Senin, 27 Juli 2009

Gadis Darah Biru

Terdengar ke seluruh pelosok, di desa Jayanusa ada seorang gadis cantik, terpelajar, sopan dan keturunan darah biru yang bernama Cantini. Banyak sekali pria yang ingin mendekatinya, tapi pada akhirnya mundur karena merasa dirinya tidak pantas.

Kabar burung ini terdengar oleh seorang pemuda yang bernama Bosuha. Seorang yang "pandai" menggunakan kesempatan untuk keuntungan pribadinya saja. Saat ini, yang terlewat dalam benaknya adalah menikahi wanita bangsawan yang cantik dan kaya, yang menjadikan pamor dirinya meningkat dan kekayaan semakin berlimpah.

Bosuha memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki tentang Cantini, si gadis darah biru. Seminggu kemudian anak buahnya kembali dan membawa informasi. Dalam mencari pasangan hidup, bila seorang gadis bergolongan darah O maka pantangan jika pasangannya bergolongan darah AB. Keluarga darah biru menerapkan sistim keluarga berencana (2 anak). Untuk rumah tinggal umumnya menghadap Utara atau Timur, di arah Barat Daya atau Tenggara terdapat sungai, dan bagian Barat atau Selatan terdapat gunung. Setiap keluarga memiliki benda petuah seperti senjata pusaka atau batu akik yang diambil dari bumi tanah kelahirannya. Memiliki binatang piaraan dan kendaraan sebagai status simbol sosial masyarakat. Dan yang terpenting adalah pendidikan.

Bosuha yang mendengar penjelasan anak buahnya, sangatlah senang. Hal yang tidak dapat dibeli dengan uang mampu ia dipenuhi. Sedangkan kekurangannya seperti pendidikan dapat dibeli dengan uang (contoh membeli ijazah).

Mempersiapkan diri dan membuat janji dengan Cantani. Di saat yang bersamaan Rajamosa yang merupakan ayah angkat Cantani sedang berkunjung. Terjadi percakapan yang menarik antara Bosuha, Cantini dan Rajamosa. Tanpa disadari Rajamosa bertanya kepada Bosuha akan apa yang diketahui tentang darah biru. Bosuha menjawab seperti yang informasi yang diberikan anak buahnya. Dilanjutkan, bahwa darah biru adalah darah bangsawan dan memiliki warna darah sedikit kebiruan.

Rajamosa dan Cantani tersenyum. Rajamosa kemudian menjelaskan apa yang dimaksud dengan darah biru. Darah biru bukanlah darah bangsawan melainkan warna di salah satu bagian tubuh sebagai tanda bawa lahir dan hanya tampak pada saat kelahiran. Darah biru juga sebagai tanda genetik untuk orang yang bijaksana, cinta kasih, sopan, teguh dan terpelajar. Kepercayaan pada keyakinan dan ritual sebagai norma etik kultur. Darah biru bukan manusia berkedok "orang suci", "intelektual" yang melakukan berbagai hal untuk dipertunjukan sebagai bagian untuk meningkatkan popularitasnya.

Pendidikan yang dimaksud tidak hanya sekedar seberapa tinggi jenjang pendidikan yang telah dijalani seperti yang anda lakukan (sebetulnya menyindir Bosuha secara halus yang menggunakan ijazah palsu). Pendidikan bermula dari akar budaya yaitu moral etika yang kuat, benih spiritual lahir batin yang tinggi. Hal pasti yang merupakan buah dari pendidikan yaitu bersih, jujur, mulia, berani, dan memiliki jiwa kesederhanaan.

Ingat akan legenda asal usul darah biru, Rajamosa bercerita kepada anak angkatnya dan Bosuha. Dahulu ketika zaman purba, terdapat sebuah kerajaan yang sangat besar dan dipimpin oleh Ratu Maha Himathecus. Akan tertapi terjadi suatu bencana alam yang maha dahsyat yaitu gempa yang berasal dari gunung berapi. Kejadian tersebut menyebabkan keturunannya pergi merantau. Keturunannya adalah Hawa Meruyen (darah putih) merantau ke arah barat, Niwa Meruyen (darah kuning) ke arah timur dan Siwa Meruyen (darah hitam) ke arah selatan.

Keturunan Niwa Meruyen yang dipimpin oleh Ratu Yamagara adalah moyang dari darah biru. Sekali lagi bencana maha dahsyat terjadi yaitu tsunami. Keturunannya terpecah lagi yatitu Mondro Malanesis (darah merah) ke arah timur laut, Sindro Malanesis (darah biru) yang sekarang berada di daerah kepulauan dan Ausdro Malenensis (darah coklat) ke arah tenggara.

