungkin saya dapat dianggap manusia yang tidak peka, tapi namanya sebuah janji haruslah ditepati. Dalam makan malam bersama ini saya menyuguhkan beberapa masakan Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat asing hanya tahu nasi goreng untuk masakan Indonesia dan saya bersyukur mereka menyukai masakan-masakan Indonesia yang saya suguhkan.

Dalam pembicaraan, saya kurang memperhatikan karena sebagai tuan rumah saya harus mempersiapkan segalanya. Tapi yang saya tahu, mereka bercerita tentang kecemasan keluarga mereka tentang keberadaan dirinya dan keberadaan Jepang. Dan sahabat, keluarga mereka menunggu kabar terbaru tentang Jepang dari teman-teman saya ini. Akhirnya saya sadar mereka (warga di dunia ini) peduli akan bencana ini, dan mungkin mereka menganggap ini adalah bencana internasional bukan hanya bencana nasional Jepang.

14 Maret 2011, saya berharap hari ini menjadi hari yang indah karena saya berulang tahun ke 27 pada tanggal ini. Pergi ke universitas untuk melakukan penelitian seperti hari-hari biasa hal ini dikarenakan kita (warga asing) harus beradaptasi dengan sifat orang Jepang yang workholic. Sesampai di universitas, rasa cemas dan takut kembali memuncak setelah mendengar kabar PLTN Fukushima reaktor 3 meledak. Beberapa saat kemudian kabar buruk datang kembali, reaktor nomor 2 mengalami kegagalan. Jadi bisa dibayangkan, jumlah radiasi yang akan dihasilkan dan dalam beritapun kapal-kapal laut US mulai menjauh dari karena telah mendeteksi radiasi yang cukup tinggi dari perairan Jepang. Benar-benar hari kelabu bagi saya, hari yang seharusnya indah menjadi hari penuh kecemasan dan ketakutan.


Lanjut melakukan penelitian, dan hasilnyapun tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini membuat rasa cemas terus meningkat. Hal ini dikarenakan penelitian yang saya lakukan berhubungan erat dengan reaktor nuklir yaitu mendeteksi elemen Hidrogen yang mana bila terjadi proses fisi maka reaktor itu akan meledak. Walau saat ini mungkin belum memberikan kontribusi tapi perasaan bahwa hidup mati manusia ada ditangan ini, benar-benar menakutkan. Setelah selesai penelitian dan membuat kesimpulan, professor saya kembali bercerita tentang kejadian reaktor nuklir yang ada di Fukushima tersebut terutama yang terjadi pada reaktor nuklir 3. Baginya ini adalah malu bagi Jepang bagaimana sebuah kegagalan terjadi hingga 2 kali apalagi ini berhubungan dengan keselamatan orang banyak yang merupakan prioritas no 1 di Jepang.

15 Maret 2011, berharap kejadian yang mencemaskan dan menakutkan tidak lagi terulang. Akan tetapi yang saya dapatkan adalah kabar bahwa reaktor nukir 2 meledak dan reaktor no 4 mengalami kebakaran. Tidak tahu secara detail karena ada kemungkinan informasi tersebut ditutup-tutupi, tapi hal yang pasti radiasi yang ditimbulkan telah menyebar hingga kota Tokyo dan dikatakan telah melewati batas normal. Tentu hal ini membuat panik setiap orang dan mereka benar-benar menyerbu supermarket untuk membeli segala kebutuhan terutama makanan dan minuman. Sebagian warga mulai berusaha meninggalkan Jepang atau mencari pengungsian yang jauh untuk memberikan rasa ketenangan karena situasi ini telah memberikan dampak kepada kebutuhan pokok mereka. Pada malam harinya sekitar pk 22.30, kembali terjadi gempa yang mencapai 6.1 skala ritcher di daerah Shizuoka dan 5.8 di laut dekat pusat gempa yang bersakla ritcher 9 minggu lalu.

Tiada hal yang bisa saya lakukan selain berdoa, agar Jepang (tempat kuberdiri saat ini) dan dunia (seperti Mesir dan Libya) kembali aman, tentram dan damai.


Enjoy, peace and love from Sukra.

Gambar 1: miniatur reaktor nuklir

Read More......

Senin, 14 Maret 2011

Jepang Tenggelam

Hanya judul ini yang bisa muncul dalam benak saya. Jepang tenggelam oleh gempa dashyat yang mencapai 9 skala richter (gempa terbesar di Jepang, dan menggeser pulau Honsyu 2.4 meter), tsunami mencapai 10 meter dan rasa takut akan bocornya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima Daiichi.

Mungkin saya termasuk beruntung ada di bagian barat Jepang, sehingga tidak mengalami lansung apa yang dialami oleh sehabat-sahabat saya yang ada di timur Jepang. Tapi rasa khawatir dan takut tetaplah menghampiri saya sehingga membuat saya cemas dan panik.


Masih teringat bagi saya ketika gempa besar tersebut datang (11 Maret 2011) hingga ke kota Fukui, kota yang jauh dari pusat gempa, getarannya terasa dan mungkin inilah gempa terbesar yang pernah saya rasakan. Apa yang saya lakukan, lari dari lantai 8 hingga keluar dari gedung tapi yang saya lihat hanyalah warga asing dan tidak ada seorangpun dari Jepang yang turun. Setelah selesai getaran tersebut, saya kembali dan melihat orang-orang bekerja seperti biasanya. Menurut saya mereka itu edan bagaimana bisa tidak takut. Tapi inilah Jepang, mereka tahu apa yang harus dilakukan meskipun dalam keadaan panik. Mereka tahu bagaimana menghadapi gempa, dan bagaimana mereka merespon kejadian tersebut.

Setelah beberapa saat, petugas gedung memeriksa setiap ruangan untuk memastikan semuanya dalam keadaan baik, aman dan memberitakan informasi akan gempa tersebut. Informasi menakutkan yang saya terima, gempa 8.9 skala richter (sebelum informasi diperbaharui), dan tsunami hingga 10 meter. Lansung terbayang kejadian yang menimpa Aceh, Indonesia beberapa tahun silam yang memporak-porandakan negeri tersebut dan menewaskan ratusan ribu manusia.

