Minggu, 28 September 2008

Keajaiban Sastra (Masali 8)


Tulisan adalah hal yang sederhana tapi ia dapat menciptakan sebuah karya yang hebat dan luar biasa. Contoh sederhana adalah karya sastra, seringkali dianggap hanyalah kumpulan tulisan yang tiada arti, padahal dibalik itu sastra adalah kumpulan tulisan bermutu yang menjadi pedoman dan perkembangan hidup seseorang atau bangsa.

Di akhir studi Masali di China, presentasi kembali menghampiri. Topik yang dibawa adalah tentang "aksara dan sastra China".

Masali memulai presentasinya:

Aksara China pada awalnya mirip hieroglif yaitu suatu tulisan yang mirip dengan bentuk dasar gambar. Kemudian aksara China berubah menjadi goresan dan terakhir adalah tulisan (huruf) yang kita kenal saat ini. Perjalanan aksara China yaitu:

  • Gambar: Prasati tembikar (tao wen) zaman Xia (±2000SM)
  • Goresan: batok kura dan tulang (jia gu wen) zaman Shang (±1500SM), inskripsi perunggu (jin wen) zaman Zhou (±800SM), goresan cap (xiao zhuan) zaman Qin (±200SM)
  • Huruf (tulisan): kaligrafi (li shu) resmi zaman Han (±100SM-200M) inilah cikal bekal huruf Han sekarang, kursif (cao shu) zaman Tang (±650M), grafir cetak (ke zi) zaman Song (±1100M), huruf han (han zi) yang merupakan tulisan yang digunakan hingga sekarang. Tulisan ini memiliki dua corak yaitu tulisan balok (kai shu) dan tulisan sambung (xing shu).
Seperti diketahui bahwa dari tulisan akan tercipta sebuah karya. Perjalanan dan perkembangan karya sastra China:
  • Kitab sastra (shi jing ± sebelum 500SM), setelah itu ada pujangga Qu Yuan (339SM-278SM) dengan cerita Duan Wu (pe cun).
  • Prosa Han (han fu) dengan Si Ma Xiang Ru (179SM-118SM), catatan sejarah (shi ji) dengan Si Ma Qin (145SM-87SM), dan kidung, cerita rakyat (yue fu, min jian wen xue). Cerita rakyat ini antara lain roman cinta Liang Shan Bo Zhu Yin Tai, Meng Jiang Nu menangisi suaminya di tembok besar, siluman ular putih Bai She Zhuan, pasangan suami istri Niu Lang Zhi Nu yang mana hanya bertemu setahun sekali pada bulan 7 tanggal 7 lunar. Cerita ini telah menyebar ke seluruh dunia.
  • Puisi Tang (Tang Shi) yang terkenal Li Bai (701-762) dan Du Fu (712-770). Mereka terkenal dengan julukan dewa dan nabi puisi.
  • Tembang Song (Song Ci) antara lain Xin Qi Ji (1140-1207), Li Qing Zhao (1084-1151).
  • Musik Yuan (Yuan Qu) dengan pujangga Guan Han Qing (1230-1300), Bai Pu (1226-?), Ma Zhi Yuan (1250-1324)
  • Roman Ming, Qing (Ming Qing Xiao Shuo). Roman klasik yang merupakan puncak kejayaan sastra China dengan sang punjangga Shi Nai An (1296-1370) dengan Shui Hu Zhuan (The Water Margin), Luo Guan Zhong (1330-1400) dengan Shan Guo Yan Yi (romance of three kingdom), Wu Cheng En (1510-1582) dengan Xi You Ji (journey to the west), Cao Xue Qin (1715-1763) dengan Hong Lou Meng (dream of the chamber).
  • Sastra modern (xian dai wen xue) antara lain pujangganya adalah Lu Xun (1881-1930), Qian Zhong Shu (1910-1998), Lin Yu Tang (1895-1976
Akhirnya selesai juga presentasi Masali. Hahaha tapi apa daya tidak ditulis juga sayang karena kapan lagi dapat informasi ini. Tapi kisah Masali belum selesai. Masali melanjutkan:

Di Indonesia memiliki aksara yaitu huruf Jawa dan latin. Sastra Indonesia dimulai pada abad 10 yang mana dipengaruhi oleh kebudayaan India dan diterjemahkan ke dalam bahasa kawi kuno. Satranya antara lain Ramayana, Mahabhrata, Sanghyang Kamahayanikan oleh empu Shra Sabhara Curyawarawarana. Pada abad 14 muncul nama Empu Tantular dalam kitab Sutasoma yang mana ada kalimat "Bhineka Tungal Ika" dan pada abad tersebut juga muncul sastra cerita sejarah (babad), cerita rakyat (dongeng lagenda), kidung, tembang, dll. Sastra modern berkembang dan punjangga yang terkenal antara lain Chairil Anwar, Sultan Takdir Alisjahbana, Pramoedya Ananta Toer, dan ada lagi seperti sastra Melayu Tionghoa seperti yang ditulis oleh Thio Tjin Boen, Kwee Tek Hoey.

Dan kini sastra Indonesia yang menjadi fenomena adalah Laskar Pelangi. Buktinya, buku yang cetakan pertamanya pada September 2005, dan saat ini telah terjual ± 1 juta buku yang mana tak pernah terjadi dalam sejarah sastra Indonesia. Laskar Pelangi ini menceritakan memoar masa kecil penulis dan semua pelakunya adalah nyata, kejadian yang terjadi di pulau Belitong yang mana kepadatan komunitas Tionghoa-nya memiliki presentasi yang tertinggi dibandingkan dengan propinsi lainnya di Indonesia. Komunitas Tionghoa ini dikategorikan sebagai Tionghoa putra daerah yang mana leluhurnya banyak dari turunan pekerja budak (Zhu Zai) tambang timah.

Laskar Pelangi menceritakan seorang guru yang idealis dengan profesinya. Guru dengan segala keringat, rintangan, duka menjalankan tugasnya agar anak yang didiknya terlepas dari belengu kemiskinan dan kebodohan. Guru itu juga mengajarkan pada diri saya bahwa tidaklah berguna jika semua pengetahuan diberikan jika tidak diajarkan akhlak yang baik.

"Berikan sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya"

Itulah pengetahuan yang dapat saya ambil dan Masali berpesan tulisan mungkin sesuatu sederhana tapi bisa memilki arti yang luar biasa. Akankah kita akan melupakan pentingnya sebuah karya sastra.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo:http://chinaposters.org/img/apkung-314-78-318.jpg

Read More......

Ilmu Kesehatan Klasik China Akupuntur (Masali7)

Masali mengatakan hal yang paling berharga adalah ilmu pengetahuan. Kalau saya mengatakan hal yang paling indah adalah cinta, paling nikmat adalah sehat dan paling keren adalah nama. Hihihi sudah mulai ngelantur karena sudah pada pulang kampung untuk lebaran.

Masali (nama samaran) yang terpelajar berkisah:

Di suatu sore, saya melihat papan pengumuman tentang kuliah terbuka dasar ilmu kesehatan klasik China Akupuntur. Lansung saya pergi melihat ternyata kelas penuh. Dalam hati berkata, tak masalah saya duduk belakang, lagian memiliki keberuntungan karena jika ditanya maka saya tak akan kagok. Hehehe. Dosen datang dan kuliah dimulai.

Dalam dunia pengobatan, secara umum terbagi atas 2 yaitu pengobatan barat modern dan timur klasik. Disini akan dibahas tentang pengobatan timur klasik yang mana pada dasarnya ada 4 kitab yang harus dikuasai, tapi dosen tersebut menambahkan satu lagi.

Kitab-kitab tersebut yaitu:

  • Kitab Huang Di Nei Jing yang telah berusia ± 3.500 tahun. Kitab ini terdiri dari kitab Su Wen (81 bab) dan kitab Ling Shu (81 kitab). Akan tetapi, dari kitab Su Wen telah hilang 2 bab yaitu bab 72 dan 73 yang mana ±2.500 tahun kemudian disisipi dengan bab Ci Fa Lun dan Ben Bing Lun. Ini merupakan kitab utama ilmu kesehatan klasik China.
  • Kitab Huang Di Ba Shi Yi Nan Jing (Nan Jing) yang telah berusia ±2.500 tahun. Kitab ini tercatat ditulis oleh Qin Yue Ren (Bian Que) untuk melengkapi dan menjabarkan kitab Huang Di Nei Jing, terutama bagian nadi, meridian istimewa, titik dan formula terapi akupuntur.
  • Kitab Shen Nong Ben Cao Jing (awal abad masehi) tercatat ditulis oleh Shen Nong. Kitab tersebut menjelaskan 365 jenis herbal yaitu 252 berasal dari tumbuhan, 67 berasal dari hewan dan 46 mineral.
  • Kitab Shang Han Za Bing Lun ditulis oleh Zhang Zhong Jing (±150-219). Kitab ini terdiri dari kitab Shang Han Lun yang berisikan 397 pasal mengenai penjelasan 6 kategori penyakit meridian dengan 112 formula obat dan kitab Jin Kui Yao Lue yang berisikan 25 bab dengan 36 macam penyakit dan 205 formula obat.
  • Kitab Ben Cao Gang Mu ditulis oleh Li Shi Zhen (1518-1593) yang mencatat 1.892 macan obat herbal dan 11.096 formula obat.