Jadi apakah mungkin darah manusia itu berbeda-beda warnanya? Semuanya berasal dari satu nenek moyang. Jadi jika ingin mengetahui anda keturunan darah warna apa, silahkan coba tanyakan kepada bunda anda.

O yah, apa tujuan Bosuha datang kemari? Bosuha menjawab: tidak, saya hanya ingin mengenal sosok seorang gadis yang menjadi perbincangan seluruh pelosok karena kecantikan, pendidikan, kesopan dan keturunan darah birunya.

Maafkan jika ada kesamaan tempat dan nama. Hal diatas hanyalah sebuah cerita fiksi.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi gambar: calender AP. Time-Scluptor 2009 September - Oktober

Read More......

Jumat, 24 Juli 2009

Kebijakan demi Kejayaan

Perjalanan yang melelahkan dari desa Jayanusa ke kota karena harus mengelilingi kawasan Bintang Bermuda, menyebabkan banyak penduduk yang pindah ke kota. Rajamosa berpikir apa jadinya jika sebuah desa tanpa warganya dan bagaimana agar orang luar datang ke desanya.

Rajamosa mencari jawaban dan yang diperoleh hanya bersifat sementara. Hingga suatu saat di sebuah warung kopi, seorang saudagar kaya dan baik hati yang bernama Mandu mengungkapkan pendapatnya.

Desa harus memiliki daya tarik. Tidak cukup sebatas itu tapi harus memiliki kualitas yang mana tercipta karena adanya sumber manusia yang memiliki intelektual tinggi. Jika anda (Rajamosa) berkeyakinan mampu untuk mewujudkannya, maka Mandu siap untuk membantunya.

Rajamosa tahu betul akan apa yang dimaksud oleh Mandu yaitu memajukan pendidikan, karena disanalah akan tercipta manusia-manusia unggul. Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, Rajamosa lansung memanggil Pangjaya untuk berdikusi dengan Mandu akan apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan kedepannya.

Langkah awal yang dilakukan Rajamosa adalah mendaftarkan semua anak-anak pandai dengan tujuan mengirimkannya ke luar untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Tiba-tiba, Mandu bertanya, "apakah itu adalah langkah yang tepat?" Bagi Mandu beasiswa hanya diberikan kepada orang-orang yang sangat berkualitas dengan harapan mereka menjadi penghubung antara desa dengan dunia luar karena sangat sedikit dari mereka yang kembali. Jika seluruh anak pandai dikirim ke luar maka siapa yang membangun desa ini. Dan jika kita mengirimkan mereka pada usia muda, apakah mereka masih memiliki hati untuk membangun desa ini dan tahan akan pengaruh buruk di luar sana. Jadi yang tepat adalah membangun sekolah, universitas dengan kualitas terbaik dan membangun jaringan yang kuat.

Rajamosa dan Pangraja merenung sejenak, dan membenarkan apa yang dikatakan Mandu. Jadi tahap selanjutnya adalah membangun sekolah dan universitas. Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan kurikulum yang hendak diambil yaitu berdasar kurikulum negara maju atau membuat kurikulum sendiri. Mandu tanpa basa-basi, ambil kurikulum negara maju. Untuk pendidikan kok coba-coba, kegagalan berarti harus memulai dari 0 lagi dan itu merupakan kerugian yang sangat besar. Kurikulum negara maju telah memberikan bukti bahwa dengan kuantitas umum menghasilkan kualitas tinggi, jadi mengapa kita harus ragu.

Selanjutnya mencari guru-guru berkualitas. Pangjaya ditugaskan mencari guru-guru terbaik ke seluruh pelosok negeri oleh Rajamosa. Setelah beberapa bulan, ribuan guru terjaring oleh Panjaya yang kemudian dibawa ke desa-nya untuk diseleksi oleh Rajamosa dan Mandu.

Dalam proses seleksi banyak sekali terdengar kata: bintang 1 gagal, bintang 2 gagal, bintang 3 nanti dulu, bintang 4 tunggu kabar dari saya, dan bintang 5 keterima. Setelah seleksi Pangjaya yang penasaran akhirnya bertanya kepada Rajamosa apa maksud bintang 1 hingga 5 tersebut.