Di saat yang bersamaan saya bersyukur karena tidak terjadi di kota ini (Fukui). Mungkin ini adalah rasa egois manusia tapi memang itulah yang saya pikirkan karena pusat reaktor nuklir ada di daerah kota ini. Di malam hari, setelah mendengar sahabat-sahabat dalam keadaan baik, rasa tenang sudah mulai muncul meskipun masih ada gempa susulan, listrik padam dan matinya transportasi. Lebih menakutkan daripada film "Live Free or Die Hard"

Sebentar-sebentar, saya mengecek berita. Jumlah korban yang jauh lebih sedikit (walau masih tergolong banyak) dibandingkan kejadian tsunami di Aceh adalah wujud keprofesionalan mereka dalam menghadapi bencana alam tersebut. Mereka tahu bagaimana menghadapi gempa dan tsunami, mereka tahu bagaimana keluar dari situasi seperti itu dan mereka tahu kemana mereka harus pergi. Inilah salah satu contoh keprofesionalan negeri sakura yang mungkin tidak dimiliki oleh negara lain termasuk Indonesia (menurut saya).

Keesokannya (12 Maret 2011), kami sudah melakukan aktivitas seperti biasa. Inilah bentuk dari sebuah tanggung jawab yang membuat saya menggeleng-gelengkan kepala. Mungkin ini dapat dibilang keegoisan, tapi inilah yang membuat Jepang dapat berdiri.

Sore hari kabar yang tak ingin didengar kembali terdengar yaitu meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima Daiichi. Rasa takut muncul kembali, apalagi saya belajar di bagian power nuclear and safety energy sehingga tahu apa yang terjadi jika reaktor nuklir itu meleleh dan memancarkan radiasi. Apakah kejadian seperti Hiroshima dan Nagasaki akan terjadi lagi di Jepang atau kejadian Chernobyl di Ukraina yang merupakan major accident - level 7 (skala 0-7).


Kembali memantau situasi dari internet. Bagaimana orang Jepang sigap menghadapi masalah ini. Dimulai dari mengevakuasi masyarakat yang beradius 10 km yang kemudian meluas hingga 20km (walaupun masih terdapat korban), dan bagaimana menyelesaikan permasalahan yang ada di PLTN Fukushima tersebut (bencana level-4 Accident with Local Consequences). Walaupun informasi yang simpang siur sempat terjadi yang mana disebabkan peristiwa meledaknya PLTN tersebut tersiar lansung di televisi dan kemudian secara spontan masyarakat membayangkan hal terburuk apa yang akan terjadi. Tapi inilah Jepang, sigap dalam mengatasi masalah dimulai dari penyampaian informasi, antisipasi apa saja yang perlu dilakukan, dan terjun ke lapangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga membuat masyarakat lebih tenang.

Inilah sebuah keprofesionalan yang patut diacungin jempol meskipun mereka ada di negara yang sedang tenggelam oleh bencana.

Enjoy, peace and love from Sukra

referensi foto:

before and after earthquake

Read More......

Jumat, 11 Maret 2011

Munafik dan Cahaya

Negara ini, lebih tepatnya dunia ini, telah berubah menjadi dunia edan. Korupsi, kolusi dan nepotisme telah meraja lela. Dunia ini telah dipenuhi oleh manusia-manusia munafik, tidak hanya saya tapi dirimu, dirimu, dirimu dan dirimu.

Apakah ada cahaya terang yang akan menuntun kita keluar dari dunia yang kelabu ini. Yang sering saya temui bukanlah cahaya terang tapi cahaya redup yang sebentar lagi akan padam. Pernah tahukah anda, mengapa lebih banyak cahaya redup daripada cahaya terang. Pernah tahukah anda, apa isi hati mereka terhadap dunia ini.

Mungkin ketika anda bertanya, semburan api naga akan keluar dari mulutnya dan kemudian dilanjutkan dengan tetesan air mata dari sang dewi dan pengikutnya (alias yang bercerita dan yang mendengarkan ikut menangis).

Ketika semburan api naga yang keluar (ngomel-ngomel desertai dengan kutukan-kutukan yang umumnya berupa bencana yang disebabkan oleh alam), seseorang yang munafik berkata:

Janganlah begitu...

Selama ada cahaya berarti masih ada jalan untuk merubahnya. Dimanakah cahaya itu? Ada dalam diri kita masing-masing. Oleh sebab itu kita sebagai warga yang baik (walau pada kenyataannya baik buruk tergantung pada diri masing-masing dan saya menganggap semua makhluk adalah baik) haruslah jadi contoh dan teladan.

Berita tentang korupsi, kolusi dan nepotisme janganlah terlalu dipikirkan dan dibesar-besarkan apalagi dari negara lain. Kata orang, kita adalah bangsa yang ramah (lebih tepatnya bangsa pelupa) sehingga dapat memaafkan hal-hal yang buruk. jadi berusahalah untuk memperbaiki bangsa ini walapun sulit. Lebih baik mencoba daripada tidak. Selama bangsa ini adalah bangsa yang ramah jadi kita dapat terus memperbaikinya.

Untuk kutukan akan bencana, mengapa harus menunggu alam yang melakukannya. Sebarkan saja racun atau penyakit yang mana efeknya lebih nyata. Sebetulnya dari topik ini saya bisa ambil sebuah kesimpulan bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang besar, janganlah hanya bermimpi dan tidak melakukan sebuah usaha. Contohlah negara-negara besar yang berusaha menciptakan sesuatu yang nyata untuk mewujudkan mimpi tersebut. Mungkin ini contoh akan kekejaman yang terbukti ampuh, tembakan saja bom nuklir yang menewaskan ratusan ribu jiwa.

Ketika tetesan air mata sang dewi muncul karena rasa pedih menusuk karena mengingat apa yang telah dilakukan dan yang dirasakan ketika dunia ini tidak ada lagi yang peduli sehingga perubahan yang diharapkan tidak mendekat melainkan menjauh. Rasa pesimis, meredupkan cahaya terang ini ditambah dengan pernyataan yang diyakininya benar yaitu perbuatan yang tidak benar memang lebih mudah untuk dicontoh daripada perbuatan yang benar.

Jawab seorang yang munafik:

Sahabatku yang penuh dengan kasih. Saya menyetujui pernyataan bahwa perbuatan yang tidak benar itu lebih mudah untuk dicontoh. Hal ini disebabkan manusia itu senang akan hal-hal yang menarik perhatian. Untuk hal-hal yang baik biasanya tidak menarik perhatian karena sudah bosan dengan palajaran pancasila atau ppkn di sekolah dan hal ini diperparah lagi karena bangsa kita adalah bangsa yang ramah (dibaca pelupa). Jadi kita haruslah mengingatkannya setiap hari dan memang ini pekerjaan yang susah. Jadi tetap semangat.

