Jumat, 19 September 2008

Masali Berguru ke Negeri China (Masali 1)

Ini adalah sebuah rahasia yang dibuka dengan resiko. Hal ini terjadi karena keengganan manusia untuk mencari tahu dan ketakutan akan sesuatu yang benar. Beruntunglah ada Masali (nama samaran) yang berani membuka rahasia tersebut. Masali adalah gabungan dari Mas (Jawa), Ali (Arab) dan Sa Li memiliki arti manusia penuh kesopanan. Keren khan pilihan saya.

Masali yang terpelajar pergi ke China untuk belajar bahasa, budaya dan studi perbandingan. Masali juga melihat kehidupan politik, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan yang paradox di ex negeri bambu. Masali kembali dan berbagi kisah, ilmu kepada sahabat-sahabatnya tentang apa yang dilihat dan dipelajari disana, yang tentu merupakan sesuatu yang menakjubkan.

Catatan: negeri tirai bambu bukan karena China terkenal akan binatang panda, tapi karena China adalah suatu negara tertutup dari pengaruh luar.

Masali bercerita:

Negara China diproklamasikan pada 1 Oktober 1949 disebut Zhong Guo oleh rakyatnya, yang mana merupakan kependekan dari Zhong Hua Ren Ming Gong He Guo. Rakyatnya disebut Zhong Guo ren dengan bahasa Han Yu dan huruf Han Zi. Sebagai informasi, Han Yu terdiri dari 7 logat daerah dan yang digunakan sebagai bahasa resmi adalah logat utara.

Orang China yang tinggal di luar negaranya dengan status warga negara tempat ia tinggal, menyebut negaranya Zhong Guo, dirinya adalah Hua ren, bahasa yang dipakai Hua Yu dengan huruf Zhong Wen. Sedangkan untuk orang yang lebih tua (mungkin generasi 1930-an), menyebut negaranya adalah Tang Shan, dirinya adalah Tang ren, dan bahasa Zheng Yin (Pu Tong Hua). Tempat berkumpulnya komuntitas China disebut Tang Ren Jie (China town).

Kepala saya mulai mengolah informasi tersebut. Masali melanjukan:

Jika itu dari kacamata warga China bagaimana dengan kacamata asing? Dalam bahasa Inggris China disebut dengan "The People's Republic of China" (PRC) dengan rakyatnya disebut dengan Chinese, bahasa Mandarin dan huruf Mandarin.

China dalam bahasa Inggris memiliki arti porselen. Bagaimana bisa? Konon pada ±220 SM China dipersatukan pertama kali oleh dinasti Qin, sehingga ketika orang barat melihat porselen selalu menyebut Qin-A (diingat negara asalnya). Sehingga menyebabkan nama porselen dan negara adalah sama yaitu China.

Mandarin dapat diurai menjadi Man Da Ren, yang memiliki arti pejabat Manzu (dinasti Qing). Mandarin yang dipersepsikan oleh barat, bila ditelusuri ternyata berasal dari abad ke 17, yang merupakan masa-masa terjadinya hubungan antar negara. Karena berhubungan dengan pejabat Qing, mereka menganggap bahasa resmi China ialah mandarin (bahasa pejabat Qing), yang mana bahasa mayoritas orang China adalah bahasa yang digunakan oleh suku Han.

Rasa tidak percaya mulai merasuki tubuh saya, dan Masali melanjutkan kembali:

Untuk Indonesia, bukan Republik Rakyat Cina / China (RRC) melainkan seyogyanya disebut Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Bukan Cina sebutan untuk orangnya melainkan Tionghoa. Bahasanya adalah Tionghoa dengan huruf Tionghoa. Diceritakan, bahwa pada awalnya (sebelum abad 20) disebut Tjina, tetapi setelah itu timbul rasa nasionalis dari orang-orang peranakan. Mereka tidak mau lagi disebut Tjina karena dianggap sebagai penghinaan yang umumnya dilakukan oleh orang-orang barat. Salah satu bukti rasa nasionalis yaitu dengan munculnya organisasi Tionghoa Hwee Koan (1900). Bukti lainnya, pada peristiwa sumpah pemuda ada wakil delegasi yang menyatakan diri Jong Tionghoa. Pada tahun 1930 didirikan partai Tionghoa Indonesia. Sebutan Tionghoa itu sendiri muncul dari logat Hok Kian, karena pada masa itu penduduk Tionghoa peranakan di Indonesia mayoritas dari Fu Jian.

Kenapa masyarakat saat ini lebih mengenal Cina / China? Pada 15 Agustus 1950, terjadi hubungan diplomat dengan saling mengirim duta besarnya, dengan status negara RRT. Setelah terjadinya peristiwa G-30-S/PKI era Soeharto yang anti Komunis dan Tiongkok menyebabkan pembekuan dan putusnya hubungan diplomat dan kembali menggunakan istilah Tjina atau Cina(digunakan era penjajah Belanda). Setelah terjadi hubungan diplomat kembali, akibat kurang tegas, kurang informasi dan masalah politik, bukan masalah bahasa maka sampai saat ini masyarakat masih lebih mengenal Cina/ China. Informasi lebih lanjut hubungi kedutaan Zhong Guo (bingung saya pakai yang mana).

Sebelum Masali pulang, ia memberikan beberapa bingkisan kepada gurunya antara lain porselen kerbau dengan manusia diatasnya dan berwarna putih. Masali mengatakan itu adalah suatu simbolis yang menyatakan sebagai negara pertanian yang kuat dan semuanya diperuntukan kepada rakyat, dan dari arti tulisannya niu (kerbau, sapi, banteng) dan tu (tanah) bila digabungkan akan menjadi tulisan sheng yang berarti kehidupan.

Satu hal lagi yang menarik. Di negeri Tiongkok terkenal dengan teriakan pemberi semangat:

Zhong Guo jia you
Zhong Guo zui niu

Btw, untuk yang terakhir jangan diterjemahkan bebas dengan bahasa Indonesia yah. Nanti salah mengartikannya.

Terkagum saya akan informasi ini, sebuah rahasia yang dibuka dengan resiko.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo:
F Widayanto, N Kobayashi,"Indonesia Porcelain Figurines", Kharisma Porselen, Indonesia, 2007.

Related Posts by Categories



1 comments:

imran rusli mengatakan...

makasi sukra, saya mulai belajar ethnografi Cina, jadi artinya poerselen toh? terus kenapa dianggap menghina atau merendahkan? kan sama saja dengan sebutan indon di malaysia, menghina tidaknya kan tergantung intonasi?

Artikel Favorit dalam 1 minggu