Selasa, 30 Juni 2009

Bapak Fisika Indonesia (ver. Sukra)

Versi Sukra karena saya tidak mau disalahkan dan ini merupakan penilaian dari kacamata pribadi yang mungkin berbeda dengan penilaian pihak lain. Penilaian Sukra ini sangatlah sederhana dengan hanya melihat kontribusi artikel ilmiah internasional termasuk impact factor atas artikel tersebut, sama seperti halnya pada kriteria penilaian seseorang ilmuan untuk memperoleh hadiah nobel di bidang tertentu.

Bapak Fisika Indonesia menurut saya adalah pelopor dan pakar ilmuwan Indonesia di bidang ilmu Fisika, baik Fisika teoretis maupun Fisika experimentalis. Ada dua nama yang saya anggap sebagai Bapak Fisika Indonesia yaitu Prof Dr Muhamad Barmawi dan Prof Dr Tjia May On, keduanya dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Biodata Singkat:

Nama : Prof.Dr.Muhamad.Barmawi
Lahir : Bandung, 1 September 1932
Guru besar : Fisika ITB (1972-sekarang, Emeritus)
Sarjana : Institut Teknologi Bandung d/h Universitas Indonesia 1957
Doktor : University of Chicago USA 1967
Bidang riset : Fisika material, Elektronika
Data(s/dSep02) : Publikasi Internasional (18 karya ilmiah)
Konferensi Internasional (27 karya ilmiah)
Publikasi lainnya (201 karya ilmiah)
Supervisi Mahasiswa S3 (lebih kurang 20 Doktor)

Sebagai data pelengkap, Pak Barmawi dan stafnya telah membangun Laboratorium Fisika Material Elektronik ITB dengan sarana sistem reaktor (reaktor metalorganic chemical vapor deposition, reaktor pulse-laser ablation deposition, reaktor plasma enhance chemical vapor deposition, dan reaktor unbalanced dc-magnetron sputtering) dan fasilitas karakterisasi (epavarator, sistem cryogenic, sistem pengukuran photoluminiscence, sistem pengukuran effect-hall, dan sistem pengukuran IV, CV dan DLTS).

Nama : Porf.Dr.Tjia.May.On
Lahir : Probolinggo, 25 Desember 1934
Guru besar : Fisika ITB (1992-2004)
Sarjana : Institut Teknologi Bandung 1962
Doktor : North Western University USA 1969
Bidang riset : Fisika Material Organik Terkonjugasi dan Superkonduktor
Data (s/dDes08) : Publikasi Internasional (88 karya ilmiah)
Konferensi Internasional (44 karya ilmiah)
Publikasi Nasional (44 karya ilmiah)
Konferensi Nasional (77 karya ilmiah)
Supervisi Mahasiswa S3 (16 Doktor)

Sebagai pelengkap data, Pak Tjia adalah satu diantara 6 ilmuwan asal Indonesia dari 381 ilmuwan terkemuka dalam "Committe Of Science and Technology" (http://www.comstech.org) yang terdiri dari 57 negara dan tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Lalu bagaimana dengan nama-nama Orang Fisika yang mungkin lebih sering terdengar atau lebih terkenal dalam masyarakat? Itu terserah anda, dan telah disebutkan ini adalah Bapak Fisika Indonesia versi Sukra yang mana penilaian berdasarkan kemampuan dan kontribusi yang diberikan dalam dunia fisika bukan hanya di Indonesia tapi di dunia.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi:
"Ilmuwan Pelopor Indonesia", Gatra no. 25 tahun XV, 2009.
"Prof Dr.M.Barmawi Perjalanan Karier",Lemp ITB, 2002

Read More......

Sabtu, 27 Juni 2009

Tata Bangunan dan Ruang (Feng Shui)

Memamfaatkan kesempatan yang ada. Maksudnya, saya mendapatkan informasi penting dari orang yang mengenal inti sari dari ilmu Feng Shui, sedangkan pembaca mendapatkan informasi yang selama ini tidak diketahui dan sangat mengejutkan. Informasi ini saya dapatkan karena kakak saya, Eileen yang akan S2 design di Universitas Trisakti, sedang mencari bahan untuk topik thesisnya sehingga mencari informasi dari orang yang ahli dan paham secara keseluruhan.

Feng Shui diartikan sebagai ilmu pengetahuan tata bangunan dan ruang klasik China, yang sangat erat hubungannya dengan pengetahuan geomorfologi, struktur tanah, arah angin, sirkulasi udara, aliran air, sinar matahari, dll. Secara umum digunakan untuk kuburan dan hunian.