Siapakah yang memancarkan cahaya. Kamu adalah salah satu dari cahaya itu. Saya percaya, rasa sakitmu ini telah membuat orang terketuk hatinya (yang pada kenyataan adalah diri dari seorang yang munafik ini). Kamu adalah cahaya dan saya berharap cahaya tersebut tidak padam karena kalau padam siapa lagi yang akan memberikan penerangan untuk mencari saklar lampu yang mati atau lilin yang ada di salah satu laci rumah.


Sadar telah menjadi manusia yang munafik tapi tidak apa sekali-kali menjadi manusia munafik yang penting dapat membuat orang senang dan menerangkan kembali cahaya yang telah redup. Membuat orang senang itu dapat pahala loh...


Tekun dan sabar itulah yang mereka lakukan untuk menciptakan sebuah cahaya yang terang. Selama ini saya percaya akan tulisan yang saya buat adalah cahaya untuk para pembaca. Kuterbitkan sebuah buku dengan judul "Intip & Lirikan Sukra" pada tahun 2009 berharap agar cahaya ini tidak pernah padam walau banyak orang mengatakan buku ini sulit untuk bertahan karena tidak sesuai dengan pasar. Hari ini, saya hanya bisa terkejut bahwa buku ini bisa sampai di National Library of Australia.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Kamis, 24 Februari 2011

Saya Menulis Dengan Cahaya

"Saya menulis dengan Cahaya", Andre Kerteze, American, 1894-1985

Sesuatu yang tidak masuk akal pada awalnya, bagaimana mungkin saya menulis dengan cahaya. Akan tetapi, setelah kupikir lebih dalam ternyata benar bahwa saya menulis dengan cahaya dan kalimat tersebut sangatlah menggambarkan diri saya.

Untuk para fotografer dan saya yang menyukai fotografi, pernyataan diatas sangatlah nyata karena gambar yang dihasilkan dari kamera merupakan cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek, kemudian masuk ke dalam kamera dan diproses untuk menciptakan sebuah citra atau gambar. Berbicara soal fotografer ternyata inilah pekerjaanya Andre Kerteze, seseorang yang dianggap salah satu tokoh dalam foto jurnalistik dan telah memberikan banyak kontribusi dalam komposisi foto dan esai foto (photo essay).


Sebelum berlanjut, saya ingin mendeskripsikan mengapa "saya menulis dengan cahaya" sangatlah menggambarkan diri saya. Saat ini yang kupelajari adalah laser spectroscopy yang mana ketika laser ditembakan ke sebuah material, maka akan tercipta sebuah plasma. Cahaya dari plasma ditangkap dan kemudian oleh software komputer dideskripsikan panjang gelombang apa saja yang muncul. Dari panjang gelombang tersebut saya dapat melihat element apa saja terkandung dari material tersebut.

OK... Sekarang kita kembali ke topik "saya menulis dengan cahaya". Apakah saat ini ada cahaya yang membuatmu bisa membaca tulisan ini? Apakah saat anda mengerjakan sebuah pekerjaan seperti menulis, ada cahaya yang menerangi? Jangan bilang, saya bisa melakukannya tanpa cahaya seperti mengetik di depan komputer karena layar komputerpun menghasilkan cahaya. Jika tidak ada cahaya alias gelap gulita, apa kata dunia?

Kita haruslah bersyukur bahwa masih ada cahaya matahari di siang hari. Kita juga harus bersyukur karena ada manusia yang bernama Thomas Alva Edison sehingga kita dapat merasakan namanya cahaya lampu di malam hari.

Ada hal yang menarik dari cahaya lampu (bohlam) yang diciptakan oleh Thomas Alva Edison. Bukan tentang jumlah material yang diujicobakan untuk menciptakan bohlam lampu ini, karena itu hanyalah ucapan para motivator untuk memotivasi manusia yang malas (manusia berkarakter kerbau).

Pertama adalah konsep dasar dari penciptaan bohlam lampu yaitu fenomena hambatan listrik. Arus listrik dialirkan pada sebuah materi yang menyebabkan materi tersebut memanas dan akhirnya bersinar, memberikan cahaya. Kedua adalah masalah dalam penciptaan bohlam lampu tersebut. Masalah pertama adalah filamen yang dialiri arus listrik tidak tahan panas dan terbakar atau meleleh jika terbuat dari logam. Masalah kedua, kondisi diatas akan selalu terjadi dalam hitungan detik atau menit jika dilakukan di udara terbuka. Sehingga untuk memecahkan permasalahan ini, Thomas Alva Edison menyelubungi atau menyegel filamen dalam bola kaca yang mana oksigen yang ada di dalamnya dipompa keluar sehingga tercipta ruang hampa dan menyebabkan filamen dapat menahan panas dengan lebih baik.

Maaf jika hal tersebut tidak menarik bagi kalian karena bagiku inilah inti dari terciptanya sebuah bohlam lampu yang menjadi cahaya di malam hari.


Robert Freidel, seseorang yang menulis buku Edison's Electric Light pernah menyatakan sesuatu tentang bohlam lampu.

"Ini adalah jenis ciptaan yang membentuk ulang dunia,
dan cara orang memandang akan sebuah kemungkinan di dunia"

Jadi tahu khan, kenapa ketika orang menemukan ide selalu identik dengan lampu yang menyala.

"Saya menulis dengan cahaya". Hanya ada kata, saya suka dengan kalimat "saya menulis dengan cahaya"

Enjoy, peace and love from Sukra

Referensi:
Philbin Tom, "The 100 Greatest Inventions", PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2010

Read More......

Kamis, 17 Februari 2011

Pesona Kota Manado, Indonesia

Ketika sibuk akan penelitian, tiba-tiba datang tiket gratis ke Manado, Sulawesi Utara, Indonesia untuk akhir tahun 2010. Jangan iri dan jangan tanya dari siapa tiket gratis ini. Akhirnya aku bisa melihat Bunaken yang merupakan salah satu taman laut terindah di dunia. Perasaan galau muncul karena jujur saja saya belum pernah yang namanya snorkling ataupun diving. Upsss...