Rajamosa menjawab: itu adalah tingkat kemampuan guru mengajar. Bintang 1 adalah guru yang hanya mampu mengajarkan apa yang tertulis dalam teks saja. Bintang 2 adalah guru yang mampu mengajar dan menerangkan apa yang dimaksud dalam teks tersebut. Bintang 3 adalah guru yang mampu mengajar, menerangkan, dan menanamkan pada murid untuk menggali lebih dalam lagi apa yang ada dalam teks dan belajar dari segala sesuatu yang ada. Bintang 4 adalah guru yang mampu menghasilkan didikan dengan kualitas yang terbaik. Bintang 5 adalah guru yang mampu menghasilkan murid yang mampu berperan sebagai guru atau pembina.

Guru dan kurikulum yang baik adalah dasar untuk menciptakan manusia unggul. Jika guru tidak dapat menciptakan manusia dengan kualitas unggul maka tiada kata hari esok yang lebih indah karena kita selalu kalah dan berada di belakang.

Kebijakan yang umum tapi jarang dilakukan. Apa yang dilakukan adalah sebuah investasi besar untuk sebuah kejayaan yaitu sebuah desa dengan daya tarik yang fenomenal sehingga siapapun ingin datang ke sana. Resiko atau kerugian pada awal bagaikan memberikan sedikit garam ke dalam sebuah masakan yang nikmat.

Maaf jika ada kesamaan nama dan tempat.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi foto: http://www.scps.k12.fl.us/HR/_img/teacher3.jpg

Read More......

Minggu, 19 Juli 2009

Bintang Bermuda

Kawasan yang sebaiknya dihindari karena banyak yang tak kembali ketika melewatinya. Hal yang menjadi sangat menyebalkan bagi penduduk desa Jayanusa karena harus memutari kawasan tersebut ketika hendak ke kota. Untuk melampiaskan kekesalan, penduduk pernah mencoba untuk membumihanguskan sebagian kawasan untuk dibuat jalan tetapi gagal. Penduduk tidak berdaya dan menjadikan Bintang Bermuda sebagai legenda.

Legenda yang menceritakan bahwa di kawasan Bintang Bermuda ada penjaga yang menakutkan bernama Pamong Kejora. Hal ini dikarenakan penjaga tersebut hanya memberi jalan ketika adanya cahaya bintang Kejora yang menyinari bagian pusat kawasan Bintang Bermuda tersebut. Penduduk mempercayainya karena memang setiap kejadian tersebut pasti akan ada seseorang yang kembali dari Bintang Bermuda yang menakutkan dan orang tersebut akan memberikan solusi bijak ketika desa dilanda sebuah masalah.

Desa Jayanusa sangatlah aman, tentram dan makmur. Tiada masalah yang tidak dapat diselesaikan dan tidak ada bencana yang menakutkan. Sehingga dapat dikatakan sebuah desa yang rukun dan harmonis.

Suatu hari, Rajamosa (seorang yang dihormati dan terpandang) merasa khawatir akan keadaan desa tersebut. Bagaimana perjalanan masa depan untuk desa yang rukun dan harmonis ini? Karena ada kemungkinan, kembali ke masa kekacauan sebagai akibat tidak mengenalnya perjalanan sejarah dan revolusi desa tersebut. Karena itu Rajamosa mengutus seorang pemuda (Pangjaya) yang pandai dan bijaksana untuk masuk ke kawasan Bintang Bermuda.

Rajamosa mengutus pemuda untuk masuk ke kawasan yang menakutkan? Inilah sebuah rahasia yang disimpan oleh orang yang pernah kembali dari Bintang Bermuda yaitu pintu masuk, jalan menuju pusat, dan kembali dari Bintang Bermuda. Dan di pusat Bintang Bermuda terdapat sebuah tugu Kejora, yang mana ketika tangan seseorang menyentuh tugu tersebut, maka seketika langit bagaikan layar yang menampilkan segala sesuatu yang hendak diketahui oleh pemilik tangan tersebut. Pada saat itu yang hendak diketahui Pangjaya adalah perjalanan sejarah negerinya, seperti yang ditanyakan Rajamosa kepada dirinya.

Langit seketika menggambarkan sebuah kerajaan yang dinamakan Purba Yamagara. Sebuah kerajaan lebih kurang 6.000 tahun yang lalu dan dipimpin oleh seorang ratu. Demi mempertahankan kerajaan dari serangan luar dan keturunannya, setiap tahun diadakan sayembara untuk memilih 3 jagoan. Jagoan yang akan menjaga serangan dari luar dan membuahi ratu dengan harapan menghasilkan calon keturunan ratu dengan benih jagoan.