Formula obat adalah suatu proses pengobatan dengan menggunakan reaksi kimia sehingga tak ada yang aneh karena dapat dijelaskan secara pasti. Akupuntur adalah proses pengobatan menggunakan teori meridian Jing Luo yang mana dasarnya, memiliki 12 meridian inti dan 8 meridien istimewa.

Di dalam meridian, ada kaidah yang penting untuk dipelajari yaitu kaidah Yin Nei Yang Wai. Maksud kaidah tersebut adalah dalam tubuh terdapat 2 katagori meridian yaitu yin dan yang. Yin berada pada bagian sisi tubuh yang tak terkena sinar matahari (bagian dalam) dan Yang bagian sisi tubuh yang terkena sinar matahari (bagian luar). Contoh mudah adalah telapak tangan bila keadaan terbuka adalah bagian Yin dan bagian tertutup adalah bagian Yang. Kaedah lainnya adalah Yin Sheng Yang Jiang yang memiliki arti meridian Yin perjalannya naik ke atas dan meridian Yang perjalannya turun ke bawah.

Saat itu yang menjadi pertanyaan dosen:
  • Meridian Zu Yang Ming Lambung adalah meridian Yang, mengapa berada di bagian perut dan dada yang berada di jalur Yin?
  • Meridian Zu Tai Yang Kantung Kemih yang berada di bagaian punggung belakang terdapat 2 jalur, yang mana pada umumnya seluruh meridian hanya memiliki 1 jalur?
  • Mengapa hanya meridian istimewa Ren dan Du yang mempunyai titik akupuntur di jalur meridiannya?
  • Sumber energi, Qi meridian (Jing Qi) dari mana asalnya dan bagaimana perjalanan siklusnya?
  • Energi yang dibawa, Qi dasar (Yuan Qi) 12 meridian inti, semuanya menuju arah jantung. Apa hubungannya dengan titik Wu Shu (bagian tangan dari ujung jari hingga sikut dan bagian kaki dari ujung kaki hingga lutut)?
  • Energi yang didapat, Qi materi (Ying Qi) dari 12 meridian inti mengikuti kaedah Yin Sheng Yang Jiang. Bagaimana dengan meridian istimewa Ren dan Du yang kemudian menjadi kesatuan dalam 14 meridian yang mempunyai titik akupuntur untuk pengobatan?

Kelas hening tak ada yang menjawab dan Masali bersyukur duduk di belakang. Dosen melanjutkan jawabannya ada di kitab Ling Jiu bab 2 (Ben Shu), bab 10 (Jing Mai), bab 16 (ying Qi).

Itulah akhir kisah Masali dalam mengikuti kelas akupuntur. Saya bingung apa maksud dari dosen itu, mengapa hanya memberikan referensi dan pertanyaan tak ada penjelasan? Dipikir-pikir benar juga sih, dosen menyuruh mahasiswa mahasiswinya baca dan coba mencuri ilmu dari dosennya. Karena jika berasal dari dosen saja, maka mahasiswa mahasiswinya tak akan pernah melebihi kemampuan dosennya. Hmmm... mungkin karena itu budaya baca di Indonesia sangat kurang karena semuanya diberikan oleh dosen dan tak perlu baca buku. Hihihihi.....

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo: http://www.chchacupuncture.co.nz/img/acupuncture1.jpg

Read More......

Jumat, 26 September 2008

Agama dan Mesjid di China (Masali 6)

Sejarah bukan untuk dilupakan, tapi untuk dipelajari agar manusia tahu siapa dirinya dan dapat memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya dan orang lain.

Pada awalnya, kisah kedatangan Masali ke China untuk mempelajari ajaran dan falsafah yang ada di negeri tersebut. Hal ini dikarenakan ajaran dan falsafah tersebut bertahan hingga ribuan tahun yang mana menyebabkan sebelum tahun 1500 China diakui memiliki peradaban yang tinggi. Hingga suatu saat Masali melihat sebuah mesjid di China. Masali kaget dan bingung bagaimana ada mesjid di sana dan bagaimana pula agama bisa berkembang. Masali bertanya kepada sahabatnya dan sahabatnya memberitahu bahwa ada seorang kakek yang mungkin dapat memberi informasi. Masali pergi untuk menemuinya.

Lao Ye (kakek) Tang Yuan Qing (nama samaran) bercerita:

Perkembangan agama di negara China saat ini, saya kurang mengetahuinya. Hal ini dikarenakan pada masa komunis (setelah tahun 1950-an), agama tidak berkembang. Jadi yang saya beritahukan adalah catatan pribadi saja.

Agama yang membumi di China adalah agama Buddha dan agama Dao. Agama Buddha dimulai dari Siddharta Gautama (565SM-486SM), yang mana berkembang di China ± abad 2 SM. Bukti berkembangnya agama ini yaitu pada abad ke 1, telah ada orang China yang ditasbihkan menjadi biksu. Agama Dao dimulai oleh Lao Zi (580SM-500SM) dan dianggap sebagai agama asli China. Dalam perkembangannya, yang mendalami ilmu kebatinan eksoteris (Tasawuf) dari agama Buddha ada 3 sekte (Chan Zong, Tian Tai Zong, Zhen Yan Zong) dan dari agama Dao ada 5 golongan (Tai Ji Men, Fu Lu Men, Jian Xian Men, Xuan Zhen Men, Dan Ding Men).

Agama lainnya adalah agama Islam yang mana dimulai oleh nabi Muhammad (tahun 570-633). Agama Islam sampai ke China melalui 2 jalur yaitu jalur darat (jalur sutra) dan jalur laut (jalur rempah). Jalur sutra yaitu dari Persia melewati Afganistan, Xin Jiang, Qing Hai, Gan Su dan berakhir di Chang An (ibukota dinasti Ming). Jalur rempah dimulai teluk Persia melewati laut Arab, teluk Benggala (India), selat Malaka, laut China Selatan (termasuk Indonesia), pesisir pantai daratan China (Guang Zhou, Quan Zhou, Yang Zhou, Hang Zhou).

Dalam catatan saya (Lao Ye) penyebaran yang terjadi antara lain:

  • Pada tahun 618, Jaafar Ibna Bithalib bersama 101 anggotanya (antara lain Saadibnlubaid dan Yusuf) menyebarkan agama di Quan Zhou dan Yang Zhou, yang mana pada saat itu telah dihuni oleh orang Arab (golongan jubah putih).
  • Pada tahun 651, masa pemerintahan Utsman Bin Affan, mengirimkan utusannya kepada raja dinasti Tang, yang mana hingga tahun 798 tercatat ada 39 kunjungan yang dilakukan utusannya. Muslim disini ada yang dikategorikan Muslim berjubah hijau, putih dan hitam.
  • Pada abad 8, terjadinya perkawinan dengan warga setempat dan pada abad 9, keturunannya telah menggunakan nama Tionghua.

Ajaran Islam yang ada di China mayoritas Islam Sunnah Mazhab Hanafi dan Syafi'i. Islam Syiah berkembang pada suku Tajik dan Kirgizs di Xin Jiang. Islam sekte Ishan dianut oleh sebagian suku Uygur, Hui dan Uzbek. Sebagai informasi di China memiliki ± 30 ribu mesjid dan ajaran Sufisme (Tasawuf) mempengarui perkembangan agama di sana.

Mesjid-mesjid ternama di China antara lain:
  • Mesjid Huai Sheng Si di Guang Zhou (tahun 1343)
  • Mesjid Qing Jing Si di Quan Zhou (tahun 1009)
  • Mesjid Xian He Si di Yang Zhou (tahun 1265)
  • Mesjid Niu Jie Qing Zhen Si di Beijing (tahun 996)
  • Mesjid Hui Ming Ying Qing Zhen Si di Beijing (tahun 1304)
  • Mesjid Dong Si Qing Zhen Si di Beijing (dinasti Yuan)

Agama Khatolik, pertama kali masuk ke China pada dinasti Tang tahun 635. Akan tetapi tahun 845, agama dari luar dilarang di negeri ini hingga lenyap 400 tahun. Munculnya kembali agama ini yaitu pada tahun 1307 ketika misionaris Italia yang bernama Giovani Da Montecorvio (1247-1328) datang ke ibukota dinasti Yuan (Beijing). Misionaris lainnya yaitu Matteo Ricci (Italia, 1552-1610), Diego De Pantoja (Spanyol, 1571-1618), Nicolas Trigault (Prancis, 1577-1628), Alvaro Semeo (Portugal, 1608-1650). Pada tahun 1625 masuk sekte nestoranism (Kristen) dan tahun 1946 tercatat ada ±20 keuskupan.