Hari-H datang dan inilah pertama kalinya aku ke Indonesia bagian timur. Eng.. Ing.. Eng.. Tiba aku di bandara Sam Ratulangi. Memang, namanya orang Indonesia itu suka sekali memberi nama bandara dengan nama pahlawan. Sam Ratulangi merupakan seorang politikus, filsafat dan dianggap sebagai tokoh multidimensional. Kata mr tour guide, Sam Ratulangi adalah doktor pertama yang berasal dari Indonesia yang lulus dari negeri Belanda (tidak tahu benar atau tidaknya). Dan hal yang paling diingat dari Mr Sam Ratulangi ini adalah motto-nya yang berbunyi "Si tou timou tumou tou" dengan arti manusia baru bisa disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia. Jadi, apakah anda sudah dapat dibilang manusia??? Hahaha....

Daya tarik yang ditunjukan kota Manado pertama kali kepada saya ternyata bukanlah taman Laut Bunaken melainkan sebuah monumen yang bernama "Yesus memberkati" atau dalam bahasa Inggrisnya adalah "God bless". Walau patung ini bukanlah yang tertinggi, alias yang tertinggi kedua di dunia, patung ini memiliki keunikan yaitu dalam keadaan melayang alias tidak seperti patung yang ada di Rio de Janeiro, Brazil (yang terbesar) dalam keadaan berdiri. Dan patung inilah yang menjadi ikon dari kota Manado, Indonesia sekarang.


Bagi yang suka kuliner dan tidak ada pantangan dalam makanan, jangan lewatkan daerah Tomohon. Jujur ini pertama kalinya aku mencicipi masakan aneh ini dan lansung tak ingin berhenti. Enak gila, walau dipikir-pikir gila juga aku bisa makan makanan ini yah. Namanya Paniki alias daging kelelawar dan dimasak dengan woku. Ada juga makanan lainnya tapi aku tidak mencoba yaitu tikus goreng dan masih banyak makanan aneh lainnya.

Perjalanan dilanjutkan untuk makan siang dan makan cemilan. Maklum makan hanyalah sampingan karena yang benar mencari tempat romantis atau menarik untuk melepaskan penat ini. Salah satu tempat nongkrong yang mengasikkan yaitu tepi danau Linow. Menikmati pisang goreng yang ditaburi keju, cokelat dan diakhiri dengan sambal. Maknyussss..... Oyah tak lupa segelas kopi hangat. Setelah perut terasa berat, perjalanan dilanjutkan ke sebuah pagoda di Tomohon yang dikenal dengan Vihara Budhayana.


Pesona kedua dari kota Manado dan dijalani di hari kedua adalah Bunaken. Tak ada yang bisa kuceritakan disini, karena harus terjun lansung ke dalam laut untuk menikmati keindahan formasi terumbu karangnya. Bagi yang tidak mau terjun, janganlah bersedih karena kita juga bisa lihat terumbu karang dari kotak kaca (katamaran) yang ada di perahu. Memori yang teringat adalah asin, maklum baru pertama snorkling jadi air laut tak henti masuk ke kerongkongan. Jadi tolong yang bisa snorkling dan diving, ajarin saya yah...


Dan berikutnya perjalanan di hari ke-3 adalah kota Bitung yang mana merupakan kartu As-nya dari pesona kota manado menurut saya. Nama tempatnya adalah Taman Nasional Naemundung, Aer Tambaga dimana kita bisa melihat monyet terkecil di dunia (padahal bukan monyet) yang dikenal dengan Tarsius Tangkoko (Tarsius Spectrum). Jika melihat binatang yang beratnya 250 gram dan panjang kurang lebih 20 cm, bagaikan melihat beberapa binatang yang bergabung menjadi satu. Tubuhnya monyet, matanya belo mirip burung hantu, ekornya panjang seperti tikus, telingganya lancip layaknya telinga kelelawar. Sebagai info tambahan, Tarsius yang merupakan binatang malam dan makanannya adalah serangga dan cecak, dan ternyata hewan ini kepalanya bisa diputar 180 derajat. Benar-benar binatang ajaib, unik dan langka. Binatang unik lainnya adalah kuskus yang mana tubuhnya mirip dengan koala.


Ok. Untuk yang suka minuman berakohol, cari minuman cap tikus. Kadar alkohol dari cap tikus ini cukup tinggi bisa mencapai 70 persen bahkan lebih. Minuman khas Manado yang dihasilkan dari penyulingan saguer (cairan putih yang keluar dari mayang pohon enau atau seho dalam bahasa daerah Minahasa). Ingat yah jangan sampai mabuk.....

Inilah perjalanan akhir tahun yang penuh sensasi. Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Senin, 14 Februari 2011

Romantic Places

Setiap orang umumnya memiliki imaginasi tentang tempat yang paling romantis (Romantic Places) bagi dirinya. Sebuah tempat yang akan memberikan sebuah kenangan terindah dalam dirinya sehingga menjadi tujuan untuk membawa raganya kembali ke tempat itu. Mungkin apa yang saya ungkapkan jauh dari harapan tapi inilah gambaran untuk tempat yang paling romantis menurut saya.

Ada api disekelilingku yang menjadikannya cahaya untuk menerangi jalanku. Terdengar suara yang membawa perasaan senang seperti canda dan tawaria dari sahabat dan anak-anak kecil. Sepanjang mata memandang, pohon-pohon yang menjulang tinggi dan membisikan rayuan ketika angin bertiup. Dan di setiap langkahku, kumerasakan sebuah kelembutan bagaikan berjalan di atas awan.

Sudah bisa menebak bukan, tempat paling romantis bagi saya? Terdengar suara deru ombak yang membawa kedamaian jiwa. Butiran pasir emas membawaku terbang ke negeri nirwana. Dan suasana romantis ketika saya menunggu dari ujung daratan menantikan sebuah bola emas, yang dikenal dengan sebutan matahari, terbit dan terbenam. Pada saat yang bersamaan, warna langit berubah dan menyadarkan betapa indahnya dunia ini.

Yak benar, jawabannya adalah pantai. Mungkin bagi sebagian orang, pendeskripsian diatas sudah cukup menjadikan tempat itu berkesan romantis. Tapi ingat, tidaklah lengkap jika hanya sendirian. Jadi hendaknya bersama orang yang disayangi atau dicintai. Kalau tidak percaya, coba saja pergi sendirian dan umumya yang terjadi adalah geregetan.