Selanjutnya, langit menggambarkan sebuah kerajaan klasik Kilawesi yang umurnya lebih kurang 600 tahun. Sistim kerajaan yang bersifat dinasti atau keturunan. Pangeran yang akan melanjutkan tahta berasal dari permaisuri dan selir yang mana pada umumnya berjumlah banyak sehingga terjadi perpecahan dan perang istana.

Setelah bercerita tentang kerajaan Kilawesi maka sekarang memperlihatkan sebuah sebuah negara Silinada dengan sistim demokrasi yang terbentuk lebih kurang 60 tahun yang lalu. Sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang kepala negara. Proses demokrasi ini terjadi dengan pemilihan 3 partai yang kemudian partai-partai tersebut mengusung 2 kandidat untuk dipilih menjadi seorang kepala negara. Dalam sistim yang dapat dikatakan maju ini, ternyata dalam perjalannya juga terjadi perang psikologi, bentrokan fisik antar pendukung, pembunuhan dan teror. Bahkan yang lebih ekstrim, melakukannya terhadap diri dan keluarga sendiri demi kemenangan dan kekuasaan.

Peristiwa yang seharusnya tidak terjadi karena telah berkembangnya sistem pemerintahan dan masyarakat manusia itu sendiri. Tapi inilah bukti nyata, yaitu karakter manusia terutama para elite politik yang menyebabkan demokrasi yang beradab dan berbudaya menjadi demokrasi yang biadab dan tidak berprikemanusian.

Matahari telah terbit dan saatnya Pangjaya itu pulang ke desanya, Jayanusa. Pemuda bijak tersebut tidak datang kembali ke Bintang Bermuda dan sedikit informasi yang diperoleh pada malam tersebut menjadi rahasianya dan bekal untuk memimpin desanya tersebut.

Anda tahu kenapa Pangjaya tidak pergi lagi dan merahasiakan apa yang diperolehnya? Rakyat adalah manusia yang cinta damai, jadi biarkanlah legenda itu tetap ada agar tidak disalah gunakan karena manusia juga merupakan makhluk yang tidak pernah puas. Bila keberadaannya diketahui dan disalah gunakan maka masa depan negeri ini akan terancam.

Sistim pemerintahaan apa yang digunakan oleh desa Jayanusa sehingga dikatakan sebuah desa yang rukun dan harmonis? Itulah misteri yang harus dipecahkan karena saya sendiri tidak tahu dimana keberadaan Desa Jayanusa dan kawasan Bintang Bermuda. Maafkan jika ada kesamaan nama dan tempat.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi photo: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQsAijesBaCUyL4psKPsAJJpMOO2LnXUYvr24k5EiTcIZ6cUz0sroDVcT8y23H4OqGbJCmWCl7k5gG6kXIMjiPnjUdA6d5N9yegkIqxuuHki4-X3qADfcVV5ZZa1sqHU63Z1LcbzUYE4k/s1600/Super+Nova.jpg

Read More......

Sabtu, 18 Juli 2009

Beasiswa Monbukagakusho

Catatan penting dalam perjalanan hidup saya akan bertambah. Dengan diterimanya beasiswa monbukagakusho, maka pada pertengahan bulan September 2009, saya akan pergi ke FUKUI University di Jepang untuk melanjutkan program studi S3 di bidang "Nuclear Power and Energy Safety Engineering."

Ucapan terima kasih saya berikan kepada Prof. Hideaki Niki yang akan menjadi pembimbing saya di Fukui, Prof. Tjia May On yang membimbing saya selama masa persiapan di Indonesia khususnya pelajaran fisika modern, rekan-rekan peneliti di "Maju Makmur Mandiri Research Center", keluarga saya sendiri dan lain lain yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.

Mungkin bagi sebagian orang mendapatkan beasiswa adalah hal yang mudah. Jujur untuk diriku mendapatkan beasiswa adalah hal yang panjang dan rumit sehingga perlu adanya rencana, proses, pembelajaran, dan tindakan sehingga memperoleh sebuah hasil yang diinginkan. Persiapan yang saya lakukan dimulai sejak semester 5 (2004) di UI. Tentu dalam masa persiapan ini ada orang yang selalu mendukung antara lain ayahku, Sensei Kagawa dan Pak Hendrik Kurniawan yang sagat saya hormati. Terima kasih sedalam-dalamnya kepada mereka yang telah mendukungku. Siapakah mereka?