Feng Shui yang dikenal saat ini, umumnya adalah sebuah gambaran yang direkayasa dan dikemas sebagai intrik komersial karena manusia berharap dari Feng Shui dapat memenuhi kebutuhan psikologisnya. Akibatnya kesan menjadi eksklusif, dan spesial padahal menyesatkan. Btw saat ini, Feng Shui juga sering dikaitkan dengan energi "supernatural" atau kepercayaan dan agama yang tidak ada kaitannya.

Pada awalnya tata bangunan dan ruang hanyalah sebatas naluri, kemudian berdasarkan pengalaman, berlanjut menjadi sebuah pengetahuan dan pada akhirnya tercipta sebuah falsafah logika dan teori ilmu. Falsafah logika dan teori ilmu yang ada di negeri China dapat dikatakan telah melakukan perjalanan panjang yaitu masa penyebaran (200M-600M), masa perkembangan (600M-1000M), masa kejayaan (1000M-1300M), masa menjamur (1300M-1600M) dan masa pasang surut (1600M-sekarang).

Sedangkan untuk Indonesia, mulai diminati pertengahan dekade 80-an. Lie Tjung Jie adalah salah satu orang yang pertama menyusun ilmu Feng Shui Hunian secara sistematik dalam bahasa Indonesia ("Diktat Analisa Penampilan Bangunan Rumah", Jakarta, Mei 1989). Diktat tersebut disusun dengan metode pengumpulan data, analisa, penarikan kesimpulan dan penegakan diagnosa kerja dan perencanaan tindak lanjut.

Dasar pengetahuan dan falsafah Feng Shui terbagi atas 3 yaitu unsur ekologi, estetika dan psikologi. Unsur Ekologi adalah gambaran peta geomorfologi yang berupa struktur geologi, medan dan keadaan topografi seperti gunung, angin, air dan sinar matahari yang berdasar pada falsafah budaya peradaban. Unsur estetika ditujukan kepada fondasi, bentuk, design bangunan dan tata ruang yang dikaitkan dengan kehidupan alam dan sosial dengan falsafah karakter bangsa. Unsur psikologi dikaitkan dengan falsafah budaya sampai logika dan pola pikir; merujuk ke rasa aman, nyaman, tentram, harmonis dan serasi yang menggambarkan falsafah jiwa kepribadian.

Dasar dan teori ilmu Feng Shui terbagi atas dua yaitu teori citra topografi dan teori energi vital dengan 4 alirannya. Karena penggunaan saat ini lebih ke arah hunian, Fungsi untuk bangunan kuburan tidak saya bahas.

Citra topografi haruslah dibedakan antara geomorfologi China dan Indonesia yang mana ini sering sekali dilupakan. China adalah negara daratan yang mana pada bagian utara terdapat udara dingin, barat terdapat angin pasir, timur terdapat air laut, selatan terdapat gunung nadi, dan sungai mengalir dari barat menuju timur; disamping itu memiliki 4 musim dan sinar matahari di bawah lintang utara 23'5; sehingga konsep rumah hendaknya mengarah ke timur dan selatan. Indonesia adalah negara kepulauan di garis khatulistiwa yang memiliki 2 musim saja dengan tingkat kelembaban yang tinggi dan arah angin dari barat dan timur. Khusus di pulau Jawa, bagian utara terdapat air laut, selatan terdapat gunung nadi, sungai mengalir dari selatan menuju utara; sehingga konsep rumah hendaknya mengarah ke arah timur dan utara.

Selain citra topografi, perbedaan budaya dan karakter dari komunitas masyarakat atau etnis suku bangsa juga akan mempengaruhi bentuk kampung atau kota dalam membangun hunian. Tata letak wilayah dipengaruhi oleh lingkungan hidup, falsafah dan budaya, unsur ekologi dan antropologi. Tata bentuk bangunan dipengaruhi oleh lingkungan sosial, logika dan teori, unsur estetika dan sosiologi. Tata design rumah dipengaruhi oleh lingkungan kesehatan, pola hidup, praktek lapangan dan rencana tindak lanjut, dan unsur kesehatan dari psikologi.

Catatan Feng Shui yang berhubungan dengan psikologi dalam kesehatan dan keuangan:

  • Faktor pintu dan ruang tamu: kehidupan sosial dan marketing.
  • Faktor dapur dan ruang makan: pola hidup dan managemen.
  • Faktor kamar utama dan ruang keluarga: hidup berkeluarga dan finansial.
  • Faktor aliran air: psikologi dan karakter seseorang dalam mengolah keuangan dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga dan pribadi.
  • Faktor "muara air": sumber keuangan dari kekayaan orang tua, kemampuan ilmu pendidikan, dan hasil hubungan pertalian.
Kesimpulan dan akhir kata:
  • Tata bangunan dan ruang (Feng Shui) harus ada terobosan inovatif yang sinkron dengan budaya, falsafah, teori, logika, geomorfologi nusantara dan perkembangan ilmu bangunan terhadap zamannya.
  • Jangan terjerumus akan energi supernatural demi kepuasan jiwa dalam pengertian sempit yaitu motivasi diri untuk kekayaan dan kedudukan sebagai aspek sugesti psikologis, tanpa landasan falsafah ilmu, rasio dan logika.
  • Apa yang kita lihat saat ini, Feng Shui telah menjadi pembenaran dan pelecehan akan ilmu itu sendiri; rekayasa, halusinasi jiwa dan karakter manusia itu sendiri akan kehendak dalam rencana dan aplikasi tindak lanjutnya.
Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Rabu, 24 Juni 2009

Dongeng Haripet

Di sebuah kampung yang bernama Haripet, tinggal sebuah keluarga. Bukan keluarga kaya tapi dihormati oleh seluruh kampung karena menjunjung tinggi keprofesionalan dan pendidikan dinomor satukan. Dalam keluarga tersebut terdapat seorang anak pria bernama Raka yang diharapkan menjadi seseorang dengan jiwa pemimpin (raja) yaitu melihat, mendengar dan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitarnya. Raka tumbuh menjadi pemuda yang tampan, tegas dan cerdas. Ketika dewasa, ayah Raka tidak ragu untuk mengirim Raka ke kampung Tralia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik meskipun sangat mahal.

Kabar tentang Raka terdengar hingga ke penjuru kampung. Seorang saudagar kaya yang juga mendengar kabar tersebut akhirnya mencari informasi. Saudagar ini ingin menjodohkan putrinya Ratik yang mana sering dipanggil dengan Ratu Cantik. Ratik adalah perempuan yang lembut dan mendapatkan pendidikan di kampung Merika tapi sayang ia manja dan borjuis. Hal ini mungkin dikarenakan pendidikan dan lingkungan keluarganya.

Informasi yang dicari ayah Ratik didapatkan, ternyata keluarga Raka adalah sahabat karib ketika masa sekolah dahulu di Guangfu dan Raka sendiri memenuhi kriteria yang diinginkan. Ayah Ratik mengadakan sebuah perjamuan dengan alasan temu kangen padahal tujuan sebenarnya adalah memperkenalkan Ratik dan menjodohkannya kepada Raka yang mana keduanya sedang dalam masa liburan.

Dalam perjamuan dan percakapan tersebut muncul pandangan akan perjodohan tersebut:

  • Ratik: Saya jatuh cinta pada saat melihat Raka pertama kali.
  • Ibu Ratik: Ibu sangat mendukung pilihanmu, pilihan yang tepat.
  • Ayah Ratik: Ayah senang jika Ratik bisa mendapatkan yang terbaik untuk masa depan dan ayah merestuinya.
  • Ibu Raka: Kita sudah saling mengenal, jika keputusan hendaklah diserahkan pada anak.
  • Raka: Berikan saya waktu untuk mempertimbangkannya.
  • Ayah Raka: Pacaran tidak terkait waktu dan emosi untuk membangun rasa cinta, tapi pembelajaran yang membutuhkan waktu dan kebijaksanaan untuk menanam rasa hormat, menghargai dan kejujuran.
Kisah cinta bersemi dan menjelang akhir liburan, kedua keluarga menyepakati untuk menjadi sebuah keluarga dengan menikahkan putra dan putrinya setelah pendidikan mereka selesai. Persiapan pernikahan dilakukan oleh pihak keluarga yang mana akan diadakan acara nikah dengan adat kultur budaya dan pesta modern yang mewah. Pada awalnya pernikahan yang diharapkan oleh mempelai pria adalah yang hikmat dan sederhana.

Hari pernikahan datang. Pagi hari acara adat dengan sembahyang, doa restu, dan janji kepada langit, bumi, leluhur, orang tua dan kerabat dekat kedua mempelai. Setelahnya acara nikah secara agama dan diakhiri dengan pesta super mewah (terbesar di kampung tersebut). Malam hari, ketika malam pertama seharusnya terjadi, Ratik merasa lelah sehingga malam yang seharusnya menjadi malam istimewa tidak terwujud.

Malam kedua, Ratik mengungkapkan rahasia yang selama ini disimpan yaitu ia sudah tidak gadis. Ratik melakukan sekali dengan sadar ketika di kampung Merika dan memberikan kegadisannya kepada sahabat karibnya yang baik dan berjasa kepadanya. Ratik berkata kepada Raka agar dirinya ikhlas dan mengerti. Karena saat ini hubungan Ratik dengan sahabatnya hanya sebatas sayang tiada rasa cinta karena cinta Ratik akan sepenuhnya diberikan hingga mati kepada Raka.

