Sosok unik, istimewa, ramah dan membantu siapa saja yang menggunakannya, Gracilaria si rumput laut. Kehidupan sebagai fitobentos menjadikan diri Gracilaria unik. Fitobentos diambil dari bahasa Yunani dimana fito berarti tumbuhan dan bentos berarti kedalaman laut dimana bentos digunakan untuk makhluk yang hidup melekat di laut yang dalam.
Gracilaria si rumput laut yang berada di kelas Rhodophyceae memiliki nilai ekonomis disamping rumput laut lainnya seperti Caloglosa, Eucheuma, Gelidium, Gelidiopsis, Hypnea, Sargassum, dan Turbinaria. Btw kelas-kelas rumput laut antara lain Chlorophyceae (ganggang hijau), Cyanophyceae (ganggang biru-hijau), Phaeophyceae (ganggang coklat) dan Rhodophyceae (ganggang merah).
Jika anda bukan pakarnya sebaiknya lewatkan paragraf tentang keistimewaan dari Gracilaria ini. Keistimewaan Gracilaria yaitu kandungan pada agarnya dimana mengandung Galactose, 6-0-Methygalactose, 3,6-Anhydrogalactose, R-phycoerythrin, Borid Acid, Eicosapentaenoic Acid, Arachidonic Acid, Sulfated Proteoglycan dan Prostagladin. Bingung khan.....
Ramahnya Gracilaria dikarenakan si rumput laut ini memiliki serat makanan (dietry fiber) yang tinggi. Serat ini sangat bermamfaat untuk menjaga keseimbangan pola makan. Pola makan tidak sehat menyebabkan berat badan, sembelit, kadar gula dan lemak tubuh yang berlebihan. Dalam penelitian akan bubuk instan dari Gracilaria oleh K. Kagawa dari FUKUI university, Jepang dan K.H. Kurniawan dari MMM Research Centre, Jakarta menyatakan bahwa kandungan bubuk instan ini memiliki kadar kalsium 4 kali dari bubuk susu sapi. Informasi lain dari hasil penelitian ini yaitu kadar Ca > Mg dan memiliki kandungan Fe, Na, K, Mn, S, Si, P,Cl, dll.
Gracilaria yang dalam literatur tumbuhan obat China disebut Long Xu Cai memiliki rasa asin, manis, bersifat dingin dan tidak beracun. Khasiat dari Gracilaria antara lain menurunkan demam, panas dalam, peluruh kencing, peluruh dahak, pencahar dalam proses pencernaan, merawat lambung, anti disentri, pelembut, peluruh gumpalan keras atau benjolan terutama bagian leher, anti tumor dll.
Itulah jawaban dari para ahli farmasi, gizi, herbalis tentang Gracilaria si rumput laut. Inikah makanan kesehatan unggulan Indonesia dan dunia abad ke 21? Mengingat Indonesia terdapat lebih kurang 780 species alga yang merupakan 8.6% dari species di dunia.
Akhir kata maaf jika informasi yang diberian kurang akurat dan sulit dicerna karena sulitnya membuat artikel dimana bukan bidangku dan bersifat ilmiah. Jadi ditunggu koreksi dan masukannya. Enjoy, peace, and love.
Referensi:
"Zhon Hoa Ben Cao" Shang Hai Ke Xue Ji Shu Chu Ban She, 1999
http://seaweed.ucg.ie/webpictures/gragra.jpg
Doa yang Indah
7 bulan yang lalu
5 comments:
Masih banyak kekayaan di dasar laut yang bisa memberikan manfaat yg besar bagi kita, tidak hanya rumput laut saja. Tapi yang perlu kita perhatikan adalah kelestarian hidup mahluk2 yang ada di dasar laut yang akhir2 ini banyak yang sudah terkontaminasi & tercemar yang semua itu karena kelalaian manusia.
Gracilaria ini saat ini sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat di pesisir pantai di Sulsel maupun Jawa. Hasilnya jelas sangat baik untuk menambah pendapatan masayarakat tersebut. Bahkan sudah membantu pengelola maupun pemilik tambak tersebut bisa menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke SMA dan banyak juga bahkan sampai ke universitas. Bukan hanya itu saja, banyak juga sudah ke tanah suci karena hasil dari rumput laut.
Banyak sudah kita menggunakan kata "kekayaan alam" di Indonesia sehingga kata "kaya" itulah sering membuat masyarakat Indonesia lebih bersifat menguras "kekayaan". namanya kaya, ya pasti banyak toh dan tidak ada masalah persediaannya atau jumlah "kekayaan' tersebut. Untuk menjaga kelestarian alam, semua pihak ikut bertanggung jawab dan pemerintahlah yang paling bertanggung jawab apalagi diharapkan penduduk Indonesia membayar pajak tapi tidak banyak fasilitas umum yang betul betul bisa dimanfaatkan umum.
Apabila berkembangnya budidaya rumput laut Gracilaria ini di tambak sehingga bisa membuat si pembudidaya merasakan bahwa budidaya itu lebih menjamin "kelestarian" dapur dan hasilnya lebih pasti daripada hanya mengambil dari alam, maka mereka akan belajar dari ilmu budidaya, bukan dari berita bahwa Indonesia sangat kaya alamnya. yang diajarkan dalam budidaya Gracilaria bukan hanya ilmu menanam rumput laut tersebut, tetapi banyak sekali hal-hal lain yang diajarkan kepada masyarakat pesisir pantai. Buidaya hasil laut maupun hasil bumi akan menjadi suatu keharusan untuk menjaga ketersediaan produk tersebut dan mudah-mudahan kelestarian mahluk hidup di laut akan lebih terjaga.
Bubuk instan yang dihasilkan dari Gracilaria namanya agar-agar. Dikenal di Jepang dengan nama "Kanten" yang artinya udara dingin karena dulu hanya bisa dihasilkan pada musim dingin (harus ditempat yang bersalju). Di Jepang sudah lebih 350 tahun memanfaatkan hasil dari laut ini karena diketahui rumput laut mengandung mineral yang terlengkap karena habitatnya. Di Indonesia juga sudah hampir 100 tahun konsumsi agar-agar ini sebagai makanan pencuci mulut saja. Tetapi dengan perkembangan zaman dan pengetahuan masyarakat akan manfaat hasil dari laut ini, makin banyak yang konsumsi makanan ini karena manfaat serat yang dikandungnya.
Melihat manfaat dari hasil olahan dan hasil yang dirasakan masyarakat kita di pesisir pantai, khususnya tambak, maka penting sekali pemerintah terus mendukung program budidaya, baik di laut maupun di darat (untuk tanaman darat) sehingga lebih banyak masyarakat pendapatannya bertambah tanpa harus banyak libur massal.
article is very good, i like
artikel yang sangat bagus min.. topiknya bermanfaat banget
thanks ya
Posting Komentar