Nama : Prof. KiiChiro Kagawa
Lahir : Hitachi, Jepang, 15 Desember 1944
Guru Besar madya : Universitas FUKUI (1977-1999)
Guru Besar penuh : Universitas FUKUI (2000- sekarang)
Sarjana : Universitas Konan, Kobe, Jepang (1969)
Doktor : Fisika, Universitas Konan, Kobe, Jepang (1976)
Bidang Riset : Aplikasi Pulse CO2 laser dengan kekhususan Laser Induced Plasma Spectroscopy
Data (s/d Jun 09) : Publikasi Internasional (117 karya ilmiah)
Konferensi Internasional (30 karya ilmiah)
Publikasi nasional (banyak)
Supervisi Mahasiswa S3 (10 Doktor dan semuanya warga Indonesia)

Sebagai pelengkap data, Sensei Kagawa adalah pionir penelitian "Laser-Induced Color Centre Formation " yang mana mendapatkan penghargaan "The Nishiwa Kinen Foundation" tahun 1975; peneliti terkemuka yang menganalisa hidrogen pada bahan padat, bahan organik pada makanan, tumbuhan dan obat; penasehat sukarela di "Maju Makmur Mandiri Research Centre" sejak tahun 2000 hingga sekarang.

Nama : Dr. Ir. Koo. Hendrik Kurniawan. M.Eng.Sc
Lahir : Semarang, 18 Desember 1960
Jabatan : Research Coordinator Maju Makmur Mandiri Research Centre
Sarjana : Universitas Trisakti 1985
Doktor : Universitas Indonesia1992 (Cum Laude)
(pembimbing: Prof. M. Barmawi, Prof. T. Kobayashi, Prof. K. Kagawa, Prof. M.O. Tjia)
Fellow : The Royal Society of Chemistry 2007
Bidang Riset : Applied Laser Technology and Laser Spectroscopy
Data (s.d Jun 09) : Publikasi Internasional (86 karya ilmiah)
Konferensi Internasional (31 karya ilmiah)
Publikasi nasional (48 karya ilmiah)
Supervisi Mahasiswa S3 (6 Doktor)

Publikasi Internasional dengan IF (Impact Factor) yang bergengsi seperi

  • Analytical Chemistry (IF 5.918 ) (3 karya ilmiah)
  • Spectrochimica Acta Part B (IF 2.793) (8 karya ilmiah)
  • Journal of Applied Physics (IF 2.479) (9 karya ilmiah)
  • Applied Physics B (IF 2.167) (5 karya ilmiah)
  • Applied Spectroscopy (IF 2.103) (15 karya ilmiah)
Sebagai pelengkap data, Pak Hendrik mendapatkan beberapa penghargaan antara lain "The first prize, The Second Aseans Science and Technology Week, Philippine 1989", "The Best Young Researcher in Engineering Field, Indonesia Institute of Sciences, 1997", "The Best Researcher in the field of Science and Techonology, Indonesia Japan Toray Science Foundation 2001" dan "One among Six Indonesian Leading Scientists and Engineers of OIC 2008"

Mengapa saya meletakan data mereka? Saya ingin memberikan hormat kepada mereka dan bangga bisa mengenal mereka. Mereka adalah contoh dari dosen dan peneliti Indonesia yang telah berjasa, peduli bagi dunia penelitian dan pelatihan pendidikan fisika sekolah menengah di Indonesia yang mana keberadaan mereka adalah diluar struktur pemerintahan dan universitas di Indonesia. Jadi marilah kita mencontoh dan belajar dari mereka.

Enjoy, peace and love from Sukra.

Referensi: http://www.mmfoundation.org
Referensi photo: http://www.stelab.nagoya-u.ac.jp/omosaic/ics498/fig/fuji_web.jpg

Read More......

Minggu, 12 Juli 2009

Keluarga Carlebur

Ini adalah nyata karena merupakan sahabat saya. Memang mereka tidak terkenal karena memang bukan selebritis, tapi keberhasilan dalam pendidikan membuat saya kagum dan salut. Jadi sebelumnya kuucapkan selamat kepada keluarga ini, terutama kepada sahabatku yang cantik dan cerdas. Diterima di program studi S2 untuk sang kakak dan S1 untuk sang adik dibidang biologi Universitas Cambrigde.