Hari ketiga di pagi hari, Raka dan Ratik berkunjung ke keluarga mempelai wanita untuk memberikan salam dan hormat. Raka membawa babi panggang kecil yang mana ekornya dirusak sebagai makna bahwa mempelai perempuan sudah tidak gadis (adat kultur). Raka pamit dan tidak kembali untuk menjemput istrinya.

Ratik menangis dan terus menangis, teriakannya tangisnya bagaikan petir yang dapat membelah gunung hingga akhirnya Ratik meninggal. Sedangkan Raka pergi bersemedi dan tidak kembali ke kampungnya karena malu. Setelah kejadian tersebut setiap kali ada pernikahan di kampung tersebut, sehari sebelumnya akan selalu terdengar suara harimau yang mengaum dan hujan lebat. Apabila calon istri tidak lagi gadis maka akan ada pohon yang terbelah karena tersambar petir. Oleh sebab itu kampung tersebut dinamakan Haripet (harimau dan petir).

"Perkawinan sesungguhnya dibangun oleh moral, kejujuran dan kesetiaan. Apakah perkawinan terjadi karena ada suatu kesepakatan oleh rasa, kebaikan dan keikhlasan?"

Mohon maaf jika ada nama dan tempat yang sama. Hal diatas hanyalah sebuah cerita fiksi belaka.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi foto: http://suwondo.files.wordpress.com/2008/07/cloud-to-ground.gif

Read More......

Minggu, 21 Juni 2009

Tampan dan Cantik Sepanjang Masa

Di zaman metropolitan, wanita selalu ingin tampil menarik. Eitsss... Jangan salah pria juga ingin tapi hal ini kurang menonjol karena media telekomunikasi saat ini lebih menunjukan perawatan untuk wanita. Jadi dalam kesempatan ini, saya mencari seseorang yang mempu menjawab rahasia awet muda (anti ketuaan) bagi pria maupun wanita tanpa diskriminasi. Banyak yang menyebutnya dengan Ny. Kamaratih Sridewi (nama samaran) padahal setahu saya sudah angkatan nenek saya. Hihihi...

Teori dasar (sudah seperti kuliah saja): Manusia takut tua, padahal yang ditakuti adalah ketuaan, sehingga dicari anti ketuaan. Tua adalah sebuah proses alam baik secara fisiologi, psikologi dan internal tubuh yang terus berjalan secara umum dan sistimatik. Ketuaan adalah sebuah keluahan atau penyakit yang umumnya timbul pada usia tua seperti pikun, perubahan pada kulit (keriput), rambut (menjadi putih), mata (mulai rabun), pendengaran, alat gerak tubuh, gigi, dll. Anti ketuaan yaitu merawat kesehatan dengan beradaptasi secara natural yang logis, serasi, nyaman dan benar guna tercapainya kesehatan dan kehidupan yang bermakna.

Ketuaan terjadi tentu ada penyebabnya antara lain:

  • Faktor kesehatan gen keturunan.
  • Ransangan fungsi organ tubuh akibat emosi yang tidak seimbang sehingga menyebabkan metabolisme yang tidak seimbang.
  • Kerusakan fungsi atau organ tubuh akibat sebuah kejadian atau penyakit.
  • Kelelahan karena menggunakan tubuh hingga melewati ambang batas.
  • Faktor-faktor kesehatan seperti kesehatan lingkungan sosial, pola hidup, lingkungan alam, dll.
Langkah awal dalam anti ketuaan adalah kesehatan pola hidup yaitu kerja, makan, minum, tinggal, tidur, olahraga, liburan, dan penggunaan alat elektronik yang seimbang dalam menjaga kesehatan tubuh, jiwa dan panca indra. Anti ketuaan yang disarankan oleh Ny. Kamaratih Sridewi antara lain:
  • Kesehatan dengan olahraga seperti senam, Qi Gong, yoga dan meditasi yang benar dan teruji.
  • Moksibasi (titik K1, Ren 8, S36) dan akupuntur (titik L14, Liv3, Li11,Sp6,P6, G34, Tu20).
  • Ramuan herbal seperi Rhizoma cyperi, Rhizoma curcuma xanthorrhiza, Radix et Rhizoma glyrrhizae.
  • Konsumsi air minum sehat secara teratur dan pola makan yang seimbang.
Jadi pada umumnya terapi anti ketuaan adalah rekayasa pada sebagian dari tubuh lokal. Yang mana, anti ketuaan tersebut lebih mengutamakan penampilan, wajah dan kulit bukan pada kesehatan pola hidup yang sehat secara keseluruhan.

