Kompleks pecandian atau situs Batujaya yang merupakan bangunan stupa diperkirakan berasal dari abad ke-4 (Borobudur dari abad ke 9). Dimana kompleks pecandian yang ditemukan pada tahun 1984 oleh tim arkeolog Fakultas Sastra Universitas Indonesia akan dijadikan pusat perayaan waisak 2008 untuk Jawa Barat. Situs yang dalam perjalanan kurang lebih 1 jam dari pintu gerbang tol Karawang Barat dengan mobil, diperkirakan terdapat 24 buah candi antara lain 13 candi di desa Segaran dan 11 candi di desa Tegaljaya, Karawang.
Dalam kesempatan ini saya berkunjung ke Candi Jiwa dan Candi Blandongan. Candi-candi ini memiliki keunikan yaitu letaknya yang berada di tengah-tengah persawahan dan bahan-bahan penyusun candi. Bahan penyusun candi terdiri dari 3 bahan yaitu batu andesit untuk bagian bawah candi, batu bata untuk badan candi dan batuan kecil yang direkatkan dengan lapisan putih (stuko) untuk ornamen atap. Disini mematahkan mitos bahwa candi dengan batu bata merupakan candi yang berumur relatif muda daripada candi dengan batuan andesit.
Candi Jiwa bila dilihat tampak biasa saja tapi jika dibayangkan maka akan takjub anda. Struktur bagian atas candi ini membentuk mandala bunga teratai dan bagian tengahnya terdapat struktur melingkar sebagai tempat stupa. Candi ini tidak memiliki tangga sehingga bila dibayangkan adanya arca budha duduk di atas bunga teratai yang sedang mekar dan terapung di atas air. Btw nama candi ini diperoleh karena setiap kali penduduk menambatkan binatang ternak di atas reruntuhan candi, ternak tersebut meninggal. Hihihihi.
Alkisah dari catatan tak lengkap dari Tiongkok. Pada tahun 414 seorang biksu dari China yang bernama Fa Shien mengunjungi Pulau Jawa dan menyatakan bahwa rakyat di Jawa Barat telah menganut agama kepercayaan, Hindu, dan Budha. Bukti nyata situs Cibuaya unsur agama Hindu dan situs Batujaya unsur agama Budha. Dalam catatan juga ada penuturan seorang pangeran (mungkin dari India atau Khasmir atau Srilanka) yang menjadi biksu bernama Qiu Na Ba Mo (Gunavarman) menyebarkan ajarannya di Pantai Utara Jawa Barat dan menasbihkan raja, permaisuri dan rakyatnya untuk berlindung kepada TriRatna
Candi Blandongan adalah candi utama karena ukuran candi yang besar dan memiliki 4 pintu masuk di keempat sisinya. Nama candi ini diambil dari dialek masyarakat setempat yang mana Blandongan memiliki arti tempat peristirahatan. Di selasar bangunan sekitarnya ditemukan Viotive Tablet (Tsa Tsa) dari bahan tanah liat yang terdapat relief yang ada kaitannya dengan cerita Saraswati.
Sekian dulu ceritanya. Sebagai informasi tambahan di daerah Rengasdengklok ada sebuah tugu yang dibangun untuk memperingati kejadian penculikan Soekarno karena tanpa peristiwa tersebut mungkin negara ini tidak merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Enjoy, peace and love.
Doa yang Indah
7 bulan yang lalu
13 comments:
mas,..
kalau aku ndak setuju dengan mitos bahwa candi dengan batu bata merupakan candi yang berumur relatif muda daripada candi dengan batuan andesit.
menurut saya, penggunaa bahan adalah bentuk adaptasi manusia indonesia terhadap lingkungannya.
banyak candi di jawa tengah dengan bahan andesit karena ketersedian bahan yang melimbah (dekat gunung berapi).
itu menurut saya lho...
Salam untuk anda.
saya ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai Candi yang telah anda kunjungi.
apakah anda memiliki catatan yang lebih lengkap mengenai candi tersebut atau dimana saya bisa menemukan informasi lebih mengenai candi tersebut.
Salam dari SAya
Robin Liynsen Viriyaputra
kalau anda memiliki informasi bisa menghubungi saya di email r.viriyaputra@gmail.com
Thanks.
Robin Liynsen Viriyaputra
Menarik sekali,
Boleh nggak ya saya tau referensi yang menyatakan bahwa candi Jiwa adalah candi bagi Buddha Theravada? karena berdasarkan disertasi Hasan Djafar, diidentifikasi bahwa candi tersebut bercirikan Mahayana. kalau ada referensi atau data valid berhubungan dengan post anda, boleh dhong..
Terima kasih
kirain borobudur candi tertus di indo gsn
menarik banget ceritanya mas
udah ketauan sih bro dari bentuk bangunannya.
lah gua kira borobudur udah paling tua banget, ternyata ada yg lebih tua lagi
lah gua kira borobudur udah paling tua banget, ternyata ada yg lebih tua lagi
gua bareng denger nih candi, brarti wawasan gua kurang tentang candi
artikel yang bermnfaat.. banyak wawasan yg baru bisa ya dapat di atikel ini. terus maju gan!
This blog very nice, gan..
Menarik sekali,
Boleh nggak ya saya tau referensi yang menyatakan bahwa candi Jiwa adalah candi bagi Buddha Theravada? karena berdasarkan disertasi Hasan Djafar, diidentifikasi bahwa candi tersebut bercirikan Mahayana. kalau ada referensi atau data valid berhubungan dengan post anda.
Terima kasih
Posting Komentar