Kamis, 24 Januari 2008

"Maaf" Tiada dalam Kamus

Pertama kali kuingin bertanya pada diri kalian masing-masing kapan terakhir anda mengatakan maaf? Kepada siapakah anda mengucapkan kata maaf tersebut?

Percaya atau tidak percaya mungkin sudah lupa dalam ingatan kapan terakhir, kepada siapa dan apa kesalahan dirimu. Betul nda? Hal ini dikarenakan sikap manusia yang selalu ingin menang sendiri, tak mau mendengarkan pendapat orang lain, dan merasa dirinya selalu benar.

Contoh1: Bila X (teman bermain Y) mengeluarkan pernyataan dan tidak sesuai dengan hati nurani maka Y akan memotong pembicaraannya sebelum pernyataan yang diucapkan selesai dan biasanya dengan suara yang lebih besar. Tanpa disadari pemotongan pembicaraan bagaikan mengatakan bahwa pernyataan yang akan dikeluarkan adalah salah, sehingga X akan memotong pembicaraan Y dan mungkin dengan suara yang lebih keras lagi. Padahal pernyataan itu mungkin saja sebuah nasihat atau menunjukan kesalahan yang dilakukan Y.

Contoh2: Bila ada kejadian tertentu yang menyebabkan Z melakukan kesalahan. Maka pada saat Z diminta pernyataan akan kesalahan yang diperbuat, jawabannya adalah hal ini diakibatkan karena si P melakukan xxxx atau sebelum diminta pernyataan maka Z keluar dengan wajah marah dan merasa bahwa orang yang menanggung kesalahan Z adalah kamu.

Dari kedua contoh diatas sering kali ditemukan di kehidupan sehari-hari yang mana menunjukan bahwa orang sering kali merasa dirinya selalu benar dan kadang kala tak mau mendengar pendapat karena merasa pendapat orang lain adalah tidak berguna dan salah. Bila dilihat dari kedua kasus diatas mungkin si Y atau Z hanya mungkin akan menggunakan kata maaf kapada orang yang lebih berkuasa daripada diri mereka atau ketika mereka sudah tidak ada alasan untuk mengelak dari kesalahan yang mereka perbuat.

Benar atau salah aku tidak tahu. Tapi ini adalah kenyataan yang sering ditemukan di masyarakat yang berarti masyarakat ini sudah sakit ,tak tahu malu lagi dan "maaf tidak ada dalam kamus" lagi.


Enjoy, peace and love from me

referensi photo:
http://www.onlinegallery.ro/images/theatre/slices/Sorry_01.jpg

Related Posts by Categories



0 comments:

Artikel Favorit dalam 1 minggu