Agama Kristen yang identik dengan reformasinya Marthin Luther (1483-1540) berkembang di China pada tahun 1807. Penyebarnya antara lain pendeta Robert Morrison (Inggris), William Milne (Inggris), Walter Henry Medhurst (Inggris). Aliran yang berkembang antara lain Anglicans, Lutheran, Calvinists, Baptists, Methodists, Quakers, Congregationists, Aventistis, Pentecostal Churches.

Itulah perkembangan agama yang Lao Ye ketahui. Masali kemudian bertanya bagaimana dengan agama Konghucu? Lao Ye tak memberikan komentar.

Sebagai catatan dari cerita Masali. Ajaran yang berkembang di China adalah ajaran Buddha, Kong Zi dan Lao Zi yang mana merupakan cikal bakal ajaran Tri Dharma, yang berkembang pada dinasti Tang.

Falsafah atau ideologi atau ajaran klasik yang ada di China yaitu:
  • Kongfucuisme (Ru Jia) (Kong Zi 551SM - 479SM)
  • Daoisme (Dao Jia) (Lao Zi 580SM - 500SM)
  • Mocuisme (Mo Jia) (Mo Zi 468SM - 376SM)
  • Logika (Ming Jia) (Deng Xi 545SM - 501SM)
  • Legalisme (Fa Jia) (Li Li 445SM - 396SM)
  • Strategi politik (Zong Heng Jia) (Gui Gu Zi ± 400SM)
  • Yin Yang (Yin Yang Jia) (Zou Yan ± 305SM - 240SM)
  • Eklektisisme (Za Jia) (Lu Bu Wei ± 235SM)
  • Pertanian (Nong Jia) (Xu XIng ± 400SM)
  • Militer (Bing Jia) (Sun Zi ± 550SM) (Wu Zi ±400SM)
  • Ekonomi (Jing Ji Jia) (Guan Zi ± 645 SM)
  • Sastra (Xiao Shuo Jia) (Qu Yuan ± 340SM - 270 SM)

Akhir kata, maafkan jika ada kesalahan. Karena semuanya berdasarkan cerita dan saya tidak menguasainya akan hal tersebut.

Photo adalah gambar buku yang diberikan sebagai rasa terima kasih Masali kepada Lao Ye.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Kamis, 25 September 2008

Keberadaan Wanita (Masali 5)

Zaman telah berubah karena pengaruh globalisasi. Wanita ingin disamakan dengan pria, walaupun secara kodrat mereka berbeda. Wanitapun dianggap perusak kehidupan, yang pada kenyataan laki-laki juga ikut ambil bagian di dalamnya. Di mana keberadaan wanita sebenarnya?

Masali penasaran dan akhirnya bertanya tentang apa peranan budaya kultur wanita di China kepada Lao-lao (nenek) yang masih paham akan hal tersebut. Diceritakanlah:

Dalam sebuah kehidupan sosial ada 5 pedoman yaitu:

  • Cinta akan hubungan darah antara ayah dan anak.
  • Setia dalam pengabdian pada raja oleh para pejabatnya.
  • Perbedaan kodrat dan tugas antara suami dan istri.
  • Urutan dalam keluarga antar kakak dan adik.
  • Rasa percaya yang dijunjung tinggi antar sahabat.

Suami dan istri menjadi salah satu pedoman karena mereka dianggap sebagai awal dari sebuah mata rantai kehidupan (keluarga) yang memiliki tugas dan perannya masing-masing. Tugas pokok laki-laki dan wanita ditunjukan dengan aksara piktografi huruf China. Laki-laki (nan), pada bagian atas aksara adalah sawah dan bagian bawah adalah tenaga yang berarti kerja di ladang. Wanita (nu) menggambarkan seseorang dalam keadaan celentang yang menunjukan keberadaannya di tempat tidur. Suami (fu) ditunjukan dengan huruf Tian (langit) yang menonjol atasnya, memiliki arti suami sangup menjadi kepala keluarga jika tidak berarti manusia yang gagal dalam kehidupan. Istri (fu) ditunjukan dengan wanita dan sapu yang berarti wanita bertugas mengurus rumah tangga dan bagi wanita yang pembawa sial disebut wanita bintang sapu (komet).

Sebagai wanita haruslah hormat dan menurut akan etika yaitu sebelum berkeluarga harus taat kepada ayah, sesudah berkeluarga turut kepada suami dan ketika suami tiada ikut kepada anak laki-laki paling besar. Sebagai wanita diharuskan menjaga kesopan santunan dalam tingkah laku, ucapan, penampilan dan pekerjaannya. Karena wanita memiliki tugas penting yaitu memuliakan nama keluarga besar, meneruskan generasi, mendukung suami, serta mendidik anak.

Cerita tambahan dari Lao-lao:

Ada pepatah: laki-laki jangan salah memilih pekerjaannya dan wanita jangan salah pilih pasangannya.

Perkawinan memiliki arti melakukan suatu ikatan yang dikarenakan pria yang sedang mabuk akan wanita. Tapi perlu diingat perkawinan ditentukan oleh orang tua dan mak comblang (profesi yang sangat dipercaya). Kriteria dalam memilih pasangan dengan melihat kesepadanan status sosial dan ekonominya, tentu laki-laki harus memiliki kemampuan dan wanita memiliki kecantikan dan kesucian.

Dalam proses menuju sebuah perkawinan memiliki 6 tahap (liu li) yaitu:
  • Ti Qin yang berarti mencari tahu status calon pasangannya antara lain keadaan keluarga, kekayaan, kemampuan, reputasi, kesehatan, dan status pribadi.
  • Membawa hadiah untuk menanyakan kesedian dan informasi yang diperlukan.
  • Menghitung kecocokan pasangan dengan cara menanyakan kepada orang pintar.
  • Na Zheng, melakukan pengikatan dengan kalung emas.
  • Mencari hari nikah yang baik.
  • Upacara adat dan masuk ke dalam keluarga suami.
Itulah penjelasan dari Lao-lao yang masih kental akan kultur kebudayaannya.

Mungkin hal diatas tidaklah sesuai dengan apa yang dipikirkan dan diharapkan, tapi hal tersebut adalah kodrat dan kenyataan yang harus dihadapi. Saya mencoba melihat arti kata perempuan dan wanita dalam bahasa Indonesia. Perempuan berasal dari kata empu yang bermakna dihargai, dipertuan atau dihormati. Wanita dipercaya berasal dari bahasa Sansekerta dengan kata dasar wan yang berarti nafsu sehingga bermakna obyek seks. Wanita dalam bahasa Jawa berarti wani ditata yang bermakna orang yang berani untuk diatur, atau wani tapa yang bermakna wanita adalah sosok yang berani menderita bahkan untuk orang lain.

Ada sebuah pepatah yang menjadikan wanita itu sempurna dan memiliki sebuah kekuatan yang berbeda dengan laki-laki:

Wanita Jawa tidak perlu menjadi maskulin untuk mendapat kekuasaannya, tetapi justru ia harus memamfaatkannya kefeminitasnya.


Pemilihan gambar tusuk konde dikarenakan benda tersebut diletakan di mahkota (rambut) yang bermakna setinggi-tingginya seorang wanita harus tunduk kepada suami sebagai kepala keluarga. Tusuk Konde digunakan sebagai alat indikator makanan beracun dan alat gawat darurat dalam hubungan suami istri.

Referensi:
Christina S Handayani, Ardhian Novianto ,"Kuasa Wanita jawa", PT LKis Pelangi Aksara Yogyakarta, Yogyakarta, 2008.

Referensi photo:
http://static.flickr.com/226/494358371_945e243816.jpg

Read More......

Rabu, 24 September 2008

Gunungan (Masali 4)

Di sebuah pentas kesenian, Masali bersama dua sahabatnya yaitu dari Belanda dan China, keliling area untuk menunggu mainnya opera Beijing. Dalam perjalanannya mereka menemukan brosur tentang kesenian-kesenian China.

