Ketika orang berbondong-bondong hendak menjadi orang kaya, kenapa harus siap menjadi orang miskin. Memang aneh rasanya, tapi kenyataanlah yang membawa kita menjadi orang miskin. Seperti krisis yang berkepanjangan, harga kebutuhan yang terus naik, berfoya-foya yang tak membuat manusia kapok membuat setiap tahunnya pengeluaran lebih besar dari tahun sebelumnya dan pendapatan yang tak kunjung bertambah. Setelah menjadi orang miskin apa yang perlu dilakukan?
Jawaban mudah adalah bekerjalah lebih giat dan buanglah keinginan duniawi yang ekstrim untuk memperbesar pendapatan dan mengurangi pengeluaran. Jawaban memang mudah tapi menjalaninya sulit. Kenyataannya tindakan yang diambil adalah berhalusinasi atau bunuh diri. Jadi, jika ada jawaban lain tolong diberi tahu yah?
Mau kembali maka hendaklah menabung dan berhemat sejak sekarang seperti menjauhi keinginan berfoya-foya. Selanjutnya memperkaya diri dengan harta yang tak pernah habis seperti membekalkan diri dengan pendidikan dan keahlian lainnya. Terakhir adalah memperbaiki sikap dan tanggung jawab pada diri sendiri.
Memperbaiki sikap dan sifat seperti jujur, menghormati, menghargai, dan integritas tinggi. Jujur menjadikan orang lain percaya. Menghormati membuat orang membantu dan berbagi. Menghargai memberikan motivasi dalam segala hal. Integritas tinggi membuat diri selalu siap berdikari dalam kondisi apapun juga.
Ketika diri telah memiliki bekal uang tabungan (modal), pendidikan (instrument), sikap dan sifat positif (sumber daya manusia karena memiliki teman) berarti telah siap bangkit dan kembali. Seperti ilmu manajemen. Hihhihi
Akhir kata, tiada telat untuk sebuah senyuman manis. Enjoy, peace and love.
Referensi foto: http://static.flickr.com/82/269213622_0d10343557.jpg
Doa yang Indah
7 bulan yang lalu
4 comments:
Betul sekali. Sebaiknya kita hidup dengan membuat prioritas. Apa yang penting dan esensial dalam hidup kita, itulah yang jadi fokus kita dalam perencanaan dan pelaksanaan hidup. Kalau semua-semua mau diraup.. habislah kita kecapean berusaha meraihnya dan tak sempat menikmati hidup Tentunya ditambah sikap-sikap "manajemen" yang kamu tuliskan. Dan itu dimulai dari muda. Supaya "hasil"nya tinggal dituai ketika umur kita sudah matang. Udah deh. Duh.. kesannya sempurna :).
Kalau siap-siap jadi miskin karena harga merangkak naik terus, mungkin bisa disikapi dengan hidup sederhana. Kalau punya gaya hidup tinggi, tapi kekayaan tak bertambah (apalagi kalau sampai bangkrut), repot jadinya. Karena kalau harus menurunkan gaya hidup tentu berat. Mungkin sekali-sekali punya gaya hidup tinggi tak apa (setelah nabung itu juga). Lumayan buat icip-icip gaya hidup orang kaya. Kalau ketagihan mungkin bisa jadi motivasi untuk cari uang lebih banyak (investasi, kerja sampingan, dll). Hehe.. Salam, Myrna
waw artikel yang sangat luar biasa
Good job gan,. mantap banget artikelnya
update terus ya, terimakasih
aku kembali kemana sist ?
Posting Komentar