Terapi anti ketuaan yang baik dan benar adalah mengikuti pola hidup seperti yang dituliskan diatas dan bila ingin berlanjut haruslah ditangani oleh konsultan ahli karena akan dilakukan pendekatan secara holistik dan personal. Hal ini dilakukan untuk menentukan cara bagaimana menetralisasi racun di tubuh dan jiwa, serta membangun daya sistim pertahanan tubuh untuk melestarikan sistim organ dan fungsi tubuh secara keseluruhan untuk tercapainya usia yang panjang dan kehidupan yang sehat dan dinamis.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi foto: http://img181.exs.cx/img181/9018/shinta8tl.jpg

Read More......

Jumat, 19 Juni 2009

Si Cantik dan Si Cerdas

Di sebuah ruang tunggu terdapat 2 manusia, saya sebut si cantik dan si cerdas. Si cerdas berharap suasana yang membosankan tersebut cair hingga ia mencoba dengan memulai sebuah perbincangan. Si cantik menjawab dengan pendek seperti tidak ingin adanya sebuah perbincangan yang menarik. Adakah yang salah dalam situasi ini?

Si cantik dalam hati berkata: Siapakah dirimu? Tak ada yang istimewa darimu tampak dari pakaianmu yang biasa saja (bahkan seperti anak kuliahan). Saya telah kerja, lebih dewasa dan lebih dikenal darimu jadi untuk apa saya mengenalmu, lebih baik saya ber-facebook ria lewat blackberry saya.

Si cerdas dalam hati tertawa: Saya ingin mencoba mencairkan suasana, anda menolak. Sayang sekali dirimu yang merasa cantik padahal tiada keistimewaan pada dirimu. Dalam awal perbincangan saya menduga, dari tingkah laku saya menerka, dan dari cara bicara saya menganalisa. Hanya bersandar pada kecantikan, apa artinya dirimu. Bersenang-senanglah dengan teman facebook dan saya masih ada kewajiban, tugas lain daripada sekedar mengenal dirimu.

Dalam situasi ini mereka mencoba menganalisa lawan bicaranya. Untuk sebagian besar orang akan menganalisa seseorang berdasarkan penampilan. Hal ini sama seperti orang yang menjual atau menawarkan sesuatu di mall, yang melihat berdasarkan gaya penampilan dan jumlah belanjaan yang dibawa. Untuk sebagian kecil menganalisa berdasarkan tingkah laku karena hal tersebut menunjukan karakter dan tingkat pendidikan.

Manusia memiliki otak untuk berpikir dan menganalisa; dan mereka mampu menipu orang lain dengan berbagai cara. Jadi apa yang merupakan dasar bagi anda dalam menganalisa seseorang?
Sama halnya seperti contoh berikut ini: Dalam membeli produk apa yang menjadi prioritas, kemasan yang menarik atau kualitas produk? Keduanya menjadi acuan standar nilai harga. Sejauh mana pilihan anda dalam effesiensi terhadap produk tersebut, puas atau kecewa?

Cantik dan cerdas
Anugrah dan Amanah
Tidak perlu sombong
Juga rasa kecil hati

Cantik dan cerdas
Nilai dan Makna
Pertanyaan pada mata
Jawaban dari hati

Cantik dan cerdas
Rasa dan rasio
Dalam proses Cinta
Dari mata sampai hati

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Selasa, 16 Juni 2009

Lagak Orang Berpikir

Saya jamin jarang yang memperhatikan lagak ini karena dianggap hal biasa. Tapi percayakah anda lagak berpikir seseorang bisa mempengaruhi solusi sebuah masalah.

Sebelum masuk lagak orang berpikir, saya ingin memberikan sugesti terlebih dahulu (kebanyakan nonton film magic). Ketika anda merasa gatal misal kaki seksi anda, apa yang anda lakukan pertama kali? Menggaruk-garuk kaki anda bukan. Apakah hal tersebut memecahkan masalah? Ragu-ragu, tapi saya percaya hasilnya anda ingin menggaruk lebih lama lagi karena perasaan nyaman. Itulah hal refleks yang kadang kita tidak menyadarinya.

Sekarang apa yang dilakukan ketika masalah itu muncul dan apa makna dari lagak tersebut (ini hanyalah pendapat bukan melalui hasil survei).:

  • Tangan berada di daerah mata dan jidat: tidak percaya akan apa yang dilihatnya. Gara-gara kebanyakan nonton film yang tidak jelas (becanda).
  • Tangan berada di hidung: tidak percaya apa yang dicium atau dihirupnya. Mungkin kebanyakan dijalan alias mehirup polusi yang semakin menjadi.
  • Tangan berada di telinga: tidak percaya akan apa yang didengarnya.
  • Merokok atau makan permen: tidak percaya apa yang dirasakan.
  • Tangan di pelipis: berpikir dan buntu yang mungkin disebabkan berpikir terlalu jauh dan akhirnya puyeng sendiri.
  • Mata tertutup: berimajinasi untuk sesuatu hal yang sulit didapatkan (awang-awang).
  • Mata melihat ke atas: mengharapkan jawaban turun dari langit.
  • Mengusap-usap dengkul: otaknya ada di dengkul kali yah. Setidaknya lebih baik daripada tidak punya otak sama sekali.
Jadi gaya atau lagak berpikir seperti apa yang baik seperti:
  • Mengusap kepala, kemudian tangan seperti menarik segalanya keatas: menyebabkan terbukanya cakra ubun-ubun, mensinkronkan panca indra dan terbangunnya energi intelegensi yang luar biasa dan terpendam.
  • Jongkok, tangan mengepal di dagu, mata melihat kebawah (seperti Thinker): melihat permasalahan secara nyata, mempertajam indra dan berpikir secara seksama akan tindakan yang harus dilakukan sehingga indra dapat merasakan itu adalah hal yang baik, bermamfaat dan realitas.
"Berpikir jongkok tidak sama dengan otak jongkok"

Sekali lagi ini tidak berdasarkan survei hanyalah pendapat. Jadi maafkan jika ada kesalahan atau menyinggung.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi foto: http://www.ysk.com/photos/images/0202NYColumbiaThinker.jpg

Read More......

Sabtu, 13 Juni 2009

Diari Awal Semester 2009

Akhirnya, saya manusia gila tapi imut ini menulis diari. Alasan menulis diari awal semeser 2009, karena saya melewati kejadian-kejadian yang luar biasa dan tidak terduga sebelumnya yang membuat saya terkesan.

Hal pertama yang paling berkesan yaitu menjelajahi berbagai Universitas dengan tujuan yang beraneka. Tujuan ke Universitas itu antara lain numpang ngadem (janjian bertemu), numpang berguru (mencari sesuap ilmu), melihat presentasi (menerima dan berbagi ilmu), dan kuliah S3 di Universitas Indoneisa (UI) fakultas Teknik. Universitas yang saya kunjungi antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Bina Nusantara (UBINUS), Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Syah Kuala (UNSYIAH), Universitas Trisakti (USAKTI) dan Universitar Taruma Negara (UNTAR).

Bicara Universitas umumnya berbicara tentang kuliah. Hasil untuk perkuliahan semester ini, jujur tidak memenuhi harapan saya yaitu IP cumlaude karena semester ini adalah 3.72. Hal ini mungkin dikarenakan kelalaian yang saya lakukan alias tidak maksimal dalam belajar. Tapi apapun yang terjadi, saya harus berterima kasih kepada para dosen yang telah membimbing saya yaitu Ibu Poespawati, Pak Purnomo, Pak Harinaldi dan Ibu Isti. Bicara tentang kuliah, ada hal yang berkesan juga yaitu aku sekelas dengan dosen saya di UI yang pernah menjadi penguji skripsi pada S1 yaitu Pak Aries dan seketaris jurusan pada zaman saya S1 yaitu Pak Salman. Disamping itu saya juga berterima kasih kepada dosen-dosen yang mengajarkan secara khusus untuk persiapan studi ke Jepang (program S3 dengan beasiswa Monbukobushyo di FUKUI) yaitu Pak M.O.Tjia (ITB), Pak Marincan (UPH) dan Ibu Rinda (UBINUS).

Hal kedua yang ingin kuceritakan dan merupakan kejadian luar biasa yaitu ketidak beruntungan saya yang terjadi pada akhir Mei hingga awal Juni. Diawali dengan seseorang yang tidak dikenal meneror saya melalui handphone karena salah sangka, padahal sudah dibilang salah sambung. Dilanjutkan dengan raibnya kartu keanggotaan yang mana saya taruh di dompet. Ketiga handphone saya kecopetan di kendaraan umum (mikrolet) menuju Stasiun Kota padahal saya tahu pencopetnya tapi mereka beranggota banyak dan berakting (salah satu berlagak ayan dan yang lain mencopet). Akibatnya saya turun tanpa aksi karena memilih nyawa daripada harta. Ketidak beruntungan berlanjut dengan kartu ATM yang tertelan di mesin ATM padahal belum memasukan pin.

Kejadian diatas telah berlalu dan saya pelajari beberapa hal. Kebaikan kita pada kenyataan seringkali dibalas dengan keburukan dan kejahatan. Hati-hati dalam segala hal; ucapan, tindakan, hingga hal kecil yang bersifat pribadi. Semua hal yang terjadi biarkan berlalu sebagai sebuah pelajaran yang berharga (bersifat baik atau buruk).