Setelah nonton opera Beijing, mereka pulang. Sahabatnya bertanya bagaimana pendapat Masali tentang operanya. Masali menjawab opera tersebut mirip dengan pertunjukan wayang orang di Indonesia, hanya saja antusias masyarakat akan pertunjukan tersebut sangatlah jarang.

Memang warga Belanda, suka akan kebudayaan Indonesia. Ia bertanya bagaimana dengan gunungan? Masali menjawab:

Gunungan disebut juga dengan kayon adalah bagian dari seni wayang. Mungkin saat ini gunungan telah memiliki aneka bentuk dan rupa, dan kesakralannya telah tiada. Makna pada gunungan pada umumnya:

  • Gunungan disebut kayon yang berarti pohon kehidupan.
  • Akar batangnya terbuat dari batang pohon nagasari, hal ini dikarenakan indah, kuat dan dapat memberikan pengaruh yang baik.
  • Bentuknya adalah pohon khayangan dewadaru atau yang disebut dengan kalpataru yang berarti keabadian dan kelanggengan.
  • Pada gambar pohon memiliki 8 cabang yang melambangkan keanekaan alam pada awal dan akhir.
  • Harimau (si belang) berarti pemimpin hutan yang luar biasa dan banteng (si hitam) berarti pengolah tanah yang sangat kuat, yang mana kedua simbol tersebut digabungkan memiliki arti kehidupan penuh dengan konfrontasi abadi dalam segala keadaan baik positif maupun negatif.
Kesakralan pembuatnya:
  • harus melakukan puasa dan muti sebelum membuatnya.
  • minimal dalam 5 generasi merupakan pembuat wayang.
  • telah memiliki cucu dan beristrikan hanya 1 yang berarti menunjukan ia sebagai guru dan teladan dalam kehidupan berkeluarga.
Sahabat Masali dari China berkata:
naga langit dengan 8 bagian dewa-dewinya, penuh makna kebaikan dan kebajikan, simbol 4 penjuru naga hijau, macan putih, burung merah, kura-kura hitam. Itu sama dengan falsafah China klasik. Apakah itu lambang "Totem"?

Sampai sekarang Masali termenung dan masih bingung, apa maksud ucapannya. Hihihi

Btw, isi brosurnya menginformasikan, China memiliki 2 kesenian tradisional yaitu kesenian rakyat dan teater. Kesenian rakyat (Qu Yi) antara lain dialog jenaka (xiang sheng), irama gendang (gu qu), ellegro (kuai ban), penuturan cerita (ping shu). Kesenian teater terbagi atas kesenian modern dan kesenian klasik. Kesenian Modern terdiri atas kesenian tutur (hua ju), opera (ge ju), dan tari (wu ju). Kesenian klasik terdiri dari opera Beijing (jing ju), Jiang Su (kun qu), Guang Dong (yue ju), Si Chuan(chuan ju), Henan (yu ju) dan boneka kayu (mu ou), wayang kulit (pi ying).

Enjoy, peace and love from Sukra.

Gambar 1: gunungan
Gambar 2: opera Beijing


Referensi photo:
http://gantharwa.files.wordpress.com/2007/03/gunungan.jpg
http://farm2.static.flickr.com/1154/1018571404_0cfeadc284_o.jpg

Read More......

Selasa, 23 September 2008

Kuliner "Chinese and Indonesian" (Masali 3)

Seribu sahabat kedikitan, satu musuh kebanyakan. Munculnya sebuah persahabatan bisa dengan berbagai cara, dan biasanya diakibatkan oleh sebuah kesamaan. Seperti Masali dengan sahabatnya Zhou Qin Han sebagai pecinta kuliner.

Di suatu akhir pekan Zhou Qin Han mengajak makan Masali di sebuah restoran yang cukup mewah, ternama dan ramai. Masali yang bingung mempersilahkan temannya untuk memesan makanannya dan Masali hanya meminta agar yang dipesan adalah makanan halal.

Setelah selesai memesan Masali meminta tolong sahabatnya untuk bercerita tentang makanan khas di China/ Tiongkok. Zhou Qin Han bercerita:

Menu khas terbagi dalam 8 daerah dan belakangan ditambah 2 daerah lagi yaitu Shan Dong, Si Chuan, Jiang Su, An Hui, Hunan, Fu Jian, Guang Dong, Hubei, Beijing dan Shanghai. Untuk rasa, bagian selatan lebih cenderung manis, utara asin, timur pedas dan barat asam. Minumannya teh antara lain teh hijau, teh wulong, teh merah, teh sika (keping), teh kembang. Terkenalnya makanan Guang Dong sampai mendunia, sehingga ada pepatah, "makan di Guang Zhou (propinsi Guang Dong), hidup di Hang Zhou, berpakaian di Su Zhou, meninggal di Liu Zhou".

Untuk makanan tentu kita tidak dapat makan menu makanan raja (Man Han Quan Xi) karena untuk menyicipinya saja butuh 3 hari penuh. Umumnya, dalam makanan Chinese dibuka dengan shi jin (8 hidangan dingin) dan ditutup dengan ba bau (8 hidangan rasa manis). Menu yang terkenal antara lain bebek peking, sop sarang burung, tim kepiting (chinese mitten crab), tim ikan (macrura reevesii), fen si sohun scallop, panggang kambing monggol, dll. Teh banyak macamnya, tapi yang paling terkenal adalah longjing, bilouchun, dahongpao, dan puer. Puer sendiri makin tua (lama) makin mahal harganya. Buah mungkin melon (Xin Jiang), anggur ( Tu Lu Fan), Litchi (Guang Dong).


Itulah makanan khas China/ Tiongkok, cerita Zhou Qin Han. Lalu bagaimana masakan Indonesia? Masali menjawab:

Masakan Indonesia tidaklah mewah tapi cukup menggoda untuk disantap. Untuk pembuka atau penutup sepertinya tidak ada. Mungkin dalam syukuran atau pergelaran wayang baru ada seperti tumpengan untuk pembuka yang memiliki arti berdoa agar dalam pekerjaan semuanya selamat, dan bubur sumsum sebagi penutup yang memiliki arti ketika lelah, jiwa tetaplah bersemangat dan bergotong royong. Untuk makanan khas, di setiap propinsi ada makanan khas sendiri-sendiri yang berbeda dengan yang lain hingga tak bisa disebutkan satu persatu. Tapi menu yang terkenal antara lain soto bundel Solo, nasi liwet Solo, ayam bakar Taliwang, lumpia Semarang, lontong cap gomeh, kambing guling, rujak penganten, empe-empe Palembang, soto tengkleng, laksa Betawi, dll. Minumnya hmmm.... kalau saya sih sukanya es kelapa muda.

Semuanya pembangkit selera, tak perlu mahal yang penting kenyang. hehehe.

Sebelumnya Masali bertanya, apa hubungan fen si, shi jin dan ba bau dengan pejabat di pemerintahannya? masali hanya bisa bertanya kepada sahabatnya. Sahabatnya hanya dapat menarik nafas panjang, inilah kemajuan globalisasi informasi internet. Masali masih tak mengerti, apakah anda dapat membantu menjawabnya?

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo:
http://user256396.websitewizard.com/images/Chinese-Peking-duck.jpg

Read More......

Sabtu, 20 September 2008

Jati Diri Bangsa (Masali 2)

Masali (nama samaran) yang terpelajar selalu berusaha mencari informasi tentang kelebihan suatu negara. Hal ini dikarenakan dengan kelebihan, suatu bangsa bisa menunjukan jati diri dan kebanggaannya.

Masali bercerita tentang makalahnya di negara Tiongkok (China). Masali ditanya, "Bagaimanakan anda menpresentasikan Zhong Guo (Tiongkok/ China)?" dan Masali menjawab:

Zhong Guo (Tiongkok/ China) adalah negara yang penuh dengan pesona yang mana merupakan negara terbesar ke-3 di dunia atau ke-1 di Asia. Dengan luas 9.6 juta km2, Zhong Guo (Tiongkok/ China) memiliki 23 propinsi, 5 otonomi daerah, 4 megapolitan, 2 administrasi khusus, dan beribukota Beijing.

Zhong Guo (Tiongkok/ China) adalah negara terpadat di dunia yang mana terdiri dari 56 suku antara lain Han (92%), Zhuang (1.27%), Manzu (0.8%), Hui (0.7%), Miao (0.61%), Uygur (0.6%), Yi (0.54%), Tu Jia (0.47%), Monggol (0.39%), Tibetan (0.37%), dll.