Siapakah mereka? Dengan ayah, F. Carlebur, berkebangsaan Belanda, Katolik dan memperoleh insinyur kimia 1978. Pada tahun 1987 menikahi seorang wanita peranakan Jawa yang lahir di Jawa Tengah, Buddha Kejawen (tradisi keluarga) dan juga merupakan insinyur kimia Universitas Diponegoro 1980. Seorang wanita yang masih kental akan kultur, tata krama budaya timur. Satu hal, karena pekerjaan sang suami yang harus merantau maka sekarang mereka berdomisili di Thailand.

Gadis yang pertama bernama Myrna, Agustus 1988. Saat SMA bersekolah di Bangkok Patana School, lulus 2006. Catatan prestasi yang ditorehkan, pada "0" level pada tahun 2004 mendapatkan 11 nilai A* dengan penghargaan Top in the World (2 subyek) dan Top in Thailand (3 subyek). Sedangkan pada "IB" (
International Baccalaureate) level pada tahun 2006 mendapatkan nilai penuh 45, dengan karya tulis kandungan kalsium di susu. Sarjana di bidang biokimia di Cambridge University 2009 dan sekarang masuk program master di bidang dan universitas yang sama.

Gadis yang kedua bernama Saskia, Mei 1991. Pada saat SMA, gadis ini juga bersekolah di Bangkok Patana School, lulus 2009. Catatan prestasi yang ditorehkan, pada "0" level pada tahun 2007 mendapatkan 11 nilai A* dengan penghargaan Top in the Wolrd (2 subyek) dan Top in Thailand (4 subyek). Sedangkan pada "IB" (
International Baccalaureate) level pada tahun 2009 mendapatkan nilai penuh 45, dengan karya tulis kandungan protein di serangga. Sekarang akan masuk kuliah di Cambridge University bidang biologi.

Kemampuan lain yang membuat saya takjub pada kedua gadis ini adalah kemampuan berbahasanya. Mereka mampu berbicara dalam bahasa Inggris, Indonesia, Tionghoa dan Jawa.

Khusus untuk putri Carlebur yang kedua, Saskia, mendapatkan beasiswa dari Yale University dan John Hopkins University (Amerika). Akan tetapi, dengan berbagai pertimbangan akhirnya Saskia memutuskan untuk memilih Cambridge University. Pertimbangannya antara lain segi kultur, keluarga dan persepsi akan kebersamaan dan keutuhan dalam perjalanan masa depan yang lebih pasti dan saling mendukung dalam mata rantai keluarga.

Apa yang menjadikan mereka spesial? Mereka berdiri diatas keaneka ragaman suku, agama, ras, budaya, lingkungan, dll. Dengan peranan seorang wanita sebagai istri sensasional dalam pendidikan kultur keluarga menghasilkan kekuatan magis untuk kesuksesan generasi penerus. Kekuatan magis yang berasal dari kultur budaya Timur Nusantara (Jawa) yang kental dalam pola pikir kehidupan sosial dan keluarga dengan penuh keharmonisan dan kedinamisan.

Apa perbedaan antara nilai prestasi diatas (prestasi di berbagai bidang) dengan nilai prestasi kompetisi (bidang khusus)? Mana yang lebih diprioritaskan dan lebih membanggakan bagi orang tua dan guru di sekolah?

Enjoy, peace and love from Sukra.

Read More......

Jumat, 10 Juli 2009

Ujang Mimpi

Kriinnngggg......... Weker berbunyi dan menunjukan pukul 4 pagi, Ujang Mimpi bangun dari tidur yang nyenyak dan bersiap untuk mengantarkan koran ke rumah penduduk untuk mendapatkan uang tambahan. Setelah selesai akan pekerjaan, Ujang Mimpi pergi ke sekolah, dan untuk akhir pekan pergi ke sebuah pasar untuk mendengar cerita dongeng yang dibawakan oleh Kakek Habi. Itulah yang dilakukan sehari-hari dan mendengarkan cerita menjadi rutinitas karena keindahan, kedamaian yang selalu dirasakan meskipun ada konflik, sebuah cerita selalu diakhiri dengan kebahagiaan.


Suatu hari, setelah selesai mendongeng, Kakek Habi melihat wajah murung Ujang Mimpi. Kakek Habi menghampiri dan bertanya, ada apa dengannya. Ujang menjawab: Andai dunia dongeng itu ada, aku ingin pergi dan tinggal disana, dimana semua impian dan keajaiban terjadi disana. Tidak seperti dunia ini, ketidak adilan dimana-mana, yang miskin akan selalu miskin dan menjadi orang kaya hanyalah mimpi di siang bolong.

