Rama memiliki sosok bagaikan seorang pangeran karena memiliki ketampanan dan kecerdasan yang luar biasa. Meskipun memiliki berbagai kelebihan, Rama menjalani hidupnya dengan penuh kesederhanaan, apa adanya, dan sama rata alias tidak memandang latar belakang yang menyebabkan ia memiliki banyak sahabat.
Shinta seorang gadis yang juga merupakan bunga kampus karena cantik, cerdas, ramah dan mudah bergaul. Shinta adalah anak tunggal yang berasal dari keluarga akademis hendak melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Ketika hendak mempersiapkan diri untuk studi, ia teringat akan nasehat orang tuanya yang mengatakan sebaiknya Shinta memiliki calon pendamping terlebih dahulu karena ia akan menjadi kekuatan yang dinamis dalam hidup berkeluarga kelak.
Sebelum berlanjut dalam kisah ini, saya ingin memberitahu ini adalah cerita fiksi dan tak ada sangkut pautnya dengan cerita wayang Rama Shinta. Jadi bila ada kesamaan nama dan tempat mohon dimaafkan.
Dalam sebuah momentum yang tepat, Shinta mengundang Rama makan malam di sebuah cafe gaul. Rama yang merupakan sahabatnya menerima ajakan tersebut tanpa rasa curiga sehingga pertemuan mereka dapat berlansung.
Pada kesempatan ini Shinta datang terlebih dahulu ke tempat yang telah disepakati bersama. Hal ini dilakukan agar proses kepastian pasangan ini dapat memperoleh hasil yang maksimal. Ditunggunya Rama dan akhirnya datang juga, waktu kedatangan 10 menit lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Rama datang menggunakan baju yang longgar dan santai, dengan sepatu kulit hitam, kasual (dasar karet).
Impresi awal yang cukup menarik. Pakaian yang dikenakan menunjukan Rama sangat menghormati teman (setia kawan) dan orang lain, menghargai kesenangan individu (mengerti akan arti sebuah kehidupan), tidak suka terikat, tapi memiliki sifat keras kepala dan aneh. Sepatu menggambarkan sosok manusia yang penuh tanggung jawab, kerja keras, hidup dalam kenyataan, rasio, dan setiap langkah yang ditempuh penuh perhitungan.
Setelah Rama duduk di meja, Shinta memanggil pelayan untuk meminta daftar menu. Dilanjutkan dengan sebuah pertanyaan, "Rama, kamu hendak memesan apa?" Rama menjawab satu nasi goreng dan ice lemon tea. Kemudian dilanjutkan dengan pesanan Shinta. Selama menunggu pesanan mereka berbicara aneka hal, bahkan tawa ria kadangkala bermunculan. Benar-benar bagaikan layaknya sebuah pasangan.
Impresi kedua, makanan yang dipesan menunjukan Rama adalah sosok yang sederhana, mudah bergaul di masyarakat dan tidak mau merepotkan orang lain. Dalam pembicaraan ternyata terjadi proses untuk mengetahui jati diri Rama yaitu berasal dari tatapan matanya. Pada saat berbicara mata Rama tidak melihat orang lain (tidak liar) menginformasikan bahwa Rama adalah orang yang penuh akan konsentrasi, sama rata, setia, penuh pengertian dan saling menghormati.
Pelayan datang memberikan minuman dan makanan yang dipesan. Shinta yang penasaran bertanya kepada Rama, "kamu suka cappucino? mau mencoba nihhh (gelas disodorkan)? enak lohhh?" Rama menjawab, "suka, tapi tidak terima kasih. Saya sudah ada Ice lemon tea." Input ketiga telah didapat yaitu sifat jujur, polos dan tidak ada pendustaan terhadap pasangan.
Setelah selesai makan, pelayan datang dan kembali menawarkan berbagai makanan penutup yang berupa cake. Shinta bertanya kembali kepada Rama, "Apa yang hendak kamu pilih, Rama?" dan Rama menjawab cokelat Cake. Shinta yang mendengar jawaban itu, memberikan senyum karena pilihan Rama mengandung arti cinta yang penuh rasio dan kesepakatan.
Berlanjut keadaan menunggu. Shinta bertanya dengan setengah becanda," Rama, kamu sudah punya pilihan?" Rama menjawab, "belum, saya masih butuh konsentrasi, ruang, waktu dan belajar untuk mematangkan cipta, rasa, karsa dan karya."
Meskipun penilaian terhadap Rama bisa dianggap sempurna, Shinta masih penasaran akan jati diri Rama. Ditanyalah suatu hal, "Rama, bolehkah saya tahu, umumnya nomor pin yang kamu gunakan berdasarkan apa? Nomor identitas, tanggal lahir, nomor khusus (kesenangan), nomor misterius (siapapun tidak mengetahuinya) atau nomor spontan (yang terpikir saat itu)?" Rama menjawab dengan mudah, "Hari Kemerdekaan."
Maknanya, anggap saja sebuah misteri. Kelanjutannya Shinta memegang erat Rama dan berkata "I Love U" dan Rama mencium kening Shinta dan menjawab, "Shinta, kamu adalah sahabat yang mengagumkan."
Psikologis percintaan Rama Shinta telah berakhir dan kelanjutan cerita terserah pada anda (pembaca).
Kekasih, sahabat, kawan yang mengagumkan, membanggakan, dan membahagiakan; timbul dari perasaan diri kita sendiri yang dilandasi dari kasih, cinta dan pengabdian.
Enjoy, peace and love from Sukra.
Referensi photo:
http://lagaligo.com/stores/images/Ramashinta.jpg
Doa yang Indah
8 bulan yang lalu
24 comments:
Nice touch, cover banyak aspek modern dalam nuansa Rama & Shinta.
mang kl nyang namanya cinte
kagak ade matinye huh...^^
gag ngertiii....
hahahaha
Weuwww..
No Comment dah.. But U Follow Me Toh..??? (xixixiii...)
Hmmm.. sastrawan juga trnyata cuyyy..
Muantaaaabbbbbh... Nice posting cuyyy...
rama itu baik banget.....
sama kaya gw (hoek..)
rama bagaikan diri anda sendiri?, dan siapa shinta?
wah, kalau mencari jati diri dan kepribadian melalui PIN, hmm...gawat nih....
wew, cinta di dunia ini memang sangat aneh & misterius.., layaknya jalangkung..
datang tak dijemput pulang tak diantar..!!
wah wah..ada bakat jadi penulis..hehe, bagus juga...Keep it up
Wah... bahasanya benar2 bagus. Membutuhkan wawasan luas untuk memahami. Berarti yang buat pasti penulis berbakat.
wahhh sipp nich....
memang kisah yang mengesankan,banyak makna di dalamnya...
hmm sungguh pasangan yang harmonis....
jadi ngiri nihc...
heheh
wiss bagus banget nie ceritanya...
sungguh pasangan yang serasi...
di tunggu kunjungan baliknya... hehe
nice podign
Nice touch,
nise blog
herbal kanker paru2
kisah yang kren
lanjutkan artikelnya bro
herbal radang paru2
herbal lupus xamthone
tq bgt blognya
mantab bgt kawan lnjtkan
Mantap banget gan artikelnya. . Update terus ya Informasi terbarunya
salam sehat & terimakasih
Posting Komentar