Intermezzo, ketika moment indah tersebut muncul. Janganlah menjadi manusia bodoh. Sebagai contoh ketika ditanya, mengapa warna langit bisa berubah? Jangan jawab karena malaikat mencat langit tersebut, karena jawaban yang benar adalah karena terjadinya penghamburan sinar matahari oleh partikel atau molekul yang ada di atmosfir. Sinar matahari itu sendiri merupakan cahaya polikromatik (putih) yang mana terdiri dari beberapa warna monokromatik yang dimulai dari warna merah hingga unggu. Menurut perhitungan Rayleigh, panjang gelombang yang pendek lebih efektif dalam proses penghamburan pada siang hari warna langit adalah warna biru. Lalu bagaimana dengan yang warna merah, karena panjang cari sendiri saja jawabannya atau berikanlah jawaban yang romantis.

Kembali ke topik semula yaitu tempat yang romantis. Banyak orang mengatakan tempat romantis itu adalah Paris di Prancis, Venice di Italia, Vienna di Austria, Praha di republik Ceko, atau Honolulu di Hawaii. Tapi, apakah tempat-tempat tersebut menjamin untuk membawa kita ke suasana romantis? Semuanya tentu kembali kepada diri masing-masing dan bagaimana membangun suasana romantis tersebut. Memang benar tempat-tempat diatas dapat menciptakan suasana romantis karena keindahannya yang membawa kita takjub dan rileks. Hal berikutnya, umumnya merupakan sebuah perjalanan liburan yang artinya tidak terbebani oleh berbagai macam hal , bersama orang yang dicintai sehingga menjadikan tempat yang sudah luar biasa menjadi tempat yang romantis. Oleh sebab itu, ketika saya sebut Bali, pulau dewata maka itupun dapat dijadikan pilihan sebagai tempat yang romantis.

Tempat-tempat romantis yang di Indonesia antara lain Labuan Bajo (Flores), Nusa Lembongan (Bali), Ubud (Bali), Gili Trawangan (Lombok), dataran tinggi Dieng(Jawa Tengah), Ujung Genteng (Jawa Barat), Kelimutu (Flores), Karimun Jawa (Jawa Tengah), Seraya (Nusa Tenggara Timur), gunung Bromo (Jawa Timur), Taman Nasional Baluran (Jawa Timur), dan masih banyak lagi.

Ok sekian dari aku. Happy Valentine's day dan saya menunggu cerita akan tempat yang romantis dari anda.

Enjoy, peace and lovefrom Sukra.

Referensi:

Photo:
Sunset di Honolulu, Hawaii ketika saya melakukan konferensi "Pacifichem 2010"

Read More......

Jumat, 11 Februari 2011

I Love U

Banyak yang mengatakan bahwa Valentine’s day adalah hari yang istimewa karena digambarkan sebagai hari yang penuh dengan kasih sayang. Apakah iya? Jika iya, apa yang harus kulakukan? Karena menurut saya, setiap hari adalah hari kasih sayang.

Saya sadar bahwa sangatlah sulit untuk menyatakan cinta dengan ucapan. Jadi, kita harus menunjukannya dengan tindakan. Tindakan tidaklah perlu yang wahhh.... cukup sesuatu sederhana tapi mengena. Oleh karena itu, saya mencoba dengan menulis "I love U" kemudian saya foto. Hihihi, inilah yang bisa kulakukan ketika saya sendiri dan jauh dari orang-orang yang kucintai.


Father, mother and my sister- I love U.
Dearly my big family- I love U
Dearly my friends and friends - I love U
I Love U All

Because I have friends in various country, so that I put the word “I Love You” in several language:

Saya cinta kamu – Indonesia / Malaysia
I love U – English
私はあなたを愛して (watashi wa anata o aishite) – Japan
我愛你 (wo ai ni)- China
Ik hou van jou – Dutch
Mahal kita – Tagalog
Je t'aime, Je t'adore – French
Ich liebe dich – German
Aloha Au Ia`oe - Hawaiian
Hum Tumhe Pyar Karte hae – Hindi
Sarang Heyo – Korean
Te amo – Latin
Rak te - Thai
Saya percaya dengan adanya cinta dalam diri manusia maka kehidupan yang damai, sentosa akan terwujud. Tidak adanya kekerasan, kebrutalan, keanarkisan muncul, apalagi yang mengatas namakan agama. Happy valentine’s day bagi yang merayakan dan Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta (semoga semua mahkluk berbahagia).

Enjoy, peace and love from Sukra

Read More......

Selasa, 08 Februari 2011

Aku dan Aku

"Aku adalah aku" mungkin telah sering didengar tetapi "aku dan aku".

Pekerjaan telah selesai dan malampun telah tiba. Apa yang bisa kulakukan? Chatting, e-mail browsing, facebook semuanya telah kulakukan. Kulihat-lihat sekelilingku yang ada hanyalah buku dan komputer.... Tunggu dulu, ada papan catur di atas lemari. Tapiii, dengan siapakah aku bermain?

Daripada itu papan catur rusak tapi belum pernah kusentuh, akhirnya kuberanikan diri untuk membukanya, menyusunnya layaknya seperti seseorang yang ingin bermain. Yak, siap dan aku pegang warna hitam. Dan siapakah yang pegang warna putih? Yahhhh, aku-lah.... Jadi, inilah asal mulanya "aku dan aku".

Berbekal ilmu dari grandmaster Utut (hihihi dahulu pas sd belajarnya), kuawali langkahku dengan pembukaan Spanyol. Pion (budak) melangkah maju, kemudian kuda, gajah dan seterusnya... Mungkin ini adalah hal bodoh yang pernah kulakukan, bermain sendiri yang tentunya langkah selanjutnya telah kuketahui dan seharusnya saya tahu bagaimana caranya memenangkan pertarungan ini yang mana kupegang buah berwarna hitam.

Lucunya dalam permainan ini, aku bisa mengulang layaknya seseorang yang baru belajar bermain. Gak habis mikir, bagaimana aku yang sedang memainkan permainanku sendiri bisa dalam keadaan terdesak. Dan parahnya aku kalah dalam permainan yang gak jelas ini.