Rawan dalam kehidupan bersosial, kepercayaan kepada teknologi modern; Pada kenyataan begitu sulit diprediksi dibandingkan dengan ramalan cuaca dan keadaan alam. Pastikan kewaspadaan dan kesiagaan selalu beserta kita.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Selasa, 09 Juni 2009

Free Thinker & Dewa Gila

Penjahat sadis atau pahlawan digabungkan dalam sebuah film adalah hal yang biasa. Orang aneh digabungkan, kemungkinan terbesar adalah tidak nyambung. Free thinker dan dewa gila, saya sebut orang aneh karena mereka adalah manusia langka dan tidak mengikuti jalan pemikiran manusia secara umum. tetapi dari sana justru orang kolot bisa terbuka matanya.

Ini hanya sebuah mimpi karena kebanyakan mikir dan sudah sedikit gila kali yah. Saya masuk dalam sebuah ruangan dan melihat 2 raksasa besar sedang tertawa terbahak-bahak. Saya tidak dapat menuliskan apa yang mereka bicarakan, melainkan apa yang saya ingat saja.

Free thinker (pemikir bebas) bukan seorang atheis dan juga bukan seorang fanatik yang fundamental melainkan seseorang yang berusaha mencari solusi dalam berdogma. Ia mengaku free thinker bukanlah sebagai pemberian nama saja tapi juga sebagai tanggung jawab. Hal ini disebabkan makna yang terkandung dalam kata free thinker. Free berarti terbuka dan menerima setiap cara pandang dalam berpendapat dan beragama; bertanggung jawab dan komitmen pada dirinya, serta menjalankannya dengan segenap hatinya bukan hanya dibibir. Thinker bermakna berpikir secara rasio, logika, akademis dan sistimatis; serta mempunyai nalar yang tinggi dalam mencari jawaban dan solusinya.

Dewa gila adalah manusia aneh dan penolong dalam suatu kekhususan tidak mau kalah. Pemberian nama dewa gila yang diterakan pada dirinya bukan sekedar julukan tapi kekuatan dari kata-kata tersebut. Dewa adalah penolong yang penuh dengan seni dan falsafah yaitu rasa aman yang manusiawi; dengan teknik dengan rasio keberhasilan yang terpercaya. Gila adalah yang terbaik dari yang terbaik dalam bidang akademis dan keilmuannya terutama untuk falsafah kehidupan dan cara penanggulangannya.

Dua sosok raksasa yang tidak mau kalah tapi saling menghargai, melanjutkan perbincangan dengan saling bercerita siapa tokoh panutannya. Tokoh yang jarang muncul dalam perbincangan, menurut saya.

Tokoh bagi free thinker adalah Da Du Mi Le Fu atau Maitreya dan Guan Shi Yin atau Avalokite. Alasannya karena Maitreya berprinsip pada kejujuran, kesederhanaan terhadap berbagai hal dan dijalankan dengan nyaman dan penuh kegairahan. Avalokite sebagai sosok yang memiliki jiwa kemanusiaan yang penuh welas asih.

Tokoh bagi dewa gila adalah Ki Lurah Semar dan Maha Dewi Sri. Ki Lurah Semar dipilih karena merupakan simbol kebenaran yang hakiki adalah jaminan untuk sebuah kemenangan dan keselamatan yang berdarah manusia. Maha Dewi Sri adalah berkah untuk kesejahteraan yang diberikan secara adil.

Aneh bin ajaib, tertawa mereka semakin besar, mengucapkan kata "thinker"," gila" dengan lantang sebagai kekaguman pada lawan bicaranya. Kedua raksasa tersebut berjabat tangan kemudian bersatu menjadi satu. Matanya melirik jauh dan berkata pada diriku yang mungil ini:

Hebat itu adalah tekun berlatih, giat belajar, berani berbeda, hasil karya bukan untuk pribadi, hati jiwa penuh akan kebahagiaan dalam kepuasan publik. Dalam hati selalu terucap "terima kasih Sang Hyang Tunggal karena telah melepas sebuah mata rantai yaitu belenggu kebodohan". Hebat bukan tebar pesona, penuh sensasi, rekayasa karya untuk kepentingan pribadi, penuh kesombongan, berdiri atas penderitaan orang lain yang bermakna janganlah terjerumus dalam sebuah panggung impian yang penuh akan kepalsuan dan ketamakan.

"Jalan dengan kepala tegak tanpa peduli akan rintangan.
Berlagak tanpa takut bayangan mengikutiya"

"Negara yang hebat berada
di tangan pemimpin yang jujur.
Pemimpin yang hebat
di tangan pelaksana yang arif
Siapakah tokoh pemimpin yang hebat
tentu yang jujur dan arif"

Bangun dengan badan yang basah kuyup karena keringatan. yang disebabkan ada kewajiban yang belum terselesaikan (belajar, belajar dan belajar) yang mana ditujukan untuk pemecahan jawaban yang penuh misteri di masa depan.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Catatan: foto diambil di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta 6 Juni 2009 dalam acara "Semarak 30 Semar"

Read More......