Zhong Guo (Tiongkok/ China) berbatasan dengan 14 negara, dan memiliki 7 sungai dan 9 gunung yang terkenal. Sungai yang terkenal yaitu Chang Jiang (Yang Zi Jiang), Huang He, Hei Long Jiang (S. Amur), Zhu Jiang (Xi Jiang), Lan Cang Jiang (S. Mekong), Ya Lu Zang Bu Jiang (S. Bhramaputera), Nu Jiang (S. Salween). Gunung yang terkenal adalah Song Shan, Tai Shan, Hua Shan, Hunan Heng Shan, Shan Xi Heng Shan, Wu Tai Shan, Jiu Hua Shan, Pu Tuo Shan, E Mei Shan. Ada lagi yaitu pegunungan Himalaya dengan puncak-puncak yang terkenal yaitu Everest, Godwin Austeen, Makalu, dan Gosainthan.

Rasa ngantuk menghampiri dan saya bertanya apa arti ini semua. Masali menjawab bagaimana anda bisa mengatakan suatu rumah milik anda, tapi tidak mengetahui bentuk dan alamatnya secara pasti. Itulah sebabnya saya (Masali) menjabarkannya terlebih dahulu. Saya malu dan Masali melanjutkan:

Zhong Guo (Tiongkok/ China) terkenal akan Chang Cheng (great wall) yang panjangnya 6700 km dan dibangun 7-8 SM sebagai benteng pertahanan hingga dinasti Ming abad 17. Hal terkenal lainnya yaitu Zi Jin Cheng (forbidden city)(1407-1420) yang mana 24 raja pernah bertahta disana. Hal tersebut menunjukan Zhong Guo memiliki sejarah yang tak pernah putus mata rantainya selama ±5000 tahun.

Zhong Guo (Tiongkok/ China) sebagai salah satu pilar akan peradaban dunia disamping Mesir, Mesopotamia dan India. Hal yang paling mudah yaitu asal usul nama Zhong Guo. Zhong Guo berasal dari Zhong Yuan Zhi Guo yang berarti negara di dataran tengah (tengah dan hilir sungai Huang He). Ada sebuah kepercayaan bahwa negara ini memiliki akar di gunung Hua Shan dan nadi di sungai Huang He. Bila ditelusuri lagi diceritakan awal peradaban dimulai dari Barat Daya Himalaya yaitu orang-orang prasejarah di Xi Jiang dan dikatakan bahwa bapak moyangnya adalah Puluotuo. Berlanjut ke sungai Chang Jiang yang dituturkan memiliki moyang bernama Yuan Di. Lanjut ke sungai Huang He yang dituturkan memiliki moyang bernama Huan Di. Pada akar di gunung Hua Shan dan nadi sungai Huang He berdiri dinasti Xia (dinasti pertama) maka Zhong Guo disebut juga dengan Hua Xia.

Ada sebuah pepatah: tidak menginjak great wall bukanlah seorang sastria, tidak melihat Huang He hati belumlah kekal.

Hal-hal yang menunjukan jati diri Zhong Guo (Tiongkok/ China) antara lain:

  • 4 penemuan besar: kompas, kertas, mesiu, alat cetak.
  • 4 mustika belajar: kuas (mao bi), bak (mo), bakhi (yan), kertas (chi).
  • Seni yang tinggi: musik, catur, sastra, lukis, tari, pedang.
  • Kehidupan istana, raja dan selirnya, bagai di negeri khayangan.

Sekian jawab Masali. Setelah presentasi selesai, Masali memberikan kenangan sepasang pakaian batik tulis (pria dan wanita). "Tahukah anda alasannya?" tanya Masali. Jawabannya: Indonesia juga memiliki kebudayaan yang tinggi. Tapi perlukah kita selalu bercerita panjang lebar untuk menunjukan bahwa Indonesia memiliki budaya yang tinggi. Batik adalah karya besar dan merupakan ciri khas Indonesia. Posisi batik sebagai pakaian resmi, cukup untuk menunjukan Indonesia memiliki budaya yang tinggi dan kita bangga akan hal tersebut (dengan menggunakan batik).

Kubertanya, "apakah Zhong Guo (Tiongkok/ China) memiliki pakaian resmi?" Masali menjawab:
Saya ragu, tapi dikatakan bahwa Tang shan chuang yaitu dui jin (pakaian pria), qi pao (pakaian wanita) sebagai pakaian resminya. Saya ragu yang disebut Tang shan chuang karena bukan pakaian model dinasti Han atau Tang melainkan dari dinasti Qing (suku Manzu) dan dui jin mirip sekali dengan baju koko di Indonesia.

Akhir kata, ketahuilah rumah anda dan tunjukanlah siapa diri anda, jangan malu selama anda melakukannya dengan benar.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi foto: http://www.opinimasyarakat.com/wp-content/uploads/2008/05/7495.jpg

Read More......

Jumat, 19 September 2008

Masali Berguru ke Negeri China (Masali 1)

Ini adalah sebuah rahasia yang dibuka dengan resiko. Hal ini terjadi karena keengganan manusia untuk mencari tahu dan ketakutan akan sesuatu yang benar. Beruntunglah ada Masali (nama samaran) yang berani membuka rahasia tersebut. Masali adalah gabungan dari Mas (Jawa), Ali (Arab) dan Sa Li memiliki arti manusia penuh kesopanan. Keren khan pilihan saya.

Masali yang terpelajar pergi ke China untuk belajar bahasa, budaya dan studi perbandingan. Masali juga melihat kehidupan politik, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan yang paradox di ex negeri bambu. Masali kembali dan berbagi kisah, ilmu kepada sahabat-sahabatnya tentang apa yang dilihat dan dipelajari disana, yang tentu merupakan sesuatu yang menakjubkan.

Catatan: negeri tirai bambu bukan karena China terkenal akan binatang panda, tapi karena China adalah suatu negara tertutup dari pengaruh luar.

Masali bercerita:

Negara China diproklamasikan pada 1 Oktober 1949 disebut Zhong Guo oleh rakyatnya, yang mana merupakan kependekan dari Zhong Hua Ren Ming Gong He Guo. Rakyatnya disebut Zhong Guo ren dengan bahasa Han Yu dan huruf Han Zi. Sebagai informasi, Han Yu terdiri dari 7 logat daerah dan yang digunakan sebagai bahasa resmi adalah logat utara.

Orang China yang tinggal di luar negaranya dengan status warga negara tempat ia tinggal, menyebut negaranya Zhong Guo, dirinya adalah Hua ren, bahasa yang dipakai Hua Yu dengan huruf Zhong Wen. Sedangkan untuk orang yang lebih tua (mungkin generasi 1930-an), menyebut negaranya adalah Tang Shan, dirinya adalah Tang ren, dan bahasa Zheng Yin (Pu Tong Hua). Tempat berkumpulnya komuntitas China disebut Tang Ren Jie (China town).

Kepala saya mulai mengolah informasi tersebut. Masali melanjukan:

Jika itu dari kacamata warga China bagaimana dengan kacamata asing? Dalam bahasa Inggris China disebut dengan "The People's Republic of China" (PRC) dengan rakyatnya disebut dengan Chinese, bahasa Mandarin dan huruf Mandarin.

China dalam bahasa Inggris memiliki arti porselen. Bagaimana bisa? Konon pada ±220 SM China dipersatukan pertama kali oleh dinasti Qin, sehingga ketika orang barat melihat porselen selalu menyebut Qin-A (diingat negara asalnya). Sehingga menyebabkan nama porselen dan negara adalah sama yaitu China.

Mandarin dapat diurai menjadi Man Da Ren, yang memiliki arti pejabat Manzu (dinasti Qing). Mandarin yang dipersepsikan oleh barat, bila ditelusuri ternyata berasal dari abad ke 17, yang merupakan masa-masa terjadinya hubungan antar negara. Karena berhubungan dengan pejabat Qing, mereka menganggap bahasa resmi China ialah mandarin (bahasa pejabat Qing), yang mana bahasa mayoritas orang China adalah bahasa yang digunakan oleh suku Han.

Rasa tidak percaya mulai merasuki tubuh saya, dan Masali melanjutkan kembali:

Untuk Indonesia, bukan Republik Rakyat Cina / China (RRC) melainkan seyogyanya disebut Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Bukan Cina sebutan untuk orangnya melainkan Tionghoa. Bahasanya adalah Tionghoa dengan huruf Tionghoa. Diceritakan, bahwa pada awalnya (sebelum abad 20) disebut Tjina, tetapi setelah itu timbul rasa nasionalis dari orang-orang peranakan. Mereka tidak mau lagi disebut Tjina karena dianggap sebagai penghinaan yang umumnya dilakukan oleh orang-orang barat. Salah satu bukti rasa nasionalis yaitu dengan munculnya organisasi Tionghoa Hwee Koan (1900). Bukti lainnya, pada peristiwa sumpah pemuda ada wakil delegasi yang menyatakan diri Jong Tionghoa. Pada tahun 1930 didirikan partai Tionghoa Indonesia. Sebutan Tionghoa itu sendiri muncul dari logat Hok Kian, karena pada masa itu penduduk Tionghoa peranakan di Indonesia mayoritas dari Fu Jian.