Mungkin aku sudah gila, karena setelah kekalahan ini aku malah tertawa. Coba bayangkan, aku melawan diri sendiri saja kalah apalagi melawan diri orang lain. Didalam permainan ini aku boleh mengulang untuk memilih langkah yang terbaik, tetap saja aku kalah.

Tapi tahukah dalam kekalahan ini, aku mengetahui lebih banyak "akibat" yang kulakukan dari langkah yang kujalani daripada ketika aku bermain dengan orang lain. Mungkin inilah yang dilakukan oleh mereka, orang yang sukses. Melakukan hal bodoh yaitu menguji dirinya sendiri, tak peduli kalah atau menang yang terpenting adalah mengetahui seberapa banyak kelemahan dan menutupinya. Langkah terbaik belum tentu membawa kemenangan tapi kesalahan juga belum tentu membawa diri pada kegagalan.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Minggu, 06 Februari 2011

Publication

INTERNATIONAL PUBLICATION

  1. Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie, Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, Koo Hendrik      Kurniawan, Ken-ichi Fukumoto, Kiichiro Kagawa, and Hideaki Niki, Emission Characteristics of Ca and Mg Atoms in Gas Plasma Induced by the Bombardment of Transversely Excited Atmospheric CO2 laser at 1 atmJpn. J. Appl. Phys. 51 (2012) pp.082403 1-9 
  2. Zener Sukra Lie, Ali Khumaeni, Hideaki Niki, Kazuyoshi Kurihara, Koo Hendrik Kurniawan, Rinda Hedwig, Ken-ichi Fukuimoto, Kiichiro Kagawa, Yong Inn Lee, Comprehensive Study of H Emission in TEA CO2 Laser-induced Helium Gas Plasma for Highly Sensitive Analysis of Hydrogen in Metal SamplesJournal of the Korean Physical Society 61, 1 (2012) pp. 49-54
  3. Maria M. Suliyanti, Affi N. Hidayah, Marican Pardede, Eric Jobiliong, Syahrun N. Abdulmajid, Masrullah Idris, Muliadi Ramli, Tjung J. Lie, Rinda Hedwig, May O. Tjia, Koo H. Kurniawan, Zener S. Lie, Hideaki Niki, Kiichiro Kagawa, Double pulse spetrochemical analysis using orthogonal geometry with very low ablation energy and He ambient gas, Spectrochim. Acta Part B: At. Spectrom 59 (2012) pp 56-60
  4. Ali Khumaeni, Zener Surkra Lie, Hideaki Niki, Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, Motoomi Wakasugi, Touru Takahashi, and Kiichiro Kagawa, Comparative study of Nd:YAG laser-induced breakdown spectroscopy and transversely excited atmospheric CO2 laser-induced gas plasma spectroscopy on chromated copper arsenate preservative-treated wood, Appl. Opt.51 (2012) B121-129
  5. H. Suyanto, Z.S. Lie, H. Niki, K. Kagawa, K. Fukumoto, R. Hedwig, S.N. Abdulmadjid, A.M. Marpaung, M. Pardede, M.M. Suliyanti, A.N. Hidayah, E. Jobiliong, T.J. Lie, M.O. Tjia, K.H. Kurniawan, Quantitative Analysis Of Deuterium In Zircaloy Using Double-Pulse Laser-Induced Breakdown Spectrometry (LIBS) And Helium Gas Plasma Without A Sample Chamber, Anal. Chem. 84 (2012) pp.2224-2231
  6. Zener Sukra Lie, Ali Khumaeni, Kazuyoshi Kurihara, Koo Hendrik Kurniawan, Yong Inn Lee, Ken-ichi Fukumoto, Kiichiro Kagawa, And Hideaki Niki, Excitation Mechanism of H, He, C, and F Atoms in Metal- Assisted Atmospheric Helium Gas Plasma Induced by Transversely Excited Atmospheric- Pressure CO2 Laser Bombardment, Jpn. J. Appl. Phys. 50 (2011) pp:122701
  7. A.M. Marpaung, Z.S. Lie, H. Niki, K. Kagawa, K. Fukumoto, M. Ramli,. S.N. Abdulmadjid, N. Idris, R. Hedwig, M.O. Tjia, M. Pardede, M.M. Suliyanti, E. Jobiliong, K.H. Kurniawan, Deuterium Analysis in Zircaloy using ps Laser-Induced Low Pressure Plasma, J. Appl. Phys., 110, (2011) pp. 063301 1-6.
  8. Z. S. Lie, H. Niki, K. Kagawa, May On Tjia, R. Hedwig, M. Pardede, E. Jobiliong, M. M. Suliyanti, S. N. Abdulmadjid, and K. H. Kurniawan, Observation of exclusively He-induced H emission in cooled laser plasma, J. Appl. Phys. 109 (2011) pp. 103305 1-5
  9. Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie, Hideaki Niki, Koo Hendrik Kurniawan, Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, and Kiichiro Kagawa, Direct Analysis of Powder Sample Using Transversely Excited Atmospheric CO2 Laser-Induced Gas Plasma at 1 Atm By Introducing The Powder Particles Into The Plasma, Journal of Analytical and Bioanalytical Chemistry. 400 (2011) pp: 3279-3287
  10. Zener Sukra Lie, Ali Khumaeni, Tadashi Maruyama, Ken-ichi Fukumoto, Hideaki Niki and Kiichiro Kagawa, Emission Characteristics of Hydrogen and Its Excitation Mechanism in TEA CO2 Laser-Induced Atmospheric Helium Gas Plasma on Zircaloy Sample Containing Hydrogen, Journal of Analytical Atomic Spectrometry 26 (2011) pp:1451