Kakek Habi tersenyum dan memberikan sebuah batu meteorit. Rahasiakan hal ini, peganglah batu tersebut dan malam ini ketika semua keluarga tidur terlelap, keluar dan pergi ke halaman belakang sekolah karena akan ada sebuah becak fantasi menunggu penumpang untuk pergi ke negeri dongeng.

Pulang dengan kebimbangan karena terjadi peperangan antara logika dan keingin tahuan. Hal yang tidak mungkin ada, tapi jika itu benar berarti... sesuatu yang tidak dapat diucapkan dengan kata-kata. Semakin malam semakin gelisah antara pergi dan tidak pergi. Ketika yang lain terlelap, Ujang Mimpi malah terjaga dan akhirnya memutuskan untuk pergi diam-diam untuk menghilangkan kegelisahannya.

Sesampai di halaman belakang sekolah, kosong dan tidak ada apa-apa, itulah yang dilihat oleh Ujang. Dalam hati berkata, betulkan saya telah ditipunya, dasar penipu ulung. Dan batu jelek ini pasti hanya bualannya. Dilemparnya batu tersebut dan tiba-tiba terdengar suara kayuhan sepeda dan krincingan. Ada becak datang dengan abang yang keren dan berkata," Adik memesan becak ke negeri dongeng? Jika iya naiklah."

Rasa tidak percaya dan ragu-ragu, Ujang Mimpi naik ke atas becak. Belum duduk 5 menit, becak telah terbang sehingga bulanpun terasa dekat. Tak lama kemudian terlihat dari kejauhan binatang-binatang dalam dongeng seperti unicorn, griffin, naga, phoenix, dll. Becak terbang menurun dan tak lama kemudian abang tukang becak berkata, "Yak kita telah sampai, inilah negeri dongeng dan selamat bersenang-senang".

Kakek Habi datang menjemput, mengajak berkeliling dan membawanya pulang ke rumah. Sesampai di rumah, Ujang Mimpi berulah dan kemudian berteriak "Akulah raja di negeri ini", kemudian ia berlari keluar dan ingin memberikan pernyataan ini ke seluruh penduduk. Sebelum hal tersebut terjadi dan sesaat sebelum Raja Nedo (Negeri Dongeng) lewat, Kakek Habi menangkap dan menundukan kepala Ujang Mimpi.

Dengan rasa kesal, bingung dan kemudian bertanya apa yang salah dari perbuatannya. Kakek Habi menjawab: Kamu adalah tamu di negeri ini dan kita adalah rakyat kecil, jadi hendaknya tahu apa itu sopan santun. Negeri dongeng ini bisa damai, tentram karena mereka tahu mana yang baik dan benar, tahu apa itu sopan santun dan berdisiplin. Tidak tahu sopan santun sama halnya dengan kejahatan. Bisa-bisa, kamu kena hukum cambuk. Itulah sebabnya negeri dongeng bisa indah, tertib dan teratur karena memiliki hukuman yang sangat keras bagi yang melakukan kesalahan. Baiklah, sekarang kita pulang dan istirahat karena besok kita harus bekerja.

Ujang bertanya-tanya kemudian memberanikan diri untuk bertanya. Ujang bekerja? Ujang khan hanya 4 jam disini dan mengapa Ujang harus bekerja, lagian ini khan dunia dongeng yang penuh dengan keajaiban.

Kakek Habi menjawab: Maaf saya lupa memberitahu pada Ujang Mimpi bahwa 1 jam di dunia nyata sama dengan 1 minggu di Negeri dongeng. Ujang harus bekerja karena dengan bekerja Ujang Mimpi baru dianggap sebagai manusia yang patut untuk dihargai dan dihormati. Jadi mulai esok ujang membantu kakek membersihkan kandang binatang, yahhh...

Tak bisa membantah dan hanya bisa menurut, Ujang melakukan apa yang diperintahkan oleh Kakek Habi. 1 hari terlewati, 2 hari terlewati, sampai 1 minggu telah terlewati. Ujang jenuh dan bertanya: Kakek Habi apa yang harus saya lakukan agar aku dapat seperti orang-orang yang diceritakan oleh kakek dalam dongeng, contohnya menjadi raja, menjadi orang yang disayangi oleh seluruh penduduk, dll. Jika saya hanya bekerja di kandang saja, mana mungkin saya menjadi seperti orang dalam cerita dongengmu.