Kenapa masyarakat saat ini lebih mengenal Cina / China? Pada 15 Agustus 1950, terjadi hubungan diplomat dengan saling mengirim duta besarnya, dengan status negara RRT. Setelah terjadinya peristiwa G-30-S/PKI era Soeharto yang anti Komunis dan Tiongkok menyebabkan pembekuan dan putusnya hubungan diplomat dan kembali menggunakan istilah Tjina atau Cina(digunakan era penjajah Belanda). Setelah terjadi hubungan diplomat kembali, akibat kurang tegas, kurang informasi dan masalah politik, bukan masalah bahasa maka sampai saat ini masyarakat masih lebih mengenal Cina/ China. Informasi lebih lanjut hubungi kedutaan Zhong Guo (bingung saya pakai yang mana).

Sebelum Masali pulang, ia memberikan beberapa bingkisan kepada gurunya antara lain porselen kerbau dengan manusia diatasnya dan berwarna putih. Masali mengatakan itu adalah suatu simbolis yang menyatakan sebagai negara pertanian yang kuat dan semuanya diperuntukan kepada rakyat, dan dari arti tulisannya niu (kerbau, sapi, banteng) dan tu (tanah) bila digabungkan akan menjadi tulisan sheng yang berarti kehidupan.

Satu hal lagi yang menarik. Di negeri Tiongkok terkenal dengan teriakan pemberi semangat:

Zhong Guo jia you
Zhong Guo zui niu

Btw, untuk yang terakhir jangan diterjemahkan bebas dengan bahasa Indonesia yah. Nanti salah mengartikannya.

Terkagum saya akan informasi ini, sebuah rahasia yang dibuka dengan resiko.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo:
F Widayanto, N Kobayashi,"Indonesia Porcelain Figurines", Kharisma Porselen, Indonesia, 2007.

Read More......

Selasa, 16 September 2008

Villa in Molenvliet West (Gedung Arsip Nasional)


Ada sebuah villa yang indah di jalan Molenvliet West (jl Gajah Mada) yang hiruk pikuk. Pagar kekar, taman indah, bangunan berlantai dua dan tampak tegar menggambarkan sebuah villa milik saudagar kaya. Itulah bagian dari kisah, yang sekarang telah berubah menjadi museum Gedung Arsip Nasional.

Masuk ke dalam sebuah villa terasa ada sesuatu yang berbeda. Bukan karena melihat ruang yang luas tapi sesuatu yang unik dalam setiap langkah menuju ruang lain. Perasaan saya menyatakan, itulah pintu! Di bagian atas beberapa pintu dipasang ukiran simbolis antara lain:

  • Wanita berada di bawah sebuah payung kehormatan dengan jangkar ditangannya(harapan).
  • Wanita berada di bawah sebuah payung kehormatan dengan membawa salib (Imam).
  • Wanita duduk di atas seekor singa dan membawa sebilah tombak (Asia).
  • Wanita duduk di atas seekor lembu (Eropa).
dan masih banyak lainnya.

Menuju ruang atas, dimanakah tangga? Tangga berada di sebelah kiri pintu masuk, bukan di ruang utama. Hal ini mungkin dikarenakan majikan dahulu tak suka melihat budak-belian mondar-mandir melalui ruang penerimaan tamu. Tangga yang unik karena adanya jambangan bunga di pegangan tangga dan tandan buah anggur bagian atas tangga. Di lantai dua ini, dahulu digunakan untuk ruang keluarga dan saat ini anda dapat melihat peta-peta Indonesia zaman dahulu seperti peta kota Batavia. Disini pula anda dapat merasakan betapa luasnya area villa ini.

Menuju halaman belakang di lantainya tampak sebuah lambang "perisai dengan seekor ayam" yang merupakan lambang dari Gubernur-Jendral Reiner de Klerk. Klerk memiliki arti tukang tulis dan pada zaman itu alat tulisnya menggunakan bulu. Kisah singkat, de Klerk (1710-1780) adalah orang yang berasal dari kelas rendah, akan tetapi dengan ketekunan, kecerdasan dan kerendahan hatinya namanya terus melambung. Keberuntungan kariernya-pun terbantu dengan perkawinannya dengan Sophia Westlamp, putri seorang direktur jendral. De Klerk membangun villa ini tahun 1770 dan pada tahun 1777 ketika ia mencapai puncak kejayaannya, villa ini dijadikan sebagai kediaman resmi pejabat tertinggi pemerintahan.

Di halaman, bagian kiri dan kanan terdapat paviliun untuk tamu dan bagian belakang ada bangunan tambahan yang digunakan sebagai dapur dan gudang. Hal lain yang ada di halaman luas ini adalah sebuah lonceng budak yang berguna untuk memanggil budak dan sebagai tanda melanjutkan atau menghentikan suatu pekerjaan, dan beberapa meriam.

Akhir kata, villa kini telah menjadi museum gedung arsip nasional dan kadangkala digunakan untuk acara tertentu. Mungkin inilah tanda bahwa masyarakat masih meninginkan memori akan karya indah yang ditinggalkan pada zaman dulu.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi:
A. Hauken SJ, "Tempat-tempat bersejarah di Jakarta", Cipta Loka Caraka, Jakarta, 1997.

Read More......

Jumat, 12 September 2008

Teka-Teki Lumpur

Di balik tanah terjadinya lumpur Lapindo terbesit sebuah kisah, yang menyatakan bahwa ini adalah tanah leluhur dan merupakan pusat kerajaan Singosari dan Majapahit. Sebelum masuk ke dalam teka-teki tanah leluhur, lebih baik mencari fakta-fakta yang sudah pasti kebenarannya.

Tanggal 29 Mei 2006, awal terjadinya semburan lumpur di jarak ± 200 meter dari sebuah sumur Bajar Panji 1 milik PT Lapindo Brantas yang terletak di desa Siring, kecamatan Porong, kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Bencana semburan lumpur tersebut telah mencakup area seluas 640 hektar, tapi hingga saat ini belum menemui cara untuk mengatasinya. Sampai kapan kisah sedih lumpur Lapindo berlanjut?

Fakta lain menyatakan semburan lumpur berasal dari kedalaman 610-1830 meter. Banyak lembaga melakukan penyelidikan dan menyatakan bahwa lapisan tanah dari kedalaman tersebut adalah lapisan dengan formasi Kalibeng ( tanah purba) yang berusia 5 juta - 1.8 juta tahun. Hubungan apa yang terjadi antara tanah tempat terjadinya lumpur dengan tanah di Sangiran, tempat ditemukan manusia purba Pithecantrophus? Yang dapat saya tunjukan hanyalah elemen tanah yang merupakan hasil data dari MMM research center. Data ini hanya sebagai catatan untuk tidak hilang dan mungkin berguna di kemudian hari.

Teka-teki dimulai ketika eyang bergumam,"Lumpur. Lumpur. Bunga Padma dengan para dewa termenung. Fenomena terulang untuk kedua kalinya" Kening saya berkerut dan eyang berkisah:

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang maha besar dan dilahirkan oleh seorang dewi pertiwi yang merupakan titisan Dewi Prajna Paramita (Ken Dedes, anak empu Purwa Widagda). Dari keturunannya akan menjadi cikal bakal keturunan raja-raja di tanah Jawa.

Alkisah, seorang pertapa titisan Vajra Pani terlahir dengan nama Dyah Dewi Gayatri. Ia adalah putri dari anak raja Kertanegara, bersuami Raden Wijaya. Raden Wijaya sendiri adalah seorang raja yang mampu memukul mundur pasukan terkuat sejagat pada saat itu (tentara Mongol Kubilai Khan) dengan senjata pusaka kelornya. Dyah Dewi Gayatri memiliki anak perempuan bernama Tribhuwana Tungga Dewi yang merupakan titisan Vajra Dhara dan cucu bernama Hayam Wuruk. Pada masa itulah ada mahapatih yang tersohor yaitu Gajah Mada titisan Vajra Kilaye (1300-1364) dan patih Adityawarman titisan Vajra Bhaiwara yang mampu meredam pemberontakan dan kudeta yang terjadi di tanah leluhur dan mempersatukan bumi nusantara, ingat sumpah "Amukti Palapa" pada tahun 1334 oleh Gajah Mada.