  11. Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie, Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, Hideaki Niki, and Kiichiro Kagawa, Rapid Analysis of Tiny Amount of Powder Samples Using Transversely Excited Atmospheric CO2 Laser-induced He Gas Plasma with the Aid of High-Vacuum Silicon Grease as a Binder on Metal Subtarget, Applied Spectroscopy 65, 2, (2011) 236-241.
  12. Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie, Hideaki Niki, Kenichi Fukumoto, Tadashi Maruyama, and Kiichiro Kagawa. Double Pulse Technique of Laser Plasma Spectroscopy for H Analysis in Metal Sample Using Transversely Excited Atmospheric-pressure (TEA) CO2 Laser and Nd: YAG Laser. Journal of optical review 17,( 2010 ) 285-289
  13. Z.S. Lie, Ali Khumaeni, H. Niki, K. Fukumoto, and K. Kagawa Hydrogen Analysis in Metal Samples by Selective Detection Method Utilizing TEA CO2 Laser-Induced He Gas Plasma, Applied Physics A, Springer 101, ( 2010 ) 555-558
  14. S.N. Abdulmadjid, Z.S. Lie, H. Niki, M. Pardede, R. Hedwig, T.J. Lie, E. Jobiliong, K.H. Kurniawan, K. Fukumoto, K. Kagawa, M.O. Tjia, Quantitative Deuterium Analysis of Titanium Samples in UV Laser-Induced Low-Pressure Helium Plasma, Appl. Spectrosc. 64, 4, (2010) 365-369.
  15. R. Hedwig, Z.S. Lie, K.H. Kurniawan, A.N. Chumakov, K. Kagawa, M.O. Tjia, Toward Quantitative Deuterium Analysis with Laser-Induced Breakdown Spectroscopy Using Atmospheric-Pressure Helium Gas, J. Appl. Phys. 107, 2 (2010) pp. 023301 1-5
  16. Z.S. Lie, M. Pardede, R. Hedwig, M.M. Suliyanti, E. Steven, Maliki, Koo H. Kurniawan, M. Ramli, S.N. Abdulmadjid, N. Idris, K. Lahna, K. Kagawa and M.O. Tjia, Intensity Distributions of Enhanced H Emission from Laser-Induced Low-Pressure He Plasma and a Suggested He-Assisted Excitation Mechanism, Virtual J. of Ultrafast Sci. 8, 9 (2009) pp. 043303 1-6
  17. Z.S. Lie, M. Pardede, R. Hedwig, M.M. Suliyanti, E. Steven, Maliki, Koo H. Kurniawan, M. Ramli, S.N. Abdulmadjid, N. Idris, K. Lahna, K. Kagawa and M.O. Tjia, Intensity Distributions of Enhanced H Emission from Laser-Induced Low-Pressure He Plasma and a Suggested He-Assisted Excitation Mechanism, J. Appl. Phys., 106, 3 (2009) pp. 043303 1-6
  18. Zener S. Lie, M. Pardede, R. Hedwig, M.M. Suliyanti, K.H. Kurniawan, Munadi, Y.I. Lee, K. Kagawa, I. Hattori, M.O. Tjia, Spectrochemical Analysis of Powder Using 355 nm Nd-YAG Laser-Induced Low Pressure Plasma, Anal and Bioanal. Chem, 390 (2008) pp. 1781-1787
  19. Munadi, M. Pardede, R. Hedwig, M.M. Suliyanti, T.J. Lie, Z.S. Lie, Koo H. Kurniawan, K. Kagawa, M. Ramli, K. Fukumoto, T. Maruyama, M.O. Tjia, Study of Hydrogen and Deuterium Emission Characteristics in Laser Induced Low Pressure Helium Plasma for the Suppression of Surface Water Contamination, Anal. Chem, 80, 4 (2007) pp. 1240-1246.
  20. M. Ramli, K. Fukumoto, H. Niki, S.N. Abdulmadjid, N. Idris, T. Maruyama, K. Kagawa, M.O. Tjia, M. Pardede, K.H. Kurniawan, R. Hedwig, Z.S. Lie, T.J. Lie, D.P. Kurniawan, Quantitative Hydrogen Analysis of Zircaloy-4 in Laser-Induced Breakdown Spectroscopy with Ambient Helium Gas, Appl. Opt. 46 (2007) pp. 8298-8304.
  21. M. Pardede, R. Hedwig, M.M. Suliyanti, Z.S. Lie, T.J. Lie, D.P. Kurniawan, K.H. Kurniawan, M. Ramli, K. Fukumoto, H. Niki, S.N. Abdulmadjid, N. Idris, T. Maruyama, K. Kagawa, M.O. Tjia, Comparative Study of Laser-Induced Plasma Emission of Hydrogen from Zircaloy-2 Samples in Atmospheric and Low Pressure Ambient Helium Gas, Appl. Phys. B. 89, 2-3 (2007) pp. 291 - 298.
  22. K.H. Kurniawan, M. Pardede, R. Hedwig, Z.S. Lie, T.J. Lie, D.P. Kurniawan, M. Ramli, K. Fukumoto, H. Niki, S.N. Abdulmadjid, N. Idris, T. Maruyama, K. Kagawa, M.O. Tjia, Quantitative Hydrogen Analysis of Zircaloy-4 Using Low-Pressure Laser Plasma Technique, Anal. Chem. 79,7 (2007) pp. 2703-2707.
  23. M. Ramli, K. Kagawa, S.N. Abdulmadjid, N. Idris, W.S. Budi, M.A. Marpaung, K.H. Kurniawan, T.J. Lie, M.M. Suliyanti, R. Hedwig, M. Pardede, Z.S. Lie, M.O. Tjia, Some Notes on the Role of Meta-Stable Excited State of Helium Atom in Laser-Induced Helium Gas Breakdown Spectroscopy, Appl. Phys. B. 86, 4 (2007) pp. 729-734.

