Negeriku yang indah pesona,subur makmur,aman nyaman,kaya raya juga dengan budaya kultur tata krama tinggi, Terakhir ini peristiwa-peristiwa telah mengoyak jiwa batin kebangsaanku oleh ulah segelintir manusia yang sombong ,tamak, bodoh dengan skenario kebohongan publik demi citra diri dan kekuasaan. Inilah cermin yang tertera,moral kejujuran telah runtuh
Bang Genphot (nama samaran) mencoba cari kata jujur “Cheng” dalam “Hanyu” berpendapat “Cheng” adalah ucapan yang menjadi kenyataan. Kejujuran “Cheng Dao” yaitu sebuah tindakan kebajikan yang adil dan berani dalam menjalankan amanah kehidupan manusia bermoral ,yang menjadi panutan bagi generasi temurunnya
Bang Genphot dengan ini mencoba menuturkan secara bebas dan sempit Bab 54 kitab Dao De Jing ( Laozi 580SM ~500SM ), dalam pemahaman kejujuran seperti berikut :
Kejujuran:
Yang terbangun teguh tak tergoyah
Yang tergenggam erat tak terlepas
Terbinalah kebajikan
Yang terlestari tumbuh termurun
Kejujuran
Dibangun dalam diriku
Menjadi kebenaran dan keberanian
Dibangun dalam keluargaku
Menjadi kelimpahan dan keharmonisan
Dibangun dalam desaku
Menjadi bersemi dan tubuh subur
Dibangun dalam negeriku
Menjadi keberkembang dan kuat makmur
Dibangun dalam rakyatku
Menjadi kebersamaan dan adil sejahtera
Oh, ini sebuah kecerminan
Yang tertera di diriku
Menjadi nilai orang lain
Yang terlihat di keluargaku
Merjadi contoh keluarga lain
Yang terpandang di kampungku
menjadi gambar kampung lain
Yang terkesan di negeriku
menjadi banding negeri lain
Yang terasa di rakyatku
Menjadi kekuatan semesta
Oh, ini sebuah cermin
Kehidupan anak manusia
Kejujuran dalam kebajikan
Kejujuran dalam keaklakan
Seorang anak manusia mempunyai kewajiban mengetahui makna dan arti kehidupan yang sebenarnya dengan mengenal jatidiri dalam “kejujuran”.
Kejujuran adalah kunci untuk membuka pintu mengenal dirimu sebelum mengenal tuhanmu.
Seorang anak bangsa menemukan jatidirinya dalam kejujuran”Cheng Dao” maka akan merasakan kebenaran dan keadilan masing terdapat disisinya.
Jumat, 04 November 2011
Kejujuran Cheng Dao
Kamis, 03 November 2011
Bisikan Kapak Batu
Kapak Batu (Gigi Geledek) terdiri dari beragam jenis yakni kapak genggam, kapak lonjong, beliung persegi, belincung berpunggung. Ini merupakan senjata dan peralatan manusia Prasejarah (zaman Batu)dalam beradaptasi terhadap lingkungan kehidupannya. Proses panjang perkembangan awal keajaiban sejarah budaya manusia dalam perjalanan evolusi di zaman batu mencakup ,
1.Periode Zaman Batu Paleolitik (2 juta – 25.000 th)
2.Periode Zaman Batu Mesolitik (25.000 – 10.000 th)
3.Periode Zaman Batu Neolitik(10.000 –5.000 th)
Manusia Prasejarah dipaparan Sunda umumnya menggunakan kapak batu dari jenis Rijang dan Kalsedon, yang mencatat proses mata rantai perjalanan sejarah evolusi zaman Batu dalam kehidupan nyata dimasa silam.
Batu Rijang (Batu Api), dalam bahasa keren disebut “ Chert”, “ Flint” adalah batuan endapan (sedimen) Silika Kriptokritalin dengan permukaan licin dan umumnya ditemukan dalam bentuk nodul pada bantalan endapan gamping (Limestone) yaitu kapur, lahar, serta batuan endapan laut dalam yang didasari isi kandungan fosil(seperti plankton) di zaman Pratesier (80 - 60juta th) atau batuan kuarsa dari perselingan bentuk Silika dari kekusaman Kalsedon pada batuan Karbonat.
Batu Rijang pada umumnya berwarna kelabu, biru, hitam dan coklat tua kemerahan dikarenakan faktor perselingan endapan dari warna batu gamping, lempung, atau lanau oleh fosilan yang terkandung unsur Fe .Batu tersebut dapat menyerupai Batu Jasper.
Batu dan batuan telah menjadi bagian yang mengikat kehidupan budaya manusia. Prosesnya berkembang maju menjadi cikal bakal alur berpikir suatu falsafah yang disebut “Shi Dao” ,“ Jalan Batu”, “Stone way” dari bentuk budaya bangsa klasik di dunia seperti budaya “ Tanya Batu”, “Renung Batu”, dan “ Jadi Batu”, sebagai bentuk aktualisasi jati diri manusia terhadap keholistikan hidup di alam semesta.
Budaya penganut pemikiran “Jalan Batu” yang disenyawakan menjadi bagian hidup “Ilmu Slamet”, “Ngelmu Batin meneropong keberadaan kondisi alam, sosial, serta manusia dalam mencari solusi konsep keselamatan, kedinamisan, keseimbangan, kekekalan, sebagai mata rantai kehidupan. Demikian juga penerapan nilai hidup sehat jiwa dan raga serta terapinya.
Artikel Favorit dalam 1 minggu
-
INTERNATIONAL PUBLICATION Ali Khumaeni, Zener Sukra Lie , Yong Inn Lee, Kazuyoshi Kurihara, Koo Hendrik Kurniawan, Ken-ichi Fukum...
-
Xiao Bai Ge (Merpati putih) adalah seorang wanita keturunan Tionghua. Berbintang Libra, bershio macan, dan tahun ini (2010) genap berusia 60...
-
Dari mana asal manusia? Jawaban yang pasti adalah dari rahim ibu. Hihihi. Dari mana asal manusia purba? Kusendiri tak yakin, kata orang manu...
-
Telah lama saya menghilang. Dan inilah momen yang terbaik saya untuk kembali ke dunia blog ini. Sebagai hadiah untuk ajang kembalinya diri s...
-
Apa sih? Dari tadi kamu lihatin aku terus. Keluh Ero kepada Ilu. Gpp. Aku hanya penasaran akan cerita sahabat Jepangku yang bernama Higashi...
-
Kriinnngggg......... Weker berbunyi dan menunjukan pukul 4 pagi, Ujang Mimpi bangun dari tidur yang nyenyak dan bersiap untuk mengantarkan ...
-
Di sebuah ruang tunggu terdapat 2 manusia , saya sebut si cantik dan si cerdas. Si cerdas berharap suasana yang membosankan tersebut cair hi...
-
Manusia Berhadapan antara Lahir ,hidup dan mati Manusia 30% merata hidup Singkat, panjang dan tragedi Tragedi Mati sebelum waktu Terjerumus ...