Keningku makin berkerut dan bertanya pada diri, apa hubungan kisah eyang dengan gumamannya dan lumpur. Eyang melanjutkan:

Zaman dulu bumi pertiwi ini identik dengan Majapahit. Kerajaan yang berdiri karena ada titisan dewa berdiri di atas bunga Padma. Para titisan seperti Vajra Dhara, Vajra Kilaye, Vajra Bhaiwara mendukung kebijakan raja Hayam Wuruk (Dewa Maha Vairocana) untuk meredam para petinggi kerajaan yang terkontaminasi akan lumpur dosa dan KKN. Mereka (para titisan) menggunakan ilmu "Gajah Genih", "Lembu Rangga", "Padma Semi", "Sambuk Bumi"......Stoppp

Maaf kuputus ceritanya karena kumerasa Eyang semakin ngawur dan tak jelas arahnya. Eyang tersentak dan sadar kemudian berkata padaku, "bacalah 2 buku ini tentang sejarah Jawa":

  • "Pemujaan Tahtagata di Jawa pada Abad Sembilan" yang merupakan disertasi doktor Noerhadi Magetsari, tanggal 5 Juni 1982.
  • "Kitab Suci Sanghyang Kamahayanikan" depatermen agama RI, 1979

Akhir kata, kedapat sebuah cahaya terang. Masalah lumpur bukanlah tiada solusi. Penanggulangannya adalah penanganan dampak kerusakan lingkungan dan kehidupan sosialnya. Bukan mencari pembuktian, pembenaran, pembohongan dan kambing hitam dalam status kemenangan atas hukum. Tapi kejujuran, ketulusan, kepedulian dan tanggung jawab dan status kemanusiaan atas keadilan.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Kamis, 11 September 2008

Tiong Ciu (Zhong Qiu)

Salah satu tradisi masyarakat Tionghoa yang penuh misteri. Tanggal 15, bulan 8, penanggalan lunar adalah hari di mana tradisi ini berlansung dan dikenal dengan hari Tiong Ciu (Zhong Qiu). Pada hari tersebut anda akan melihat bulan purnama di langit.

Informasi: tradisi hari raya besar masyarakat Tionghua antara lain Chun Jie, Qing Ming, Duan Wu.

Secara umum, masyarakat akan melakukan upacara kepada bulan dan menikmati kue bulan. Indahnya bulan menjadikannya sebagai hari reuni keluarga, dan bulatnya kue bulan (Tiong Ciu Phia) sebagai tanda keharmonis dalam sebuah keluarga. Kenikmatan semakin lengkap jika memendengar gemuruh gelombang pasang air laut atau lambaian pohon Gui (pohon kayu manis) tentu disertai dengan tambahan kuaci, buah, teh, dll.

Secara legenda ada 4 kisah tentang kisah istana bulan yaitu

  • Yue Zhong Chan Su menceritakan bahwa di matahari ada burung gagak berkaki tiga dan di bulan ada kodok puru (Bufobufo Gargarizams Cantor) atau dikenal dengan kodok buduk.
  • Yu Tu Dao Yao menceritan ada seekor dewa kelinci emas (Lepus Anticus) di bulan yang sedang menumbuk dan meracik obat dewa.
  • Chang E Ben Yue menceritakan seorang dewi yang bernama Chang E. Dewi tersebut adalah istri dari Raja Hou Yi yang mana atas jasanya memanah 9 matahari sehingga bumi tidak terasa sangat panas. Raja Hou Yi dihadiahkan pil dewa atas jasanya, tapi apa daya dewi tersebut mencuri dan memakannya sehingga ia terbang ke bulan dan tak pernah kembali ke bumi.
  • Wu Gang Fa Gui menceritakan tentang seseorang pria bernama Wu Gang. Pada saat belajar ilmu kebatinan, ia melakukan sesuatu yang menyebabkan dewa langit marah dan menghukumnya dengan menebang pohon Gui (Cinnamomum Casia Presl).
Manakah legenda yang benar? Itulah misteri yang tak pernah terungkap dan diceritakan secara turun temurun.
Secara kepercayaan, inilah yang membuat aku terkagum-kagum, apakah misteri tersebut adalah benar dan ampuh atau tidak.
  • Bagi seorang wanita yang ingin memiliki anak maka ia cukup berjalan di bawah sinar bulan dan meminta kepada dewa bulan untuk dikabulkan.
  • Bagi yang jomblo sama halnya yaitu meminta kepada dewa bulan (Yue Xia Lao Ren) di bawah sinar bulan dan menyalakan lilin, tak lupa mengikat benang merah di kaki.
  • Ritual rantang manggut (Lan Shen) yaitu sembahyang kepada dewa tanah dan wanita sebagai perantaranya yang bertujuan untuk mengenang sanak saudara yang telah meninggal dan memanggilnya dalam bentuk arwah untuk berkomunikasi. Kesalahan masyarakat ini adalah memanggil arwah yang tidak dikenal dan menjadikannya sebagai hal yang menakutkan seperti jelangkung.

Akhir kata, ini hanyalah tradisi yang memuat lagenda dan kepercayaan yang mana semuanya kembali kepada diri sendiri.

Enjoy, peace and love from sukra.

Referensi photo: http://narcistastrajingga.files.wordpress.com/2008/03/bulan.jpg

Read More......

Selasa, 09 September 2008

Life is Waiting

Pernyataan yang konyol jika hidup untuk menunggu. Apalagi bila menunggu dengan jam karet yang berasal dari Indonesia (penghasil terbesar ke-3 di dunia dengan keelastisannya no-1 di dunia). Itulah kenyataan, hal yang paling dibenci menjadi bagian terbanyak dalam hidup ini.

Mungkin kita adalah orang hebat atau terkenal hingga tidak perlu menunggu melainkan ditunggu. Pada kenyataan itu hanya sebuah kondisi yang menyatakan seberapa penting diri seseorang. Menunggu tidak sebatas kepentingan, tapi juga dalam sebuah proses kehidupan seperti kelahiran, dewasa, dan tua. Itulah sebagian proses yang selalu ditunggu tapi tak pernah disadari.

Kembali ke hal yang umum. Menunggu berarti tinggal sementara untuk mengetahui terjadinya suatu kejadian. Terjadinya sebuah kejadian akan membuat seseorang berubah apakah ke arah yang lebih baik atau tidak. Sedangkan, tinggal sementara adalah keputusan seseorang, apakah ingin berubah atau tidak. Sebagian orang menunggu dengan melamun dan diam tanpa melakukan sebuah perubahan dan sebagian lagi memamfaatkan kekosongan untuk mengenal, mengevaluasi dan memperbaiki meskipun kadangkala terasa tiada arti atau hasil.


Mungkin anda berkata menunggu bukan merupakan waktu yang lama. Sama halnya uang 100 rupiah bukanlah uang yang besar tapi mereka tetaplah berarti. Seratus ribu rupiah adalah nilai yang besar. Sama halnya dengan menunggu manusia dalam proses menuju kedewasaan adalah hal yang besar tapi apakah diisi dengan hal yang berarti atau berharga?

Jadi ingat sebuah film yang diperankan oleh Tom Hanks yang berjudul "The Terminal". Ia menunggu bukan hitungan jam atau hari melainkan hitungan bulan. Hal yang dilakukannya adalah mencoba untuk bertahan hidup dengan mempelajari sesuatu yang dapat ia pelajari, membantu orang lain, dan menunjukan apa yang bisa dilakukannya sehingga ia menjadi seseorang yang berharga (menurut saya).

Akhir kata, pergunakan waktu menunggu anda sebaik mungkin dan selamat menunggu berbuka puasa bagi yang menjalankannya.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo: http://static.flickr.com/201/527881384_8bef691686.jpg

Read More......

Sabtu, 06 September 2008

Seni Perang

Seni identik dengan sebuah karya dengan kualitas yang luar biasa. Perang adalah pertempuran yang harus bisa diselesaikan dengan kemenangan. Seni perang adalah suatu cara yang luar biasa untuk menyelesaikan dan memenangkan dengan hasil yang luar biasa dan resiko minimal.

Salah satu seni perang yang terkenal dan pernah ada yaitu Sun Tze (Sun Wu) (± 550SM) dengan "Sun Tze Bing Fa" (seni perang Sun Tze) yang terdiri dari 13 bab yang mana hingga saat ini aplikasinya masih digunakan yaitu sebagai seni manajemen modern. Sekedar informasi, Sun Tze semasa dengan Kong Tze (confucius). Sun Tze lahir di negara Qi (propinsi Shan Dong) dan menjadi panglima perang di negara Wu (propinsi Jiang Su) pada 514 SM - 476 SM yaitu zaman Tiongkok kuno.

Seni perang Sun Tze memiliki banyak kesamaan dengan falsafah Dao dari Lao Tze (± 580SM- 500SM) yaitu tentang materialisme, naturalisme dan dialektikanya. Selain itu dalam seni perang Sun Tze diajarkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki 3 hal yaitu keberanian untuk memutuskan pilihan, keberanian untuk mengubah keadaan atau strategi, dan keberanian menerima keadaan.