NATIONAL PUBLICATION
  1. Kiichiro Kagawa, Zener Sukra Lie, Ali Khumaeni, Kazuyoshi Kurihara, Laser-Induced Breakdown Spectrosopy, Journal of the Japan Society of Abrasive Technology., 56, 8 (2012) pp.515-518


INTERNATIONAL CONFERENCE


  1. Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie, Hideaki Niki, Kazuyoshi Kurihara, Kiichiro Kagawa, TEA CO2 Laser-Induced Gas Plasma Spectroscopy (LIGPS): A breaktrugh Methods in LIBS, SCIX 2012, Kansas, September 30- October 5, 2012
  2. Z.S.Lie, A. Khumaeni, H. Niki, K. Kurihara, K.H. Kurniawan, R. Hedwig, K. Fukomoto, K. Kagawa, Y. I. Lee, A Comprehensive Study of H Emission in a TEA CO2 Laser-Induced Helium Gas Plasma for Highly Sensitive Analysis of Hydrogen in Metal Sampes,
    1. 7th International Conference on Laser-Induced Breakdown Spectroscopy, Luxor, Egypt, September 29 – October 4, 2012.
  3. Zener Sukra Lie, Ali Khumaeni, Hideaki Niki, Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, Koo Hendrik Kurniawan, Ken-ichi Fukumoto, Kiichiro Kagawa, Excitation Mechanism in Metal Assisted-Atmospheric He Gas Plasma Induced by TEA CO2 Laser Bombardment, EMSLIBS 2011, Turkey, September 11-15, 2011
  4. Zener Sukra Lie, Ali Khumaeni, Hideaki Niki, Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, Ken-ichi Fukumoto, Kiichiro Kagawa, Effective techniques to suppress H emission from H2O in TEA CO2 laser-induced helium gas plasma for highly sensitive hydrogen analysis in metal sample , OIE’11, Finland, September 8-10, 2011
  5. Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie, Hideaki Niki, Kazuyoshi Kurihara, Kiichiro Kagawa, Analysis of Pre-Treated Wood Using Transversely Excited Atmospheric CO2 Laser-Induced Gas Plasma, NASLIBS 2011, Florida, July 18-20, 2011
  6. A. M. Marpaung, Z.S. Lie, H. Niki, K. Kagawa, K. Fukumoto, M. Ramli, S.N. Abdulmadjid, N. Idris, R. Hedwig, M.O. Tjia, M. Pardede, E. Jobiliong, M.M. Suliyanti, K.H. Kurniawan, Metastable Excited He Assisted Optical H and D Emission in Laser Induced Plasma Spectroscopy, International Symposium on Modern Optics and Its Applications – 2011, Bandung, Indonesia, July 4-7, 2011
  7. Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie, Hideaki Niki, Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, and Kiichiro Kagawa, A Unique Technique for Rapid Analysis of Tiny Amount of Powder Sample Using Transversely Excited Atmospheric CO2 Laser-induced He Gas Plasma at 1 atm, Pachifichem 2010, Honolulu, Hawaii, USA, December 15-20, 2010.
  8. Kiichiro Kagawa, Zener Sukra Lie, Ali Khumaeni, Kazuyoshi Kurihara, Hideaki Niki, and Kenichi Fukumoto, Review on Hydrogen Analysis Using TEA CO2 Laser-Induced He Gas Plasma at 1 atm, Pachifichem 2010, Honolulu, Hawaii, USA, December 15-20, 2010.
  9. Zener Sukra Lie, Ali Khumaeni, Hideaki Niki, Ken-ichi Fukumoto, Kazuyoshi Kurihara, and Kiichiro Kagawa, Highly Sensitive Hydrogen Analysis on Metal Samples Utilizing Photomultiplier Detection Method in LIBS Using TEA CO2 Laser-Induced He Gas Plasma, Pachifichem 2010, Honolulu, Hawaii, USA, December 15-20, 2010.
  10. Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie, Hideaki Niki, Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, and Kiichiro Kagawa, Direct Analysis of Powder Sample Using Transversely Excited Atmospheric CO2 Laser-induced Metal Assisted Gas Plasma at 1 atm by Introducing the Powder Particles into the Plasma, 6th International Conference on Laser-Induced Breakdown Spectroscopy, Memphis, USA, September 13-17, 2010
  11. Zener Sukra Lie, Ali Khumaeni, Hideaki Niki, Kazuyoshi Kurihara, Ken-ichi Fukumoto, and Kiichiro Kagawa, Highly Sensitive Analysis of Hydorogen in Metal Samples Using Selective Detection Method in TEA CO2 Laser-Induced Helium Gas Plasma by Utilizing Effective Techniques to Suppress H Emission from H2O, 6th International Conference on Laser-Induced Breakdown Spectroscopy, Memphis, USA, September 13-17, 2010
  12. Z. S. Lie, Ali Khumaeni, K. Fukumoto, H. Niki, and K. Kagawa, Spectrochemical Analysis Using TEA CO2 laser-Induced He Gas Plasma at 1 atm. International and commemorative symposium in establishing the applied laser technology, Institute at Tsuruga Head Office, JAEA (ICSL 2010), February 17-18 (2010)
  13. Z.S. Lie, Ali Khumaeni, H. Niki, K. Fukumoto, and K. Kagawa, Hydrogen Analysis in Metal Samples by Selective Detection Method Utilizing TEA CO2 Laser-Induced He Gas Plasma, 10th International Conference on Laser Ablation, Nov 22-27, Singapore, ( 2009 )
  14. K. Kagawa, Ali Khumaeni, Z.S. Lie, K.H. Kurniawan, H. Niki, K. Fukumoto, Hydrogen Analysis in Metal Samples by Selective Detection Method Utilizing TEA CO2 Laser-Induced He Gas Plasma, 2nd North American Symposium on Laser-Induced Breakdown Spectroscopy, July 13-15, New Orleans, LA, USA, 118 ( 2009 )
  15. K.H. Kurniawan, Zener S. Lie, T.J. Lie, M.O. Tjia, K. Kagawa, Excitation Mechanism of Hydrogen Emission in the Plasma Induced by Nd-YAG Laser at Atmospheric Pressure of Helium Gas, Second Asia Pacific Winter Conference on Plasma Spectrochemistry, Bangkok, Thailand (November 26 - December 2, 2006) pp. 113-114.


NATIONAL CONFERENCE
  1. 용인, LIE Zener Sukra, Khumaeni Ali, Niki Hideaki, Kurniawan Koo Hendrik, Kiichiro Kagawa, Kurihara Kazuyoshi, Excitation Mechanism of H, He, C and F Atoms in Metal-Assisted Atmospheric Helium Gas Plasma induced by Transversely Excited Atmospheric-Pressure CO2 Laser Bombardment, the fall of 2011 academic paper , South Korean Physical Society Conference, October 19-21, 2011
  2. Zener Sukra Lie, Ali Khumaeni, Hideaki Niki, Kazuyoshi Kurihara, Ken-ichi Fukumoto, Kiichiro Kagawa, Tadashi maruyama, Highly sensitive hydrogen analysis in zircaloy sample utilizing TEA CO2 laser-induced He gas plasma, Annual Meeting of AESJ (Atomic Energy Society of Japan),Fukui, Japan, March 28-30, 2011
  3. Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie, Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, Kiichiro Kagawa, Hideaki Niki, Direct analysis of powder samples using TEA CO2 laser-induced metal-assisted gas plasma at 1 Atm, Annual Meeting of AESJ (Atomic Energy Society of Japan),Fukui, Japan, March 28-30, 2011

Read More......

Artikel Favorit dalam 1 minggu