Kamis, 04 Juni 2009

Kegagalan Sebuah Reformasi

Cek dan ricek akan informasi yang keluar dari mulut "orang gila" dan yang saya pernah tulis dalam sebuah artikel "Era Baru Perang Negara". Seorang sahabat yang penasaran akhirnya mencari jawaban dan menjadi "orang gila" karena tidak percaya akan apa yang dipelajarinya.

"Orang gila" bukan berarti orang sakit jiwa tapi seseorang yang bisa mengeluarkan pendapat yang berbeda dari orang lain. Seperti saya.

Sebuah jawaban yang membuat sahabat saya menjadi "orang gila". Adakah jawaban akan masa depan yang membingungkan tentang reformasi? Sebuah kisah yang menjadikan Indonesia mengulang drama sejarah? Sebuah misteri yang berpaku pada buku "Zhan Guo Ce" dan "Dong Zhou Lie Guo Zhi" sebagai benda keramat, untuk kearifan bagi kaum eksklusif, elit, dan juga sebagai panduan kebijakan strategi di masa edan ini.

Ini adalah catatan sejarah tentang zaman keemasan yang paradoks antara kekacauan, kegalauan, kegairahan dan keterbukaan yang terjadi lebih kurang 500 tahun di negeri tirai bambu. Sejarah menuliskan terbaginya 2 periode di era zaman Dong Zhou yaitu periode Chun Qiu (SM770 - SM476) dan Zhan Guo (SM475 - SM 221) yang mana di setiap periodenya terbagi atas 2 fase. Fase-fase tersebut:

  • Fase ideologi (I) dimana ratusan filosof, yang terdiri dari 3 aliran dan 9 ajaran ideologi, saling bersahutan untuk memberikan pandangan-pandangannya. Para filosof tersebut antara lain Lao Zi, Kong Zi, Mo Zi, Guan Zi, Sun Zi, Wu Zi, dll.
  • Fase tokoh (II) adalah fase munculnya figur-figur yang berpengaruh. Figurnya antara lain Qi Huan Gong, Jin Wen Gong, Qin Mu Gong, Song Xiang Gong, Chu Zhuang Gon, dll.
  • Fase kukuatan (III) dimana 7 kekuatan negara otonom melakukan sebuah perubahan reformasi terhadap tata kenegaraannya. Di fasa ini, para pemikir dan pencetus reformasi banyak yang terasing, menjadi tumbal dan terbunuh sebagai akibat dari kebijakannya. Tokohnya antara lain Wu Qi, Shang Yang, Han Fei Zi, Li Si, dll.
  • Fase Koalisi (IV) yang saya definisikan sebagai sebuah era paradoks karena munculnya berbagai strategi politik koalisi negara. Perang dan koalisi antar negara tidak terelakan. Berbagai formasi koalisi (horisontal, vertikal, jauh dekat) dilakukan yang pada akhirnya dimenangkan oleh negara Qin dengan formasi jauh dekatnya. Tapi apa daya, negara Qin yang merupakan sebuah negara kesatuan dengan sistim tata negara sentralisasi, hanya dapat bertahan 15 tahun. Kelanjutan kisah sejarah adalah dinasti Han mengganti kedudukan Qin. Dengan mewariskan sistim tata negaranya.
Apa yang dimaksud dengan terulangnya sejarah dan masa depan yang membingungkan tentang reformasi? Jawabannya adalah 4 fase yang disebutkan diatas. Sebuah fase awal yaitu dari pemahaman akan ideologi, fase figur tokoh pemimpin hingga kekuatan organisasi dengan mengusung reformasi (perubahan) yang pada dasarnya penuh akan masalah dan tragedi. Pada akhirnya, melakukan berbagai strategi politik koalisi otoriter dan pragmatis demi kemenangan mutlak untuk kesatuan "bangsa dan negara". Apakah anda tidak merasakan ini sebagai pengulangan dari sejarah?

Akan tetapi berapa lamakah hal tersebut bertahan? Apakah berlanjut hingga generasi penerus?

"Sepanjang sejarah politik negara yang namanya revolusi, reformasi, pemberontakan, kudeta yang datang silih berganti; keadilan, kesejahteraan dan kemanusian yang masih saja langka di era zaman modern ini; apakah harus dibayar dengan harga mahal seperti tumbal reformasi? Sebenarnya harapan rakyat sangatlah mudah yaitu rasa aman, bisa bekerja dan bebas berpendapat untuk kehidupan yang manusiawi".

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Artikel Favorit dalam 1 minggu