"Jika kamu percaya akan kemampuanmu, maka kamu akan berhasil"
Ini adalah sebuah pernyataan klasik yang mudah untuk dilakukan tapi sulit untuk direalisasikannya. Hal ini dikarenakan kondisi masyarakat yang terus menanamkan ketidak percayaan kepada apapun termasuk diri kita sendiri.
Percaya pada diri sendiri, menurut saya sudah banyak yang menceritakan hal tersebut baik dalam seminar-seminar yang diisi oleh para motivator atau buku-buku pengembangan diri. Jadi pada kesempatan ini saya hanya ingin memberikan contoh rasa percaya kepada hal yang lain yang tentu akan menjadi kesuksesan dalam skala yang lebih besar.
Seorang paneliti dan pengajar (assistant professor) asal Indonesia di Jepang bernama Khoirul Anwar berhasil mengembangkan teknik baru yang salah satunya untuk sistem telekomunikasi 4G. Ini adalah sebuah kenyataan yang pada awalnya dianggap mustahil yaitu sebuah sistem yang sangat sederhana tetapi mampu mengalahkan sebuah sistem yang super. Gambaran sederhananya, sistem super ini dapat mengingat kejadian error hingga 11 tahun, sedangkan sistem sederhana hanya mampu mengingat error 1 minggu lalu. Secara logika sistem super akan lebih baik, karena akan mampu mengoreksi error lebih banyak karena ingatannya yang kuat sampai 11 tahun. Tetapi kenyataanya ia dapat dikalahkan oleh sistem yang hanya mengingat kejadian error 1 minggu yang lalu. Jawabannya adalah karena sistem sederhana tadi menerapkan pertukaran rasa saling percaya di antara komponennya yang diwujudkan dengan dengan nilai log-likelihood ratio. Dalam setiap proses pertukaran, nilai ini selalu naik/membaik. Hal ini membuat sistem sederhana tadi tidak perlu mengeluarkan energi yang besar untuk sebuah hasil yang mendekati sempurna.
Contoh kedua adalah sikap orang jepang ketika menghadapi sebuah kondisi yang saya namakan "Jepang tenggelam" yaitu tidak panik. Rasa aneh, bagaimana orang-orang Jepang bisa begitu tenangnya dalam menghadapi berbagai bencana yang dimulai dari gempa, tsunami dan meledaknya PLTN. Sedangkan warga asing yang berada di Jepang kepanikannya sudah luar biasa hebatnya meskipun jarak dari pusat bencana sudah lebih dari ratusan kilometer. Jawabannya adalah karena mereka percaya kepada pemerintahannya dan mereka juga percaya bahwa pemerintahan akan melakukan yang terbaik dan selalu memikirkan rakyatnya.
Dari contoh kedua, saya menyadari betul apa yang menjadi perbedaan bagi warga yang percaya kepada pemerintahan dan warga yang percaya kepada berita yang pada umumnya hanya melebai-lebaikan (membesar-besarkan) sebuah masalah. Jujur saya termasuk orang yang panik pada saat terjadinya "Jepang Tenggelam" tapi saya berusaha untuk tidak panik karena yang saya lihat adalah data bukan berita.
Sebuah negara yang kokoh akan menjadi rapuh meskipun KKN tidak ada didalamnya. Penyebabnya adalah ketidak percayaan masyarakat kepada pemerintahannya yang notabene karena masyarakat hanya bisa menyampaikan hal yang negatif (bukan hal yang positif) dan kemudian dibesar-besarkan. Bagaimana jika hal yang disampaikan adalah hal yang positifnya saja?
Contoh ketiga adalah misi bunuh diri pekerja reaktor nuklir. Mereka adalah manusia biasa yang mana rela mengorbankan hidupnya untuk orang lain. Cerita selanjutnya, saya percaya anda sudah tahu apa yang ingin saya sampaikan.
Believe that no matter what happens, you have the power to prevail.
Believe that everyone has the power to be good at heart.
Believe that no matter who you are or where you’re from- everyone is unique
Believe that if you think you can, you can- but if you think you can’t, you won’t.
Believe that evil does exist in many forms, but all can be overcome.
Believe that your personal values can never be taken from you
Believe that one smile can save a life
Believe that the unbelievable happens everyday
Believe that as long as you believe in yourself- anything is possible
Percaya adalah sebuah kekuatan untuk mengubah dunia ini menjadi lebih baik. Mulailah percaya pada diri sendiri, kepada sahabat, orang lain dan seterusnya.
Enjoy, peace and love from Sukra.
Referensi
Read More......