Tersenyum dan menjawab: baiklah jika Ujang benar-benar ingin tahu. Mereka telah memiliki dan melakukan hal yang luar biasa besar dan hebat; dan usahanya dapat dirasakan oleh seluruh penduduk. Nahhh.... apa yang Ujang miliki? Dan jika Ujang Mimpi percaya dapat melakukan sebuah perubahan untuk seluruh warga disini, kakek tidak melarang, lakukanlah apa yang menurutmu benar.

Kembali ke kandang, dan berpikir tetap tidak menemukan jawaban. Keliling kota berharap mendapat ilham, tapi hasilnya sama yaitu tidak ada jawaban. Semua yang dilihat, tiada yang berbeda dengan kehidupan nyata yaitu sekeras apapun usahanya bahkan hingga banting tulang mereka tetap miskin, dan tidak dihargai. Jadi hal yang luar biasa dan hebat apa yang telah dilakukan, sampai-sampai setiap raja atau orang tertentu lewat, mereka begitu diagungkan dan tampak rasa bahagia ketika harus berhadapan. Aneh tapi nyata apakah itu hanya salah satu cara mereka untuk meningkatkan derajat hidup mereka.

Seminggu telah berlalu dan kakek kembali bertanya: bagaimana, Ujang Mimpi telah tahu apa yang harus diperbuat? Ujang yang merasa bimbang, mengeluarkan pendapat: Apakah yang dimaksud kakek adalah berperilaku baik di depan orang yang lebih berkuasa atau dihormati. Jika ya maka apa bedanya dengan menjilat?

Tertawa hingga sakit perut dan kakek menjawab: Ujang-ujang apa sih yang dipikirkan? Hari gini masih menjilat orang yang lebih berkuasa. Di dunia dongeng hal itu tidak akan terjadi, jika harus berperilaku baik maka itu tidak hanya dilakukan kepada orang tertentu tapi ke seluruh orang. Hal yang luar biasa dan hebat yang mereka miliki adalah imajinasi tinggi, usaha besar dan hati yang dalam. 3 modal ini, tidak hanya dimiliki oleh orang di negeri dongeng tapi juga di dunia nyata. Bagaimana?

Imajinasi tinggi berarti memiliki mimpi untuk melakukan sesuatu yang baru atau besar, yang mana akan memberikan dampak besar bagi diri sendiri maupun orang lain. Usaha besar adalah seberapa besar usaha yang dilakukan untuk mencapai impian tersebut. Apakah lansung menyerah ketika sebuah kegagalan menghampiri atau terus mencoba walaupun berjuta kegagalan. Hati yang dalam adalah seberapa dalam anda mendedikasikannya dan seberapa siap anda menerima cacian dan cercaan yang mana dapat merubah keteguhan anda.

Ujang Mimpi mulai mencerna akan apa yang dikatakan Kakek Habi. Ujang mulai bermimpi akan apa yang hendak diperbuat dan diciptakan untuk sebuah perubahan. Kemudian setahap demi setahap membuat langkah dan rencana untuk mewujudkan mimpi tersebut. Waktu pulang ke dunia nyata semakin dekat dan tidak disadarinya. Hingga kakek mengingatkan, esok adalah saatnya Ujang Mimpi pulang ke dunia nyata dan melanjutkan tugas sebagai pengantar koran dan pelajar.

Tiba pada waktunya dan becak fantasi telah menunggu, perasaan sedih untuk meninggalkan negeri dongeng ini. Apa daya keluarga dan kewajiban di dunia nyata telah menunggunya. Kakek Habi berpesan, ketika Ujang Mimpi meninggalkan negeri dongeng ini jangan lupakan imajinasi yang telah diciptakannya karena itu adalah cahaya yang akan menuntun kepada sebuah perubahan.

Kriinnngggg......... Weker menunjukan pukul 4 pagi, waktunya bangun dan melakukan kewajiban yaitu menjalankan tugas dengan baik dan mengumpulan bekal (ilmu pengetahuan dengan belajar dan belajar) untuk masa depan yang lebih cerah dan pasti.

Ujang mimpi = U Jangan Mimpi saja
Kakek Habi = Kakek yang memiliki Hati Bijak

Enjoy, peace and love from Sukra.

referenso foto:
http://palembangdaily.files.wordpress.com/2008/02/koran.jpg
http://surauinyiak.files.wordpress.com/2009/06/becak.jpg

Read More......

Artikel Favorit dalam 1 minggu