Sama halnya akan sebuah cerita, bagian yang terpenting adalah awal dan akhir. Bab awal seni perang Sun Tze tentang strategi dan bab akhir mengenai intelejen. Informasi tentang seni perang Sun Tze ini saya dapatkan dari sebuah diktat " Seri Ilmu Pengetahuan Traditional Timur: Ilmu Perang Sun Zi" oeh Lie Tjung Jie yang terbit pada november 1991 yang mana diterjemahkan dan dijabarkan secara bebas dalam 13 bab dan 108 pasal.

Ini kutipan yang saya coba jelaskan dengan pengertian saya:

Pasal 001: Perang adalah sebuah masalah besar yang akan menentukan apa yang disebut dengan mati, hidup, menang, kalah. Sehingga segala sesuatunya (strategi) harus dipersiapkan dengan cermat dan dipertimbangkan secara matang.

Pasal 002: Dalam perang terdapat 5 unsur yaitu

  • Moral yang berarti tujuan, prinsip, cita-cita harus selaras dengan keyakinan.
  • Alam yang berarti segala sesuatu berubah dan tak bisa dihentikan (waktu).
  • Ruang yang berarti langkah yang ditempuh apakah medan telah diperhitungkan, dikuasai dan dipelajari secara cermat.
  • Panglima yang berarti kemampuan untuk mengendalikan yang dimiliki. Lima kemampuan yang harus dimiliki adalah cerdik, jujur, welas asih, berani dan wibawa.
  • Peraturan yang berarti kedisiplinan dalam menjalankan organisasi dan strategi.

Dari dua pasal, saya menyadari apa yang tidak dimiliki hingga diri (saya, masyarakat, bangsa) sulit untuk menang dan maju.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Rabu, 03 September 2008

Surga Papua (Irian)

Meskipun Irian telah menjadi dua propinsi yaitu Papua Barat dan Papua dalam artikel ini saya akan menggunakan nama Irian. Hal ini karena saya lebih menyukai Papua Barat dan Papua adalah sebuah kesatuan sehingga kebesarannya bisa lebih ditunjukan. Jadi ingat pepatah "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh." Kedua untuk menghindari kerancuan karena negara tetangga juga menggunakan nama Papua (Papua Nugini).

Nama Irian yang selalu berubah maka hendaknya menengok asal usul nama mereka. Nama Papua berasal dari "Ilhas dos Papuas" yang diberikan oleh orang Portugis yang melihat pulau ini pada tahun 1511. Kata diatas memiliki arti pulau dihuni oleh orang berambut halus. Oleh Belanda, nama Papua berganti menjadi New Guinea karena mengingatkan kepada orang Guinea di Afrika karena kulitnya yang berwarna hitam. Irian berasal dari bahasa Biak yang berarti "daratan yang muncul dari laut". Hmm...... maksudnya apa yah? Apa karena kekayaan alam yang ada di Irian seperti kayu lapis, gas, minyak bumi, mutiara, emas, perak dan tambang lainnya atau jangan-jangan ada uranium sebagai bahan dasar nuklir.

Irian adalah surga yang dihuni oleh ± 250 anak suku dan ± 2.5 juta populasinya dengan mayoritas protestan dan katholik. Surga Irian yang pertama yaitu jajaran pegunungan Mouke (Jayawijaya) yang mana Puncak G. Ngapulu (G. Jaya) dan G. Mandala diselimuti oleh salju abadi padahal letaknya di khatulistiwa. Gunung lainnya seperti G. Trikora dan G. Yamin mencapai ketinggian lebih dari 4000 meter. Surga Irian selanjutnya yaitu alam lautnya yang terletak diantara samudra Pasifik dan laut Banda (Kepulauan Raja Ampat) yang mana dapat dikatakan alam laut terindah di dunia dan kabarnya harga perjalannya dapat mencapai harga perjalanan keliling Eropa.

Irian sebagai surga flora yang terkenal dengan matoa-nya (Pometia Pinnata) yang manis dan aromanya merupakan perpaduan buah lengkeng, rambutan, cempedak, durian, li zhi. Untuk fauna, Irian memiliki burung surga alias burung-burung cenderawasih (famili paradisaeidae).

Masih ada satu lagi yang belum diungkapkan secara luas yaitu fossil Eucycloceras sp. yang menyatakan bumi ini telah berusia lebih dari 200 juta tahun. Btw, fossil ini digunakan sebagai bola sepak oleh anak-anak. Fakta bukan candaan. Hihihi.


Btw kunjungan ke surga tersebut masih dalam agenda saya. Info tentang surga Papua didapat dari buku dan cerita ayah yang mana berkunjung 20 tahun yang silam (Desember 1988) ketika Bamabas Suebu (1988-1993) sebagai gubernurnya yang mana menjabat gubernur Papua pada periode sekarang (2006-2011). Ayah mempunyai kesan dan kenangan yang mendalam bersama Pak Bamabas tentang membangun masa depan Irian saat itu.

Sekilas ayahku bercerita, dahulu ia pergi dari Jayapura menggunakan kapal perintis menuju Wamena yang kemudian dilanjutkan ke lembah Baliem yang dihuni oleh suku Dani. Setelah melihat dan kembali sebagian orang takjub mendengar cerita tersebut, karena pada akhir abad XX mereka masih menggunakan koteka dan hidup primitif dan ayah merasa sedih dan terpukul. Maksud dengan malu karena saudara di timur masih belum mendapatkan pendidikan dan hidup terbelakang. Sehingga ayah menitipkan kepada saya untuk melihat kesana bagaimana keadaan saudara dan sahabatnya. Apakah kehidupannya telah berkenan di hati kita?


Pesan salam dari ayah saya (Dr Lie) untuk saudara dan gubernur di Papua.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Senin, 01 September 2008

Cahaya

Matahari, bulan dan bintang adalah maha karya dan oleh karenanya manusia dapat menikmati sebuah kedamaian di bawah cahaya mereka. Banyak manusia ingin seperti matahari dan tidak sedikit menginginkan seperti bulan, lalu bagaimana dengan bintang?

Manusia harus mengakui bahwa matahari adalah suatu energi yang luar biasa hebatnya dan tanpanya tiadalah nama kehidupan. Kegelapan akan menutupi dunia dan manusia akan seperti tikus yang berkeliaran di got-got yang kotor. Kesombongan matahari haruslah diacungkan jempol karena tanpa dirinya manusia tiadalah arti.

Bulan merupakan cahaya di malam hari yang merupakan refleksi (pantulan) dari cahaya matahari. Refleksi ini tidak selalu sempurna, bulan sabit, bahkan gerhana dapat terjadi. Bulan bagaikan emosi dan perasaan manusia, yang dikaitkan dengan rasa rindu dan cinta yang kadang senang dan kadang sedih. Dengan keberadaannya di malam hari, bulan bersama manusia merenungkan apa yang terjadi dan bagaimana melewati malam tersebut.

Bintang adalah cahaya yang setia karena selalu bersinar sepanjang hari. Siang hari keindahannya tertutup karena hebatnya matahari. Malam hari rela memberikan tempatnya kepada bulan dan menjadi hiasan demi kebahagiaan manusia. Bintang (contoh bintang di Kutub Utara) akan menuntun dan menunjukan jalan ketika manusia kesusahan dan berada di dalam kegelapan. Bintang seringkali dilupakan, tapi ia selalu ada untuk memperhatikan setiap langkah manusia dan membantu dalam kesulitan bagaikan seorang sahabat di kala tersesat atau kesusahan.

Matahari, bulan dan bintang memberikan cahaya jauh di mata tapi dekat di hati. Bagaimana yang dekat di mata seperti api? Api memiliki banyak mamfaat tapi disini saya bercerita tentang api yang umum di sekitar kita. Api yang besar memberikan cahaya dan energi, sayang ia memusnahkan banyak hal (hutan, harta). Api yang sedang (api unggun) memberikan cukup cahaya dan kehangatan di saat sunyi dan udara yang dingin. Api kecil memberikan cahaya redup tetapi dapat menemani diri dan dibawa hingga tempat yang jauh bagai memberikan sebuah harapan seperti layaknya sebuah api cinta yang memiliki makna rela berkorban demi seseorang.

Siapa diri kita? Apakah juga merupakan sebuah cahaya? Mungkin kita tak sehebat matahari atau selembut bulan tapi bisa seperti bintang dan api kecil yang memberikan harapan dan menuntun manusia keluar dari kegelapan.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Artikel Favorit dalam 1 minggu